Keluarga Irma terdiam saat mendengar penjelasan Irma mereka semua sebenarnya marah kepada diri mereka sendiri karena tidak bisa menjaga permata mereka dengan benar.
"Terus kamu kenapa tidak bisa menahan nafsu kamu, jika saja kamu menahan nafsu kamu pasti ini tidak akan terjadi." Tanya Dodi dengan dingin.
Dimas yang merasakan pertanyaan ini yang menuju Kepada nya pun mengangguk kan kepala dengan pelan dan menjawab.
"Saya sebagai lelaki normal tidak bisa menahan nafsu saya saat itu juga, apalagi saat itu saya bersama Irma gadis yang saya cintai mana mungkin saya menolak nya AYAH." Ucap Dimas dengan tenang.
Sejujur Dimas ingin mengatakan sejujur-jujurnya tentang permasalahan ini tapi dirinya sadar bahwa Irma ingin menyembunyikan kejadian malam itu.
Dodi lagi-lagi harus menahan amarah nya dirinya sudah mendengar kan penjelasan keduanya itu sudah cukup baginya.
"Kami kedua belah pihak barusan memutuskan kalian akan menikah 3 Minggu lagi." Ucap Dodi yang menatap kedua sepasang anak muda itu.
Irma yang mendengar itu pun terkejut, jadi keluarganya tidak memarahi nya atau mengusir nya seperti di film-film yang dirinya tonton itu.
Irma memandang keluarganya dengan tatapan haru dan bersalah, "maafkan Irma yang tak bisa menjaga diri Irma sendiri." Batin Irma yang sangat merasa bersalah pada keluarganya.
"Kenapa harus nunggu 3 minggu sih kenapa nggak besok aja nikahnya." Batin Dimas yang kesal.
Ntah apa yang terjadi padanya dirinya seakan-akan menyuruhnya untuk cepat-cepat mengikat Irma di sampingnya untuk selama-lamanya.
Sekarang sudah 1 jam lamanya Dimas berada di masion Irma dan juga sekarang yang bertahan di ruang tamu hanya Dodi, Dimas, Irma.
Keluarga lainnya memiliki pekerjaan, dan alhasil mereka pamit satu persatu untuk pergi dari ruang tamu, dan sebenarnya juga Dodi memiliki pekerjaan bahkan pekerjaan ini bisa di bilang sangat penting.
Tapi karena Dodi tidak ingin meninggalkan putrinya bersama Dimas berduaan di ruangan tamu.
Dodi melihat kearah Dimas dengan tatapan tajam Dodi tidak suka melihat Dimas duduk sangat dekat dengan putrinya.
"Terus kamu sampai kapan disini, pulang lah ini sudah malam." Ucap Dodi dengan nada sinis kepada Dimas.
Jika kalian tanya apa Dodi marah kepada Dimas maka jawaban yah Dodi sangat marah kepada Dimas karena waktu dengan putrinya hanya 3 minggu saja.
Dodi seperti tidak ingin melepaskan putri satu-satunya dan tersayangnya tapi mau berbuat apa takdir berkata lain.
Dan juga seharian ini Dodi di buat marah dan cemburu kepada Dimas karena menghabiskan waktu bersama putrinya seharian.
Dimas yang mendengar ucapan sinis itu pun hanya memandang malas kearah calon mertuanya itu.
Dimas melihat kearah Irma dan membelai pipi tirus and lembut itu.
"Aku pulang dulu yah, kamu jaga diri baik-baik dan juga jaga anak kita aku akan cepat-cepat menikahi mu." Ucap Dimas tersenyum kearah Irma.
Sedangkan Irma hanya menganggukkan kepala dengan kaku dirinya sangat malu, mengapa dimas berkata seperti itu di depan ayahnya yang sedang memandang mereka seperti ingin memakan mereka dengan keadaan hidup-hidup.
Dodi yang melihat Dimas dengan beraninya membelai pipi tirus anaknya pun di buat sangat panas dan dirinya di buat tambah panas saat mendengar ucapan dimas.
"Hei hentikan tanganmu itu jangan sembarang memegang putri saya, apakah kau tak tau malu memegang seorang anak di depan ayahnya." ucap Dodi dengan sedikit hentakkan.
