Allea jatuh pingsan

Di tempat kerja Allea sedang melayani pembeli dengan wajah yang terlihat pucat karena sejak tadi pagi badan nya sudah terasa tidak enak dan perutnya terasa tidak nyaman. Tetapi ia memaksakan untuk bekerja karena tidak ingin di berhentikan karena absensi nya jelek, cukup waktu itu saja saat ayahnya sakit ia banyak meminta izin.

" Apa kamu kurang sehat Allea?" tanya pak Riyan yang sedang mengawasi pekerjanya.

" Saya baik-baik saja pak," Jawab Allea berbohong. Karena tiba-tiba pandangannya kabur dan tubuh nya linglung.

" Lebih baik kamu izin saja hari ini, wajahmu terlihat pucat sekali," ucap pak Riyan sambil melangkah mendekati Allea hampir selangkah pak Riyan mendekati Allea.

Allea tiba-tiba terjatuh dengan banyak keringat dingin yang keluar dari tubuh Allea.

Pak Riyan yang melihat itu panik dan segera menangkap tubuh Allea agar tidak jatuh kebawah.

Aran sea yang melihat itu tentu saja panik dan mendekati Allea yang di dekap oleh pak Riyan.

" Allll!!! lo kenapa? Pak, ayo bawa Allea ke klinik. Tolonggg dong bantu pak Riyan bawa Allea!" ucap Sea panik yang melihat temannya sudah tidak sadarkan diri.

Dengan segera Allea dibopong oleh karyawan laki-laki yang bekerja di K&k chicken menuju mobil pak Riyan yang terparkir di depan toko. Tentu saja kejadian itu menjadi pusat perhatian pengunjung yang berada di restoran itu.

Pak Riyan melajukan mobilnya menuju ke klinik yang terdekat. Setelah 5 menit berkendara mobil yang ditumpangi mereka sampai di depan klinik dengan segera Allea dibawa kedalam untuk diperiksa.

Pak Riyan dan Aran sea menunggu di kursi depan ruangan pemeriksaan. Setelah Dokter itu keluar dan menghampiri pak Riyan dan Aran sea.

" Apa saya bisa bicara dengan keluarganya?" tanya sang Dokter.

" Saya temannya Dok. ada apa dengan teman saya Dok?" jawab Aran sea yang berdiri dan menghampiri Dokter.

" Teman anda pingsan karena faktor kelelahan dan penyakitnya maag nya kambuh disarankan butuh istirahat yang cukup, saya sudah memberi cairan infus dan obat maag," ucap sang Dokter menerangkan.

" Apakah saya boleh melihatnya Dok?" tanya Aran Sea.

" Ya, silahkan. teman anda sudah sadar." Ucap sang Dokter dan berlalu pergi.

Aran sea dan pak Riyan masuk keruangan yang dimana Allea sedang terbaring dengan wajah yang tampak pucat dan lemah.

" Al…sumpah lo bikin gue jantungan tau nggak," kata Aran setelah duduk di samping ranjang Allea.

Allea hanya bisa tersenyum menatap temannya itu.

" Untuk sementara waktu kamu istirahat dulu Al, saya kembali ke restoran dulu karena tidak ada yang mengawasi," pamit pak Riyan.

" Terima kasih banyak pak, sudah mengantar saya. maaf saya merepotkan bapak," kata Allea dengan suara yang lemah.

" Jangan merasa terbebani kita adalah keluarga. Saya pamit dulu ya Al," ucap pak Riyan yang mendapat anggukan kepada oleh Allea.

" Gue anter pak Riyan dulu ya," kata Aran. Yang berlalu pergi mengikuti pak Riyan yang berjalan keluar meninggalkan ruang rawat Allea.

Setelah di parkiran klinik. " Maaf pak, saya minta izin untuk menemani Allea," ucap Aran.

" Ya sudah, tapi hari ini kamu tidak digaji karena izin," ucap pak Riyan yang langsung masuk ke dalam mobil.

Aran tidak mempermasalahkan itu, yang terpenting ia bisa menemani sahabat nya. Aran Berjalan memasuki klinik dan menelpon Dion mengabari bahwa Allea pingsan dan dirawat. Aran tau bahwa Dion menyukai Allea sejak lama.

Allea, Sea, Biru dan Dion dulunya teman satu sekolah. biru yang pas lulus sekolah langsung pindah keluar negeri. Allea dan Sea yang langsung memutuskan untuk Kerja karena tidak ada biaya untuk kuliah, sedangkan Dion melanjutkan kuliahnya.

Sebenarnya Dion dari keluarga yang berada tanpa harus dia bekerja, Dion sudah mempunyai banyak uang. karena Dion ingin menjaga Allea ia memutuskan bekerja di cafe almero.

Dion secara diam-diam menyimpan rasa pada Allea. entah kenapa ia takut untuk mengungkapkan nya, Dion takut Allea malah menjauhinya karena Dion tau Allea tidak menyukai pria yang kaya karena Allea takut dengan hubungan yang rumit, Allea takut dengan keluarga pria yang kaya itu menolak hubungan mereka, Allea tidak mau dengan kisah cinta yang rumit seperti itu.

terkadang Dion suka mengikuti motor Allea dari belakang memastikan Allea pulang dengan selamat sampai tujuan tanpa sepengetahuan Allea.

Mendengar kabar bahwa Allea pingsan dan dirawat membuat Dion panik dan bergegas meninggalkan jam kuliahnya menuju klinik tempat Allea dirawat.

Aran masuk kedalam ruang rawat Allea. Aran masuk dengan menghela napas saat melihat kondisi sahabat itu dan langsung duduk di samping Allea.

" Lu mah parah Al, di otak lo cari cuan terus sampai kesehatan lo nggak dipikirin," protes Aran yang melihat Allea terbaring lemas.

" Ya habis gimana se, kalo bukan gue yang kerja siapa lagi. Apa perlu ya, gue cari laki-laki kaya buat gue nikahin. biar hidup gue terjamin," jawab Allea asal.

" Nggak perlu jauh-jauh Al, cari laki buat lo nikahin. Dion laki-laki kaya yang ada di deket lo udah tampan, pintar kurang apalagi coba," kata Aran sambil memandang sahabat itu.

" Gue sadar diri se, gue ini siapa? Dion jauh levelnya. Pasti banyak perempuan yang mau sama dia, Gue ini di samping dia cuma butiran debu. Lagi pula gue nggak mau menghayal terlalu tinggi," jawab Allea yang tidak mau berangan jauh.

" Punya khayalan itu bagus Al, yang bahaya ga punya otak, lo mah jadi orang merendah mulu Al, kalau menurut Dion lo bagaikan berlian di matanya gimana?" bales Aran dengan sewot.

" Nggak tau ah, fokus gue cuma satu. Gue pengen nyokap gue bahagia dan sehat itu aja buat gue udah cukup. Gue nggak mau mikirin jodoh, nanti juga jodoh datang sendiri. Udah gue mau tidur, kalau lo mau balik kerja balik aja gue nanti bisa pulang sendiri," usir Allea yang langsung memejamkan matanya.

" Gue tunggu lo di sini, nanti lo kenapa-napa lagi. Gue juga udah izin sama pak Riyan. ya udah lo istirahat deh, gue mau keluar dulu cari makanan perut gue lapar," jawab Aran sambil berlalu pergi meninggalkan ruang rawat Allea.