Bertemu Dengan Calon Mertua

Dimas sekarang sedang beradaptasi di dalam kamarnya dimas akan menelfon irma.

Tut...Tutt..

Irma yang akan bersiap tidur pun terbangun karena hpnya berbunyi.

"Halo." Ucap irma yang sudah mengangkat telponnya.

"Hm." Balas dimas dengan keadaan canggung ntah kenapa dirinya menjadi canggung seperti ini.

Padahal dirinya tidak pernah menjadi canggung tapi kenapa saat di hadapkan dengan irma dia seakan canggung mengeluarkan kata.

"Kenapa nelfon aku malam-malam gini." Tanya irma bingung.

Dimas menarik nafas dan menhembuskan dengan perlahan-lahan kenapa dia jadi gugup gini padahal semua yang akan di ucapkan oleh dimas sudah tersusun rapi di otaknya.

Tapi setelah mendengar suara irma semua yang tersusun dengan rapi tiba-tiba saja menhilang tanpa jejak.

Irma yang melihat kearah hpnya dengan bingung sambungan telfon masih tersambung tapi kenapa tidak ada suara sama sekali dari dimas.

"Halo dimas apa kamu masih disana." Ucap irma yang sudah menyadarkan dimas yang sedang melongo.

"Dimas loh bodoh kenapa pakai acara ngelamun sih." Gerutu dimas dalam hatinya.

"Hm, aku mau ngajak kamu ketemu mama sama papa aku, dan aku akan memperkenalkan kamu Kepada kedua orangtua ku." Ucap dimas yang sudah memakai kosa kata kamu-aku.

Irma yang mendengar ucapan dimas pun terkejut apa ketemuan sama calon mertua hahah bisakah ditunda dulu irma belum belajar untuk memikat hati seorang mertua.

"Haaa!! Ketemuan sama mama papa kamu, aishh aku belum siap dimas, aku takut di terkam mama sama papa kamu" Ucap irma yang teriak.

Dimas mendengar irma berteriak pun secara gerakan refleks menjauhkan hp yang berada di dekat telinganya.

Mengapa wanita itu terkejut, astaga bisakah dimas menukar wanita itu dengan wanita yang kalem saja.

"Belum siap apanya sih, mama sama papa aku itu bukan singa atau harimau yang akan siap terkam kamu kapan saja." Ucap dimas dengan kesal.

"Ihk aku belum siap karena aku belum belajar memikat hati calon mertua kalau besoknya aku buat kesalahan gimana belum juga berperang udah kalah aja, lagian yah aku takut mama sama papa kamu yang mungkin galak." Ucap irma yang ceplas-ceplos.

Dimas yang mendengar ucapan irma pun hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Mama sama papa aku nggak galak hanya cerewet aja, kamu nggak usah belajar cukup kamu dandan yang cantik dan elegan." Ucap dimas.

"Baik." Ucap irma dengan pasrah, dia harus memantapkan hatinya untuk hati esok.

"Aku akan menjemputmu jam 5 sore." Ucap dimas dan dibalas oleh irma dengan deheman

"Haaa!!! Jadi besok ini aku akan bertemu dengan mama dan papanya dimas mereka galak kek di TV-TV itu ngga sihh, ahk nggak mungking mereka galak kan tadi dimas mengatakan jika mama sama papanya itu nggak galak hanya cerewet saja." Guman irma yang sekarang sedang berbaring.

Sehabis telfonan sama dimas Irma pergi ke lemari memeriksa apakah dia masih punya pakaian yang bagus untuk dipakai besok.

Dan seperti nya dia masih mempunyai 3 dress yang indah dress pertama berwarna biru yang lengan yang sedikit panjang dan mempunyai corak bunga bunga indah di sekitar pinggang, dan saat akan memakainya Irma akan terlihat anggun dan cantik.

Dan dress kedua berwarna merah muda yang sedikit seksi dibagian atas saat akan memakainya irma akan Terlihat seksi, cantik dan menawan.

