Mengidam

Dimas Mendengar Irma menangis pun mengkerut bingung Dimas berfikir keras apakah dirinya mengeluarkan kata-kata yang menyakiti perasaannya Irma.

Tapi setelah lama Dimas berfikir Dimas sudah memastikan kalau kata-katanya itu tak ada yang menyakiti perasaannya Irma.

Dimas menhentikan mobilnya di bawah pohon yang lebat dan, "Kamu kenapa nangis hm." Tanya Dimas yang melembutkan suaranya walau yang keluar hanya nada yang sedikit lembut.

"Kamu hiks jahat hiks masa nggak hiks mau nemanin hiks aku kedokter hiks." Ucap Irma yang menangis sambil menundukkan kepalanya.

Dimas yang mendengar itupun menhela nafas pelan mencoba untuk sabar dengan sifat Irma yang ini.

"Kan aku udah jelasin tadi Irma, aku punya meeting dan mau ngerjain pekerjaan di kantor aku." Ucap Dimas dengan sabar.

"Jadi hiks kamu lebih mentingin hiks pekerjaan kamu di hiks kantor dari pada hiks anak kamu yang hiks aku kandung hiks gitu." Ucap Irma yang menangis dengan volume yang dinaikan.

"Bukan gitu maksud ak."

"Nggak apa-apa aku dan anak kamu akan mencari ayah baru saja yang mau nemanin aku ke dokter." Ucap Irma yang sekarang sedang tersenyum lebar.

Dimas melototkan matanya hei apa-apaan Irma ini astaga karena tidak bisa menemani Irma ke dokter dirinya akan di ganti.

Tidak bisa hei itu benih nya dan dirinya ini adalah ayah kandungnya dan juga apa-apaan Irma mengatakan akan menggantikannya dengan pria lain dengan wajah berseri-seri begitu Dimas tidak suka melihatnya.

"Hei tidak bisa begitu, aku ini ayah kandungnya mengapa kamu seenaknya mengganti ayahnya apalagi ayahnya masih keadaan sehat wal afiat gini." Protes Dimas.

"Itu salah kamu sendiri ayah mana yang nggak bisa nemanin anaknya yang akan di priksa ke dokter, kalau ayahnya nggak mau nemanin yah udah ganti aja lagian masih banyak yang suka aku tuh pastinya apalagi aku ini cantik, baik, dan tidak rajin menabung." Ucap Irma yang pd di akhir kata.

Dimas yang mendengar itu melongo astaga apa kah semudah itu menggantikannya dan juga ntah mengapa hati Dimas panas saat mendengar Irma akan mencari pengganti nya itu.

"Ck baiklah aku akan menemani kamu dan anak kita untuk pergi ke dokter besok untuk memeriksa." Ucap Dimas yang pasrah harus menemani Irma kalau tidak ingin di ganti.

"Terpaksa semua pekerjaan kantor ku besok akan ku berikan kepada valen." Batin Dimas.

"Kamu ikhlas nggak nemanin aku dan anak kita priksa ke dokter kalau nggak ikhlas nggak apa-apa aku juga nggak maksa." Ucap Irma yang sekarang memainkan kukunya.

"Aku ikhlas Irma, aku kan calon ayah yang baik dan juga calon." Gantung Dimas.

"Dan juga calon apa." Tanya Irma dengan bingung.

Dimas tersenyum kecil kearah Irma, "dan juga calon suami yang baik."

Irma yang mendengar itu pun menyentuh wajahnya yang panas kenapa dirinya baper, irma menundukkan kepalanya untuk menutupi wajahnya yang memerah dari dimas.

Dimas yang melihat Irma yang menyembunyikan wajahnya yang memerah pun terkekeh geli kenapa sekarang Irma terlihat sangat menggemaskan.

"Wajah kamu merah kamu nggak apa-apa, nggak sakit kan" Ucap Dimas dengan nada dibuat-buat terkejut.

"Haa ak-aku n-nggak apa-apa kok mungking disini panas yah udara nya di disini panas." Bohong Irma.

