Bab 17

Banyak hikmah yang didapat Kanya setelah membagi apa yang menganjal di kepalanya dengan para sahabatnya. Ia mulai membuka pikiran mengenai konsep sebuah pernikahan. Betapa banyak hal yang Kanya tak pahami tentang Bian karena sibuk berasumsi sendiri.

Pernikahan yang tak berlandaskan cinta. Sebenarnya tak semua berakhir dengan pernikahan kontrak seperti kehaluan Kanya. Pasangan itu akan jatuh cinta setelah kejadian. satu malam. Oh, no! itu terlalu frontal Kanya.

Tak semudah itu! Pernikahan harus dibangun dengan dasar kepercayaan dan saling menguatkan satu sama lain. Masalah cinta atau tidak itu akan berjalan sendirinya seiring berjalannya waktu memahami pasangan masing-masing.

Kanya bergegas membuka pintu mendengar suara mesin mobil dari teras. Ia menyambut suaminya yang sudah biasa pulang lembur itu. Khusus hari ini entah kenapa ia ingin segera bertemu Bian.

Kanya langsung meraih tas yang ada di tangan Suaminya. Tak lupa ia juga mencium tangan Bian.

Bian menatap Kanya heran. Entah apa yang terjadi dengan istrinya. Semalam ia diam bahkan selalu mengacuhkanya. Tadi pagi juga sama! Bian seolah tertampar keras ketika Kanya sama sekali tak bicara padanya seolah ia sudah melakukan kesalahan fatal pada sang istri.

Sekarang lihat saja! Kanya seolah melupakan memorinya tadi pagi. Sekarang ia menjadi istri yang begitu merindukan suaminya.

Begitulah Wanita, kadang mereka memang susah di pahami.

"Kenapa kok diam, Ayo masuk!" Kanya mengandeng lengan suaminya masuk ke dalam rumah.

"Mas udah makan?" tanya Kanya membuka Kursi meja makan untuk suaminya.

Bian menggelengkan kepala. Kanya tersenyum senang. Bian sengaja tidak makan di kantor hanya untuk menikmati makanannya. Hal berarti yang sesederhana itu baru disadari Kanya.

Kanya tak mau lagi meracuni pikirannya dengan masalah Gareta atau yang lain. Ia hanya akan melihat kebaikan Bian yang ditunjukan kepadanya selama ini yang tak pernah ia sadari.

"Maaf Mas hanya ini," Kanya meletakan ayam goreng sambal dengan perkedel kentang.

"Nggak apa-apa Kay. Asal jangan tiap hari. Terus berusaha berinovasi Kay," seru Bian mulai menyuap makanan ke mulutnya.

"Oke," Kanya kini ikut makan bersama Bian.

"Mas, nanti Sabtu ada kegiatan?" Kanya memberanikan diri bertanya. Ia tahu suaminya sangat super sibuk. Bahkan di akhir pekan sekalipun. Apa salahnya Kanya yang terlebih dulu mengajak suaminya menghabiskan waktu akhir pekan seperti pasangan suami istri pada umumnya. Lagipula orang seperti Bian pasti tidak akan terpikir untuk pergi menghabiskan akhir pekan.

"Ya, aku jadi salah satu narasumber isi seminar di ITB," jawab Bian sambil terus menyuap makanan ke mulutnya.

Kanya sudah menduga! Bahkan akhir pekan saja suaminya harus pergi ke luar kota.

"Kenapa?" tanya Bian.

"Nggak apa-apa cuma tanya," jawab Kanya tak mau terlihat terlalu berharap.

"Tapi minggunya aku kosong," seru Bian lagi.

"Benar Mas," Kanya memegang tangan Abuaj senang. "Mas mau kita pergi nonton. Ada film yang lama tunggu dan sekarang rilis," ucap Kanya memohon.

"Boleh," balas Bian.

Yes! Ternyata kalau semuanya dibicarakan memang jadi mudah. Kanya menyesal kenapa tidak sejak awal menikah ia mencoba akrab dengan suaminya.

"Kay, pinjam tangan kamu," Bian menarik tangan Kanya dan memegang bulpoin di tangan kanan.

Apa yang akan di lakukan suaminya.

"Tadi aku sedikit kecewa bukan kamu sendiri yang antar makan siang ke kantor," seru Bian.

Bian mulai menuliskan sesuatu ditangan Kanya. Apa ini rapor lagi untuk dirinya. Siang tadi memang Kanya memesan ojek online untuk mengantar makan siang Bian karena masih kesal dengan kejadian di award malam itu.

"Tadi aku ada janji ketemuan sama teman Mas, Aku juga sudah bilang Mas Bian kan," elak Kanya.

"Jadinya aku baru kasih nilai sekarang," Bian mengembalikan tangan Kanya dengan senyum lebar.

"Oh, Kanya dapat rapor lagi," Kanya mengembang senyum yang sama lebar. Begini rasanya punya suami seorang guru. Matanya kini dengan jeli membaca rapor baru di tangannya.

Lulus ujian akhir untuk masakan istriku 🙂

Entah bunga dihati Kanya sudah bermekaran seperti apa. Perasaannya selama ini seperti terbalas. Bian menyebutnya istriku! Meskipun hanya sebait kata tapi begitu megejolakan hati Kanya. Ia milik Bian, ia istrinya! Kenapa ia harus butuh pengakuan jika Bian sendiri merasa memilikinya.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung ........

Terpopuler

Comments

DAD_17

DAD_17

mas Bian tipe suami kanebo kering teryata 😁

2022-07-22

1

Raisa Kalyna

Raisa Kalyna

leganya... ternyata mas Bian itu tipe2 suami yang kaku 🤭

2022-07-18

1

imelda

imelda

kasih aku nilai juga bang bian 😍

2022-07-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!