Pagi ini Kanya dan Bian harus berkumpul untuk sarapan bersama dengan keluarga masing-masing. Kanya tetap memasang wajah cerianya selayaknya pengantin baru meskipun semalam tak terjadi apa-apa di antara kedua.
Bahkan saat bangun waktu subuh, Kanya masih melihat Bian tidur diposisi membelakanginya. Apa sebegitu tak diinginkannya Kanya hingga Bian sama sekali tidak merubah posisinya semalaman? Kanya saja bisa merubah posisi tidur berkali-kali karena merasa pegal.
Sambil menunggu suaminya, Ia meraih ponsel ingin membaca pesan yang masuk karena tak dilihatnya sejak semalam.
Mata Kanya langsung melotot melihat nama salah satu grup WhatsAppnya.
Galang telah menganti nama grup Foursquad menjadi first night Kanya forum.
Kanya tak heran dengan sahabatnya satu ini, tentu saja kalau bukan dia siapa lagi member Foursquad yang bisa melakukan ini.
Galang : yang belum masuk harap segera bergabung
Lili : gw hadir 😍😍
Raisa : hadir 😍
Galang : Baik! Karena semuanya sudah berkumpul, kita mulai forum kita malam ini sebelum CEO kita tak ak sabar ingin tanam saham💪
Raisa : Gua ngakak di lihatin suami 😂Tunggu Kanya nggak ini
Lili : dia yang mau kita omongin, kenapa nunggu dia
Raisa : Kalau Suami kayak Abian mau proses perkembangan biakan harus pake rumus trigonometri nggak 😂
Galang : 😂 gayanya pake rumus pytagoras dong
Lili : Gua ngebayangin Kanya gerakannya dihitung pake kalkulator.
Galang : 😌Astagfirullah, ampuni para wanita yang menodai pikiran jomlo ini
...........
Sahabat-sahabat luknact ini, Kanya jadi malu sendiri meneruskan membaca chat aneh mereka. Padahal di antara Kanya dan Bian sama sekali tak terjadi apapun!
"Ayo kita ke bawah, keluarga kita pasti sudah nunggu," ucap Bian menegur Kanya yang masih duduk di depan meja rias.
"Ya Mas," jawab Kanya terbangun dari keseruan scroll layar ponselnya.
Bian langsung melangkah sedangkan Kanya mengekor pria memakai kaos polos hitam di belakangnya seperti babysister.
Jika dalam novelnya tokoh pria akan mengandeng tangan istrinya menunjukkan kebahagiaan usai malam pernikahannya. Pagi ini Kanya harus puas untuk mengekor di belakang Bian, bahkan saat berada dalam lift yang hanya berisi mereka berdua, tidak ada terjadi kontak fisik atau bicara basa basi layaknya suami istri. Meskipun Bian sesekali melempar senyum tipis pada Kanya.
"Bi, Kanyanya Mana?" tanya Bu Dita melihat Abian yang melangkah sendiri ke area resto..
Abian segera mengeser tubuhnya yang menutupi Kanya di belakangnya.
"Bi, kenapa Kanyanya nggak di gandeng, nanti di ambil orang repot loh," goda Bu Dita.
Kanya tersenyum canggung, "Tadi Kanya betulkan tali sepatu yang lepas Bun." Kanya mencari alasan kilat padahal ia sedang memakai sandal hotel. Ia hanya tak mau terlihat mencolok tak akrab dengan Bian.
"Pengantin baru paling juga malu-malu mau gandengan," goda Bu Rida sekarang.
Bian langsung saja membuka kursi untuk Kanya kemudian dia duduk disampingnya tak menanggapi para orang tua yang terus menggodanya.
"Paling juga si Kanya jalannya jadi lambat karena semalam, ya kan Bi," goda Bintang, Kakak Kanya yang langsung membuat seseorang yang di sebut terbatuk mendadak tersedak sesuatu.
Buru-buru Bian menyodorkan gelas pada istrinya yang malah mengundang gelak tawa dan sindiran anggota keluarga.
"Kamu nggak apa-apa kan?" tanya Bian. Kanya mengelengkan kepalanya cepat.
Tidak tahu saja semalaman yang terjadi hanyalah sebatas tidur saling membelakangi.
"Udah-udah jangan gangguin pengantin baru kita, sekarang kita sarapan," Bu Dita memulai membuka piring.
Acara sarapan pun kembali tenang.
"Oh ya Bun, Ma. Rencana Bian dan Kanya akan check out siang ini, segera ke rumah," ucap Bian yang memancing semua mata tertuju kepadanya.
"Buru-buru sekali Bi, coba semalam lagi disini," seru Bu Dita protes.
"Semalam saja cukup Bun, besok Bian harus mulai bekerja. Ya kan Kay."
Kanya hanya mengangguk sambil tetap menyunggingkan senyum bahagia, meskipun ia begitu terkejut dengan keputusan sepihak Bian. Setidaknya menghabiskan waktu beberapa hari ke depan untuk saling menyelami satu sama lain di hotel cukup bagi Kanya walau tak ada namanya bulan madu dalam pernikahannya ini.
Beginilah pernikahan kalau memang tak penah benar-benar di inginkan.
Kanya mendadak tak selera makan mendengar perkataan Bian.
"Mungkin Bian mau cepat-cepat tinggal berdua dengan Kanya Dit," goda Bu Rida yang menyakinkan semua orang.
Kanya hanya melempar senyum tanpa bersuara. Ia tahu ibunya itu selalu memberikan pikiran positif.
.
.
.
.
.
Bersambung ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Raisa Kalyna
mungkin Bian masih butuh proses penyesuaian diri sama Kanya 😌
2022-04-03
1
Yuli Wirnawan
lanjut update ei... semangat..... penasaran sebenarnya dgn sikap bian
2022-04-02
1
Aris Siswanti
yeayyy first like
2022-04-02
0