Dimas yang mendengar itu pun menoleh kearah Dodi, "buat apa malu toh dikit lagi putri AYAH akan menjadi istriku." Ucap Dimas dengan nada menantang kearah Dodi.
"Ck anakku akan menjadi istrimu masih 3 Minggu lagi jadi sekarang ini Irma masih adalah hak keluarga nya apalagi saya ayah kandungnya bukan calon suaminya, jadi jaga sifat mu anak muda apa lagi di depan calon mertua mu." Ucap Dodi tersenyum remeh kearah Dimas.
Sedangkan Dimas yang mendengar itu pun mendengus tak suka dia kalah telak dengan calon mertuanya itu.
Dimas melihat kearah Irma dan menundukkan kepalanya dan mencium perut Irma yang sedikit buncit itu, "tunggu ayah yah." Batin Dimas.
Irma yang melihat itu pun di buat tegang haa!! Astaga dirinya tidak bisa bernafas tolong dia, mengapa Dimas sangat sulit di tebak.
Dan disisi lain juga wajahnya memerah dirinya di buat baper, "lihat kamu yang di cium ayah tapi ibu mu yang baper." Batin Irma sambil mengelus-elus perut yang sedikit buncit.
Dodi yang melihat itu melotot kan matanya "hei apa yang kau lakukan sudah ku katakan jika kau harus menjaga sifat mu itu." Bentakkan Dodi dengan geram.
"Saya hanya mencium anak saya yang berada di dalam perut calon istri saya pak tua, dan juga anak saya itu hak saya ayah kandung nya bukan kakeknya." Ucap Dimas dengan tersenyum remeh.
"Aku pulang dulu om upss maksud saya AYAH." Pamit Dimas Kepada Dodi dengan tersenyum menantang.
"S*alan punya calon mantu nggak ada ahklak." Batin Dodi dengan kesal.
Dimas yang sudah bertanya kepada Dodi pun melihat kearah Irma dan melemparkan senyum kecilnya Kepada Irma dan keluar dari masion Irma dengan langkah lebarnya.
"Irma sini ayah mau meluk kamu dan juga mau peluk calon cucu ayah." Ucap Dodi yang melihat Irma duduk sambil menunduk sedari tadi.
Irma yang mendengar ayahnya mengatakan itu pun melihat kearah ayahnya, "a-ayah apa ti-tidak akan menghukum Irma " Tanya Irma dengan nada gugup.
Dodi yang melihat itu pun hanya tersenyum kecil, "di hukum buat apa, apa kamu berbuat salah." Tanya Dodi yang sudah duduk di samping Irma.
"Iya i-irma udah buat kesalahan yang buat ayah kecewa sama Irma." Ucap Irma yang menunduk.
Dodi yang mendengar itu pun memeluk tubuh putrinya, "ayah akan menghukum mu dengan menjaga cucu ayah dengan penuh kasih sayang." Ucap Dodi.
Irma mengangkatnya kepala dan melihat kearahnya dodi, "apa tak ada hukuman lain ayah." Tanya Irma Kepada Dodi.
Dodi yang mendengar itu pun mengkerut bingung, "memangnya kenapa kamu bertanya seperti itu apakah hukuman ayah terlalu berat." Tanya Dodi dengan bingung.
Irma yang mendengar itu menggeleng kepalanya dengan kuat, "tidak ayah menurut ku hukuman ayah tidak ada gunanya karena tanpa hukuman ayah, Irma akan menjaga anak-anak irma sekaligus mencurahkan kasih sayang kepada cucu ayah." Balas Irma.
Dodi yang mendengar itu pun tersenyum lebar putrinya sudah besar rupanya, "kalau begitu hukuman ayah, kamu harus membawa cucu ayah ke masion ini 6 kali dalam sebulan dan hukuman ayah berlaku untuk selama-lamanya." Ucap Dodi.
Irma yang mendengar itu pun mengangguk kan kepala dengan setuju, "sesuai permintaan yang mulia raja." Ucap Irma yang membuat Dodi tertawa lebar.
Sekecewa apa pun Dodi Kepada putri nya itu dirinya tidak akan kuat membenci putrinya.
Selamat berpuasa bagi yang menjalankan 🙂 tinggalkan like dan vote kalian yah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Rifan Mus
jngn pelit" lanjut tiap hari q kasih vote terus lho
2022-04-11
0
Rifan Mus
Cho cwit Thor baper
2022-04-11
0