Terpaksa Menikah Karena Keadaan

Terpaksa Menikah Karena Keadaan

bab 1 Aksa Damian*

Di sebuah ruangan CEO masih terjaga seorang pemuda tampan dengan berkas di tangannya. Jam omega speedmaster yang bergaya vintage melekat sempurna di lengan sebelah kanan. Jam itu menunjukan pukul 12:30 malam, tapi ia masih sibuk dengan pekerjaan yang entah kapan kelarnya. Sesekali ia menguap dan memejamkan mata untuk sesat berkas-berkas ini harus segera selesai diperiksa karena 2 hari lagi akan diadakan rapat hasil penjualan dan peluncuran produk baru.

Tok...

Tok...

Suara ketukan pintu dari luar terdengar tanpa ada jawaban dari dalam pintu pun terbuka. Masuklah seorang pria yang sama-sama terlihat lelah dan mengantuk. Dia adalah asisten pribadi tuan Aksa Damian. Bani Evano namanya. Aksa Damian adalah anak dari Ivan Damian pendiri perusahaan fashion yang berlogo brand I&D fashion.

Bani sudah berdiri menghadap Aksa, mati-matian ia menahan kantuk yang ia rasa saat ini. Bayangkan saja ia harus bekerja dari matahari mulai muncul sampai matahari terbenam dan beberapa jam lagi matahari mau terbit lagi. Entah tubuhnya kebagian beberapa jam untuk istirahat hari ini. "Maaf Tuan, tidak sebaiknya di lanjutkan saja besok. Anda harus istirahat." Bani mencoba membujuk bos nya itu berharap dia mau mendengarkan.

Aksa merenggangkan otot-otot tangannya yang terasa kaku, lantas menutup laptop. "Baiklah, aku juga sudah ngantuk sekali. Tolong panggilkan supir," perintah Aksa dengan suara yang lirih.

"Baik tuan," jawab Bani sopan.

Setelah itu Bani langsung keluar dan menghubungi supir pribadi Aksa Damian untuk menjemputnya. Sedangkan dirinya memutuskan untuk menginap saja di kantor karena sudah sangat lelah dan tidak sanggup untuk berkendara. Dirinya tidak ingin mati konyol, sia-sia saja apa yang ia cari selama ini.

Tidak berapa lama supir Aksa Damian sampai di lobby depan, karena memang supir pribadi Aksa sedang tidur di mess kantor untuk menunggu Bosnya bekerja.

Saat apa yang dipinta Bosnya itu ada, Bani pun masuk kembali ke dalam ruang kerja Aksa. "Maaf Tuan mengganggu supir Anda sudah menunggu di depan lobby," ucapannya memberi tahu.

Aksa membuka matanya saat ia hampir terlelap di kursi Kerajaan yang ia duduki. "Hmm, baiklah. Saya pulang duluan, Bani," kata Aksa sambil ia beranjak dari duduknya dan mengayunkan langkah kaki panjangnya menuju lobby.

Bani membungkuk takzim saat Aksa berjalan melewatinya sambil berkata, "Baik tuan, hati-hati di jalan."

Setelah ruang kerja Aksa kosong, Bani dengan sigap merapihkan berkas-berkas yang tercecer di atas meja. Setelah semua tampak rapih di matanya ia memutuskan kembali ke ruangannya untuk beristirahat di sofa panjang kesayangan.

...****************...

Akhirnya mobil yang di tumpangi Aksa sampai juga di depan night sky apartemen. Aksa memutuskan pulang ke apartemen miliknya karena lebih dekat dengan kantor. Aksa pun masuk kedalam apartemen yang berada di lantai paling atas gedung itu. Aksa langsung tidur di kasur tanpa berganti baju atau membersihkan diri terlebih dahulu.

Menjelang pagi suara ponsel Aksa berdering, ia mengangkat dengan mata masih terpejam.

Dengan suara yang lirih dan serak khas orang baru bangun tidur Aksa menjawab, "Halo ini siapa?"

"Maaf tuan muda, ini Bibi. Tuan besar masuk rumah sakit sekarang lagi ditangani oleh Dokter," jawab bibi Asih di seberang sana mengabarkan.

Aksa langsung membuka mata yang masih mengantuk karena ia hanya tidur 3 jam saja.

Saat mendengar itu rasa kantuknya sirna, Aksa membuka matanya dengan lebar. Raut wajahnya berubah menjadi panik. "Apa papah nggak pa-pa, Bi?"

"Maaf tuan muda, Bibi belum tau, tuan besar masih di periksa Dokter."

Aksa memijat pelipisnya, kepalanya pusing bukan main. Akhir-akhir ini jam tidurnya tidak beraturan. "Ya sudah Bi, Aksa akan kesana."

Ketika telpon di tutup, ia bersiap-siap untuk berangkat ke rumah sakit dengan mengendarai mobil sport seorang diri. Sesampainya Aksa di sana, dirinya mengayunkan langkah kaki menelusuri lorong yang sepi dan terasa panjang. Bukan sekali dua kali, kakinya berpijak di rumah sakit ini, hingga sudah hapal betul dimana letak ruang Papanya di rawat.

