Mencoba bersabar

"Aya..... " Teriak gadis kecil yang tak sengaja melihat keberadaan Ikram di balik dinding

Wulan pun langsung menoleh ke arah pintu yang sedang di tatap oleh anak nya, tapi dia tidak menemukan orang yang di panggil ayah,dan karena penasaran akhir nya Wulan mulai bangkit menuju keluar kamar sambil menggendong Cinta

"Mas... kok gak manggil aku kalau udah pulang? " tanya Wulan terkejut saat menemukan suami nya sedang bersandar di balik dinding ruang tamu

"Eh, iya mas juga baru masuk kok dek" jawab Ikram memaling kan wajah

"Mas kenapa?, kok suaranya beda, mas abis nangis ya?" tanya Wulan penasaran

"Enggak kok, mas cuma lagi pilek aja dek" jawab Ikram mulai menatap wajah Wulan

"Ya udah kalau gitu, oya kok mas udah pulang jam segini, biasa nya kan mas pulang nya sore, apa mas sakit? "

"Enggak, mas gak sakit, dek ayo kita duduk dulu, mas mau ngomong penting sama adek"

Ajak Ikram menuntun istri nya untuk duduk di atas tikar usang yang ada di lantai, dan dia mulai mengenggam tangan Wulan sedangkan satu tangan nya lagi dia gunakan untuk merogoh saku celana nya guna mengambil amplop putih yang dia bawa

"Ini gaji mas, nanti kamu bayar uang kontrakan terus ya dek, dan sisa nya mas harap kamu bisa lebih berhemat lagi, karena.....mulai hari ini mas sudah di pecat dari proyek.. " ucap Ikram menunduk

Degg..........

Wulan langsung terkejut saat mendengar ucapan yang di lontarkan suami nya tersebut,bahkan saat ini dia ingin sekali menangis, tapi dia berusaha sekuat mungkin untuk menahan nya, karena Wulan tidak ingin menampakkan sisi lemah nya di depan sang suami.

"Iya, gak papa kok mas, mungkin rejeki mas memang sampai di sini bekerja di proyek itu, aku yakin pasti akan ada rejeki yang lain nya yang saat ini menanti kamu mas" ucap Wulan memberi semangat Ikram

"Makasih ya dek, kamu sudah mau mengerti ke adaan mas, , mas janji akan secepat nya mencari pekerjaan yang baru" ucap Ikram sambil mencium tangan istri nya dengan lembut

"Aya... Aya... " panggil putri kecil nya yang bernama Cinta

"Iya sayang, sini anak ayah, gendong sama ayah" Ikram pun mengambil putri kecil nya dari gendongan Wulan, setelah itu Wulan mulai bangkit berdiri.

"Mas, aku ke dapur dulu ya, ambil makan untuk mas"

Izin Wulan kepada Ikram, setelah di angguki oleh sang suami dia pun langsung menuju ke dapur, setelah itu dia masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintu nya dengan rapat

Di dalam kamar mandi, Wulan mulai meluapkan emosi nya yang sudah tak tertahan kan, rasa sedih dan marah telah berbaur menjadi satu, seperti nya stok kesabaran yang Wulan miliki mulai di uji oleh sang Maha kuasa

"Hiks.... hiks.... hiks... ibu, ayah, aku gak sanggup lagi rasa nya.... kenapa hidup ku sangat susah, apa karena ibu tidak merestui kami, aku sangat mencintai mas Ikram bu, tapi aku gak sanggup menjalani ke adaan ini, aku harus bagaimana sekarang.....? ucap Wulan menangis sambil memegang dada nya yang terasa sesak

10 menit kemudian, dia pun sudah keluar dari kamar mandi dan merapikan kembali penampilan nya seperti semula, setelah itu Wulan berjalan menuju ke ruang tamu dengan membawa sepiring nasi di tangan nya

"Mas ini makan nya" ucap Wulan lembut

"Kok lama dek, adek lagi sibuk ya di dapur? " tanya Ikram curiga

"Eh, enggak kok mas, tadi aku ke kamar mandi, agak mules perut nya" jawab nya ber bohong

