keputusan Allea

Suara ayam jago terdengar dari nada ponsel Allea yang terus saja berbunyi tetapi pemiliknya masih menutup mata dengan rapat.

Hingga beberapa saat dengan sangat berat mata itu perlahan terbuka juga. Allea meraih ponsel yang ada di samping bantalnya dan mematikan alarm itu, " Sudah, pagi saja," gerutunya karena Allea masih merasa mengantuk.

Allea bangun dari kasur menuju kamar mandi yang berada di luar kamar diraihnya handuk yang berada di belakang pintu kamarnya.

Dengan rambut yang aut-autan sambil menguap dan merentangkan tangannya Allea berjalan keluar dengan memakai baju Doraemon dilihatnya ibu yang sedang memasak kangkung, ikan lele dan sambal, masakan ibu begitu harum dan sayang untuk dilewatkan.

Seperti biasa Allea bukannya mandi dulu baru makan, ia malah kebalikannya makan dulu baru mandi. Allea duduk di kursi sambil menatap meja makan yang sudah terdapat lauk yang ada begitu menggugah selera makan pagi nya.

"Mandi dulu, Al. Baru makan. Sambal terasinya juga belum matang," ucap sang ibu.

"Sambalnya belum jadi Bu?" tanya Allea yang sudah siap menyendok nasi ke piring.

"Belum, sudah mandi dulu sana kamu tuh kebiasaan bukannya mandi malah makan dulu," ucap sang ibu yang merasa kesal dengan kebiasaan anak perempuan satu-satunya itu.

Dengan berjalan malas Allea masuk ke kamar mandi tidak sampai 20 menit Allea sudah selesai mandi. Karena di kamar mandi hanya ada bak mandi besar dan gayung tidak ada bathtub untuk berendam dan berlama-lama di kamar mandi.

Setelah mandi Allea bersiap-siap memakai seragam kerja dan menuju meja makan semua sudah tersaji dengan sempurna di atas meja makan.

Di meja makan ibu duduk di kursi yang sebelahnya kosong karena orang yang biasa duduk disitu sudah tidak ada lagi di dunia ini satu tahun yang lalu. Kesedihan dan kehilangan tidak akan pernah Allea lupakan.

Kehilangan sosok yang selalu menjadi sahabat, tulang punggung, tempat untuk berkeluh-kesah, dan nasehat dari ayah yang tidak akan pernah Allea lupakan. Tetapi, sayang. Tuhan sudah membawa ayah pergi untuk selamanya.

Ayah sudah tidak ada lagi di dunia ini akibat gagal ginjal yang sudah parah dan tidak bisa tertolong lagi. Allea harus terlihat tegar di depan ibu tercintanya, Allea tidak ingin sang ibu melihatnya bersedih.

Allea duduk di hadapan ibu. Mereka makan sambil mengobrol. karena hanya kesempatan ini ibu bisa berbicara dengan anaknya yang sangat sibuk kerja itu.

"Malam kami pulang jam berapa, Al?" tanya ibu pada Allea.

"Aku, malam pulang jam 1 lewat, Bu. Apa obat ibu masih ada? kapan Ibu ke Dokter lagi? Nanti biar allea yang antar saja," tanya Allea pada sang ibu yang memiliki penyakit jantung koroner. Jadi harus meminum obat yang rutin agar tidak terjadinya pengentalan darah.

"Obat ibu masih ada, Al. Satu Minggu lagi Ibu baru ke Dokter. Biar Ibu naik ojek online saja kasihan Ibu sama kamu sudah capek kerja masa harus antar Ibu juga kerumah sakit," jawab ibu dengan suara lirih.

" Ibu, gak usah sedih gitu, aah. Allea cuma gak mau Ibu kenapa-kenapa, Allea cuma mau Ibu sehat. Allea tidak akan pernah merasa lelah kalau itu untuk Ibu." jawab Allea yang membuat persaan ibu menjadi menghangat.

"Apa malam kamu diantar Dion?" tanya ibu sambil menatap anaknya yang ada dihadapannya saat ini.

"Ia, Bu. Memang kenapa, ?" tanya Allea sambil makan.

"Apa kamu punya hubungan dengan Dion?" tanya ibu lagi.

"Aku sama Dion hanya teman, Bu. Tidak lebih. Memang kenapa ibu bertanya seperti itu?"

"Karena ibu merasa Dion itu suka sama kamu, Al. Masa kamu tidak bisa merasakan apa yang telah Dion lakukan untuk kamu selama ini," ucap sang ibu memberi tahu.