Raut wajah Aksa menggambarkan kecemasan dan ketakutan akan keadaan sang papa ketika ia masuk ke dalam ruangan yang serba putih itu. Bunyi alat penunjang kehidupan langsung terdengar. Dadanya langsung terasa sakit ketika melihat tubuh renta sang papa terkulai lemas tak berdaya di atas bangkar dengan jarum infus yang menancap di pergelangan lengannya. Laki-laki itu melirik Bibi Asih yang tertidur pulas di atas sofa yang terdapat di raung rawat.

Aksa menarik napas panjang berusaha mengurai kesesakan di dada sebelum akhirnya ia melangkah masuk lebih dalam lagi menghampiri sang papa.

Saat merasakan kehadiran seseorang yang masuk Bibi Asih langsung beranjak dari tidurnya. "Tuan muda, sudah datang?" sapa Bibi Asih saat tau siapa yang datang. Bibi Asih pun langsung berdiri dan menghampiri.

Aksa menarik bibirnya membentuk sebuah senyuman saat Bibi Asih berdiri di hadapannya. "Udah Bibi istirahat lagi, pasti Bibi ngantuk. Aksa mau ke ruangan Dokter dulu."

Ketika selesai mengatakan itu Aksa melangkah keluar menuju ruangan Dokter berada. Dokter Chairil namanya yang sudah biasa menangani sang Papa. Dokter yang sudah satu tahun merawat Papa apabila penyakitnya kambuh karena faktor usia yang sudah lanjut.

Ketika langkah kakinya sampai di depan ruang Dokter Chairul ia pun mengetuk pintu dengan bingkai kayu berwarna putih. Saat ketukannya mendapat respon dari dalam dirinya langsung masuk ke ruang tersebut. Memang Dokter Chairil sedang menunggunya untuk menjelaskan tentang keadaan Papa Ivan.

Entah sudah berapa lama dirinya berbincang mengenai kondisi Papa Ivan sampai akhirnya dia keluar, kembali ke kamar rawat inap Papa dan memutuskan untuk melanjutkan tidur di sana sambil menunggu Papa siuman.

Terpopuler

Comments

223

223

sukaa

2024-09-24

0

Bhebz

Bhebz

mampir nih kk

2022-06-27

1

Your name

Your name

Memahami alurnya dulu Thor, semangat selalu ya

2022-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Aksa Damian*
2 bab 2 pilihan sulit
3 bab 3 kemarahan aksa
4 bab 4 Juan berbuat ulah
5 Allea Putri
6 harus mencari kemana?
7 kejujuran Allea
8 pertemuan tidak sengaja
9 tawaran Aksa*
10 Aksa setuju
11 antara kakak dan adik
12 keputusan Allea
13 pertemuan dengan Agatha
14 Masalah terselesaikan
15 Geng Ibu-ibu GG.menara
16 Di izinkan nya pulang
17 Allea jatuh pingsan
18 Kekhawatiran Dion*
19 kesibukan Aksa*
20 Allea melakukan room tour
21 Allea menang banyak
22 Aksa mengantar Allea pulang
23 gagal bertemu calon mantu
24 pasrah
25 ungkapan hati Dion
26 kekecewaan Papa Ivan
27 rindu yang tak sampai
28 PDKT secara perlahan
29 Ibu masuk rumah sakit
30 ucapan yang tidak terduga
31 sebuah luka yang sangat besar
32 sebuah penantian yang lama
33 pertengkaran sepele
34 tom and Jerry
35 terasa kelu untuk diungkapkan
36 obrolan antara anak dan Papa
37 Berita yang mengejutkan
38 dalam satu bulan
39 soang dadakan
40 surat perjanjian nikah
41 makan malam bersama Agahta
42 coban pertama menuju halal
43 cinta atau obsesi?
44 Press Conference Aksa
45 mencoba membuka hati
46 keraguan Aksa
47 petuah dan harapan ibu
48 kecerobohan Allea
49 si Malih ingin jadi soang lagi
50 kata maaf dari Aksa
51 lorong yg panjang dan sunyi
52 Dion Mahardika
53 menunggu 1
54 menunggu 2
55 tersebarnya video Allea
56 kotak misterius
57 perintah Aksa
58 ketakutan Allea
59 siapakah orang itu?
60 semangkuk bakso
61 restoran Korea. I'm coming
62 sebuah obsesi
63 curahan hati Allea
64 Kau itu cantik Allea
65 kehangatan dikamar VVIP
66 kesunyian di dalam mobil
67 Aksa merasakan hal itu
68 senyum yg terukir
69 perdebatan hati
70 kecewa
71 terlambat mengatakan nya
72 sebuah pilihan yang tepat
73 pertemuan yang disengaja
74 mengikuti kata hati
75 lamaran yang terasa dingin
76 memberi pupuk & menyiram benih
77 Ngedate hari pertama
78 sebuah baju
79 berharap
80 lagi-lagi berduka
81 garis lurus membawa duka
82 Menangislah
83 iklas
84 berdegup
85 aku ingin
86 Juan dan Allea
87 si merah Angelina Jolie
88 Taman kota
89 pepatah Jawa
90 Maaf
91 Sabar
92 semburat merah jambu
93 olahraga malam
94 obrolan di atas motor
95 tertangkap basah
96 Rindu itu berat
97 Persiapan
98 Resepsi pernikahan
99 Semua Rasa
100 cemburu
101 sangat bahagia
102 hari yang melelahkan
103 hari terakhir bertemu 21+
104 berita mengejutkan
105 hujan badai
106 menakutkan
107 Wanita gila
108 melaporkan
109 tidak berdaya
110 ditemukan
111 pulang
112 Putih atau hitam ?
113 Tidak sesuai rencana
114 rumah Ibu
115 Makan lagi
116 Terimakasih
117 hujan dimalam hari 21+
118 kamu seperti ibu
119 Ayam betutu
120 ditunda
121 Pantai samuh
122 santap siang
123 pinggir pantai
124 sarapan pagi
125 orang yang tak ingin di temui
126 berita mengejutkan
127 pintu 670
128 Sebuah penantian
129 ke pulangan
130 Aku ingin pisah
131 promosi novel
Episodes

