Bab 3 ( Asing)

Kanya melepas semua atribut pernikahan yang melekat pada dirinya. Ibu Farida dan beberapa asisten MUA juga ikut membantunya. Rasanya kakinya sudah mati rasa ingin segera di guyur air hangat. Perasaaan Kanya kini sudah campur aduk menjadi satu setelah ia ditinggal seorang diri di dalam kamar hotel.

Kanya menjatuhkan tubuhnya di ranjang yang sudah di taburi kelopak mawar. Ia memainkan handuk yang berbentuk pasangan angsa yang seolah mengolok dirinya yang kalah romantis. Hal itu ia lakukan untuk meredam debaran jantungnya yang tak berhenti berdebar kencang. Pikiran berterbangan kemana-mana, ditambah usus perutnya yang juga ikut-ikutan mulas. Aneh rasanya! Apa begini setiap pengantin wanita di malam pertamanya menjadi istri.

“Tidak!” teriak mengingat adegan malam pertama dalam novelnya. Kanya kemudian membungkam mulutnya. Untungnya ia hanya sendiri di dalam kamar. Sebelum berpikir yang aneh-aneh lagi, perempuan itu segera menyambar salah satu handuk duplikat angsa ke kamar mandi sebelum Bian masuk ke dalam kamar.

Kanya sudah menyelesaikan ritual mandi lengkap dengan baju tidur bermotif irisan semangka yang sudah ia bawa dari rumah. Jika dalam novel pengantin wanita akan memakai lingerie untuk memancing gairah suaminya. Tentu saja tidak dengan Kanya, ia tak mungkin berbuat senekat itu, ia tak sepercaya diri itu bisa menarik perhatian Bian dengan baju berbahan jaring nelayan.

Tentu lelaki genius tak lebih tertarik dengan hal lain selain rumus. Hal itu hanya akan membuat Bian semakin ilfeel padanya dan mempercepat kontrak pernikahannya. Lagi-lagi Kanya terbawa alur kehaluannya tentang kontrak pernikahan.

Tok … tok … tok

“Kay! Kamu belum selesai pakai kamar mandi?” suara dari balik pintu kamar mandi yang menyatukan kesadarannya Kanya yang tercecer.

“Udah Mas! Sebentar lagi keluar,” jawab Kanya yang terbangun dari lamunannya. Kanya memang sudah mengenal Bian dan akrab dengan panggilan itu.

Kanya melihat lagi bayangan dirinya di kaca wastafel sebelum keluar.

Astagfirullah! Ia lupa membawa kerudung ke kamar mandi. Ia belum siap memperlihatkan dirinya tanpa hijab di depan Bian meskipun sudah sah jadi suaminya.

“Kay,” tegur Bian lagi dari balik pintu.

“Ya Mas, ini udah mau keluar,” balas Kanya.

Tak sabaran banget sih, mungkin Bian memang tak tahan ingin pipis, jangan senang dulu Kanya.

Kanya merapikan rambutnya yang keriting bergelombang. Ia pun memberanikan diri keluar dengan detak jantungnya yang sudah intro tak karuan. Kanya membuka pintu bertepatan dengan tangan Bian yang akan megetuk yang ketiga kalinya. Hal tersebut membuat netra meraka saling bertemu. Jantung Kanya berdetak lebih kencang lagi seperti ingin keluar dari tempatnya. Detak jantung yang menderu seperti ini terakhir kali perempuan itu rasakan bulan lalu ketika di kejar orang gi-la di sekitaran komplek rumahnya.

“Udah?” tanya Lelaki tampan yang berdiri hanya beberapa centi di depan Kanya. Kanya mengangguk karena mendadak bisu hanya dengan tatapan Bian saja. Entah rona merah di wajahnya itu bisa dilhat Bian atau tidak.

“Aku mau gantian mandi,” serunya lagi yang membuat Kanya otomatis mengeser posisi tubuhnya memberi jalan masuk.

“Aku siapkan baju Mas,” seru Kanya. Bian mengangguk kemudian mengacak kepala Kanya pelan sebelum masuk menuju kamar mandi.

Kanya menghela nafas berat. Jika di novel karagannya si suami akan terkesima dan memuji ketika melihat istrinya yang tampil beda tanpa mengunakan hijab, kenyataan yang di terima Kanya tak seindah demikian. Bian masih saja bersikap tenang seperti ombak di lautan.

Kanya memang tak memiliki rambut lurus yang hitam dan bekilau panjang seperti Gareta. Tapi rambutnya termasuk eksotis karena keriting yang alami.

Sudahlah! Bian mungkin memang tak memperdulikannya. Welcome to your story Kanya, pastikan dulu mulai sekarang stok tisu aman!