"Bu, Dion itu anak orang kaya. Allea ini tidak sebanding dengannya. Allea juga takut keluarganya tidak akan setuju bila Allea punya hubungan dengan Dion. Allea cari aman saja, Bu. Allea tidak ingin hubungan yang rumit." jawab Allea semoga ibu paham dengan apa yang Allea rasakan saat ini.

Ibu hanya mendengarkannya saja dan tidak berucap lagi. Semua keputusan ada ditangan Allea, karena Allea yang akan menjalani ke kehidupannya nanti. Ibu sadar akan hal itu, ibu tidak mau memaksakannya. Karena bila mereka berjodoh pasti akan bertemu seberapa jauhnya jodoh itu berada.

Setelah selesai makan, Allea langsung berpamitan dengan ibu untuk menuju tempat kerjanya.

Allea mengendarai motor maticnya membelah jalan ibu kota yang cukup padat ini, setelah 1 jam berkendara Allea sampai di tempat kerjanya. Allea melangkah masuk menuju loker untuk menaruh tas yang ia bawa, Allea bersiap untuk briefing pagi sebelum memulai kerja dan Aran menghampiri.

"Baru, sampai lo. Al?" tanya Aran yang juga baru saja menaruh tasnya di loker.

" Ia, nih."

"Gimana, masalah lo soal mobil?"

"Belum, kelar Ran. Kemarin gue udah ngabarin kalo gue nggak bisa bayar sekaligus. Bisanya gue cicil," jawab Allea yang melangkah menuju tempat briefing pagi yang di ikuti Aran.

"Terus, dia mau. Kalau lo bayarnya nyicil?" tanya Aran yang penasaran dengan jawaban yang Aksa berikan.

" Gue dibilang bercanda sama dia katanya uang jajan ade nya aja lebih dari segitu. Dia nggak percaya kalo gue mampu bayarnya 300 ribu setiap bulan." ucap Allea sambil mengingat perkataan aksa waktu itu.

" Orang kaya mah beda, Al. Uang segitu buat dia jajan aja kurang, emang lo nggak jelasin apa kalau uang lo buat bayar tagihan di bank, buat nyokap lo berobat sama buat sehari-hari, itu aja lo masih pusing kalau akhirnya bulan." ucap Aran

" Buat apa, Ran. Dia juga pasti nggak mau tau masalah hidup gue. Kalo gue cerita gitu pasti dia anggap gue cari-cari alasan," ujar Allea yang memberi penjelasan.

Aran Sea tidak bertanya lagi karena briefing pagi sudah dimulai atasan sedang memberi pengarahan kepada para pegawai yang hadir. Tidak sampai 20 menit briefing pagi selesai, mereka memulai bekerja di bagian tugas mereka masing-masing. Hari ini pembeli tidak terlalu ramai Allea bisa sedikit bersantai.

Tiba waktunya Allea untuk beristirahat.

Semenjak pertemuan terakhir dengan Aksa di cafe, Allea belum juga menghubungi Aksa untuk mengabarkan keputusannya.

Sedangkan Aksa sibuk dengan peluncuran produk fashion terbaru dan sang ayah yang sedang sakit jadi ia melupakan tentang mobilnya yang Allea tabrak itu.

Allea beristirahat di bangku taman yang tak jauh dari tempat kerja. Allea menatap lurus kedepan, pandangannya kosong seakan jiwa dan pikirannya melayang entah kemana, Allea sedang melamun memikirkan tawaran yang Aksa berikan.

Apakah ia terima atau tidak?

Keputusan yang berat untuk Allea. Karena pasti Allea akan sangat sibuk bekerja tanpa ada waktu libur dalam hidupnya. Kapan dunia akan berpihak padanya, terkadang Allea selalu iri dengan teman sebayanya yang bisa menghabiskan masa remaja mereka dengan happy.

Kapan Allea bisa merasakan seperti remaja pada umumnya tanpa ada beban berat dalam hidupnya. Kapan beban berat di pundaknya ini terangkat atau setidaknya berkurang bukan makin bertambah. Cukup lama Allea berpikir akhirnya Allea memutuskan menerimanya dengan segera Allea menghubungi Aksa.

"Halo, tuan Aksa ini saya Allea," ucap Allea setelah sambungan telepon diangkat oleh Aksa.

"Ia, halo. Ada apa? Apa kamu sudah mempunyai uangnya?" jawab Aksa setelah mendengar suara Allea.