"Ini masih mules perut nya? " tanya Ikram khawatir

"Udah enggak, ya udah aku tidurin Cinta di kamar ya? " ucap Wulan menghindari Ikram, dia pun membawa Cinta menuju ke kamar untuk menidurkan putri kecil nya

*****

Tidak terasa siang pun telah berganti malam, dan saat ini Ikram sedang duduk di depan rumah sambil memegang buku kesayangan nya, dia menatap buku itu dengan tersenyum bahagia,karena buku itu sangat berharga menurut Ikram, isi di dalam buku tersebut adalah salah satu kemampuan berharga di dalam diri nya yang selama ini dia tutupi dari semua orang,

Bukan nya tak ingin menampakkan kemampuan nya itu, tapi dia belum menemukan peluang dan tempat yang tepat, andai Ikram mempunyai kesempatan sekali saja, pasti dia akan memamerkan potensi yang dia miliki kepada semua orang,

"Sangat indah dan bagus, kapan aku bisa melihat karya ku ini dijadikan nyata dan di tempati oleh orang orang berkelas"

ucap Ikram sendiri, tampa mengetahui jika sedari tadi sudah ada sang istri yang menatap nya dari depan pintu rumah

"Suatu saat nanti mas, aku yakin itu" jawab Wulan yang tiba-tiba menimpali uacapan Ikram

"Dek..., kamu belum tidur? " tanya Ikram terkejut

"Belum, aku gak mau tidur sendiri tampa di temani suami ku" jawab Wulan manja

"Iya udah, sebentar lagi y? "

Wulan pun mengangguk dan dia mulai mengambil buku yang di pegang oleh suami nya tersebut

"Gambar kamu ini sangat bagus mas, sangat modern dan berkelas, andai saja salah satu karya kamu ini di pakai oleh para pejabat negara untuk gedung yang sedang mereka bangun, aku yakin, mereka semua pasti akan bangga dengan karya mu ini mas" ucap. Wulan memuji Ikram

"Kamu benar sayang, tapi siapa yang mau peduli, suami mu ini hanya orang pinggiran yang tak di anggap oleh siapa pun, mas sangat tidak percaya diri jika harus memamerkan potensi mas dalam bidang Arsitek, karena mas hanya tamatan STM, sangat jauh level nya dengan Arsitektur ternama di luar sana" jawab nya sedih

"Jangan putus asa mas, tetap lah berkarya walau dalam diam dan kesunyian sekali pun, aku yakin suatu saat nanti akan ada yang melihat potensi dari dalam diri mu ini" ucap Wulan dengan penuh keyakinan...

Dan tiba tiba....

Uhuk.... uhukk.....

Wulan terbatuk batuk dengan sangat lama, dan dia langsung menutup mulut nya menggunakan tangan nya sedang kan Ikram mengelus punggung belakang tubuh Wulan dengan perasaan panik

"Kamu kenapa sayang, kok tiba tiba bisa batuk gini? " tanya Ikram khawatir

"Aku gak papa kok mas" jawab Wulan sambil menatap tangan nya yang terdapat percikan darah yang keluar dari mulut nya

Degg......

Wulan sangat terkejut, dan dia pun langsung menyembunyikan tangan yang terdapat darah itu di belakang tubuh nya..

"Ya Tuhan, apa yang terjadi dengan ku? kenapa batuk ku mengeluarkan darah? " tanya Wulan di dalam hati

Tak lama kemudian Ikram pun mengajak Wulan untuk masuk kedalam rumah, karena hari sudah mulai malam dan cuaca sudah berubah dingin, Ikram berfikir mungkin itu lah penyebab istri nya batuk batuk, karena sudah terkena angin malam....

Terpopuler

Comments

Giantini

Giantini

ikram terlalu lelet jdi suami

2024-03-01

0

🦋⃟ℛ💞DINI💞🦋ᴬ∙ᴴ࿐ 🦂🦂

🦋⃟ℛ💞DINI💞🦋ᴬ∙ᴴ࿐ 🦂🦂

Banyak ujian yg dialami Ikram & Wulan, smg Allah beri keajaiban. 🙏

2022-10-01

1

Wati_esha

Wati_esha

Ikram masih belum bertemu dengan orang yang tepat dengan kemampuannya dalam bidang arsitektur.