Kanya meraih ponsel usai menyiapkan baju Bian yang ia ambil random dari dalam koper. Ia duduk di ranjang bersama ribuan kelopak mawar yang bertaburan. Ia membuka kode layar ponselnya sambil menunggu Bian keluar dari kamar mandi.

Mata Kanya langsung membulat ketika mendapati ribuan mention yang membanjiri notif pemberitahuannya. Mata Kanya pun membulat ketika followersnya bertambah pesat dalam semalam menjadi 112 ribu yang tadinya hanya 44 ribu, itupun juga sebagian berisi akun onlineshop.

Rupanya beberapa foto pernikahan yang ia posting memancing reaksi netizen sampai seperti ini. Kanya pun memberanikan diri mengscroll ribuan komentar yang masuk.

Kanyamentari_ Ketika aku dan kamu akhirnya menjadi kita @abianaskara

.

.

.

#sobatbucin

Disukai raisaputri02 dan 123.456 lainnya

galang4squad Cuma mau numpang nanya mbak, tuh bulu mata setebal itu berat nggak sih?

its.gesti gue kira rantig pohon di atas yang patah. Ternyata hati adek yang ceklek bang @abianaskara

sintaloph Meskipun tampangnya alim, tetep aja gak pantes nih orang untuk kak Abian. Setuju nggak

kania.sania ampuh nih pelet si @kanyamentari_ bisa membelotkan hati Abian dari kakak cantik Gareta

dellaranti06 CEO kesayanganku 😭 kenapa nggak berjodoh sama Kak Gareta yang jelas-jelas cantik pinter pula, Puteri Nusantara guys. nih malah sama tukang halu

ganiputria Kak @abianAskara kenapa nikah sama yang ini ya, asli gw gak ikhlas

reniinopita Ini mata gua yang rabun atau memang kenyataan hidup bang Bian yang terlalu pahit. Ini istrinya beneran si Kanya yang oon itu

Ya tahu! aku sadar memang oon, aku tak pantas bersanding dengan Abian, tak perlu kalian perjelas.

Awalnya Kanya tertawa membaca komentar, semakin ke bawah ia memilih berhenti daripada sesak sendiri. Ia tak sanggup lagi membaca lanjutan komemtar yang isinya mungkin 75% hujatan, 20% mengucapkan selamat dan 5% promo obat pelangsing. Kanya baru menyadari follower dadakannya ini hanya berisi para haters dari sebagian followers Bian.

Di acara resepsi Kanya sudah menebalkan telinga dengan selentingan tak sedap tamu undangan. Sekarang di Instagram, dengan santai netizen mencibir tak berperasaan.

Tak sepantas itukah dirinya bersanding dengan Abian dimata semua orang? Butiran bening menganak sungai di pelupuk mata Kanya.

Ia harus membuktikan kalau memang layak bersama dengan Bian.

Suara derit pintu membangunkan kegundahan Kanya. Buru-buru ia meletakan ponselnya dan mengambil posisi tidur miring membelakangi Abian. Pura-pura tidur adalah cara yang terbaik untuk meredakan debaran jantung dan menenangkan pikirannya. Ia juga tak yakin Bian ingin melakukan malam yang dinanti setiap pasangan pengantin baru malam ini.

Kanya mulai merasakan ranjangnya yang bergerak. Aroma mint khas orang selesai mandi memenuhi indera penciumannya. Itu berarti Bian saat ini sedang berada di belakangnya. Jantung Kanya kembali berdebar kencang. Apa yang kira-kira akan dilakukan Bian berada satu ranjang dengannya?

Kanya tak mendengar suara apapun lagi kecuali dengkuran halus setelah beberapa menit. Ia yang tak bisa tidur dari tadi, perempuan itu memberanikan diri menoleh ke arah sebelahnya. Hati Kanya lagi-lagi menelan kenyataan pahit, Abian tidur membelakangi!

Sadar Kanya? Kamu memang istri yang tak pernah diharapakan Abian. Apalagi untuk melakukan malam pertama! Malam pertama dilakukan dua orang yang saling mencintai.

Lebih baik sekarang pegang guling erat-erat biar malam ini nasibmu nggak terlalu ngenes.

.

.

.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Rama Fitria Sari

Rama Fitria Sari

like dan komen nya mendarat.
tinggalkan jejak juga ya di novel ku
"Cinta bersalut noda"
mari saling mendukung 🙏

2022-07-23

0

imelda

imelda

yg kuat y Kanya menghadapi netijen +62 😁

2022-07-03

1

riska

riska

penasaran....

2022-04-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!