Mencari Lan Sue

"Kita sudah sampai..." Ucap Xue Fu sambil membuka kunci rumahnya.

"Wahhh..." Seru Meng Yuan dan Zao Ran. Mereka sangat kagum melihat keindahan rumah ini. Halaman yang luas yang penuh pepohonan dan bunga. Serta rumah serba putih yang sangat indah.

" Masuklah. Istirahatlah di ruang tamu." Ujar Xue Fu saat melihat keduanya hanya diam di depan pintu. Meng Yuan dan Zao Ran pun mengangguk dan berjalan dengan perlahan menuju sofa diruang tamu.

Xue Fu berjalan ke dapur untuk membuat jus. Sebelum itu ia mengambil ponselnya dan menelpon zuo Lin.

(ada apa?)

" satu tahun lalu saat kamu menemukanku mabuk dan tergeletak di bar. Apakah ada gadis yang kamu temui?" Tanya Xue Fu dengan penasaran.

(tunggu sebentar... aku ingat-ingat dulu... HM... oh ya aku menemui tiga gadis saat itu.)

"Siapa saja? apa kamu mengenal mereka?." Ujar Xue Fu terkejut dan antusias.

(satu orangnya aku tidak tahu. Dua lainnya adalah adik kelas kita.)

"siapa namanya?" Tanyanya lagi.

(Ah Yin dan Lan Sue. Siswi kelas 10.)

"Baiklah Terima kasih." Ucap Xue Fu. Lalu ia pun mematikan ponselnya.

'Aku harus menemui mereka hari ini. Ku harap mereka adalah salah satunya.' batin Xue Fu penuh antusias. Lalu ia pun melanjutkan aktivitasnya.

...----------------...

Sore harinya...

"halo... Zao Lin. apa kamu tau alamat keduanya?." Tanya Xue Fu yang sudah duduk manis di bangku mobilnya.

(Kalau Ah Yin ada di dekat pusat perbelanjaan. Kalau Lan Sue...hmm... Mungkin di permukiman kumuh di seberang sana.) Ucap Zao

"Baiklah. Apa kamu punya fotonya?." Tanya Xue Fu lagi.

(Tidak. Besok saja minta pada Han. Aku sedang sibuk. sampai besok.)

"apa?!.. hei..." Teriak Xue Fu namun tidak di gubris oleh Zao Lin.

"huh.." Xue Fu menghela nafas kesal dan keluar dari mobilnya.

"besok saja..." Ujarnya sambil berjalan memasuki rumahnya dulu.

...----------------...

pagi harinya, Xue Fu sudah ada disekolah.

"Yo... kenapa kamu kemarin bertanya tentang mereka?." Tanya Zao Lin sambil merangkul Xue Fu ke kelasnya.

"Aku hanya penasaran." Ucap Xue Fu dengan santainya.

Zao Lin pun mengangguk begitu saja.

"eh eh... itu Ah Yin." Ujar Zao heboh. Sontak Gadis yang dimaksud pun berbalik dan menatap mereka. Begitu juga yang lainnya. Dengan kesal Xue Fu memukul keras pundak Zao Lin.

"ma maafkan aku..." Ucap Zao Lin sambil mengusap pundaknya yang perih.

'bukan dia...' batin Xue Fu lalu berlalu pergi.

Zao Lin pun bingung.

'eh?!'

...----------------...

Siang harinya... Xue Fu sedang berjalan di depan perpustakaan setelah membaca. Tidak sengaja ada seorang gadis yang menabraknya. Xue Fu sama sekali tidak mengenalnya.

"Ma. maafkan saya kak." Ucap gadis itu sambil berjongkok untuk mengambil sebuah map yang terjatuh.

"tidak masalah..." Ucap Xue Fu hendak pergi.

tanpa sengaja ia membaca nama Lan Sue di map itu.

"untuk Lan Sue kah?." Tanya Xue Fu spontan. Gadis itupun mengangguk.

"Ada apa dengannya?." Tanyanya lagi.

"Dia tidak sekolah sejak awal masuk kelas. Katanya dia sakit. Guru memberikan saya berkas ini untuknya. Untuk memastikan agar ia mengikuti ulangan kenaikan kelas." Ucap gadis itu dengan pelan.

"bolehkah aku saja yang membawakan ini padanya. Sekalian aku akan ke dekat tempatnya." Tanya Xue Fu dengan senyum ramah diwajahnya.

"kakak tahu alamatnya?." tanya gadis itu balik.

"Iya tahu..." Sahut Xue Fu.

