Bab 12

Dengan lemas Kanya menuruni tangga lobby satu persatu. Taksi online yang ia pesan ternyata sudah ada di hadapannya. Kanya masuk dengan perasaan yang masih tak rela sebelum bertemu Bian. Ujung bening mulai menganak lagi di pelupuk matanya. Sungguh sial nasib Kanya. Apa yang di harapkan tak sesuai dengan kenyataan. Malah ia jadi tahu kenyataan yang menyakitkan hatinya.

"Jalan Pak," seru Kanya dengan matanya yang masih menatap gedung dengan reklame besar foto suaminya.

Baru beberapa kilometer dari gedung di perkantoran sobatpintar, Kanya merasakan ponselnya bergetar menandakan ada panggilan masuk.

Mata Kanya membulat ketika melihat siapa yang menghubungi dirinya.

Bukankah Mas Bian rapat

"Ya Mas," jawab Kanya.

"Kay, kamu tadi ke kantor?"

Dari mana Bian tahu? Tentu saja Kanya langsung berpikir mantan kekasih suaminya yang memberitahu.

"Ya Mas,"

"Tadi Rehan lihat kamu keluar gedung. Sekarang kamu dimana? Kenapa nggak temui aku,"

"Mas Bian bukannya rapat?" tanya Kanya binggung.

"Rapat? Nggak! aku masih ruangan nunggu makan siang."

"Mas Bian belum makan siang?" Kanya lebih heran lagi.

"Belum Kay, memang kenapa? kamu belum jawab kenapa datang ke kantor."

"Tadi aku masak makan siang untuk Mas Bian,"

"Oh ya! ya udah Mas tunggu kamu di ruangan segera ya. Assalamualaikum."

Bian menutup telepon. Hati Kanya kembali berbunga. Tangisnya kini berubah menjadi senyuman.

Setelah detik itu Kanya menjadi geram. Jadi Gareta berbohong padanya. Kenapa perempuan itu mengarang dan berbohong padanya!

"Pak stop Pak," sekarang yang terpenting bagi Kanya adalah kembali ke kantor sobatpintar.

"Kenapa Mbak?" tanya sopir itu berhenti.

"Pak tolong putar lagi ke tempat awal, jangan kuatir saya akan bayar sesuai aplikasi."

"Kalau begitu nggak masalah Mbak," sopir itu lebih bersemangat untuk putar haluan ke tempat awal karena tak terlalu jauh.

Kanya menyamakan posisinya merasakan kebahagiaan yang kembali menyusup di hatinya. Kanya menepuk jidatnya! Ia sudah memberikan rantang pada petugas kebersihan toilet wanita. Bagaimana kalau ibu itu sudah memakan masakannya.

"Pak tolong lebih cepat lagi Pak!" seru Kanya panik mengedor kursi kemudi supir.

"Ya Mbak, sebentar lagi sampai," balas sopir itu.

Setelah berhenti di lobby dan memberi ongkos seusai tarif pada sopir taksi online, Kanya langsung berlari menuju toilet wanita.

Kanya tak beruntung kali ini, ibu itu sudah tak ada di tempatnya lagi. Kanya langsung menuju ke resepsionis untuk menayangkan keberadaan ibu itu meskipun Kanya yakin tak akan banyak membantu.

Dengan informasi yang ada, Kanya mencari dengan setengah berlari seperti di film-film menuju lokasi. Nasib beruntung kini berpihak pada Kanya. Ibu itu melintas dengan masih menenteng rantang ditangan kanan dan sapu ditangan kiri.

"Ibu!" spontan ibu petugas kebersihan berhenti.

"Ibu, saya sungguh sangat amat minta maaf sekali!"

"Kenapa Mbak?"

"Ibu apa boleh rantang yang saya beri ke ibu saya minta kembali. Suami saya ternyata belum makan dan ingin mencoba masakan buatan saya," seru Kanya menyatukan tangan sebenarnya merasa sangat sungkan kepada ibu itu.

"Silakan Mbak, saya ikut senang makanan ini akhirnya di makan orang yang tepat." ibu itu menyerahkan rantang milik Kanya.

"Bu, maaf sekali lagi, ini tolong di terima untuk ibu beli makan dengan teman ibu," Kanya menyalami ibu itu dengan tiga lembar uang seratus ribu. Karena hanya itu uang cas yang ada di tas Kanya.

"Nggak usah Mbak, itu memang rantang mbak untuk suami Mbak," ibu itu mencoba menolak.

"Kalau ibu menolak saya akan merasa bersalah terus loh Bu, ibu mau ya," seru Kanya.

Ibu itu akhirnya mengalah dan tak lagi berdebat dengan Kanya.

"Terimakasih Mbak Kanya," seru ibu itu.

"Ibu kenal saya?" Jawab Kanya Heran.

"Tentu saja kenal, Pak Abian memang tak salah pilih istri," seri ibu itu.

Kanya melempar senyum kagum, ibu memilih bersikap apa adanya meskipun tahu yang dihadapi adalah istri bosnya. Kanya berpamitan . Setidaknya ia beruntung rencana kali ini tidak akan sia-sia.

Kanya kembali kesal dengan satu nama yang membuatnya lari - larian seperti ini. Kanya wajib memberikan pelajaran jika ia bertemu lagi dengan perempuan jangkung bernama Gareta itu.

.

.

.

.

.

.

Bersambung .......

Terpopuler

Comments

Mery Comenk

Mery Comenk

subhanallah... untung rehan liat Kanya, kl gak kasian kanya udah susah payah masak, lebih giat lagi usaha nya Kanya jaga milik mu dari pelakor

2022-06-16

1

Aris Siswanti

Aris Siswanti

lanjuttt

2022-06-15

1

bunda dad

bunda dad

berasa dikit yak, baca bentar dah hbs ✌😁

2022-06-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!