Permintaan Ibu Ningsih

Sesampainya di markas, Jack dan anak buah nya langsung membawa Ikram ke dalam kamar khusus untuk perobatan, setelah itu Jack pun mengambil handphone nya dan menghubungi dokter khusus yang dia pekerjaan untuk geng nya itu,

"Hallo bos... " ucap seseorang di telfon

"Cepat kau ke markas ku sekarang juga, saudara ku ada yang terluka parah, " ucap Jack panik

"Baik bos,aku langsung bergerak ke markas "

Setelah menelfon, Jack pun keluar dari kamar itu, untuk menemui anak buah nya,

"Dio..! kau cari tau siapa yang memerintahkan geng Cobra untuk menyerang Ikram.. tanya mereka dengan paksa jika mereka tidak mau memberitahu nya." perintah Jack kesal

"Baik bos, kami akan bergerak sekarang, Ayo teman teman.." ajak Dio berlalu pergi

Tak lama setelah anak buah nya pergi, Dokter yang di telfon Jack pun tiba di markas, dan mereka langsung masuk ke kamar perobatan, untuk mengobati luka lebam di sekujur tubuh dan wajah Ikram..,

Saat melihat ke adaan Ikram yang lemah tak berdaya itu, Jack pun langsung membalik kan badan nya karena merasa tidak tega, di dalam hati nya, dia berjanji akan membantu Ikram jika memang ada yang berniat ingin menghabisi nyawa Ikram, karena Jack sudah menganggap Ikram seperti adik bagi nya..

*****

Sedangkan di tempat lain, tepat nya di rumah sakit, saat ini Indra sedang tersenyum senang, setelah menerima telfon dari orang suruhan nya yang memberitahukan jika mereka sudah berhasil menghajar Ikram sampai babak belur, dan membuat nya pingsan tak berdaya..

"Ha... ha..., itu masih pelajaran kecil untuk mu pria miskin.., dan aku akan memberikan yang lebih lagi jika kau tidak mau menyetujui perceraian mu dengan Wulan.." ucap nya tersenyum jahat

Setelah itu, dia pun langsung kembali masuk ke ruang perawatan, karena mendengar nama nya telah di panggil oleh ibu Ningsih...

"Ada apa bu...? " tanya Indra lembut

"Nak.., lihat lah, Wulan sudah siuman nak.. " kata Ibu Ningsih senang

Membuat Indra langsung menatap ke arah Wulan yang sedang duduk berselonjor bertumpu dengan bantal di belakang nya.. dan Indra tersenyum senang, saat melihat ke adaan Wulan yang sudah mulai membaik..

"Wulan kamu sudah sadar..? " tanya nya menghampiri ranjang

"Iya mas, makasih ya karena sudah membawa Wulan kerumah sakit..maaf jika Wulan sudah merepotkan mas Indra " ucap Wulan tak enak

"Apa yang kamu katakan Wulan. aku sangat senang karena bisa menolong mu, oya buk, apa dokter Rina sudah memeriksa keadaan Wulan lagi...? "

"Sudah nak Indra, baru saja dia keluar saat nak Indra menerima telfon tadi.." jawab Ibu Ningsih

Setelah itu, bapak Adam pun langsung duduk di samping ranjang dan menggenggam tangan Wulan, dia merasa sangat menyesal atas penderitaan yang menimpa Wulan saat ini..

"Maaf nak, maaf kan bapak " ucap bapak menangis

"Pak..,kenapa bapak menangis, Wulan tidak apa apa pak, Wulan kuat " jawab Wulan tegar

"Enggak nak, ini semua adalah kesalahan bapak, andai saja bapak tidak mempercayakan mu dengan Ikram, pasti kau akan tetap sehat dan baik baik saja. "

"Pak.., jangan merasa bersalah seperti itu, mungkin memang mas Ikram sudah menjadi jodoh ku pak, dan aku menerima semua ini dengan ikhlas"

Ibu Ningsih yang mendengar penuturan anak nya itu pun, langsung meradang..

