Bertemu

Sudah sebulan lebih lamanya dimas dan valen mencari keberadaan wanita itu tapi mereka tidak menemukan sama sekali

"Ahhh ini sudah sebulan lebih mengapa kamu belum mendapatkan keberadaan nya dimana." Tanya dimas frustasi yang sedang duduk rapi di kursi kerjanya.

Tapi jika di perhatikan baik-baik wajah dimas terdapat kusut dan juga bawa mata dimas sedikit hitam dan bengkak pertanda tidak bisa tidur dengan nyaman.

"Diam lah dimas aku juga sudah berusaha mencari dimana keberadaan wanita itu, kita tidak bisa bergerak dengan luas dan cepat karena kamu taukan siapa kamu di negara ini." Ucap valen dengan frustasi juga.

Valen juga sebulan ini tidak bisa tidur nyenyak karena selalu di ganggu oleh dimas, dimas seperti hantu bagi valen.

Dimas berdiri dari kursi dan keluar dari ruangan itu, dimas butuh refreshing untuk menenangkan pikirannya.

Dimas membawa mobil nya kearah tempat biasa nya kalau sedang dalam masalah ataupun banyak pikiran, saat dalam perjalanan mobil dimas berhenti karena terdapat lampu merah.

Dimas menunggu lampu itu berubah menjadi hijau tapi saat matanya melihat kearah pinggiran jalan dimas tanpa sengaja melihat wanita yang sedang dipikirkan selama sebulan lebih ini berdiri dipinggir kedai kopi.

Dimas ingin menhampiri nya tapi sebelum membuka pintu mobilnya lampu yang tadi berwarna merah sudah berganti berwarna menjadi hijau, dan juga semakin banyak mobil yang menklason mobil dimas dari belakang.

"Sial." Geram dimas dan terpaksa harus menjalankan mobilnya, saat dimas sudah memutar mobilnya dia sudah tidak mendapatkan dimana keberadaan wanita itu.

Yah tadi dimas melihat irma yang sedang berdiri di pinggir kedai kopi samping melihat-lihat.

Irma duduk di kamarnya, ntah kenapa dua Minggu kebelakangan ini dia mengalami pusing-pusing dan merasakan tubuh nya yang selalu lemas.

Irma melupakan kejadian dimana malam itu dia kehilangan mahkota nya dan sementara itu lelaki yang telah mengambil kehormatan nya sudah frustasi mencarinya.

Irma mengambil jaketnya, ini hari irma akan memutuskan untuk pergi ke dokter untuk memeriksa keadaan tubuhnya.

"Kamu ingin kemana sayang." Tanya mamanya irma yang bernama nina.

Irma berhenti dan melihat kearah mamanya dan tersenyum, "irma mau pergi keluar mah, bosan di rumah terus." Ucap irma berbohong karena tidak ingin membuat mama nya khawatir.

Nina menganggukkan kepala saat mendengar ucapan anaknya itu.

"Jangan pulang telat, dan ingat jika ingin tidur di rumah teman lagi kabarin papa atau mama jangan buat khawatir mama papa seperti malam lalu kamu ingatkan." Ucap pria paruh bayah yang masih terlihat segar dan tampan bernama dodi.

Irma ingat saat dimana dia mabuk dan kehilangan kehormatan nya itu dia lupa memberikan kabar kepada mama dan papa nya.

Setelah Irma pulang paginya mama dan papanya sudah siap-siap pergi ke kantor polisi ingin melaporkan anaknya tidak pulang dari semalam.

Tapi mereka saat akan keluar nina dan dodi melihat anak semata wayang mereka sudah pulang dengan anggota tubuhnya yang lengkap.

Dan saat itu juga irma berbohong, dia mengatakan kepada nina dan dodi dia menginap disalah satu temannya karena takut pulang malam sendirian.

"Iyah mah pah, irma pergi dulu yah." Pamit irma dan mencium pipi kedua ayah dan ibunya itu.

"Ada keluhan apa mbak." Tanya dokter itu dengan ramah kepada irma.