Updated 131 Episodes

1
bab 1 Aksa Damian*
2
bab 2 pilihan sulit
3
bab 3 kemarahan aksa
4
bab 4 Juan berbuat ulah
5
Allea Putri
6
harus mencari kemana?
7
kejujuran Allea
8
pertemuan tidak sengaja
9
tawaran Aksa*
10
Aksa setuju
11
antara kakak dan adik
12
keputusan Allea
13
pertemuan dengan Agatha
14
Masalah terselesaikan
15
Geng Ibu-ibu GG.menara
16
Di izinkan nya pulang
17
Allea jatuh pingsan
18
Kekhawatiran Dion*
19
kesibukan Aksa*
20
Allea melakukan room tour
21
Allea menang banyak
22
Aksa mengantar Allea pulang
23
gagal bertemu calon mantu
24
pasrah
25
ungkapan hati Dion
26
kekecewaan Papa Ivan
27
rindu yang tak sampai
28
PDKT secara perlahan
29
Ibu masuk rumah sakit
30
ucapan yang tidak terduga
31
sebuah luka yang sangat besar
32
sebuah penantian yang lama
33
pertengkaran sepele
34
tom and Jerry
35
terasa kelu untuk diungkapkan
36
obrolan antara anak dan Papa
37
Berita yang mengejutkan
38
dalam satu bulan
39
soang dadakan
40
surat perjanjian nikah
41
makan malam bersama Agahta
42
coban pertama menuju halal
43
cinta atau obsesi?
44
Press Conference Aksa
45
mencoba membuka hati
46
keraguan Aksa
47
petuah dan harapan ibu
48
kecerobohan Allea
49
si Malih ingin jadi soang lagi
50
kata maaf dari Aksa
51
lorong yg panjang dan sunyi
52
Dion Mahardika
53
menunggu 1
54
menunggu 2
55
tersebarnya video Allea
56
kotak misterius
57
perintah Aksa
58
ketakutan Allea
59
siapakah orang itu?
60
semangkuk bakso
61
restoran Korea. I'm coming
62
sebuah obsesi
63
curahan hati Allea
64
Kau itu cantik Allea
65
kehangatan dikamar VVIP
66
kesunyian di dalam mobil
67
Aksa merasakan hal itu
68
senyum yg terukir
69
perdebatan hati
70
kecewa
71
terlambat mengatakan nya
72
sebuah pilihan yang tepat
73
pertemuan yang disengaja
74
mengikuti kata hati
75
lamaran yang terasa dingin
76
memberi pupuk & menyiram benih
77
Ngedate hari pertama
78
sebuah baju
79
berharap
80
lagi-lagi berduka
81
garis lurus membawa duka
82
Menangislah
83
iklas
84
berdegup
85
aku ingin
86
Juan dan Allea
87
si merah Angelina Jolie
88
Taman kota
89
pepatah Jawa
90
Maaf
91
Sabar
92
semburat merah jambu
93
olahraga malam
94
obrolan di atas motor
95
tertangkap basah
96
Rindu itu berat
97
Persiapan
98
Resepsi pernikahan
99
Semua Rasa
100
cemburu
101
sangat bahagia
102
hari yang melelahkan
103
hari terakhir bertemu 21+
104
berita mengejutkan
105
hujan badai
106
menakutkan
107
Wanita gila
108
melaporkan
109
tidak berdaya
110
ditemukan
111
pulang
112
Putih atau hitam ?
113
Tidak sesuai rencana
114
rumah Ibu
115
Makan lagi
116
Terimakasih
117
hujan dimalam hari 21+
118
kamu seperti ibu
119
Ayam betutu
120
ditunda
121
Pantai samuh
122
santap siang
123
pinggir pantai
124
sarapan pagi
125
orang yang tak ingin di temui
126
berita mengejutkan
127
pintu 670
128
Sebuah penantian
129
ke pulangan
130
Aku ingin pisah
131
promosi novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!