"Apa maksud kamu menerimanya dengan ikhlas Wulan..? , apa kamu masih mau hidup dengan suami miskin mu itu, bahkan di saat ke adaan mu sudah sakit parah begini, jangan menggali kuburan mu sendiri Wulan.." teriak Ibu Ningsih yang tiba-tiba menimpali

"Tapi buk..memang nya apa yang harus aku lakukan selain ikhlas dan pasrah.. aku benar-benar sudah tidak semangat hidup lagi buk.., aku merasakan sakit yang teramat sakit setiap hari nya.. dan aku berusaha untuk menutupi nya, karena aku tahu, jika suamiku tidak akan mampu untuk membawa ku berobat buk., dan aku sudah pasrah jika memang hidup ku sampai disini buk, hiks... hiks.. hiks" ucap Wulan menangis

"Jangan gila kamu Wulan...apa kau tidak memikirkan orang tua mu ini. kami hanya memiliki satu anak, dan itu kamu, bagaimana bisa kau berfikir seperti itu..apa kau tidak memikirkan kami." ucap Ibu marah memegang kedua bahu Wulan

"Maaf buk... maaf kan Wulan., maaf jika Wulan sudah membuat kalian kecewa." ucap Wulan menangis menyesal

"Wulan... jika kau memang menyayangi kami dan ingin sembuh dari penyakit terkutuk ini agar bisa hidup lebih lama, maka kau harus menuruti apa yang Ibu katakan.. kamu mau kan menuruti Ibu.."

"Iya aku mau bu. apa yang harus aku lakukan bu" jawab Wulan serius

"Bercerai lah dengan Ikram.., dan menikah lah dengan Indra segera.. karena setelah menikah dia akan membawa mu berobat sampai sembuh nak."

Degg...........

Wulan pun terkejut atas apa yang Ibu nya ucap kan,karena walau dia mempunyai niat untuk pergi dari Ikram, tapi dia belum pernah berfikir untuk bercerai dengan Ikram

"Tapi bu...! "

"Jangan membantah Wulan.., ini semua demi kebaikan kamu..nak Indra sangat tulus mencintai mu, Ibu yakin kamu akan lebih bahagia jika bersama nya. " ucap Ibu memaksa

Wulan pun yang mendengar perkataan Ibu nya, mulai menatap wajah Indra yang ada di samping nya,

"Mas..! "

"Ibu kamu benar Wulan..perasaan ku pada mu masih sama seperti dulu., bahkan semakin besar, saat kita bertemu kembali" jawab Indra tersenyum

"Tapi..., aku ini penyakitan mas.. kenapa kamu mau sama aku..bahkan aku tidak ada perasaan apa apa sama kamu.."

"Itu tidak penting Wulan, karena aku yakin dengan berjalan nya waktu, kamu pasti bisa mencintai ku., dan soal penyakit mu itu, aku akan menyembuhkan mu,, percayalah Wulan..?" ucap Indra mendekati Wulan

"Mas..., aku benar-benar bingung.. "

"Wulan.. tolong percayalah padaku,, demi nyawa mu sendiri, ayo bercerai lah dengan suami mu, untuk apa kamu mempertahankan dia, bahkan dia tidak bisa membahagiakan mu, apa lagi membiayai pengobatan mu.., fikirkan nasib mu dan nasib kedua orang tua mu Wulan.., aku sangat tulus ingin membantu dan menerima mu. " kata Indra meyakinkan

"Baik lah mas.., tapi aku mohon beri aku waktu 2 hari, sebelum aku melayangkan gugatan cerai dengan mas Ikram " jawab Wulan sedih

"Baiklah..,hanya 2 hari Wulan.. jangan terlalu lama? "

"Iya mas..." jawab Wulan menunduk sedih

Setelah itu, mereka pun mulai beristirahat karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam, Indra tidur di atas kursi, sedangkan orang tua Wulan tidur di kasur yang tersedia di ruang VIP tersebut, ya Indra memang menempatkan Wulan di kamar kelas 1,karena dia ingin Wulan merasakan kenyamanan walau berada dirumah sakit.

****

Sedangkan di tempat lain, tepat nya dirumah padat penduduk, Ibu Aisyah sedang duduk termenung sambil menatap Cinta yang sudah tidur terlelap, dia merasa iba dan kasihan melihat Cinta yang sedari tadi terus memanggil manggil bunda nya,, sedangkan ayah nya, sampai saat ini belum juga kembali..