2022-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Mencari Nafkah
3 Di pecat dari Proyek
4 Mencoba bersabar
5 Mencari Pekerjaan
6 Kedatangan Tio
7 Melamar Pekerjaan
8 Berprasangka buruk
9 Gajian pertama
10 Pendirian seorang Pria
11 Pilihan sulit
12 Bertemu masa lalu
13 Mengunjungi rumah sakit
14 Hasil tes
15 Keterkejutan Ikram
16 Kesabaran Ikram
17 kabar buruk
18 Perasaan gelisah
19 Perkelahian sengit
20 Permintaan Ibu Ningsih
21 kepulangan Wulan
22 Malam terindah
23 kembali kambuh
24 Kedatangan ibu Ningsih
25 Menerima informasi
26 Membuat kesepakatan
27 Kertas putih pembawa luka
28 Meminta bantuan bang Jack
29 Indra wiguna
30 Belajar membidik lawan
31 Menjalankan Rencana
32 Pertempuran di mulai
33 Hancur nya Ikram
34 Keterpurukan Ikram
35 Jalan menuju sukses
36 Memasuki perusahan Baskara Group
37 Persentasi yang memuaskan
38 Penyesalan Wulan
39 Cinta yang malang
40 Menolong ibu Direktur
41 memulai usaha dari Nol
42 Sinta Baskara
43 Mendapatkan tawaran baru
44 Awal ke suksesan
45 Keberhasilan Ikram
46 Bertemu Bagas Baskara
47 Wulan telah berubah
48 Bertemu Wulan dan Indra
49 Mengubur masa lalu selamanya
50 Cinta masuk sekolah
51 Menyelamatkan Sinta
52 Sinta Bertemu Cinta
53 Sinta terpesona dengan Ikram
54 Bertemu guru muda
55 Memulai Rencana
56 Kesetiaan geng Black Dragon
57 Visual pemeran
58 Rencana pembunuhan
59 Penyerangan di kediaman Baskara
60 Menjebak pemburu kelinci
61 Ikram terkena tembak
62 Kejadian tak terduga
63 Dukungan ibu Aisyah
64 Penyamaran di mulai
65 Mengepung markas Cipto kusumo
66 Cipto kalah telak
67 Wulan mulai memberontak
68 Wulan mengetahui kebenaran Ikram
69 Wanita di sekeliling Ikram
70 Semakin dekat dan Kompak
71 Menyusun rencana
72 Kejahatan Indra
73 Membuka hati kembali
74 Pencarian Wulan
75 Keributan di sekolah Cinta
76 Ketulusan Sinta
77 Mengungkap kan perasaan
78 Awal mula kehancuran Indra
79 Kabar dari bang Jack
80 Menghadiri acara pesta
81 Menghadiri pesta 2
82 Mulai memanas dan Visual
83 Terbongkar nya kesuksesan Ikram
84 Sinta kembali takut dan trauma
85 Menyelamatkan Sinta
86 Identitas Charles Darwin
87 Charles dan Indra bekerja sama
88 Wulan kembali sakit
89 Karma mendekati Ibu Ningsih
90 langsung menyerang
91 kejadian tak terduga
92 Jebakan Charles
93 Charles di kepung
94 Charles kalah cerdik
95 Indra dan Charles end
96 Buah dari hasil kesabaran Ikram
97 Cerita menyedihkan
98 Sinta kebalikan dari Wulan
99 Keterkejutan pak Adam
100 Terbongkar nya rahasia Wulan
101 Terbongkar nya rahasia Wulan 2
102 Permintaan pak Adam
103 Harta Indra habis tak tersisa
104 Cinta bertemu bunda Wulan
105 Pembicaraan Wulan dan Sinta
106 Permintaan Wulan
107 Keberhasilan Ikram
108 Niat terselubung ibu Ningsih
109 Kejutan kecil untuk Ikram
110 Ancaman Tio untuk Ikram
111 Sinta dan Ikram saling percaya
112 Ikram melamar Sinta
