Masih di rumah sakit di ruangan VVIP Ivan Damian di rawat. Aksa memutuskan bekerja di rumah sakit karena bosan tidak ada kegiatan, ia menelpon Bani untuk mengantarkan berkas-berkas yang harus diurus sedang kan sang adik tidur di ranjang tambahan. padahal waktu masih sore hari tetapi Juan sudah tertidur sangat pulas.
" Bibi pulang saja, biar saya yang di sini" ucap Aksa yang masih berkutat dengan berkas-berkas yang sudah diantarkan sang asisten.
" Tidak usah tuan, biar bibi di sini menjaga tuan besar." jawab bibi Asih tulus.
" Saya tidak menerima penolakan, Bi." ucap Aksa dengan suara pelan tapi tegas.
" Baik tua, kalau ada yang dibutuhkan kabari bibi biar bibi antar, bibi pulang dulu tuan muda." ucap bibi Asih pasrah akan perintah tuan mudanya.
" Bibi pulang biar di antara pak Tono saja, Bibi tunggu di sini dulu, biar pak Tono saya telepon." kata Aksa dengan muka datarnya, ia langsung menghubungi supir pribadi nya itu.
" Halo pak, tolong antarkan Bibi Asih pulang, pak Tono bisa jemput bibi Asih keruangan, takutnya bibi bingung cari tempat parkir nya." kata Aksa setelah sambungan telepon diangkat.
"Baik tuan" jawab pak Tono sopan, sambungan telepon pun terputus.
" Ya udah Bi, siap-siap apa yang perlu di bawa pulang. " kata Aksa sambil menatap bibi Asih.
" Baik tuan muda."jawab bibi Asih.
akhirnya bibi Asih di jemput pak Tono di ruangan dan mereka pulang bersama ke mansion.
Aksa dan Juan memutuskan menginap di rumah sakit, menemani sang papa. menggantikan bibi Asih karena kasihan dengan bibi Asih pasti tidurnya kurang nyaman di sini. Jam menunjukan pukul 11 malam Aksa yang merasa lapar membangunkan sang adik.
Dengan menggoyangkan lengan Juan Aksa membangunkannya " Juan bangun, kamu mau makan nggak, perut kakak lapar Juan, kakak lupa melewatkan makan sore dan malam karena sibuk dengan berkas," ajak Aksa yang membuat Juan bangun dari tidurnya.
" Kak, orang kerja cari uang buat makan, lo kerja malah lupa untuk makanan, lo jadi orang lucu banget si kak," jawab Juan setelah ia bangun dari tidur nya yang mulai membuat sang kakak jengkel akan sikapnya.
" Kamu mau ikut, apa di sini?" tanya Aksa sekali lagi, ia harus sabar menghadapi adik satu-satunya ini.
" gue ikut, makan gratis mana pernah Juan tolak," ucap Juan yang membuat sang kakak kesal karena memakai kata gue dalam kalimat nya.
" Juan, bisa lebih sopan tidak kalau berbicara dengan yang lebih tua, kalau kamu masih ngomong gue, lo lagi uang jajannya akan kakak potong 100 ribu setiap kalimat kata gue,Lo keluar dari mulut kamu." Ancam Aksa yang membuat Juan diam seribu bahasa ia tidak bisa menolak setiap yang di keluarkan dari mulut sang kakak, karena akan berakibat fatal baginya, akan ada perdebatan panjang yang ujung-ujungnya penyitaan dari barang - barang berharga juan.
" Ia…, Juan akan lebih sopan lagi, ini jadi cari makan apa enggak?" tanya Juan yang tidak mau Masalah ini semakin panjang.
" Jadi, kakak mau ke perawat dulu untuk minta tolong jaga papa, pas kita keluar cari makan nanti," Jawab Aksa yang berdiri dari bangku sofa yang ada di ruang VVIP tersebut.
Mereka pun berjalan menuju meja perawat yang berjaga malam, setelah meminta tolong mereka berjalan menuju mobil yang sudah dibawakan Bani. Aksa dan Juan akhirnya mencari cafe yang buka 24 jam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Wirda Wati
👍👍👍
2023-09-29
0
Author yang kece dong
Kak aku mampir 🤗
2022-06-01
2
Lee
Mampir lgi kak.othor...
ketinggala banyak huaaa
2022-04-24
1