Membuat Surat Nikah

Malam harinya, Lan Sue, Xue Fu dan neneknya sedang makan bersama. karena tidak ada persiapan makanan di rumah Xue Fu. Akhirnya ia memesan makanan secara online.

"Apa kalian menyukai makanannya? aku minta maaf karena tidak punya stok bahan makanan. hehe…" Ujar Xue Fu tidak enak.

" Kami menyukainya, ya kan nek. Makanannya enak. Bahkan kami belum pernah makan makanan ini." Ucap Lan sue sambil menatap Xue Fu dengan senyumnya.

"Sue'er benar. Selama hidup belum pernah makan makanan ini. Kami sangat menyukainya." Sambung sang nenek dengan senyum senang.

Bagiamana tidak, Xue Fu memesan banyak makanan mewah seperti steak dan spaghetti. Tentu saja mereka suka. Mereka sangat senang Xue Fu memperlakukan mereka dengan baik dan berupaya semaksimalnya membuat mereka nyaman.

"kalian terlalu berlebihan. Mulai sekarang aku akan mengajak kalian untuk mencoba berbagai jenis makanan." Ucap Xue Fu dengan wajah berbinar.

"terima kasih." Ujar Lan sue dan neneknya bersamaan.

" oh ya, maaf karena mendadak. Besok aku akan mengajakmu ke kementrian hukum untuk membuat akta perkawinan. Setidaknya kita menikah sah secara umum. Untuk upacaranya akan ku lakukan saat anak kita lahir nanti." Ujar Xue Fu sambil meminum airnya.

"Aku akan mengikuti rencanamu." Sahut Lan Sue sambil mengangguk. Mendengar itu Xue Fu merasa senang. Akhirnya ia berkumpul dengan orang-orang yang harus bersamanya dulu.

malam harinya.

"Lan Sue, kamu tidur denganku." Saran Xue Fu dengan nada memerintah.

"eh..." Lan Sue terkejut dibuatnya. Kenal tiga hari lalu, di bawa kerumahnya barusan dan sekarang tidur bersama. Apakah proses hidup manusia sesingkat ini.

"kamu tidak mau?." Tanya Xue Fu dengan nada kecewa. Melihat itu Lan Sue merasa tidak enak. Ia mempertimbangkan kembali. Ia hamil anaknya Xue Fu jadi kalau sekedar tidur bersama sepertinya boleh-boleh saja.

"ba baiklah..." Sahut Lan Sue dengan pasrah. Nenek yang melihat itu merasa senang. Dia berharap agar dua insan ini bisa hidup berdampingan dengan bahagia. Yah meskipun usia mereka masih dibawah.

...----------------...

Keesokan paginya. Xue Fu sedang duduk di sofa ruang tamu sambil menelfon.

"Lin... Aku izin hari ini. Aku harus mengurus keperluan calon istriku." Ucap Xue Fu.

(apa yang kau katakan bodoh)

"lakukan saja" seru Xue Fu lalu mematikan ponselnya.

Sekarang baru jam 6 pagi. Nenek dan Lan Sue belum bangun. Dengan nafas frustasi ia membuka lagi ponselnya. Ia memutuskan untuk memesan beberapa menu sarapan sehat untuk lansia dan wanita hamil.

Didalam kamar Xue Fu, Lan Sue masih tidur dengan nyenyak. Hingga udara dingin berhasil mengelus kulitnya hingga ia terganggu dan terbangun.

Dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya ia melihat ke arah kanannya. Sudah tidak ada siapapun disana.

Kemudian ia menengadahkan tubuhnya dan menutupi wajahnya yang mulai memanas dan memerah. Bagiamana tidak, kemarin malam Xue Fu memaksa untuk memeluknya yah walaupun dia juga menyukainya. Akhirnya mereka tidur sambil berpelukan. Sungguh romantis.

Kemudian ia memutuskan untuk mandi, Setelah itu tanpa sengaja ia melakukan hal yang biasa dilakukannya dirumahnya. Setelah mandi langsung membuka lemari. Disana ia melihat beberapa pakaian bayi dan perempuan.

Dia tersenyum senang melihatnya. Ternyata Xue Fu sudah mempersiapkannya sejak awal. Akhirnya ia memilih pakaian yang paling sederhana. Setelah selesai berganti pakaian. Ia keluar dari kamar dan menuruni tangga dengan perlahan.

Xue Fu yang masih asik dengan ponselnya mendengar langkah di tangga. Ia menoleh dan melihat Lan Sue yang berjalan dengan hati-hati. Dengan sigap ia meletakkan ponselnya dan segera menghampiri Lan Sue.

