bab 4 Juan berbuat ulah

Mobil Aksa memasuki gerbang mansion yang dibukakan oleh penjaga, Aksa memarkirkan mobilnya di Basemen.

Aksa melangkah masuk kedalam mansion yang sudah di sambut hangat oleh pelayan mansion. Ia memberi anggukan kepala, kepada para pelayan yang menyapanya. Aksa melangkahkan kakinya menuju lantai dua kamarnya. Setibanya di dalam kamar, Aksa langsung menuju kamar mandi ia memutuskan berendam di bathtub, saat ini badan dan pikiran nya begitu lelah. Banyak beban yang Aksa tanggung setelah papanya mulai sakit-sakitan. Setelah selesai mandi dan berpakaian Aksa menuruni tangga untuk menuju meja makan yang ada di lantai 1.

"Bi, apa Juan berangkat sekolah?" tanya Aksa pada bibi Inah yang sudah ada di depannya.

"Tuan muda Juan berangkat sekolah, tuan" jawab bibi Inah sambil menyiapkan makanan.

"Apa Juan, masih suka membawa teman-teman nya, Bi?" tanya Aksa lagi sambil memakan makannya.

"Ia tuan, semalam saja teman-temannya pada menginap di sini," jawab bibi yang berdiri di samping Aksa.

"Ya sudah, Bibi boleh melanjutkan pekerjaan Bibi lagi," ucap Aksa sambil makan.

"Permisi tuan." ucap bibi Inah berpamitan dan berlalu pergi ke belakang untuk melanjutkan pekerjaan nya lagi.

Setelah selesai makan, Aksa menuju keruangan kerja untuk memeriksa laporan yang dikirim sang asisten pribadi, sebenarnya Aksa di kantor sedang banyak pekerjaan untuk mengurus peluncuran produk fashion terbaru Musim ini. Tetapi karena papanya harus dirawat ia meninggalkan itu semua dan menemani sang papa di rumah sakit.

Saat sedang memeriksa laporan, ponsel Aksa berbunyi di lihat nya ternyata dari sekolahan Juan, diangkatnya panggilan telepon itu.

"Halo, apa saya berbicara dengan wali murid yang bernama Juan Damian." ucap sang guru menanyakan saat panggilan di angkat oleh Aksa.

"Ia benar, ada apa ya?" tanya Aksa yang masih melihat laporan di laptop nya.

"Ini saya wali kelas XI IPA 2, saya mau menanyakan sudah 2 hari ini Juan tidak datang kesekolah, apa Juan sedang sakit?" Tanya sang guru di seberang sana.

Aksa yang mendengar itu diam untuk sesaat." Ia Bu, Juan sakit, maaf saya lupa untuk mengabari," jawab Aksa  berbohong ia tidak ingin adiknya mendapat hukuman yang diberikan sekolah karena sudah membolos.

"Ooh begitu ya, nanti kalau sudah sehat dan bisa masuk sekolah lagi, tolong bawakan surat dokter ya pak, biar menjadi bukti, di absensi," kata guru Juan yang bernama ibu Lilis memberitahu.

"Baik Bu," ucap Aksa singkat, sambungan telepon pun terputus.

Dengan muka yang menahan marah Aksa segera menelpon Juan, sudah beberapa kali Aksa menelpon Juan, tapi tidak diangkat oleh adiknya itu, dengan kesabaran yang lebih Aksa menelpon dan panggilan yang terakhir diangkat Juan.

"Kamu di mana Juan?" Tanya Aksa dengan nada membentak setelah panggilan itu angkat.

"Di rumah sakit." jawab Juan singkat.

"Ngapain kamu di sana?, guru kelas mu menelpon, katanya kamu tidak datang ke sekolah Selama 2 hari.kamu kemana aja Juan?" tanya Aksa lagi.

"Jagain temen Juan Kak, kasian orang tua nya pada sibuk nggak ada yang ngurus " ucap Juan jujur.

"Kakak tau kamu sedang bohong Juan, memangnya tidak ada orang rumah yang bisa menjaganya?" tanya Aksa yang mulai kesal dengan sifat adiknya itu yang selalu buat ulah.

"Seterah Kakak percaya atau tidak" jawab Juan terdengar malas berdebat.

"Kalo kamu di rumah sakit dan tidak sekolah sekalian jenguk Papa dan temenin Papa di rumah sakit, Papa kamu sakit Juan. Papa kamu yang sakit kenapa orang lain yang kamu jaga?" ujar Aksa yang kesal dan memerintah adik nya.

"Juan nggak tau Kak, nggak ada yang bilang ke Juan kalau Papa masuk rumah sakit, jadi jangan salahkan Juan," jawab Juan kesal karena selalu di salahkan oleh kakaknya itu. Lagi kenapa para bibi tidak ada yang memberitahu kalau papa sakit.