"Kasihan kamu nak., karena harus jarang bertemu dengan bunda mu..nenek tahu jika kedua orang tua mu itu sedang dalam situasi sulit ekonomi, semoga kamu bisa menjadi anak yang sukses ya nak saat besar nanti, agar kamu bisa mengangkat derajat kedua orang tua mu" ucap Ibu Aisyah menangis.....

Terpopuler

Comments

Kuncoro Arifin

Kuncoro Arifin

kamar kelas 1 dengan ruangan vip beda thor...

2023-12-06

1

Andrian leonardo his

Andrian leonardo his

goood

2023-03-15

0

👑Gre_rr

👑Gre_rr

Ingin ku tabok tu si wulan pakai panci

2022-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Mencari Nafkah
3 Di pecat dari Proyek
4 Mencoba bersabar
5 Mencari Pekerjaan
6 Kedatangan Tio
7 Melamar Pekerjaan
8 Berprasangka buruk
9 Gajian pertama
10 Pendirian seorang Pria
11 Pilihan sulit
12 Bertemu masa lalu
13 Mengunjungi rumah sakit
14 Hasil tes
15 Keterkejutan Ikram
16 Kesabaran Ikram
17 kabar buruk
18 Perasaan gelisah
19 Perkelahian sengit
20 Permintaan Ibu Ningsih
21 kepulangan Wulan
22 Malam terindah
23 kembali kambuh
24 Kedatangan ibu Ningsih
25 Menerima informasi
26 Membuat kesepakatan
27 Kertas putih pembawa luka
28 Meminta bantuan bang Jack
29 Indra wiguna
30 Belajar membidik lawan
31 Menjalankan Rencana
32 Pertempuran di mulai
33 Hancur nya Ikram
34 Keterpurukan Ikram
35 Jalan menuju sukses
36 Memasuki perusahan Baskara Group
37 Persentasi yang memuaskan
38 Penyesalan Wulan
39 Cinta yang malang
40 Menolong ibu Direktur
41 memulai usaha dari Nol
42 Sinta Baskara
43 Mendapatkan tawaran baru
44 Awal ke suksesan
45 Keberhasilan Ikram
46 Bertemu Bagas Baskara
47 Wulan telah berubah
48 Bertemu Wulan dan Indra
49 Mengubur masa lalu selamanya
50 Cinta masuk sekolah
51 Menyelamatkan Sinta
52 Sinta Bertemu Cinta
53 Sinta terpesona dengan Ikram
54 Bertemu guru muda
55 Memulai Rencana
56 Kesetiaan geng Black Dragon
57 Visual pemeran
58 Rencana pembunuhan
59 Penyerangan di kediaman Baskara
60 Menjebak pemburu kelinci
61 Ikram terkena tembak
62 Kejadian tak terduga
63 Dukungan ibu Aisyah
64 Penyamaran di mulai
65 Mengepung markas Cipto kusumo
66 Cipto kalah telak
67 Wulan mulai memberontak
68 Wulan mengetahui kebenaran Ikram
69 Wanita di sekeliling Ikram
70 Semakin dekat dan Kompak
71 Menyusun rencana
72 Kejahatan Indra
73 Membuka hati kembali
74 Pencarian Wulan
75 Keributan di sekolah Cinta
76 Ketulusan Sinta
77 Mengungkap kan perasaan
78 Awal mula kehancuran Indra
79 Kabar dari bang Jack
80 Menghadiri acara pesta
81 Menghadiri pesta 2
82 Mulai memanas dan Visual
83 Terbongkar nya kesuksesan Ikram
84 Sinta kembali takut dan trauma
85 Menyelamatkan Sinta
86 Identitas Charles Darwin
87 Charles dan Indra bekerja sama
88 Wulan kembali sakit
89 Karma mendekati Ibu Ningsih
90 langsung menyerang
91 kejadian tak terduga
92 Jebakan Charles
93 Charles di kepung
94 Charles kalah cerdik
95 Indra dan Charles end
96 Buah dari hasil kesabaran Ikram
97 Cerita menyedihkan
98 Sinta kebalikan dari Wulan
99 Keterkejutan pak Adam
100 Terbongkar nya rahasia Wulan
