Tanpa menunggu jawaban panggilan itu pun dimatikan secara sepihak yang mana kini berganti menghubungi orang-orang suruhannya yang lain. Agar mau membantu menyelidiki identitas asli gadis yang telah menolong cucu kesayangannya tercinta.
“Ya, Tuan Besar, ada yang bisa saya bantu?”
Tanpa berbasa-basi Pramana langsung mengatakan langsung tujuannya. “Aku ingin kau menyelidiki seseorang untukku! Lalu dapatkan itu semua siang besok aku menunggu laporan itu darimu!”
“Apa ada lagi, Tuan?”
“Jangan sampai Windra mengetahui hal ini. Apa kau paham!”
“Baik, Tuan, jika tak ada lagi yang disampaikan saya tutup dan tunggu laporan dari saya.”
Panggilan itu terputus dengan Pramana yang saat ini menatap ke arah sang istri yang terlihat menahan kantuk.
“Besok siang identitas itu akan kita ketahui, Ma!”
Dahlia yang tak kuat menahan kantuk itu mengangguk pelan sembari mengayunkan kaki jenjangnya ke arah kamar pribadi dengan disusul Pramana yang tiba-tiba menggendongnya. Hal tersebut membuat ia terpekik kaget dengan tingkah laku dari sang suami tercinta.
***
“Masih punya nyali bertemu denganku? Setelah sekian lama enggan menginjakkan di rumah ini, hm!” tutur seorang pria sepuh yang berusia sekitar tujuh puluh tahun ini.
“Aku hanya ingin bertemu denganmu, Ayah! Apa itu salah?” Pria paruh baya yang berusia sekitar empat puluh delapan tahun itu menyapa sang ayah tercinta.
Menghela napas berat kedua pria berbeda generasi yang merupakan Opa dan Papa kandung Araela itu tengah mengobrol setelah sekian lama tak bertemu.
“Lalu tujuanmu datang ke rumahku karena apa? Jangan katakan karena wanita itu!”
“Ini tak ada hubungannya dengan istriku, Ayah!” Prasetya Gayatri Smith merasa sang ayah tak berlaku adil pada salah satu cucunya. “Mau sampai kapan kau mengabaikan Sonya, Yah? Dia juga cucumu! Apa harus selalu Ara yang kau sayangi.”
Gunawan Gayatri Smith terkekeh mendengar keluhan dari putranya. Semua itu ia lakukan karena ingin melihat kesalahan Pras yang selama ini tak memperlakukan adil pada cucu kesayangannya tercinta.
“Jadi, kau datang menemui pria tua ini karena anak kesayanganmu merasa aku tak menyayanginya begitu maksudmu, hm!”
“Apa salah Sonya, Yah? Bukankah dia juga cucumu. Seharusnya Ayah juga memperlakukan adil padanya!” Tanpa menyadari ucapan yang terlontar dari Pras membuat luka dihati Gunawan kembali terbuka.
“Kalau begitu aku bertanya denganmu. Apa selama ini kau sudah adil pada Ara, hah!” sarkasnya dengan raut wajah dingin. “Jadi, kau jangan menyuruh pria tua ini berlaku adil untuk kedua putrimu. Jika saja kau tak bisa berlaku adil.”
Lidah Prasetya mendadak kelu saat sang ayah membalik perkataan yang ia lontarkan.
“Bagaimana itu sangat adil bukan? Kau lebih menyayangi anak tak tahu diri itu, dan jangan salahkan pria tua ini lebih menyayangi seorang anak yang sudah sangat lama kau abaikan.” Gunawan memberi jalan pikiran Prasetya agar mau membuka mata tentang perilakunya selama ini yang tak pernah adil pada kedua putri-putrinya.
Sesak itulah yang dirasakan oleh Prasetya ketika sang ayah lebih menyayangi Araela. Seorang anak yang selama ini ia abaikan, dan juga tak segan-segan mengusirnya dari mansion sejak kepergian mendiang istri pertamanya.
“Lalu apa yang harus ku lakukan untukmu, Yah? Bahkan saat aku menikah kau tak mau merestui pernikahan kami.”
“Bo.doh!” Gunawan begitu geram dengan kebodohan yang dilakukan oleh putranya. “Aku tak merestuinya karena saat kau melangsungkan pernikahan tapi kau justru enggan mengantarkan Diana ke tempat peristirahatannya terakhir, dan juga kau lebih bahagia di atas luka hati Araela.”
Prasetya tersenyum kecut mendengar semua perkataan yang dilontarkan oleh ayahnya itu benar-benar memang ada. “Maafkan, aku!”
“Sudah terlambat kau meminta maaf denganku, Pras!” Karena saat ini sang cucu lebih bahagia hidup dengan caranya tanpa pernah melibatkan apa pun.
“Lalu apa maumu, Yah?” Frustrasi karena tak bisa meluluhkan hati sang ayah tercinta membuat Prasetya tertekan.
“Tak ada yang bisa kau lakukan untuk mengembalikan senyum cucu kesayanganku, dan juga ingat kau jangan mencampuri urusan pribadinya karena, putrimu itu mulai sekarang menjadi tanggung jawabku termasuk perjodohan itu.”
“Apa!” Prasetya terkejut mendengar bahwa putri yang ia abaikan dijodohkan oleh sang ayah tercinta.
“Mengapa kau kaget dengan perjodohan yang ayah katakan?” Gunawan terlihat acuh melihat raut wajah kaget dari putranya ini.
“Kenapa harus Ara, Yah?” Prasetya bergumam lirih.
“Jadi menurutmu putri kesayanganmu itu yang ingin menggantikan perjodohan yang ku rencanakan begitu, hm!” sarkas Gunawan dingin.
“Bukan begitu, Yah.”
“Katakan dengan jelas apa maksudmu itu. Kau tak terima cucu kesayanganku jodohkan dengan anak teman lamamu Pramana Wiratama?” Gunawan mencecar maksud dari perkataan yang dilontarkan olehnya.
“Jadi ....”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Dewi Anggya
hiduuup opaaa......💪💪💪❤️
2024-01-17
0
Qaisaa Nazarudin
Yeeezzzz Setujuuu Opa..👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻💪🏻
2023-04-24
0
*_BLA BLA_
opa aku padamu🤩🤣
2023-04-20
0