"Awas kalau kamu bohong ya Juan, kakak akan sita motor kamu." ancam Aksa dengan suara beratnya.

"Ia…." jawab Juan singkat, Sambungan telepon langsung diputus Juan tanpa memberikan kakaknya kesempatan untuk berbicara lagi.

Sambil menatap layar ponsel yang sudah mati Aksa berucap." Nih anak makin besar makin ngeselin," setelah itu Aksa menutup laptopnya ia memutuskan untuk beristirahat.

Aksa pun melangkahkan kakinya menuju lantai dua kamarnya dan merebahkan diri di kasur yang cukup besar, kasur yang seharga hampir dua ratus juta, menggunakan lateks Belgia, busa modern berupa memo gel yang sejuk, serta menggunakan empat jenis kain terbaik dari sutra, cashmir, wol, dan rambut kuda. Memang selalu bisa memanjakan tidurnya.

Kamar yang bernuansa monokrom itu terlihat elegan dan modern. Banyak barang-barang mewah yang terdapat di kamar Aksa. Ada satu foto Aksa yang sangat besar yang menghiasi dinding kamarnya itu.

Tidak butuh waktu lama untuk Aksa terpejam dan menembus dunia mimpi karena Aksa benar-benar sangat lelah hari ini.

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

wooww kasur aja seharga mobil... amazing

2024-02-06

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

dikit ya katanya

2022-05-20

0

El_Tien

El_Tien

aku nyicil sampai sini dulu ya

2022-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Aksa Damian*
2 bab 2 pilihan sulit
3 bab 3 kemarahan aksa
4 bab 4 Juan berbuat ulah
5 Allea Putri
6 harus mencari kemana?
7 kejujuran Allea
8 pertemuan tidak sengaja
9 tawaran Aksa*
10 Aksa setuju
11 antara kakak dan adik
12 keputusan Allea
13 pertemuan dengan Agatha
14 Masalah terselesaikan
15 Geng Ibu-ibu GG.menara
16 Di izinkan nya pulang
17 Allea jatuh pingsan
18 Kekhawatiran Dion*
19 kesibukan Aksa*
20 Allea melakukan room tour
21 Allea menang banyak
22 Aksa mengantar Allea pulang
23 gagal bertemu calon mantu
24 pasrah
25 ungkapan hati Dion
26 kekecewaan Papa Ivan
27 rindu yang tak sampai
28 PDKT secara perlahan
29 Ibu masuk rumah sakit
30 ucapan yang tidak terduga
31 sebuah luka yang sangat besar
32 sebuah penantian yang lama
33 pertengkaran sepele
34 tom and Jerry
35 terasa kelu untuk diungkapkan
36 obrolan antara anak dan Papa
37 Berita yang mengejutkan
38 dalam satu bulan
39 soang dadakan
40 surat perjanjian nikah
41 makan malam bersama Agahta
42 coban pertama menuju halal
43 cinta atau obsesi?
44 Press Conference Aksa
45 mencoba membuka hati
46 keraguan Aksa
47 petuah dan harapan ibu
48 kecerobohan Allea
49 si Malih ingin jadi soang lagi
50 kata maaf dari Aksa
51 lorong yg panjang dan sunyi
52 Dion Mahardika
53 menunggu 1
54 menunggu 2
55 tersebarnya video Allea
56 kotak misterius
57 perintah Aksa
58 ketakutan Allea
59 siapakah orang itu?
60 semangkuk bakso
61 restoran Korea. I'm coming
62 sebuah obsesi
63 curahan hati Allea
64 Kau itu cantik Allea
65 kehangatan dikamar VVIP
66 kesunyian di dalam mobil
67 Aksa merasakan hal itu
68 senyum yg terukir
69 perdebatan hati
70 kecewa
71 terlambat mengatakan nya
72 sebuah pilihan yang tepat
73 pertemuan yang disengaja
74 mengikuti kata hati
75 lamaran yang terasa dingin
76 memberi pupuk & menyiram benih
77 Ngedate hari pertama
78 sebuah baju
79 berharap
80 lagi-lagi berduka
81 garis lurus membawa duka
82 Menangislah
83 iklas
84 berdegup
85 aku ingin
86 Juan dan Allea
87 si merah Angelina Jolie
88 Taman kota
89 pepatah Jawa
90 Maaf
91 Sabar
92 semburat merah jambu
93 olahraga malam
94 obrolan di atas motor
95 tertangkap basah
96 Rindu itu berat
97 Persiapan
98 Resepsi pernikahan
99 Semua Rasa
100 cemburu
101 sangat bahagia
102 hari yang melelahkan
103 hari terakhir bertemu 21+
104 berita mengejutkan
105 hujan badai
106 menakutkan
107 Wanita gila
108 melaporkan
109 tidak berdaya
110 ditemukan
111 pulang
112 Putih atau hitam ?
113 Tidak sesuai rencana
114 rumah Ibu
115 Makan lagi
116 Terimakasih
117 hujan dimalam hari 21+
118 kamu seperti ibu
119 Ayam betutu
120 ditunda
121 Pantai samuh
122 santap siang
123 pinggir pantai
124 sarapan pagi
125 orang yang tak ingin di temui
126 berita mengejutkan
127 pintu 670
128 Sebuah penantian
129 ke pulangan
130 Aku ingin pisah
131 promosi novel
Episodes

