Di sebuah ruangan yang bercat putih dengan banyaknya peralatan penunjang kehidupan Ivan Damian berbaring, entah sudah berapa kali ia harus tidur di ranjang itu karena penyakit komplikasi yang diderita.
Ivan Damian menatap anak sulungnya yang duduk di sebelah ranjangnya.
"Aksa, Papa ingin kamu segera menikah dengan anak sahabat Papa. Papa takut umur Papa tidak panjang lagi, setidaknya Papa bisa melihat satu anak Papa menikah," dengan suara lirih Papa Ivan Damian berbicara.
Aksa hanya diam tidak bisa membalas ucapan yang dilontarkan sang Papa. Ia bingung harus menjawab apa. Ia saja tidak mengenali siapa anak sahabat papa nya itu. Apa lagi suka.
"Anggap saja ini permintaan terakhir Papa, selama ini Papa tidak pernah menuntut apa-apa dari mu. Papa hanya ingin melihat satu anak Papa menikah," ucap papa Ivan lagi karena Aksa tidak merespon.
"Pa…, jangan berbicara seperti itu Papa akan sehat, Papa akan melihat Aksa menikah dan mempunyai banyak anak, Papa akan menjadi seorang kakek nantinya," jawab Aksa dengan menahan kesedihan yang ia rasakan saat ini.
Sedih saat orang yang kita sayangi, berbicara tentang permintaan yang terakhir kalinya. Itulah yang Aksa rasakan saat ini. Jika waktunya telah tiba.
Apakah ia siapa melewati nya?
Apakah ia tega untuk menolak permintaan sang Papa?
Apakah ia tidak akan menyesal jika menolak perjodohan ini, jika sang Papa sudah pergi?
itulah yang ada di isi kepala Aksa saat ini. Ia merasa dilema akan itu semua.
"Papa tau Aksa, umur Papa tidak akan lama lagi karena penyakit yang Papa derita ini." Makin galau aja Aksa saat Papa berbicara seperti itu.
sungguh pilihan yang sulit.
"Sudah Pa..., jangan dibahas lagi Papa harus banyak istirahat biar cepat sembuh Aksa pamit pulang dulu ya, nanti biar Bibi yang menggantikan menemani Papa."
Aksa memutuskan untuk pulang dari pada harus mendengarkan Papa yang terus memintanya untuk menikah dengan anak sahabatnya itu.
"Papa harap, kamu mau menerima tawaran Papa Aksa," ucap Papa Ivan dengan memasang wajah memohon agar anaknya mau dengan permintaannya.
"Ia, Pa. Nanti Aksa akan pikirkan," jawab Aksa yang tidak punya pilihan lain karena sang Papa sudah terlihat seperti memohon padanya.
Aksa pun beranjak dari kursi yang ia duduki dan mencium kening sang Papa.
"Bi, tolong jaga Papa ya. Bi!" pinta Aksa pada Bibi Asih yang selalu setia mengabdi kepada keluarga Damian.
"Ia tuan muda, tanpa tuan minta Bibi akan merawat dan menjaga tuan besar," jawab Bi Asih dengan penuh kelembutan.
Aksa Damian berlalu pergi meninggalkan ruangan tempat sang papa dirawat menuju parkiran mobil rumah sakit.
Aksa bingung harus menolak atau tidak. Menikah tanpa dasar cinta akan seperti apa jadi nya nanti rumah tangga mereka. Tetapi ia tidak ingin mengecewakan sang Papa, ia ingin menjadi anak yang berbakti kepada orang tua yang sudah membesarkan nya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Apa lagi papa Ivan tidak pernah menuntut apa-apa darinya selama ini. Ini yang membuat Aksa berat untuk menolak perjodohan ini. Apa lagi papa Ivan berharap banyak pada dirinya, yang akan mewujudkan keinginan yang terakhir kalinya agar bisa melihat satu anaknya menikah, sebelum waktunya habis di dunia ini.
Aksa melajukan kendaraannya keluar dari tempat parkir rumah sakit. Mobil sport Aston Martin Vanquish melaju di keramaian jalan pagi ini. setibanya di persimpangan jalan ternyata lampu merah menyala. Aksa menghentikan laju kendaraannya hal yang tak Terduga terjadi.
Brukkk...
Aksa memejamkan matanya. Ia mencoba menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya secara perlahan. Aksa mengatur emosinya agar tidak meledak-ledak. Aksa benar-benar kesal mobil kesayangannya di tabrak dari belakang.
Baru juga mobil ini turun kejalan raya masa sudah lecet saja. Dengan segera Aksa turun dari mobil untuk melihat kondisi mobilnya itu. Dengan mata yang melotot Aksa tidak percaya mobil kesayangan yang ia bawa dengan sangat hati-hati akan rusak oleh orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Bhebz
mobilnya bagus thor
2022-06-27
1
Bhebz
sulit betul
2022-06-27
0
El_Tien
tema perjodohan, bener kan?
2022-05-19
2