"Maaf, tuan. Uangnya belum ada. Saya mau memberi tahu bahwa saya menerima tawaran yang anda berikan kepada saya. Untuk bekerja di apartemen anda,"

"Ooh, kirain saya anda tidak mau dengan tawaran saya waktu itu. Ya, sudah. Lebih baik dibicarakan langsung biar lebih jelas lagi," kata Aksa memberi usulan.

"Gitu ya tuan, kira-kira anda bisa bertemu kapan dan dimana?"

"Nanti malam saya bisa. Biar saya kirim alamatnya." kata Aksa lagi di seberang sana.

"Baiklah, tuan. Terima kasih sebelumnya." balas Allea sopan.

Sambungan telepon pun terputus dan Allea pun berjalan menuju tempat kerjanya lagi untuk kembali bekerja.

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

maaf lama ngga mampir...unt menambah semangat kutukan cinta beri like dan fav untmu

2022-06-04

0

Author yang kece dong

Author yang kece dong

Kak aku mampir

2022-06-02

1

meli meilia

meli meilia

kembali hadir..

2022-05-10

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Aksa Damian*
2 bab 2 pilihan sulit
3 bab 3 kemarahan aksa
4 bab 4 Juan berbuat ulah
5 Allea Putri
6 harus mencari kemana?
7 kejujuran Allea
8 pertemuan tidak sengaja
9 tawaran Aksa*
10 Aksa setuju
11 antara kakak dan adik
12 keputusan Allea
13 pertemuan dengan Agatha
14 Masalah terselesaikan
15 Geng Ibu-ibu GG.menara
16 Di izinkan nya pulang
17 Allea jatuh pingsan
18 Kekhawatiran Dion*
19 kesibukan Aksa*
20 Allea melakukan room tour
21 Allea menang banyak
22 Aksa mengantar Allea pulang
23 gagal bertemu calon mantu
24 pasrah
25 ungkapan hati Dion
26 kekecewaan Papa Ivan
27 rindu yang tak sampai
28 PDKT secara perlahan
29 Ibu masuk rumah sakit
30 ucapan yang tidak terduga
31 sebuah luka yang sangat besar
32 sebuah penantian yang lama
33 pertengkaran sepele
34 tom and Jerry
35 terasa kelu untuk diungkapkan
36 obrolan antara anak dan Papa
37 Berita yang mengejutkan
38 dalam satu bulan
39 soang dadakan
40 surat perjanjian nikah
41 makan malam bersama Agahta
42 coban pertama menuju halal
43 cinta atau obsesi?
44 Press Conference Aksa
45 mencoba membuka hati
46 keraguan Aksa
47 petuah dan harapan ibu
48 kecerobohan Allea
49 si Malih ingin jadi soang lagi
50 kata maaf dari Aksa
51 lorong yg panjang dan sunyi
52 Dion Mahardika
53 menunggu 1
54 menunggu 2
55 tersebarnya video Allea
56 kotak misterius
57 perintah Aksa
58 ketakutan Allea
59 siapakah orang itu?
60 semangkuk bakso
61 restoran Korea. I'm coming
62 sebuah obsesi
63 curahan hati Allea
64 Kau itu cantik Allea
65 kehangatan dikamar VVIP
66 kesunyian di dalam mobil
67 Aksa merasakan hal itu
68 senyum yg terukir
69 perdebatan hati
70 kecewa
71 terlambat mengatakan nya
72 sebuah pilihan yang tepat
73 pertemuan yang disengaja
74 mengikuti kata hati
75 lamaran yang terasa dingin
76 memberi pupuk & menyiram benih
77 Ngedate hari pertama
78 sebuah baju
79 berharap
80 lagi-lagi berduka
81 garis lurus membawa duka
82 Menangislah
83 iklas
84 berdegup
85 aku ingin
86 Juan dan Allea
87 si merah Angelina Jolie
88 Taman kota
89 pepatah Jawa
90 Maaf
91 Sabar
92 semburat merah jambu
93 olahraga malam
94 obrolan di atas motor
95 tertangkap basah
96 Rindu itu berat
97 Persiapan
98 Resepsi pernikahan
99 Semua Rasa
100 cemburu
101 sangat bahagia
102 hari yang melelahkan
103 hari terakhir bertemu 21+
104 berita mengejutkan
105 hujan badai
106 menakutkan
107 Wanita gila
108 melaporkan
109 tidak berdaya
110 ditemukan
111 pulang
112 Putih atau hitam ?
113 Tidak sesuai rencana
114 rumah Ibu
115 Makan lagi
116 Terimakasih
117 hujan dimalam hari 21+
118 kamu seperti ibu
119 Ayam betutu
120 ditunda
121 Pantai samuh
122 santap siang
123 pinggir pantai
124 sarapan pagi
125 orang yang tak ingin di temui
126 berita mengejutkan
127 pintu 670
128 Sebuah penantian
129 ke pulangan
130 Aku ingin pisah
131 promosi novel
Episodes