Updated 131 Episodes

1
bab 1 Aksa Damian*
2
bab 2 pilihan sulit
3
bab 3 kemarahan aksa
4
bab 4 Juan berbuat ulah
5
Allea Putri
6
harus mencari kemana?
7
kejujuran Allea
8
pertemuan tidak sengaja
9
tawaran Aksa*
10
Aksa setuju
11
antara kakak dan adik
12
keputusan Allea
13
pertemuan dengan Agatha
14
Masalah terselesaikan
15
Geng Ibu-ibu GG.menara
16
Di izinkan nya pulang
17
Allea jatuh pingsan
18
Kekhawatiran Dion*
19
kesibukan Aksa*
20
Allea melakukan room tour
21
Allea menang banyak
22
Aksa mengantar Allea pulang
23
gagal bertemu calon mantu
24
pasrah
25
ungkapan hati Dion
26
kekecewaan Papa Ivan
27
rindu yang tak sampai
28
PDKT secara perlahan
29
Ibu masuk rumah sakit
30
ucapan yang tidak terduga
31
sebuah luka yang sangat besar
32
sebuah penantian yang lama
33
pertengkaran sepele
34
tom and Jerry
35
terasa kelu untuk diungkapkan
36
obrolan antara anak dan Papa
37
Berita yang mengejutkan
38
dalam satu bulan
39
soang dadakan
40
surat perjanjian nikah
41
makan malam bersama Agahta
42
coban pertama menuju halal
43
cinta atau obsesi?
44
Press Conference Aksa
45
mencoba membuka hati
46
keraguan Aksa
47
petuah dan harapan ibu
48
kecerobohan Allea
49
si Malih ingin jadi soang lagi
50
kata maaf dari Aksa
51
lorong yg panjang dan sunyi
52
Dion Mahardika
53
menunggu 1
54
menunggu 2
55
tersebarnya video Allea
56
kotak misterius
57
perintah Aksa
58
ketakutan Allea
59
siapakah orang itu?
60
semangkuk bakso
61
restoran Korea. I'm coming
62
sebuah obsesi
63
curahan hati Allea
64
Kau itu cantik Allea
65
kehangatan dikamar VVIP
66
kesunyian di dalam mobil
67
Aksa merasakan hal itu
68
senyum yg terukir
69
perdebatan hati
70
kecewa
71
terlambat mengatakan nya
72
sebuah pilihan yang tepat
73
pertemuan yang disengaja
74
mengikuti kata hati
75
lamaran yang terasa dingin
76
memberi pupuk & menyiram benih
77
Ngedate hari pertama
78
sebuah baju
79
berharap
80
lagi-lagi berduka
81
garis lurus membawa duka
82
Menangislah
83
iklas
84
berdegup
85
aku ingin
86
Juan dan Allea
87
si merah Angelina Jolie
88
Taman kota
89
pepatah Jawa
90
Maaf
91
Sabar
92
semburat merah jambu
93
olahraga malam
94
obrolan di atas motor
95
tertangkap basah
96
Rindu itu berat
97
Persiapan
98
Resepsi pernikahan
99
Semua Rasa
100
cemburu
101
sangat bahagia
102
hari yang melelahkan
103
hari terakhir bertemu 21+
104
berita mengejutkan
105
hujan badai
106
menakutkan
107
Wanita gila
108
melaporkan
109
tidak berdaya
110
ditemukan
111
pulang
112
Putih atau hitam ?
113
Tidak sesuai rencana
114
rumah Ibu
115
Makan lagi
116
Terimakasih
117
hujan dimalam hari 21+
118
kamu seperti ibu
119
Ayam betutu
120
ditunda
121
Pantai samuh
122
santap siang
123
pinggir pantai
124
sarapan pagi
125
orang yang tak ingin di temui
126
berita mengejutkan
127
pintu 670
128
Sebuah penantian
129
ke pulangan
130
Aku ingin pisah
131
promosi novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!