Geng Ibu-ibu GG.menara

Allea melihat punggung Aksa menjauh dari cafe Virgo. ia memutuskan untuk di cafe terlebih dulu menghabiskan makanan yang ia pesan. Malam ini langit begitu indah banyak bertabur bintang di atas sana, angin berhembus menambah kenyamanan Allea di cafe. Allea menikmati waktu yang Tuhan berikan kepada Nya. Allea sadar, tidak mungkin Tuhan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba Nya. Allea terus berdoa, semoga ia bisa melalui ini semua dengan hati yang lapang. Allea menatap sekitar banyak pengunjung yang berlalu lalang silih berganti, canda dan tawa Menghiasi di setiap meja pengunjung. Cukup lama Allea di cafe Virgo sebelum memutuskan untuk pulang. Jam menunjukan pukul 9 : 10 malam. Allea mengendarai motor maticnya membelah jalan beraspal menuju rumah yang selama ini menjadi tempat ia berteduh.

Allea memasuki gang Menara Rumahnya. terdapat bale gubuk dengan pohon rindang di samping bale itu, meneduhkan bila siang hari tiba. Ternyata masih banyak para ibu tetangga yang berkumpul untuk sekedar mengobrol dan menggibah di bale gubuk itu, mereka juga bisa disebut cctv berjalan. Padahal waktu hampir jam 10 malam. Tetapi mereka masih asyik berkumpul, Motor Allea melaju melewati bale tersebut.

" Baru pulang kerja neng putri?" sapa ibu Iis yang melihat motor Allea melintas.

" Ia Bu, permisi," jawab Allea sopan sambil mengendarai motornya dengan kecepatan pelan. " Iya neng putri," jawab ibu-ibu itu serempak.

" Kasihan ya kalo liat si putri itu, harus bekerja keras di 2 tempat lagi. Suami ku suka lihat dia pulang hampir dini hari," ucap ibu Ida setelah melihat Allea melintas.

" Karena pak Mamat sudah meninggal, mau nggak mau putri harus menggantikan ayahnya menjadi tulang punggung keluarga. Ya, namanya juga anak, harus berbakti kepada orang tuanya, apa lagi ibu Ningsih punya sakit jantung nggak bisa kerja yang berat-berat. Semoga aja jodohnya bagus jadi bisa meringankan beban hidup putri," ucap ibu Iis menimpali.

" Tapi bener putri kerja dengan cara halal?, jangan-jangan putri kerja yang macem-macem lagi, masa pulang kerja selalu di dini hari." Kata ibu Saroh.

" Huss, kalo ngomong ya dijaga Bu Saroh. Jangan jadi fitnah, Anak saya lihat Putri bekerja di cafe almero di jalan Margonda. Sudah saya mau pulang, pasti suami saya lagi nunggu kopinya malah saya ngobrol di sini," ucap ibu Iis yang berlalu pergi.

" Saya mau pulang juga Roh, sudah malam," ucap ibu Ida yang berlalu pergi, " ya saya mau pulang juga Bu, masa saya di sini sendirian," Kata ibu Saroh yang mengikuti ibu Ida pulang.

Motor Allea Sampai di depan rumah. dengan segera Allea memasukan motor maticnya kedalam rumah ditaruh motor itu di ruang tamu. dilihatnya rumah yang sudah sepi, seperti nya ibu sudah tertidur di kamar. dengan segera Allea berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum memutuskan untuk beristirahat di kamar kesayangan yang bercat putih pink itu.

Setelah membersihkan diri dan berganti baju, Allea merebahkan badannya di kasur yang empuk ini. kasur yang cukup untuk satu orang saja yang selalu membuat tidurnya nyenyak tidak butuh waktu lama untuk membuat Allea menembus alam mimpi.

***

Di tempat Aksa berada

Aksa sedang melihat sang papa yang sedang tertidur lelap di atas kasur rumah sakit. Sudah hampir 1 Minggu papa Ivan dirawat, dokter mengatakan besok papa Ivan boleh pulang ke rumah karena kondisi nya yang sudah membaik. ternyata sehabis menemui Allea, Aksa langsung menuju rumah sakit yang diantar oleh supir.

" Aksa senang papa sudah boleh pulang besok, Aksa janji Aksa akan menuruti apapun keinginan papa. Aksa akan melakukan apapun yang membuat papa senang," ucap Aksa seorang diri di depan papa Ivan yang sedang tertidur lelap. ternyata di sebelah Aksa ada kuping yang mendengar meski mata terpejam.

" Ya Allah, berilah kebahagiaan untuk tuan muda. Semoga siapapun jodoh yang tuan besar pilihkan, membuat tuan muda bahagia selalu." gumam Bibi Asih di dalam hati yang sedang tertidur di kasur tambahan.