"Syukurlah. Kebetulan saya tidak tahu alamatnya. Mohon bantuannya kak. Maaf saya merepotkan" Ucap gadis itu sambil menyerahkan map-nya pada Xue Fu.

"Tidak masalah..." Ucap Xue Fu sambil menerima map itu.

...----------------...

"Ayo mampir ke kafe di sana..." Ucap seorang teman Xue Fu dengan antusias.

"aku ada urusan. Silakan kalian saja yang pergi." Ujar Xue Fu dengan senyum menyesal.

" HM... sayang sekali. Baiklah sampai nanti." Ucap pemuda itu. Lantas mereka meninggalkan Xue Fu dan Zao Lin disana.

"Urusan penting apa yang tuan muda Fu miliki sampai melewatkan ajakan ke kafe?." Tanya Zao Lin penasaran.

"Aku ingin menemui calon istriku."Ucap Xue Fu dengan senyum di wajahnya.

"ohhh..." Sahut Zao Lin. Hingga ia sadar ada yang tidak benar.

"calon istri?!!... Siapa itu?..." Tanya Zao Lin sangat terkejut dan penasaran.

"Kalau penasaran. Ayo ikut." Ajak Xue Fu sambil berjalan mendahului zao Lin.

"tunggu aku..." Ucap Zao Lin sambil berjalan mengejar Xue Fu yang sudah beberapa langkah didepannya.

...----------------...

Kini Xue Fu dan Zao Lin sudah berada di depan sebuah gang yang tidak bisa dilewati oleh mobil.

"Bukankah ini jalan ke rumahnya Lan Sue?." Ujar Zao Lin belum menyadarinya. Sedangkan Xue Fu sudah berjalan mendahuluinya. Karena tidak mendapat respon dari Xue Fu, ia hanya bisa mendengus kesal dan berlari kecil untuk menyetarakan langkah kakinya dengan Xue Fu.

Beberapa saat mereka berjalan.

"kamu mau ke rumah siapa sebenarnya..." Tanya Zao Lin yang sudah kelelahan. Biasalah anak orang kaya jarang jalan kaki.

"Lan Sue." jawab Xue Fu singkat.

"Kalau Lan Sue ada di ujung jalan." Jawab Zao Lin.

"ehh...sejak kapan Lan Sue menjadi calon istrimu.?!.." sambung Zao Lin setelah menyadarinya.

"rahasia."Sahut Xue Fu berbisik.

"cih.." Zao Lin hanya bisa ber-decih kesal saja.

Beberapa saat kemudian...Mereka tiba di depan sebuah rumah kecil yang tampak asri dan menyejukkan.

"permisi?!." Sapa Xue Fu dengan sopan beberapa kali.

Hingga keluarlah seorang nenek yang sudah tua. Xue Fu langsung membelalakkan matanya.

Tanpa sadar air matanya menetes membasahi pipinya.

"hei hei... kenapa kamu menangis bodoh." Ucap Zao Lin yang tidak di hiraukan oleh Xue Fu. Ia mengingat dengan jelas wajah orang yang membawa putrinya padanya.

"ada apa nak?." Tanya nenek itu ramah.

dengan cepat Xue Fu mengusap air matanya.

"ah maafkan saya. Anda mengingatkan saya dengan nenek saya." Ucap Xue Fu sambil mengambil sebuah map di tasnya.

Lalu ia menyerahkannya ke nenek itu.

"ini ada surat dari sekolah untuk Lan Sue. Mereka meminta konfirmasi Lan Sue apakah akan mengikuti ujian kenaikan kelas atau tidak." Ucap Xue Fu dengan sopan. Melihat berkas itu Zao Lin pun memandang aneh Xue Fu sesaat.

"Terima kasih nak. Tapi Lan Sue sedang tidak di rumah. Ia dirawat di rumah orang tuanya. Nanti nenek akan memberikannya." Ucap nenek itu dengan wajah sedih tapi berusaha terlihat senang.

"Baiklah nenek. Kalau begitu kami permisi dulu." Ucap Xue Fu sopan. nenek itupun mengangguk sambil tersenyum.

Setelah berjalan cukup jauh. Zao Lin berkata.

"bukankah Lan Sue yatim piatu?."

"Apa??." Sahut Xue Fu terkejut.

"mengapa nenek itu berbohong?." Tanya Zao Lin penasaran.

"Mungkin ada sesuatu." Ucap Xue Fu dengan wajah tersenyum maklum.

Hingga saat mereka hendak memasuki mobil. Xue Fu melihat seorang gadis kecil yang yang di ganggu oleh beberapa orang. Yang membuatnya semakin terkejut adalah perut gadis itu yang besar. Ya... gadis itu hamil.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!