Mencari Bagian 2

"Bagaimana apakah kamu sudah mendapatkan dimana keberadaannya." Tanya Dimas kepada valen yang terlihat sibuk dengan hpnya.

"Hum aku sudah mendapatkan 3 wanita yang bernama Irma sesuai ciri-ciri yang kamu sampai kan tapi dari mereka bertiga sudah menikah selama 1 tahun dan ada juga sudah mempunyai anak yang berusia 3 tahun." Jelas Valen.

"Apakah kamu bisa cepat mendapatkan dimana keberadaan nya." Tanya Dimas.

Valen menhela nafas pelan, "tidak bisa, apakah kamu tidak ada niat untuk membatalkan pencarian ini, lagian kan wanita itu sudah menyuruh mu untuk tidak mencarinya kan."

"AHHHk tidak bisa semenjak kejadian malam itu, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak, selalu saja aku memimpikan seorang bayi lelaki yang imut dan wajahnya yang sama persis denganku dan memanggil diriku dengan sebutan om." Ucap dimas yang mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.

"Apakah itu pertanda jika gadis yang kamu tiduri akan hamil atau sudah hamil." Ucap Valen.

Dimas yang mendengar ucapan Valen pun menengang apakah betul wanita itu sedang hamil atau akan hamil ahhk memikir kan itu mengapa dia semakin panik saja.

"Valen kamu tambah lah anak buahmu untuk mencari dimana keberadaan wanita itu." Perintah Dimas yabg di angguki kepala oleh valen.

Tok tok...

"Masuk." Ucap Valen.

"Maaf tuan ada seorang wanita memaksa ingin bertemu dengan tuan." Ucap karyawan yang bekerja di perusahaan ini.

"Siapa." Tanya Valen dengan bingung.

"Tidak tau tuan, karena dia tidak menyebutkan namanya." Ucap karyawan itu dengan sopan kepada kedua atasannya itu.

Valen berjalan mendekat kearah dimas dan membisikkan sesuatu, "apa mungkin itu wanita yang sudah kamu tiduri, bagaimana disuruh masuk atau di usir saja." Bisik valen.

Dimas mendengar bisikan itu pun menegang haa!! apakah itu wanita yang sudah di tiduri mengapa dia ada disini apakah dia mau dia mau meminta pertanggung jawabanku karena dia sedang hamil.

"Masuk." Ucap Dimas dengan dingin.

Valen menganggukkan kepala mengerti, "suruh masuk saja." Perintah Valen.

Karyawan itu yang mendengar nya pun menganggukkan kepala dengan sopan dan memundurkan diri.

Clekk

Valen dan Dimas mendengar suara pintu terbuka pun melihat siapa yang masuk dan ternyata wanita itu, wanita yang saat ini terdaftar no 1 di dalam kamus kebencian dimas.

"Hai sayang apa kabar, apakah kamu merindukan aku." Tanya sefira dengan tersenyum lebar kearah Dimas.

Sefira berkata seperti itu tidak mempunyai masalahnya dengan Dimas apakah wanita itu lupa jika Dimas sudah melihat nya yang sedang berhubungan *** dengan pria paruh bayah.

Dimas Mendengar ucapan Sefirapun melihat kearah Sefira dengan pandangan jijik, sedang valen menahan tawanya yang akan keluar.

Karena ini pertama kali Dimas menunjukkan ekspresi menjijik kan dengan terang-terangan.

"Sedang apa yang kau lakukan di kantorku." Tanya Dimas dengan dingin.

Sefira tersentak karena mendengar Dimas mengeluarkan kata dengan nada dingin itu seperti Kepada nya.

Sefira tersenyum dan berjalan dan mendekat kearah Dimas.

"Jangan mendekat, saya tidak ingin virus yang berada ditubuhmu itu menyebar ketubuh saya." Ucap Dimas dengan dingin dan memundurkan langkahnya kebelakang untuk menjauhkan tubuhnya yang sedikit berdekatan dengan Sefira.