Sedangkan Dimas malah tambah terkekeh geli dengan jawaban Irma yang gugup itu mana ada panas ac mobil di hidupkan dan juga mobil nya ada di bawah pohon yang lebat.

Dimana letak panas nya bahkan Dimas bisa merasakan bagaimana dinginnya ac mobilnya menerpa wajah mereka dan juga terik matahari yang di halangi oleh pohon lebat ini.

"Alasan yang konyol." Batin Dimas terkekeh.

Dimas mendekatkan wajahnya kearah Irma yang sedang mengipas wajahnya dengan tangannya.

Hufff...hufff

"Di-dimas apa ya-yang kamu l-lakukan." Tanya Irma dengan gugup karena wajah Dimas sangat dekat dengan wajahnya di tambah Dimas meniup wajahnya.

Irma bisa mencium bau mint dan Citrus bersamaan saat Dimas meniup wajahnya.

"Apa lagi aku sedang meniup wajahmu karena kamu kepanasan setidaknya angin dari mulutku bisa meredakan panas yang kamu rasakan aku kan akan menjadi calon suami yang baik buat kamu." Ucap Dimas yang masih menggoda Irma.

Irma yang mendengar itu pun langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Dimas, wajahnya Irma yang tadi memerah kini bertambah memerah.

"A-aku nggak apa-apa yuk pulang." Ucap Irma yang tidak melihat kearah Dimas.

"Gemas aku." Batin Dimas terkekeh geli.

Dimas tidak akan menggoda Irma lagi, kasian wajahnya yang sudah sangat memerah.

"D-dimas." Panggil Irma Kepada Dimas.

"Yah ada apa." Jawab Dimas dengan jelas, dirinya sudah memutuskan tidak akan mengeluarkan kata-kata singkat dan padat kepada Irma.

"Kaya nya aku ngidam deh." Ucap Irma yang memandang Dimas dengan wajah yang sudah tidak memerah.

"Kamu ngidam apa, ntar aku turutin selagi aku bisa." Tanya Dimas yang fokus kepada jalan.

"Aku ngidam pingin ketemu harimau." Ucap Irma polos

Citttt...

Dimas men rem mobilnya dengan tiba-tiba, Dimas terkejut dengan permintaan atau ngidam nya Irma.

Untung saja jalanan sedang sepi jadi tak terjadi kecelakaan saat Dimas dengan ceroboh nya men rem mobil dengan tiba-tiba.

"Kamu kenapa sih ngerem mobil tiba-tiba gitu bahaya tau, kamu mau aku dan anak kita kenapa-kenapa." Omel Irma yang merasakan jidatnya nyut-nyutan karena terbentur sedikit keras.

"Ah m-maafkan aku, kamu ngidam apa tadi aku nggak dengar." Tanya Dimas ingin memastikan kalau pendengaran nya tidak salah.

"Ishh aku ngidam mau ngeliat harimau." Ucap Irma yang masih kesal.

Dimas yang mendengar itu pun hanya terdiam berarti dirinya tidak salah dengar mengapa irma mengidam ingin bertemu harimau.

"Ngidam pertama aja udah aneh gimana selanjutnya yah." Batin Dimas yang sudah kemana-mana.

"Ihh kamu kenapa diam gitu, pokoknya aku mau lihat harimau ohya ini keinginan pertama anak kita." Ucap Irma Kepada Dimas.

Dimas menganggukkan kepala dengan pasrah lebih baik ikuti saja kemauan ibu hamil yang ada di hadapannya ini toh hanya ingin melihat bukan untuk memiliki.

"Baik kita akan pergi ke kebun binatang saja disana pasti ada harimau." Ucap Dimas yang menjalankan mobilnya kembali.

Irma yang mendengar itu pun mengangguk dengan senang dirinya benar-benar mengidam ingin bertemu dengan harimau.

...***Halo selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan...

...Tinggalkan l ike dan 1 vote yah karena 1 like dan 1 vote itu  sangat berharga bagi penulis pemula seperti saya***...

Terpopuler

Comments

Rifan Mus

Rifan Mus

lanjut Thor

2022-04-09

0

Narsih Yati

Narsih Yati

bumil ngidam 😁😁😁😁😁

2022-04-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!