" Hati-hati yah..."Serunya lembut sambil memapah lengan Lan Sue. Lan Sue pun tersenyum manis dan berjalan dengan perlahan. Hingga akhirnya mereka sampai di bawah. Xue Fu langsung menuntun Lan Sue ke meja makan.

setelah mereka sampai dimeja makan, nenek pun menuruni tangga dan langsung menuju meja makan.

"tunggu sebentar ya... Makanannya akan segera tiba." Ucap Xue Fu sambil berjalan ke pintu keluar. Lan Sue dan nenek pun mengangguk dengan patuh.

setelah Xue Fu keluar dari rumah.

"Kamu baik-baik saja nak?" Tanya Nenek dengan khawatir.

"Iya nek. Sue Baik-baik saja." Jawab Lan sue dengan lembut.

"dia tidak melakukan apapun padamu kan?." Tanya nenek sambil memegang tangan Lan Sue.

" Tidak nek. Xue Fu sangat baik. Ia bertingkah sangat hati-hati saat bersama Sue." Sahut Lan Sue sambil menggeleng dan menggenggam tangan neneknya.

Sang nenek pun mengangguk dengan wajah bersyukur. Tak lama kemudian Xue Fu datang sambil membawa beberapa kotak makanan. Dengan hati hati ia membukanya dan menuangkannya ke piring. Untuk nasinya juga di pesan.

"Mari kita makan. Nanti jam 9 kita akan berangkat." Ucap Xue Fu sambil menghidangkan makanannya di piring keduanya.

"Terima kasih." Ucap keduanya setelah menerima makanan dari Xue Fu.

setelah itu mereka pun makan.

...----------------...

Waktu berlalu dengan cepat. Hanya mempersiapkan beberapa hal tapi waktu sudah menunjukkan jam 9.

Akhirnya kini mereka sudah berangkat. Dalam perjalanan Lan Sue merasa sangat gugup. Benarkah dia akan menikah dengan Xue Fu. Sungguh sangat seperti mimpi.

Tidak lama kemudian mereka sampai di kantor pusat.

"permisi adik ada yang bisa saya bantu?." Tanya petugas di depan pintu.

"Katakan pada Paman Mo You kalau Xue Fu ingin membahas sesuatu." Ujar Xue Fu dengan wajah polos. Petugas itu mengernyitkan alisnya. Tapi mengingat kewajibannya akhirnya ia beranjak dari sana untuk meminta resepsionis menghubungi Mo You.

Lan Sue semakin gugup setelah berdiri di depan tempat ini. Sangat asing dan bertolak belakang dengan dunianya selama ini.

Tak lama kemudian petugas itu kembali.

"Maaf menunggu lama. Tuan Mo meminta anda untuk langsung menuju ruangannya di lantai 5." Ujar petugas itu dengan sopan. Xue Fu mengangguk dan segera berjalan masuk sedangkan Lan Sue hanya mengikutinya saja.

Dengan tinggi Xue Fu yang sudah 180cm membuatnya terlihat seperti orang dewasa yang berwajah mungil. Sedangkan Lan Sue yang baru menginjak usia 14 tahun terlihat sangat imut dengan perut yang besar. Tubuhnya yang pendek sekitar 150cm membuatnya terlihat semakin menggemaskan seperti boneka panda.

Banyak yang bertanya-tanya. Gadis kecil ini sudah hamil begitu besar. Sekiranya umur berapakah dia.

Tak lama kemudian Xue Fu berjalan pelan ke ruangan Mo You di lantai 5. Karena usia kandungan Lan Sue yang sudah mendekati masa kelahiran membuatnya kesulitan berjalan. Dengan hati-hati Xue Fu memapah Lan Sue berjalan. Hingga akhirnya mereka sampai di ruangan Mo You.

Xue Fu mengetuk pintu dan langsung masuk begitu saja. Tanpa memperdulikan Mo You yang duduk di mejanya. Xue Fu membantu Lan Sue duduk di sofa dengan hati-hati.

"Seperti biasa kami tidak sopan ya..." Ujar Mo You sambil berjalan mendekati Xue Fu.

"Baguslah paman sudah mengerti." Ucap Xue Fu langsung duduk.

"Jadi kamu kesini untuk membuat surat nikah?." Tanya Mo You tanpa basa-basi.

" Iya, saya harap paman bisa mengurusnya dengan baik. Untuk umur Lan Sue paman bisa mengaturnya agar tidak terkena pelanggaran.

"Haiss... Baiklah kalau begitu..." Sahut Mo You dengan pasrah. Bocah satu ini meski bukan keluarganya, tapi karena suatu kejadian membuat ia akhirnya berhutang Budi pada Xue Fu. Dan beginilah akhirnya, Xue Fu meminta bantuannya untuk membuat surat nikah ini dengan santainya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!