113 Kesuksesan Ikram
114 Ikram menjenguk Wulan
115 Kemarahan pak Adam
116 Kemarahan pak Adam 2
117 Mengunjungi Wulan 2
118 Menjalin hubungan baik
119 Fitting baju pernikahan
120 Sinta membeli 3 cincin
121 Permintaan Sinta
122 Ikram mulai dilema
123 Menuju hari pernikahan
124 Hari pernikahan
125 Wulan menemui Sinta kembali
126 Senjata makan tuan
127 Kegaduhan yang terjadi
128 Keadaan Wulan Kritis
129 Wulan berhasil di selamatkan
130 Tiba di rumah sakit korea
131 kebaikan Ikram dan Sinta
132 Wulan mulai siuman
133 Kebersamaan Ikram dan Sinta
134 Lepas dari bayang-bayang Wulan
135 Sedikit panas
136 Malam pertama gol
137 Mulai ketagihan
138 Ikram dan Sinta tiba di tanah air
139 Mengunjungi markas
140 Rahasia Bang Jack
141 Muncul nya musuh baru
142 Rencana Ikram
143 Bertemu Kenzo
144 Resmi bekerja sama
145 kalah di permainan pertama
146 Wulan dan dokter Imran
147 Kejadian di rumah baru
148 Jebakan Ikram
149 Jebakan Ikram yang ke dua
150 Kabar yang di bawa Bang Jack
151 Kejutan yang membahagiakan
152 Membiarkan musuh bersenang-senang
153 persahabat tiga sekawan
154 Ikram menang telak
155 Kenzo memasuki perangkap nya sendiri
156 Kenzo masuk perangkap
157 Akhir dari kejahatan Kenzo
158 Periksa kandungan
159 Kepanikan Sinta
160 Wulan dan pak Adam kembali ke indonesia
161 Kepulangan Wulan
162 Amanah Wulan
163 Pemakaman Wulan dan The end
164 Akhir cerita tamat
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Mencari Nafkah
3
Di pecat dari Proyek
4
Mencoba bersabar
5
Mencari Pekerjaan
6
Kedatangan Tio
7
Melamar Pekerjaan
8
Berprasangka buruk
9
Gajian pertama
10
Pendirian seorang Pria
11
Pilihan sulit
12
Bertemu masa lalu
13
Mengunjungi rumah sakit
14
Hasil tes
15
Keterkejutan Ikram
16
Kesabaran Ikram
17
kabar buruk
18
Perasaan gelisah
19
Perkelahian sengit
20
Permintaan Ibu Ningsih
21
kepulangan Wulan
22
Malam terindah
23
kembali kambuh
24
Kedatangan ibu Ningsih
25
Menerima informasi
26
Membuat kesepakatan
27
Kertas putih pembawa luka
28
Meminta bantuan bang Jack
29
Indra wiguna
30
Belajar membidik lawan
31
Menjalankan Rencana
32
Pertempuran di mulai
33
Hancur nya Ikram
34
Keterpurukan Ikram
35
Jalan menuju sukses
36
Memasuki perusahan Baskara Group
37
Persentasi yang memuaskan
38
Penyesalan Wulan
39
Cinta yang malang
40
Menolong ibu Direktur
41
memulai usaha dari Nol
42
Sinta Baskara
43
Mendapatkan tawaran baru
44
Awal ke suksesan
45
Keberhasilan Ikram
46
Bertemu Bagas Baskara
47
Wulan telah berubah
48
Bertemu Wulan dan Indra
49
Mengubur masa lalu selamanya
50
Cinta masuk sekolah
51
Menyelamatkan Sinta
52
Sinta Bertemu Cinta
53
Sinta terpesona dengan Ikram
54
Bertemu guru muda
55
Memulai Rencana
56
Kesetiaan geng Black Dragon
57
Visual pemeran
58
Rencana pembunuhan
59
Penyerangan di kediaman Baskara
60
Menjebak pemburu kelinci
61
Ikram terkena tembak