Pfffff hahaha

"Ahk maafkan saya yang tidak sopan, lanjutkan anggap saja saya tidak ada." Ucap Valen meminta maaf karena keceplosan tertawa

Sedangkan Sefira memandang kearah valen dengan tatapan kesal dan tak suka, "sayang ada apa denganmu, mengapa kamu mengatakan seperti itu kepadaku, apakah aku mempunyai salah padamu." Ucap Sefira dengan suara sendu.

Dimas yang mendengar suara sendu milik sefira pun mendengus tak suka, mengapa dia dulu tidak menyadari jika suara sendu maupun manis milik Sefira sangat menjijikkan.

"Berhentilah memanggil saya dengan sebutan sayang dari mulut menjijikkan mu itu, dan apakah kamu lupa saya sudah memutuskan kamu saat kamu sedang enak-enak menikmati tua bangka yang sedang menusuk tubuhmu dengan juniornya itu." Ucap Dimas dengan pedas.

Sedangkan Sefira wajah sudah memerah antara marah dan malu, marah karena Dimas mengunkit kejadian malam itu dan malu saat melihat kearah Valen yang sedang menahan tawanya.

"Maafkan aku hiks dimas aku hiks dipaksa oleh pak tua itu hiks untuk berhubungan dengan nya." Ucap Sefira yang suda menangis.

"Ck tidak ada orang yang di paksa saat menikmati itu dengan ******* nikmat, aku juga tidak suka pada wanita yang sudah di pakai oleh beberapa pria." Ucap Dimas dengan nada mengejek.

"Valen usir wanita itu, dan perintah kan kepada semua karyawan jika wanita ini datang lagi maka jangan beri dia masuk, jika mereka memasukan wanita itu maka aku akan memecatnya." Perintah Dimas.

Valen yang mendengar perintah dari Dimas pun mengangguk kan kepala dan berjalan kearah Sefira yang sedang menangis itu, "mari ikut saya untuk saya antar kepintu keluar."

"TIDAK AKU TIDAK INGIN KELUAR DARI SINI SEBELUM DIMAS MEMAAFKAN AKU, AKU SUNGGUH MENYESAL." Teriak Sefira menolak untuk keluar dari ruangan Dimas.

Valen yang mendengar teriakan membahana itu tiba-tiba tanpa peringatan pun terkejut bahkan Valen tanpa sadar memundurkan kakinya kebelakang

Dimas pun terkejut mendengar teriakan itu dan telinga nya sangat sakit mendengar teriakan Sefira barusan

Dimas memandang Sefira dengan tatapan tajam tapi matanya salah fokus kearah Valen yang sedang mematung.

Dimas sangat menyayangkan saat Sefira berteriak di samping nya Valen, bahkan dirinya jauh terkejut dan telinga nya sakit dan apa kabar dengan Valen yang sudah dekat.

Dimas yakin telinganya akan sakit 5 kali lipat, ingatkan Dimas untuk membawa Valen ke dokter untuk memeriksa kan telinga Valen apakah baik-baik saja.

"Ck apakah nona bisa menunda teriakan menyakitkan itu di luar saja, apakah nona tau perawatan telinga saya mencapai 7 juta jika saya tiba-tiba tuli apakah nona ingin bertanggung jawab ckk menyusahkan." Ucap Valen dengan kesal.

Dan Tampa aba-aba valen menarik tangan sefira untuk keluar dari kantor ini, tapi tenang valen tidak terlalu keras menarik tangan seorang wanita dia masih menghargai status wanita

"LEPASKAN SAY--

"Sekali lagi anda berteriak di samping saya, saya pastikan pita suara anda tidak berfungsi untuk selama-lamanya." Ucap Valen dengan mengancam.

Semua karyawan melihat kearah sekertaris atasan mereka yang sedang menyeret wanita itu kearah pintu luar, mereka memandang dengan tatapan bingung,senang dan kasihan.

Bingung karena wanita itu di seret seperti pengemis, senang karena wanita itu diusir karena wanita itu datang dan dengan sombongnya mengatakan jika ingin bertemu dengan atasannya mereka, kasian karena bedak wanita itu luntur dengan air matanya.

"DENGAR SEMUA KALIAN HARUS MENGHAPAL WAJAH WANITA INI, DAN JIKA WANITA INI DATANG SEKALI LAGI MAKA USIR SAJA." Teriak Valen sambil menunjuk wajah Sefira.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!