"Hum badan irma sering lemas dan juga mudah pusing." Ucap irma kepada dokter itu.

"Baik saya periksa dulu yah." Ucap dokter yang sudah mulai memeriksa irma.

5 menit dokter sudah memeriksa irma dokter itu kembali duduk dan melihat kearah Irma dengan senyum ramah, "selamat yah mbak, mbak hamil dan usia kandungan sudah di jalan 4 minggu."

Irma yang mendengar ucapan dokter pun kaget, "bagaimana bisa saya hamil." Ucap irma dengan kaget.

Dokter yang mendengar ucapan irma pun tersenyum gemas mengapa pasiennya yang ini sangat polos.

"Maaf mbak, mbak hamil karena menjalin hubungan intim bersama suami anda." Ucap dokter itu dengan ramah.

"Masalah nya aku tidak mempunyai suami, dan aku hanya melakukan hubungan intim hanya dengan dia masa hanya berhubungan sekali udah jadi aja, wah benih yang tak perlu di ragukan lagi." Batin irma.

"Oh gitu yah dokter, aku permisi dulu yah makasih dok." Ucap irma dan pergi keluar dari rungan itu.

Saat irma keluar dari rumah sakit dia berjalan dengan linglung karena mengalam pusing.

Irma akan jatuh di lantai tapi tiba-tiba saja ada tangan yang memeluk tubuhnya.

Irma melihat siapa yang memeluk tubuhnya dia melihat dan, "dimas." Ucap irma dengan kaget.

"Irma." Ucap dimas tak kalah kaget juga.

Dimas pergi ke rumah sakit karena ingin menemui valen karena valen memeriksa telinganya katanya dia takut akan menjadi tuli, dan valen meminta tolong juga untuk dimas datang kerumah sakit membayar rumah sakit karena valen lupa membawa dompetnya.

Tapi saat dimas sudah sampai di rumah sakit valen sudah mengirimnya pesan jika dia sudah pulang, dan dengan kesal dia membayar tagihan rumah sakit perawatan telinganya valen.

Dalam perjalanan pulang dimas melihat seorang wanita yang sedang berjalan dengan linglung dan sedikit lagi akan jatuh ke lantai.

Dimas yang melihat itu tiba-tiba menahannya dan melihat siapa wanita yang ceroboh ini, saat itu juga dimas terkejut karena wanita yang sedang ditahannya ini adalah IRMA.

"Kamu ngapain disini." Tanya dimas kepada irma yang sudah berdiri dengan benar.

"Yah kedokterlah, terus ngapain masa kerumah sakit mau ngedugem." Ucap irma sedikit jutek.

Dimas hanya mendelik sebal dan melihat penampilan irma dimas melihat wajah irma yang sedikit pucat dan juga melihat tangan irma yang sedang mengelus perutnya.

Dengan ragu dimas bertanya, "ap-apakah kamu ha-hamil."

Irma yang mendengar pertanyaan dimas hanya menganggukkan kepala dan saat irma akan menjawab sudah terdengar suara lain.

"Oh ini suaminya yah mbak, wah suaminya juga ada disini yah, selamat yah pak istri bapak hamil dan sudah memasuki 4 minggu, ohya maafkan saya, saya lupa untuk memberi tau mbak jangan dulu memakan makanan sembarangan sebelum kandungannya genap 2 bulan yah mbak, karena kesehatan janin mbak belum terlalu kuat." Ucap dokter yang tadi yang memeriksa keadaan irma.

Dimas yang mendengar penjelasan dokter itupun ntah kenapa perutnya geli seperti banyak kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya.

"Terima kasih dok, kami akan memperhatikan makanan Yang akan di makan oleh istri saya." Ucap dimas dengan senyum kecil dan meninggal dokter itu.

"Kedua pasangan itu sangat romantis dan tampan dan cantik, aku penasaran akan jadi apa yah anak mereka pasti cantik dan ganteng ahk aku berharap saat istrinya melahirkan aku yang akan menangani." Ucap dokter itu dengan penuh harap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!