Bab 9

Setelah melihat instastory Gareta bersama Bian beberapa hari lalu, tangan Kanya jadi gatal ingin melihat lagi dan lagi keseruan setiap story' Gareta. Memang dua hari terakhir tidak ada story wanita itu bersama suaminya. Hanya postingan endrose dari beberapa toko online. Tapi tetap saja Kanya tak bisa menahan diri untuk melihat setiap menit laman Instagram Gareta.

Sudahlah! Hal itu hanya akan semakin mengkerdilkan rasa percaya dirinya. Toh, sekarang yang dipilih Bian adalah dirinya. Cepat-cepat Kanya keluar dari laman Instragram, ia menganti kesenjangan waktunya menunggu Bian dengan menonton acara televisi meskipun acaranya membosankan.

Tangan Kanya terhenti memindah remote acara televisi ketika mendengar bunyi bel dari luar. Siapa yang datang di petang hari begini. Kanya mengayunkan kakinya menuju pintu.

"Surprise!" suara pria bertubuh tegap menenteng bungkus plastik bergambar martabak.

"Kak Bintang, kenapa gak kasih kabar mau kesini," seru Kanya.

"Kalau kasih kabar namanya bukan kejutan dong," balas Bintang menoel pipi adik kesayangannya.

Kanya menghindar sebelum Kakaknya itu melayangkan cubit-cubitan lagi. "Mau masuk atau berdiri disini!"

"Masuklah, kamu tega apa, Kakak kamu jauh-jauh datang cuma disuruh antar martabak aja." Bintang merangkul lengan pundak Kanya masuk kedalam rumah.

"Ini keju susukan!" delik Kanya merampas kantong plastik di tangan Kakaknya.

"Ya, Kakak paling tahu kesukaan kamu,"

"Kakak duduk dulu, Kanya buatkan kopi," seru Kanya melepas tangan Kakaknya bergerak menuju dapur.

Bintang melempar tubuhnya di sofa. Tak butuh waktu lama untuk Kanya datang dengan membawa nampan berisi dua cangkir kopi.

"Bian mana Kay," tanya Bintang ketika adiknya menyerahkan secangkir kopi padanya.

"Belum pulang Kak, Mas Bian lembur," jawab Kanya ikut duduk bersama Kakaknya.

"Kalian baru nikah semingguan masa suamimu udah lembur!" ucap Bintang kesal.

"Mas Bian sibuk Kak, sebentar lagi juga pulang," jawab Kanya membalas senyum tenang agar mengurangi kecemasan Kakaknya.

"Setidaknya dia harus bisa bedakan waktu single dan sekarang beristri!" seru Bintang lagi tak mudah terhasut ucapan Kanya.

"Dia pemimpin dan penanggung jawab perusahaan Kak, mungkin ada pekerja yang tidak bisa dilakukan selain Mas Bian."

"Setiap hari Bian seperti itu Kay?" seru Bintang.

Kanya mengangguk karena sadar tak bisa menyembunyikan apapun dari kakaknya.

"Kamu berhak protes Kay, gimana hubungan kalian bisa maju kalau intensitas pertemuan kalian saja jarang! Bian pergi pagi-pagi buta pulangnya larut malam!"

"Kak, nggak perlu khawatir masalah itu, ini hanya karena menjelang tahun ajaran baru, kedepannya akan normal kok," bela Kanya tak menyerah.

"Kakak jadi nggak yakin mau segera melamar Vio," seru Bintang.

"Kok gitu sih Kak," Kanya panik. Bagaimanapun Vio sudah menunggu hampir 4 tahun untuk dilamar kakaknya. Kakaknya tak ingin menikah sebelum melihat dirinya menikah dan bahagia dengan pasangannya.

"Bagaimana Kakak bisa tenang Kay, melihat kamu justru seperti ini sekarang. Kakak tak yakin Bian bisa membuat kamu bahagia."

"Kak, Mas Bian udah pilih Kanya jadi istrinya. Itu berarti Mas Bian sudah siap untuk membahagiakan Kanya. Mungkin dengan cara yang berbeda," Kanya tak menyerah meyakinkan Kakaknya.

Sudah cukup bagi Kanya tugas Bintang menjalankan perannya Kakak yang selalu menjaga dan hadir untuk Kanya. Bintang juga berhak bahagia untuk dirinya sendiri tanpa ada lagi bayang-bayang tugas menjaga Kanya. Meskipun Kanya sendiri tak yakin Bian bisa menjadi suami yang menjaga dan menyayangi dirinya seperti harapan Bintang. Setidaknya Kanya sepertinya berhasil meyakinkan Kakaknya bahwa dirinya akan bahagia bersama Bian.

Bintang menghembuskan nafasnya kasar, ia pasti akan kalah jika berdebat dengan adiknya. Ia melihat lagi ke arah Kanya, meskipun ganjal rasanya di hati Bintang, Kanya yang tak berhenti melepas senyum seolah pernikahan memang bahagia.

Bintang memegang kedua pundak Kanya. "Kay, seperti halnya Kakak yang selalu berusaha memantaskan diri untuk Vio, Kakak harap kamu juga bisa berusaha memantaskan diri untuk Bian, karena kamu memang wanita luar biasa." Wejangan Bian yang selalu menyejukkan hati Kanya. Bintang juga merasakan tak semudah itu menjadi Kanya yang jadi bulan-bulanan netizen seantero negeri.

Bintang tak buta teknologi, ia juga ikut merasakan down ketika membaca ribuan komentar yang hampir menjatuhkan mental Kanya. Tapi keraguan itu perlahan menipis ketika melihat Kanya yang tampak ceria jauh dari pikiran buruknya.

.

.

.

.

.

.

Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Raisa Kalyna

Raisa Kalyna

Kanya pinter banget nyembunyiin masalah keluarga nya

2022-06-13

1

Marny Mikel Deja

Marny Mikel Deja

Semoga up nya lancar tiap hari ya🙏

2022-06-13

0

Nurhayati

Nurhayati

ceritanya masih diseputaran itu² aja...sebenarnya perasaan bian ke Kanya gimana ya...suka apa gak...tapi istri dibiarin sendiri dirumah gak di kasih art buat nemenin...dianya sibuk komunikasi antara suami istri kurang...jgn terlalu muter²lah...

2022-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!