Bab 7

"Serius! 300 lembar!" Seru Kanya ketika mengetahui lonjakan pembeli online di tokonya.

"Ya Kay, berkah usaha kita nih, Lo nikah sama Abian," beo Raisa semeringah.

Kanya dan Raisa merintis usaha toko pakaian muslim bersama. Raisa seperti solusi bagi tabungan Kanya yang terkumpul cukup banyak kala itu. Tabungan hasil dari uang pemberian Kakak dan kedua orang tuanya yang tak pernah Kanya hambur-hamburkan, Kanya cukup sadar masih jadi beban hidup keluarganya. Pada akhirnya apa yang ia kumpulkan bisa menjadikan sumber penghasilan ketika ia keluar dari universitas dan masih berlabel pengangguran.

Kanya hampir seharian ini tak melihat akun sosial media miliknya. Ia masih terlalu rapuh untuk membaca hujatan netizen yang maha benar. Ya, netizen masih tak berhenti nyiyir meksipun Kanya tak lagi memposting foto-foto pernikahannya.

MasyaAllah! Kanya kembali terbelalak dengan jumlah followernya yang mencapai 150ribu. Meskipun wanita itu yakin 90% follower baru adalah haters. Setidaknya mereka menjadi berkah tersendiri untuk bisnisnya.

"Ini ada berita baru lagi Kay," seru Raisa menunjukkan laman Instragram milik tokonya yg juga kebanjiran tawaran endrose.

"Serius!" Kanya kaget membaca salah satu brand baju muslim ternama ingin dirinya mempromosikan produk mereka.

"Katanya susah hubungi lo, jadi mereka deem ke Ig Raiya."

Mimpi apa Kanya, sejak pagi rasanya kebahagian datang padanya bertubi-tubi. Mulai dari Bian yang memasak sarapan untuknya, mengantarnya ke toko, sampai di toko banyak tawaran untuk endrose. Kanya saja tak percaya diri bisa tampil untuk mempromosikan produknya sendiri apalagi ini untuk brand pakaian muslim termama.

"Terima Kay, untuk sekali post bisa dapat satu-tiga jutaan. Followers lo juga udah ratusan ribu sekarang," seru Raisa.

"Ratusan ribu bukan followers yang murni ngikutin kegiatan positif gue. Mereka lebih mirip kayak Buser yang mencari sekecil apapun kesalahan gue untuk dicaci." Kanya kesal.

Raisa tertawa, "udahlah Kay. Biarkan netizen yang iri dan dengki itu. Lo justru harus tunjukkan siapa Kanya istri CEO sobatpintar. Mending sekarang lo manfaat kesempatan ini untuk ambil keuntungan. Gimana?" sambung Raisa lagi.

"Gue harus izin Mas Bian dulu," jawab Kanya.

"Ya tahu yang sekarang udah punya yayang," Raisa menyenggol lengan Kanya. "Loh harus buktikan selain jago menghalu, Lo juga bisa jago di depan kamera," seru Raisa.

"Ya, ya, sekarang mending kita kerja deh, katanya kebanjiran order," ucap Kanya berdiri menuju mejanya.

"Eh tunggu!" Raisa menahan lengan Kanya. "Gue belum dengar cerita dari pengantin baru nih," goda Raisa menaikan alisnya.

"Apa sih, rahasia! Udah ngerasain juga loh!" seru Kanya berpura malam pertama terjadi dengan indah.

"Pelit!" Raisa melepaskan lengan Kanya.

Kanya duduk di meja yang berseberangan dengan Raisa. Ia tahu, mungkin tak bisa bercerita dengan leluasa seperti pernikahan Raisa dulu. Karena memang tak ada yang bisa jadi bahan untuk diceritakan selain tidur saling membelakangi. Kadang ia merasa iri dengan sahabat-sahabatnya yang mempunyai cerita tentang suami yang begitu posesif dan penuh cinta. Sedangkan ia, cuma punya suami pasif yang hanya berbicara seperlunya dengan dirinya.

Bunyi pesan masuk membuyarkan lamunan Kanya. Senyum mengembang di bibirnya melihat orang yang ia pikirkan mengirimkan pesan. Setidaknya ada sedikit perhatian dari orang di seberang sana.

******Jangan tunggu aku pulang, sepertinya malam ini lembur****** dan pulang larut.

Kanya menghela nafas berat, baru bekerja sehari dengan status baru, apakah suaminya itu harus lembur. Kanya baru saja ingin membicarakan dirinya yang mendapat banyak tawaran endrose berbagai brand muslim ternama. Tentu saja, Bian adalah seorang CEO satu aplikasi yang kini berkembang. Lelaki itu harus profesional dan memiliki tanggung jawab besar untuk memimpin bawahan di berbagai wilayah. Pasti lelaki itu sangat sibuk. Kanya tak boleh egois dan mencoba mengerti keadaan suaminya.