Dan dress ketiga berwarna putih polos yang memiliki pita di pinggang nya dan di tak lupa hiasan mutiara di sekitar dada dress itu, dan dress ini memiliki lengan yang tidak panjang maupun tidak pendek saat akan memakainya Irma akan terlihat manis, cantik, anggun dan juga seksi.

Irma menarik nafas dan menhembuskan dengan pelan dan berdoa semoga saja akan berjalan dengan lancar.

Disini lain dimas juga merasakan gelisah dirinya harus memakai pakai santai atau akan memakai pakain formalnya, saat dimas tidak bisa memilihnya akhirannya dia meminta saran kepada valen.

"Halo aihss kenapa kamu nelfon malam-malam gini, kalau soal bahas pekerjaan bisa besok kan." Gerutu valen dengan suara serak karena terbangun dari tidurnya.

"Aku menelfonmu saat ini tidak ingin membahasa soal pekerjaan, aku hanya ingin meminta saranmu, kalau kita mau berkencan dengan pasangan. lelaki lebih cocok memakai pakaian apa." Tanya dimas.

"Mengapa kamu meminta saran kepada ku yang jelas-jelas jombloh begini." Batin valen dengan kesal Kepada dimas yang seenaknya membangunkannya jam 01:01 dan hanya menanyakan pertanyaan seperti itu.

Valen yang sedang mengantuk dan kesal pun tidak peka terhadap dimas menanyakan hal begituan.

"Yah pasti lelaki akan lebih cocok akan memakai pakain informalnya, karena lelaki akan lebih terlihat tampan dan gagah saat berkencan dengan pasangannya saat memakai pakai pakaian informal." Jawab valen dengan sedikit kesal.

Valen memang jombloh tapi dia sedikit tau tentang begian karena valen kalau mempunyai waktu luang dia akan menonton drakor atau akan menonton konser BTS.

gini-gini valen pengemar BTS, EXO, BLAKCPING dan masih banyak lagi.

Dimas yang mendengar ucapan dari valen pun tersenyum kecil dan mematikan telfonnya Tanpa pamit dulu kepada valen.

Sedangkan valen sedang menyumpahi serapanya kepada dimas yang seenaknya membangunkan dirinya di tengah malam dan menanyakan pertanyaan konyol dan sesudah bertanya dimas malah mematikan telfonnya tanpa pamit.

"Aku sumpahi kamu dimas kalau kamu akan iri terhadap ku ntah itu dari pakaian,rambut, atau apalah yang ada pada diriku di suatu saat itu." gerutu valen.

Dimas akan memutuskan akan memakai pakain informal saja, ntah kenapa dirinya ingin terlihat gagah dan tampan di depan irma.

"Dimas kamu nggak lupakan hari ini kamu mau bawa pacarmu untuk ketemu mama sama papa." Ucap nina yang melihat anaknya itu yang sedang makan.

Dimas menganggukkan kepala, "nanti jam 5 ketemuan nya aja mah, soal dimas masih ada rapat sebentar." Ucap dimas yang masih makan.

Nina menganggukkan kepala dengan semangat dirinya dari dulu selalu pingin mempunyai mantu tapi anaknya itu dulu hanya mencintai monyet yang dirinya tidak suka.

"Mama nggak sabar ngeliat pacar kamu itu yang udah buat kamu cepat bangat muv'on sama cinta monyet kamu itu, cantik nggak calon mantu mama." Ucap nina dengan tersenyum.

"Hum cantik." Ucap dimas tanpa sadar dan membuat nina tersenyum semakin besar ahh dirinya tak sabar dan semoga saja gadis yang membuat dimas cepat muv'on dari cinta monyet itu adalah gadis idaman nya.

"Mama papa hmm irma boleh nanya nggak." Tanya irma kepada mama dan papanya.

Sedangkan nina dan dodi melihat kearah putrinya dan tersenyum, "mau nanya apa sayang." Ucap nina.

Bahkan paman, bibi, dan kakek, nenek irma berhenti makan karena ingin mendengar pertanyaan irma kesayangan mereka.

"Irma boleh nggak sih pacaran." Tanya irma dan tiba-tiba saja ruangan makan sunyi bagaikan tak ada penghuni.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!