Mobil Aksa memasuki gerbang mansion yang dibukakan oleh penjaga, Aksa memarkirkan mobilnya di Basemen.
Aksa melangkah masuk kedalam mansion yang sudah di sambut hangat oleh pelayan mansion. Ia memberi anggukan kepala, kepada para pelayan yang menyapanya. Aksa melangkahkan kakinya menuju lantai dua kamarnya. Setibanya di dalam kamar, Aksa langsung menuju kamar mandi ia memutuskan berendam di bathtub, saat ini badan dan pikiran nya begitu lelah. Banyak beban yang Aksa tanggung setelah papanya mulai sakit-sakitan. Setelah selesai mandi dan berpakaian Aksa menuruni tangga untuk menuju meja makan yang ada di lantai 1.
"Bi, apa Juan berangkat sekolah?" tanya Aksa pada bibi Inah yang sudah ada di depannya.
"Tuan muda Juan berangkat sekolah, tuan" jawab bibi Inah sambil menyiapkan makanan.
"Apa Juan, masih suka membawa teman-teman nya, Bi?" tanya Aksa lagi sambil memakan makannya.
"Ia tuan, semalam saja teman-temannya pada menginap di sini," jawab bibi yang berdiri di samping Aksa.
"Ya sudah, Bibi boleh melanjutkan pekerjaan Bibi lagi," ucap Aksa sambil makan.
"Permisi tuan." ucap bibi Inah berpamitan dan berlalu pergi ke belakang untuk melanjutkan pekerjaan nya lagi.
Setelah selesai makan, Aksa menuju keruangan kerja untuk memeriksa laporan yang dikirim sang asisten pribadi, sebenarnya Aksa di kantor sedang banyak pekerjaan untuk mengurus peluncuran produk fashion terbaru Musim ini. Tetapi karena papanya harus dirawat ia meninggalkan itu semua dan menemani sang papa di rumah sakit.
Saat sedang memeriksa laporan, ponsel Aksa berbunyi di lihat nya ternyata dari sekolahan Juan, diangkatnya panggilan telepon itu.
"Halo, apa saya berbicara dengan wali murid yang bernama Juan Damian." ucap sang guru menanyakan saat panggilan di angkat oleh Aksa.
"Ia benar, ada apa ya?" tanya Aksa yang masih melihat laporan di laptop nya.
"Ini saya wali kelas XI IPA 2, saya mau menanyakan sudah 2 hari ini Juan tidak datang kesekolah, apa Juan sedang sakit?" Tanya sang guru di seberang sana.
Aksa yang mendengar itu diam untuk sesaat." Ia Bu, Juan sakit, maaf saya lupa untuk mengabari," jawab Aksa berbohong ia tidak ingin adiknya mendapat hukuman yang diberikan sekolah karena sudah membolos.
"Ooh begitu ya, nanti kalau sudah sehat dan bisa masuk sekolah lagi, tolong bawakan surat dokter ya pak, biar menjadi bukti, di absensi," kata guru Juan yang bernama ibu Lilis memberitahu.
"Baik Bu," ucap Aksa singkat, sambungan telepon pun terputus.
Dengan muka yang menahan marah Aksa segera menelpon Juan, sudah beberapa kali Aksa menelpon Juan, tapi tidak diangkat oleh adiknya itu, dengan kesabaran yang lebih Aksa menelpon dan panggilan yang terakhir diangkat Juan.
"Kamu di mana Juan?" Tanya Aksa dengan nada membentak setelah panggilan itu angkat.
"Di rumah sakit." jawab Juan singkat.
"Ngapain kamu di sana?, guru kelas mu menelpon, katanya kamu tidak datang ke sekolah Selama 2 hari.kamu kemana aja Juan?" tanya Aksa lagi.
"Jagain temen Juan Kak, kasian orang tua nya pada sibuk nggak ada yang ngurus " ucap Juan jujur.
"Kakak tau kamu sedang bohong Juan, memangnya tidak ada orang rumah yang bisa menjaganya?" tanya Aksa yang mulai kesal dengan sifat adiknya itu yang selalu buat ulah.
"Seterah Kakak percaya atau tidak" jawab Juan terdengar malas berdebat.
"Kalo kamu di rumah sakit dan tidak sekolah sekalian jenguk Papa dan temenin Papa di rumah sakit, Papa kamu sakit Juan. Papa kamu yang sakit kenapa orang lain yang kamu jaga?" ujar Aksa yang kesal dan memerintah adik nya.
"Juan nggak tau Kak, nggak ada yang bilang ke Juan kalau Papa masuk rumah sakit, jadi jangan salahkan Juan," jawab Juan kesal karena selalu di salahkan oleh kakaknya itu. Lagi kenapa para bibi tidak ada yang memberitahu kalau papa sakit.
"Awas kalau kamu bohong ya Juan, kakak akan sita motor kamu." ancam Aksa dengan suara beratnya.
"Ia…." jawab Juan singkat, Sambungan telepon langsung diputus Juan tanpa memberikan kakaknya kesempatan untuk berbicara lagi.
Sambil menatap layar ponsel yang sudah mati Aksa berucap." Nih anak makin besar makin ngeselin," setelah itu Aksa menutup laptopnya ia memutuskan untuk beristirahat.
Aksa pun melangkahkan kakinya menuju lantai dua kamarnya dan merebahkan diri di kasur yang cukup besar, kasur yang seharga hampir dua ratus juta, menggunakan lateks Belgia, busa modern berupa memo gel yang sejuk, serta menggunakan empat jenis kain terbaik dari sutra, cashmir, wol, dan rambut kuda. Memang selalu bisa memanjakan tidurnya.
Kamar yang bernuansa monokrom itu terlihat elegan dan modern. Banyak barang-barang mewah yang terdapat di kamar Aksa. Ada satu foto Aksa yang sangat besar yang menghiasi dinding kamarnya itu.
Tidak butuh waktu lama untuk Aksa terpejam dan menembus dunia mimpi karena Aksa benar-benar sangat lelah hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
nobita
wooww kasur aja seharga mobil... amazing
2024-02-06
0
Aris Pujiono
dikit ya katanya
2022-05-20
0
El_Tien
aku nyicil sampai sini dulu ya
2022-05-19
0