Updated 131 Episodes

1
bab 1 Aksa Damian*
2
bab 2 pilihan sulit
3
bab 3 kemarahan aksa
4
bab 4 Juan berbuat ulah
5
Allea Putri
6
harus mencari kemana?
7
kejujuran Allea
8
pertemuan tidak sengaja
9
tawaran Aksa*
10
Aksa setuju
11
antara kakak dan adik
12
keputusan Allea
13
pertemuan dengan Agatha
14
Masalah terselesaikan
15
Geng Ibu-ibu GG.menara
16
Di izinkan nya pulang
17
Allea jatuh pingsan
18
Kekhawatiran Dion*
19
kesibukan Aksa*
20
Allea melakukan room tour
21
Allea menang banyak
22
Aksa mengantar Allea pulang
23
gagal bertemu calon mantu
24
pasrah
25
ungkapan hati Dion
26
kekecewaan Papa Ivan
27
rindu yang tak sampai
28
PDKT secara perlahan
29
Ibu masuk rumah sakit
30
ucapan yang tidak terduga
31
sebuah luka yang sangat besar
32
sebuah penantian yang lama
33
pertengkaran sepele
34
tom and Jerry
35
terasa kelu untuk diungkapkan
36
obrolan antara anak dan Papa
37
Berita yang mengejutkan
38
dalam satu bulan
39
soang dadakan
40
surat perjanjian nikah
41
makan malam bersama Agahta
42
coban pertama menuju halal
43
cinta atau obsesi?
44
Press Conference Aksa
45
mencoba membuka hati
46
keraguan Aksa
47
petuah dan harapan ibu
48
kecerobohan Allea
49
si Malih ingin jadi soang lagi
50
kata maaf dari Aksa
51
lorong yg panjang dan sunyi
52
Dion Mahardika
53
menunggu 1
54
menunggu 2
55
tersebarnya video Allea
56
kotak misterius
57
perintah Aksa
58
ketakutan Allea
59
siapakah orang itu?
60
semangkuk bakso
61
restoran Korea. I'm coming
62
sebuah obsesi
63
curahan hati Allea
64
Kau itu cantik Allea
65
kehangatan dikamar VVIP
66
kesunyian di dalam mobil
67
Aksa merasakan hal itu
68
senyum yg terukir
69
perdebatan hati
70
kecewa
71
terlambat mengatakan nya
72
sebuah pilihan yang tepat
73
pertemuan yang disengaja
74
mengikuti kata hati
75
lamaran yang terasa dingin
76
memberi pupuk & menyiram benih
77
Ngedate hari pertama
78
sebuah baju
79
berharap
80
lagi-lagi berduka
81
garis lurus membawa duka
82
Menangislah
83
iklas
84
berdegup
85
aku ingin
86
Juan dan Allea
87
si merah Angelina Jolie
88
Taman kota
89
pepatah Jawa
90
Maaf
91
Sabar
92
semburat merah jambu
93
olahraga malam
94
obrolan di atas motor
95
tertangkap basah
96
Rindu itu berat
97
Persiapan
98
Resepsi pernikahan
99
Semua Rasa
100
cemburu
101
sangat bahagia
102
hari yang melelahkan
103
hari terakhir bertemu 21+
104
berita mengejutkan
105
hujan badai
106
menakutkan
107
Wanita gila
108
melaporkan
109
tidak berdaya
110
ditemukan
111
pulang
112
Putih atau hitam ?
113
Tidak sesuai rencana
114
rumah Ibu
115
Makan lagi
116
Terimakasih
117
hujan dimalam hari 21+
118
kamu seperti ibu
119
Ayam betutu
120
ditunda
121
Pantai samuh
122
santap siang
123
pinggir pantai
124
sarapan pagi
125
orang yang tak ingin di temui
126
berita mengejutkan
127
pintu 670
128
Sebuah penantian
129
ke pulangan
130
Aku ingin pisah
131
promosi novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!