62
Kejadian tak terduga
63
Dukungan ibu Aisyah
64
Penyamaran di mulai
65
Mengepung markas Cipto kusumo
66
Cipto kalah telak
67
Wulan mulai memberontak
68
Wulan mengetahui kebenaran Ikram
69
Wanita di sekeliling Ikram
70
Semakin dekat dan Kompak
71
Menyusun rencana
72
Kejahatan Indra
73
Membuka hati kembali
74
Pencarian Wulan
75
Keributan di sekolah Cinta
76
Ketulusan Sinta
77
Mengungkap kan perasaan
78
Awal mula kehancuran Indra
79
Kabar dari bang Jack
80
Menghadiri acara pesta
81
Menghadiri pesta 2
82
Mulai memanas dan Visual
83
Terbongkar nya kesuksesan Ikram
84
Sinta kembali takut dan trauma
85
Menyelamatkan Sinta
86
Identitas Charles Darwin
87
Charles dan Indra bekerja sama
88
Wulan kembali sakit
89
Karma mendekati Ibu Ningsih
90
langsung menyerang
91
kejadian tak terduga
92
Jebakan Charles
93
Charles di kepung
94
Charles kalah cerdik
95
Indra dan Charles end
96
Buah dari hasil kesabaran Ikram
97
Cerita menyedihkan
98
Sinta kebalikan dari Wulan
99
Keterkejutan pak Adam
100
Terbongkar nya rahasia Wulan
101
Terbongkar nya rahasia Wulan 2
102
Permintaan pak Adam
103
Harta Indra habis tak tersisa
104
Cinta bertemu bunda Wulan
105
Pembicaraan Wulan dan Sinta
106
Permintaan Wulan
107
Keberhasilan Ikram
108
Niat terselubung ibu Ningsih
109
Kejutan kecil untuk Ikram
110
Ancaman Tio untuk Ikram
111
Sinta dan Ikram saling percaya
112
Ikram melamar Sinta
113
Kesuksesan Ikram
114
Ikram menjenguk Wulan
115
Kemarahan pak Adam
116
Kemarahan pak Adam 2
117
Mengunjungi Wulan 2
118
Menjalin hubungan baik
119
Fitting baju pernikahan
120
Sinta membeli 3 cincin
121
Permintaan Sinta
122
Ikram mulai dilema
123
Menuju hari pernikahan
124
Hari pernikahan
125
Wulan menemui Sinta kembali
126
Senjata makan tuan
127
Kegaduhan yang terjadi
128
Keadaan Wulan Kritis
129
Wulan berhasil di selamatkan
130
Tiba di rumah sakit korea
131
kebaikan Ikram dan Sinta
132
Wulan mulai siuman
133
Kebersamaan Ikram dan Sinta
134
Lepas dari bayang-bayang Wulan
135
Sedikit panas
136
Malam pertama gol
137
Mulai ketagihan
138
Ikram dan Sinta tiba di tanah air
139
Mengunjungi markas
140
Rahasia Bang Jack
141
Muncul nya musuh baru
142
Rencana Ikram
143
Bertemu Kenzo
144
Resmi bekerja sama
145
kalah di permainan pertama
146
Wulan dan dokter Imran
147
Kejadian di rumah baru
148
Jebakan Ikram
149
Jebakan Ikram yang ke dua
150
Kabar yang di bawa Bang Jack
151
Kejutan yang membahagiakan
152
Membiarkan musuh bersenang-senang
153
persahabat tiga sekawan
154
Ikram menang telak
155
Kenzo memasuki perangkap nya sendiri
156
Kenzo masuk perangkap
157
Akhir dari kejahatan Kenzo
158
Periksa kandungan
159
Kepanikan Sinta
160
Wulan dan pak Adam kembali ke indonesia
161
Kepulangan Wulan
162
Amanah Wulan
163
Pemakaman Wulan dan The end
164
Akhir cerita tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!