Kanya harus mulai berhenti berpikir bahwa pekerja seorang CEO hanya mengurusi istri dan berbuat seenaknya seperti tokoh CEO ciptaannya. Ia harus bangga Bian seorang CEO muda yang bertanggung jawab dengan perusahaannya.

.

.

.

.

Sudah setengah jam lepas kumandang sholat Isya. Tapi tak ada satupun tanda-tanda suaminya akan pulang. Kanya menutup kembali makanan dari cafe sahabatnya yang sudah ia siapkan meja makan. Kanya masih belum percaya diri memasak untuk Abian.

Kanya melempar tubuhnya di atas sofa untuk mengusir rasa jenuh sambil mengoperasikan ponsel. Meskipun Bian sudah menghubungi agar Kanya tak menunggunya, tetap saja naluri seorang istri yang di miliki tetap ingin menyambut kepulangan suaminya yang seharian bekerja.

Jari perempuan itu mulai mahir mengulirkan ponsel, ia memberanikan diri membuka laman Instagram pribadi yang kebanjiran notifikasi itu. Kanya berusaha mengabaikan komentar netizen yang mungkin hanyalah berisi bullyan. Tapi rasa penasaran melebihi rasa acuhnya. Satu persatu ia membaca komentar netizen yang tak sesadis hari pernikahan pertamanya. Mata tertuju pada komentar deret teratas yang hanya berisi emoji senyum tiga kali. Bukan isi komentar yang menarik perhatian Kanya, melainkan gambar profil yang menarik perhatiannya untuk di sentuh.

Gareta memang cantik, bahkan ketika di foto saja aura kecerdasan masih ketara. Kanya mulai penasaran melihat instastory perempuan di foto itu. Berisi kegiatan Gareta di kantor sobatpintar. Hingga di tiga foto terakhir, rasa aneh tiba-tiba memenuhi dada Kanya. Jadi Gareta juga ikut lembur bersama suaminya. short video itu di ambil beberapa menit yang lalu.

Meskipun bukan hanya berisi Gareta dan Abian dalam ruangan itu, tapi Gareta dan suaminya nampak begitu dekat karena duduk bersebelahan. Senyum lebar pun terukir di wajah Abian ketika Gareta menyorot lensa kamera ke arahnya. Senyum lebar yang tak pernah di tampakkan di hadapan Kanya.

Gareta sebelumnya memang menjadi salah satu brand ambassador sobatpintar, kemudian ikut bergabung bekerja di sobatpintar. Entah apa posisi Gareta sekarang di kantor suaminya. Yang jelas! pasti penting karena perempuan itu ikut lembur bersama Abian dan Rehan hingga malam begini.

Atau malah suaminya sendiri yang memang menginginkan Gareta selalu di dekatnya. Lagi-lagi Kanya berasumsi dengan pikirannya.

Kebahagian pagi tadi yang menjadi semangat harinya tiba-tiba berubah menciut hanya karena video berdurasi 9 detik.

Tidak! suaminya tak akan berkelakuan seperti itu kan. Jika suaminya ingin mempermainkan ikatan suci ini, harusnya Kanya sudah menerima perjanjian kontrak pernikahan di awal menikah seperti alur dalam novel.

Kanya memilih masuk ke dalam kamar bersama gemuruh yang memenuhi dadanya. Mungkin Bian memang tak ingin ia sambut, lebih baik ia tidur lebih dulu. Karena memang itu yang di inginkan suaminya yang sekarang bersama Gareta.

Kanya sudah tak berminat lagi membicarakan dengan Bian dirinya yang ingin menjadi model beberapa brand pakaian muslim ternama. Rasa yang di yakini Kanya adalah cemburu mulai melemahkan saraf-saraf di tubuhnya.

.

.

.

.

.

Bersambung......

Mohon maaf yang sebesar-besarnya Ei baru bisa melanjutkan cerita ini. Ada sesuatu hal beberapa hari lalu yang membuat Ei harus Hiatus dulu untuk menulis 😌..

Tapi kedepannya cerita ini akan Ei lanjutkan lagi.

Terimakasih sekali lagi yang masih setia menunggu kelanjutan cerita Bian dan Kanya 😍.......

Terpopuler

Comments

Mery Comenk

Mery Comenk

lanjut dong eiii

2022-06-02

1

Yuli Wirnawan

Yuli Wirnawan

kapan up-nya LG ei

2022-05-27

0

Raras Susanti

Raras Susanti

kak kapan update lagi?

2022-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!