Tidak terasa pagi sudah menjelang. di rumah sakit Aksa masih terlelap di sofa, ia begitu lelah dan mengantuk hingga tidak sadar Dokter memasuki ruangan yang ditempati Ivan Damian untuk mengecek keadaan pasiennya.
" Selamat pagi tuan Ivan, saya mau mengecek keadaan anda," sapa Dokter Chairil.
" Selamat pagi Dokter, apakah tuan saya sudah diperbolehkan pulang?" Ucap bibi Asih membalas sapaan Dokter Chairil yang ada di sebelah brankar.
Ivan Damian hanya tersenyum meski wajahnya masih tampak pucat.
" Dari yang saya lihat perkembangan nya cukup membaik, tetapi makanan nya harus dijaga, obat juga tidak boleh lupa, satu Minggu sekali harus kontrol ke rumah sakit di cek perkembangan nya, tidak boleh terlalu banyak pikiran dan tidak boleh Terlalu Lelah," ucap sang Dokter.
" Baik Dok, akan saya ingat," balsa bibi Asih.
" Pagi Dok, maaf saya baru bangun. Saya mau ke kamar mandi dulu ya." Ucap Aksa yang terbangun dari tidurnya karena mendengar suara orang yang sedang berbicara.
" Pagi tuan Aksa, ya silahkan," ucap Dokter Chairil yang mempersilahkan Aksa untuk ke kamar mandi.
Setelah menunggu sebentar akhirnya Aksa keluar dari kamar mandi. Dokter Chairil menjelaskan kepada Aksa apa yang tadi ia jelaskan ke bibi Asih.
" Kalau begitu terima kasih banyak Dok, anda sudah merawat papa saya dengan baik," ucap Aksa setelah menerima penjelasan dari Dokter Chairil.
" Sama-sama tuan Aksa, ini sudah tanggung jawab saya sebagai Dokter. saya sudah menulis resep obat untuk tuan Ivan nanti tinggal di tebus saja, " ucap Dokter Chairil dengan ramah, " Saya permisi dulu tuan Aksa, ada pasien lain yang harus saya kunjungi," ucap Dokter Chairil lagi.
" Ia, silahkan Dokter terima kasih banyak sekali lagi," kata Aksa yang membalas ucapan Dokter Chairil dengan ramah dan mengantar Dokter Chairil sampai pintu.
Dokter Chairil pun berlalu pergi dari ruangan tempat Ivan Damian di rawat. Aksa berjalan mendekati sang papa. Ada perasaan lega dalam dirinya bahwa sang papa sudah diizinkan untuk pulang.
" Papa sudah boleh pulang hari ini. ingat pesan Dokter tadi, papa tidak boleh banyak pikiran," ucap Aksa sambil mengelus lengan papa Ivan.
" Terima kasih Aksa, kamu pasti repot harus merawat papa dan juga mengurus perusahaan," balas papa Ivan dengan suara yang pelan dan lemah.
" Papa bicara apa sih, Aksa tidak pernah merasa direpotkan oleh papa," ucap Aksa masih mengelus lembut lengan papa.
" Papa ini segera ke rumah sahabat papa Aksa, papa ingin segera membicarakan Masalah pernikahan ini lebih lanjut," kata papa Ivan dengan wajah yang serius tetapi dengan nada yang lemah.
" Ia, kita kerumah sahabat papa. tapi nanti kalau papa sudah lebih baik," balas Aksa dengan lembut.
" Baiklah, apa Juan sekolah?" tanya papa Ivan karena tidak melihat anak bontotnya itu.
" Ia dia berangkat ke sekolah," jawab Aksa sambil berdiri dari duduknya, ia mengambil ponsel yang ada di meja, ia menghubungi Bani, " Bani segera kau ke rumah sakit kau urus kepulangan papa ku ini dan persiapkan keperluan papa di rumah," ucap Aksa setelah sambungan telepon diangkat oleh Bani. " Baik tuan, akan saya kerjakan," balas Bani dengan sopan padahal di kantor ia sedang sangat sibuk menggantikan tuanya.
" Bibi tolong, rapikan perlengkapan papa yang harus dibawa pulang!" perintah Aksa pada bibi Asih setelah sambungan telepon dengan Bani terputus.
" Baik tuan," balas bibi Asih dengan suara lembut.
Papa Ivan hanya memperhatikan anaknya dari tempat dia berbaring. Ada perasaan sedih dan senang dalam hatinya, sedih karena ia selalu merepotkan anaknya itu dan senang karena Aksa perhatian dengan nya dan mau tentang perjodohan ini.
Tidak henti-hentinya ia mengucapkan rasa syukur atas apa yang Allah titipkan kepada Nya, karena Allah menitipkan anak yang baik, bertanggung jawab dan sayang kepada dirinya. tetapi papa Ivan menarik nafas dalam-dalam bila teringat Juan. Ia sadar anaknya itu berbanding terbalik dengan kakaknya, Juan anak yang susah diatur, keras kepala, kalau berbicara dengan yang lebih tua selalu tidak sopan. Suka sekali berkelahi dan mengendarai motor bersama teman - temannya. Kapan anak itu bisa merubah sikapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Author yang kece dong
Kak aku mampir 🙏🤗
2022-06-02
0
pensi
aku mau kasih gift buat othor nih biar makin semangat 🌹
2022-04-12
2