101 Terbongkar nya rahasia Wulan 2
102 Permintaan pak Adam
103 Harta Indra habis tak tersisa
104 Cinta bertemu bunda Wulan
105 Pembicaraan Wulan dan Sinta
106 Permintaan Wulan
107 Keberhasilan Ikram
108 Niat terselubung ibu Ningsih
109 Kejutan kecil untuk Ikram
110 Ancaman Tio untuk Ikram
111 Sinta dan Ikram saling percaya
112 Ikram melamar Sinta
113 Kesuksesan Ikram
114 Ikram menjenguk Wulan
115 Kemarahan pak Adam
116 Kemarahan pak Adam 2
117 Mengunjungi Wulan 2
118 Menjalin hubungan baik
119 Fitting baju pernikahan
120 Sinta membeli 3 cincin
121 Permintaan Sinta
122 Ikram mulai dilema
123 Menuju hari pernikahan
124 Hari pernikahan
125 Wulan menemui Sinta kembali
126 Senjata makan tuan
127 Kegaduhan yang terjadi
128 Keadaan Wulan Kritis
129 Wulan berhasil di selamatkan
130 Tiba di rumah sakit korea
131 kebaikan Ikram dan Sinta
132 Wulan mulai siuman
133 Kebersamaan Ikram dan Sinta
134 Lepas dari bayang-bayang Wulan
135 Sedikit panas
136 Malam pertama gol
137 Mulai ketagihan
138 Ikram dan Sinta tiba di tanah air
139 Mengunjungi markas
140 Rahasia Bang Jack
141 Muncul nya musuh baru
142 Rencana Ikram
143 Bertemu Kenzo
144 Resmi bekerja sama
145 kalah di permainan pertama
146 Wulan dan dokter Imran
147 Kejadian di rumah baru
148 Jebakan Ikram
149 Jebakan Ikram yang ke dua
150 Kabar yang di bawa Bang Jack
151 Kejutan yang membahagiakan
152 Membiarkan musuh bersenang-senang
153 persahabat tiga sekawan
154 Ikram menang telak
155 Kenzo memasuki perangkap nya sendiri
156 Kenzo masuk perangkap
157 Akhir dari kejahatan Kenzo
158 Periksa kandungan
159 Kepanikan Sinta
160 Wulan dan pak Adam kembali ke indonesia
161 Kepulangan Wulan
162 Amanah Wulan
163 Pemakaman Wulan dan The end
164 Akhir cerita tamat
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Mencari Nafkah
3
Di pecat dari Proyek
4
Mencoba bersabar
5
Mencari Pekerjaan
6
Kedatangan Tio
7
Melamar Pekerjaan
8
Berprasangka buruk
9
Gajian pertama
10
Pendirian seorang Pria
11
Pilihan sulit
12
Bertemu masa lalu
13
Mengunjungi rumah sakit
14
Hasil tes
15
Keterkejutan Ikram
16
Kesabaran Ikram
17
kabar buruk
18
Perasaan gelisah
19
Perkelahian sengit
20
Permintaan Ibu Ningsih
21
kepulangan Wulan
22
Malam terindah
23
kembali kambuh
24
Kedatangan ibu Ningsih
25
Menerima informasi
26
Membuat kesepakatan
27
Kertas putih pembawa luka
28
Meminta bantuan bang Jack
29
Indra wiguna
30
Belajar membidik lawan
31
Menjalankan Rencana
32
Pertempuran di mulai
33
Hancur nya Ikram
34
Keterpurukan Ikram
35
Jalan menuju sukses
36
Memasuki perusahan Baskara Group
37
Persentasi yang memuaskan
38
Penyesalan Wulan
39
Cinta yang malang
40
Menolong ibu Direktur
41
memulai usaha dari Nol
42
Sinta Baskara
43
Mendapatkan tawaran baru
44
Awal ke suksesan
45
Keberhasilan Ikram
46
Bertemu Bagas Baskara
47
Wulan telah berubah
48
Bertemu Wulan dan Indra
49
Mengubur masa lalu selamanya
50
Cinta masuk sekolah
51
Menyelamatkan Sinta
52
Sinta Bertemu Cinta
53
Sinta terpesona dengan Ikram
54
Bertemu guru muda
