Di sebuah rumah sakit ternama terdapat seorang pria berusia dua puluh lima tahun sedang bermondar-mandir di depan kamar inap ruang bersalin yang menjadi tempat sang istri melahirkan buah cintanya.
Kegelisahan dan kegundahan begitu kentara di raut wajahnya. Saat ia tak sengaja mendengar perkataan yang dilontarkan oleh sang istri tercinta.
Sebelum kelahiran buah cintanya dengan sang istri. Pada waktu itu istrinya tersebut mengatakan suatu hal ….
“Mas!”
“Ada apa, Sayang?”
Sambil mengelus perut buncitnya seorang wanita yang dinikahi oleh kekasih tercinta itu pun menatap sendu ke arah pria yang telah menemaninya sepanjang akhir napas.
“Maukah kamu berjanji padaku?”
Pria yang sedang membalas email dari sang asisten pribadi, terpaksa menghentikan kegiatannya, saat pertanyaan dari sang istri menarik perhatiannya.
Mendadak perasaannya pun tak karuan saat sang istri membahas sesuatu yang mengganggu pikirannya.
“Berjanji apa, Sayang?”
Sambil merebahkan kepala didada sang suami. Ia saat ini sedang menyembunyikan sesuatu yang hanya dirinya mengetahui.
“Aku hanya ingin kamu berjanji untuk tak terlalu memikirkanku ketika nanti a–”
“Apa kamu akan meninggalkanku dan buah hati kita?”
Tak mendapat jawaban dari istrinya yang ada di dalam dekapannya terdengar dengkuran halus. Menandakan sang istri terlelap dengan nyaman.
Apa yang sedang kamu sembunyikan dariku? Entah mengapa aku merasa kamu sedikit berbeda! Batinnya bertanya-tanya. Namun, ia sendiri berusaha menemukan keganjalan yang ada di dalam diri sang istri tapi, tak menemukan apa pun di sana.
Sampai pada akhirnya di depan kamar rawat inap sang istri. Ia pun tak berhenti bermondar-mandir. Sembari menunggu kabar kelahiran dan keadaan istrinya tercinta.
“Bagaimana keadaan istrimu, Win?” Wanita paruh baya yang tak lain ibu kandung Rewindra menanyakan keadaan sang menantu pada putranya ini.
Rewindra menggeleng kepala karena yang ada di dalam pikirannya kini. Tentang keadaan sang istri yang juga masih teringat dengan jelas sebuah janji yang tak sempat dilontarkan oleh istrinya tersebut.
Lalu selang beberapa jam kemudian pintu ruangan bersalin itu pun terbuka dengan seorang dokter keluar dari kamar itu, dan diikuti oleh beberapa perawat sembari salah satu diantaranya mendorong sebuah brankar yang berisi seorang bayi tampan hasil buah cintanya yang, telah lahir ke dunia membuat ia menahan tangis bahagia.
Ia juga tak lupa menanyakan keadaan sang istri yang sedari tadi membuat pikirannya terganggu. “Bagaimana dengan keadaan istriku, Van?”
Sebelum menjawab dokter yang menangani persalinan istri Rewindra menghela napas gusar. Entah apa yang akan terjadi bila ia mengatakan hal yang begitu menyakitkan.
“Maaf, Win!”
“Apa maksudmu, Van!” bentak Rewindra.
“Istrimu, tak bisa ku selamatkan, Win karena dia juga mengalami pendarahan yang cukup hebat setelah aku mengoperasinya.” Devander yang bertugas menangani istri sahabatnya itu pun tak menduga dengan kejadian yang dialami oleh Rewindra.
Apa yang dipikirkan oleh Rewindra itu pun menjadi kenyataan yang menyakitkan saat mendengar kabar tentang istrinya telah berpulang meninggalkannya dengan seorang bayi tampan hasil buah cintanya.
“Kau tak bercanda dengan ucapanmu itu, Van?” Rewindra pun memastikan sendiri apa yang ia dengar itu.
“Sekali lagi aku minta maaf denganmu, Win! Dia benar-benar tak bisa ku selamatkan.” Sesal itu yang dirasakan oleh Devander.
Tanpa membalas perkataan sahabatnya. Rewindra masuk ke dalam kamar inap untuk melihat wajah cantik tersebut terakhir kalinya.
“Sayang!”
“Mengapa harus secepat ini, kamu meninggalkanku dengannya? Tak bisakah kamu mengerti dia masih membutuhkanmu tapi, justru kamu begitu sangat tega menyakiti hatiku.” Terdengar sangat memilukan racauan dari seorang Rewindra yang pertama kali ditinggalkan oleh sang istri tercinta.
Tiada hentinya Rewindra meracau memanggil nama sang istri. Seorang wanita yang begitu sangat dicintainya. Kepergian sang istri membuatnya menjadi seorang pria berhati dingin. Namun, ia juga seorang casanova yang berstatus duda setelah tujuh tahun berlalu.
Hidup Rewindra begitu berantakan yang mana ia selalu menghabiskan waktunya bersama beberapa wanita yang hanya dimanfaatkan untuk ia lampiaskan di atas ranjang.
Bahkan Rewindra mengabaikan keberadaan buah cintanya. Seorang bayi laki-laki yang dilahirkan itu. Kini menjelma menjadi seorang anak lelaki yang begitu pendiam. Ibarat kata sifatnya tak jauh berbeda dengan Rewindra. Sama-sama sepasang ayah dan anak yang berhati dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Dewi Anggya
masaa pelampiasan kyk gtu.....kasian donk sm anaknya....kena penyakit Bru tau rasaaa
2024-01-17
1
🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ印尼🇮🇩小姐ᗯ𝐢DYᗩ 𝐙⃝🦜
menyedihkan, ibu yg berjuang untuk melahirkan buah hatinya
2022-08-16
0
Zaenab Usman
nyimak
2022-06-16
1