55
Memulai Rencana
56
Kesetiaan geng Black Dragon
57
Visual pemeran
58
Rencana pembunuhan
59
Penyerangan di kediaman Baskara
60
Menjebak pemburu kelinci
61
Ikram terkena tembak
62
Kejadian tak terduga
63
Dukungan ibu Aisyah
64
Penyamaran di mulai
65
Mengepung markas Cipto kusumo
66
Cipto kalah telak
67
Wulan mulai memberontak
68
Wulan mengetahui kebenaran Ikram
69
Wanita di sekeliling Ikram
70
Semakin dekat dan Kompak
71
Menyusun rencana
72
Kejahatan Indra
73
Membuka hati kembali
74
Pencarian Wulan
75
Keributan di sekolah Cinta
76
Ketulusan Sinta
77
Mengungkap kan perasaan
78
Awal mula kehancuran Indra
79
Kabar dari bang Jack
80
Menghadiri acara pesta
81
Menghadiri pesta 2
82
Mulai memanas dan Visual
83
Terbongkar nya kesuksesan Ikram
84
Sinta kembali takut dan trauma
85
Menyelamatkan Sinta
86
Identitas Charles Darwin
87
Charles dan Indra bekerja sama
88
Wulan kembali sakit
89
Karma mendekati Ibu Ningsih
90
langsung menyerang
91
kejadian tak terduga
92
Jebakan Charles
93
Charles di kepung
94
Charles kalah cerdik
95
Indra dan Charles end
96
Buah dari hasil kesabaran Ikram
97
Cerita menyedihkan
98
Sinta kebalikan dari Wulan
99
Keterkejutan pak Adam
100
Terbongkar nya rahasia Wulan
101
Terbongkar nya rahasia Wulan 2
102
Permintaan pak Adam
103
Harta Indra habis tak tersisa
104
Cinta bertemu bunda Wulan
105
Pembicaraan Wulan dan Sinta
106
Permintaan Wulan
107
Keberhasilan Ikram
108
Niat terselubung ibu Ningsih
109
Kejutan kecil untuk Ikram
110
Ancaman Tio untuk Ikram
111
Sinta dan Ikram saling percaya
112
Ikram melamar Sinta
113
Kesuksesan Ikram
114
Ikram menjenguk Wulan
115
Kemarahan pak Adam
116
Kemarahan pak Adam 2
117
Mengunjungi Wulan 2
118
Menjalin hubungan baik
119
Fitting baju pernikahan
120
Sinta membeli 3 cincin
121
Permintaan Sinta
122
Ikram mulai dilema
123
Menuju hari pernikahan
124
Hari pernikahan
125
Wulan menemui Sinta kembali
126
Senjata makan tuan
127
Kegaduhan yang terjadi
128
Keadaan Wulan Kritis
129
Wulan berhasil di selamatkan
130
Tiba di rumah sakit korea
131
kebaikan Ikram dan Sinta
132
Wulan mulai siuman
133
Kebersamaan Ikram dan Sinta
134
Lepas dari bayang-bayang Wulan
135
Sedikit panas
136
Malam pertama gol
137
Mulai ketagihan
138
Ikram dan Sinta tiba di tanah air
139
Mengunjungi markas
140
Rahasia Bang Jack
141
Muncul nya musuh baru
142
Rencana Ikram
143
Bertemu Kenzo
144
Resmi bekerja sama
145
kalah di permainan pertama
146
Wulan dan dokter Imran
147
Kejadian di rumah baru
148
Jebakan Ikram
149
Jebakan Ikram yang ke dua
150
Kabar yang di bawa Bang Jack
151
Kejutan yang membahagiakan
152
Membiarkan musuh bersenang-senang
153
persahabat tiga sekawan
154
Ikram menang telak
155
Kenzo memasuki perangkap nya sendiri
156
Kenzo masuk perangkap
157
Akhir dari kejahatan Kenzo
158
Periksa kandungan
159
Kepanikan Sinta
160
Wulan dan pak Adam kembali ke indonesia
161
Kepulangan Wulan
162
Amanah Wulan
163
Pemakaman Wulan dan The end
164
Akhir cerita tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!