Seperti yang telah diperkirakan Anna dan Dr. Lee kalau Billy tidak akan dengan mudahnya menerima mereka berdua. Dengan niatan baik mereka hanya datang berdua tanpa melibatkan pengacara, tapi Billy bertindak lain. Dia meminta mereka berdua untuk datang ke kantor pengacarnya. Jadi disinilah mereka sekarang berada, duduk dengan gugup di ruangan kantor pengacara Billy. Anna hari ini terlihat cantik mengenakan dress selutut berwarna putih dengan bunga ungu kecil yang kemarin dibelinya bersama Dr. Lee, dia terlihat berbeda dan sempat membuat dokter tampan itu terkejut beberapa saat ketika menjemputnya tadi.
“Jangan gugup,” ucap Dr. Lee sambil tersenyum memberi semangat yang dibalas Anna dengan senyuman kaku.
Pintu ruangan terbuka membuat keduanya berdiri ketika seorang perempuan berusia akhir empat puluhan, dengan mengenakan pakaian formal khas pengacara yang kaku memasuki ruangan itu disusul oleh Billy dan juga Nichole istrinya.
Pengacara itu mengenalkan diri sambil menjabat tangan mereka, wajahnya yang kaku seolah menjadi gambaran dirinya sebagai pengacara berhati dingin ketika di dalam ruang pengadilan, dan itu membuat Anna semakin gugup.
“Saya sudah mendengar dari pengacara anda tentang niat kedatangan anda ke sini hari ini, Miss. Wibisana,” ucap pengacara Billy membuka pembicaraan mereka.
Saat ini mereka duduk di ruang meeting, Billy dan istrinya duduk dihadapan mereka dengan wajah serius, begitu pula sebaliknya. Aura ketegangan menguar di udara ruangan itu, jantung Anna mulai berdetak dua kali lipat dari sebelumnya, diam-diam ia mengatur pernapasannya berusaha untuk tenang, ini bukan saatnya merasa terintimidasi ataupun takut. Dia memiliki seorang putri yang harus dia lindungi dan pertahankan, dan semua tergantung padanya hari ini.
“Tapi, maafkan kami, klien kami tak menyetujui dengan penawaran dari pihak anda,” lanjut pengacara itu yang seketika membuat Anna dan Dr. Lee terbelalak, dunia mereka serasa hancur.
“Kalian tidak menyetujuinya? Saya, masih berbaik hati dengan memberikan waktu untuk mereka bertemu dengan putriku pada akhir pekan, tapi kalian tidak setuju?” Tanya Anna tak percaya, emosi mulai merambati tubuhnya, perlahan tapi pasti membuatnya terlihat sangat marah.
“Miss. Wibisana, bagaimanapun juga klien kami adalah ayah kandungnya jadi dia berhak untuk mengajukan hak asuh atas putrinya sendiri.”
Anna menutup matanya sambil mengambil napas dalam-dalam sebelum akhirnya dia menatap ketiga orang dihadapannya dengan mata nyalang.
“Selain darahnya yang mengalir pada putriku, hak apa lagi yang dimilikinya?” Tanya Anna membuat orang-orang di hadapannya terlihat terkejut dengan apa yang dia ucapkan.
“Aku yang melahirkannya, aku yang membesarkannya selama ini… mereka hanya baru bertemu sekali, bahkan putriku tak mengenali mereka. Dan sekarang kau berbicara tentang hak!?” Seru Anna.
“Miss. Wibisana, harap tenang,” ujar pengacara itu dengan wajah seriusnya.
“Tenang… kau bilang tenang! Apa kau akan tenang ketika seseorang yang baru saja kau temui akan mengambil anakmu atas nama hak padahal tak pernah melakukan kewajibannya!?” Anna kembali berteriak dengan napas terengah-engah menahan emosi.
“Oh yang benar saja, kalau kau bisa tenang ketika ada seseorang yang akan mengambil anakmu, kau pastilah bukan seorang ibu, atau kau adalah ibu yang bodoh!” lanjutnya.
“Miss. Wibisana harap jaga ucapanmu,” ucap pengacara itu sambil menatap Anna tajam.
“Kenapa? Apa kau tersinggung? Atau apa yang aku ucapkan benar?” Anna tak mau kalah, membuat mereka bertiga membelalak tak percaya kalau gadis mungil itu berani melawan ucapan seorang pengacara handal, berbeda dengan Dr. Lee yang terlihat tersenyum bangga.
“Anna, aku minta maaf karena sikapku kepadamu kemarin kasar, tapi aku berjanji akan merawat Alice seperti putriku sendiri,” ucap Nichole berusaha menenangkan Anna, matanya memancarkan kesungguhan tapi Anna hanya menatapnya tanpa ekspresi.
“Nichole, di antara semua perempuan yang ada di sini, seharusnya kau yang paling tahu bagaimana rasanya kehilangan seorang putri. Bukankah hidupmu seolah-olah hancur karena itu? Dan sekarang kau ingin membuat duniaku hancur dengan mengambil satu-satunya harta paling berharga milikku?”
Nichole terdiam tak berani menjawab perkataan Anna.
“Kau masih memiliki suami dan seorang putra yang selalu berada di sisimu, tapi aku? Aku hanya memiliki putriku, dan kalian masih mau mengambilnya dariku?”
Semua orang terdiam mendengarkan perkataan Anna yang sarat akan emosi, beberapa saat ruangan itu dalam keadaan hening, sampai akhirnya Billy memecah keheningan.
“Maafkan aku atas semua yang ku lakukan di masa lalu yang membuat hidupmu hancur,” ucap Billy yang hanya membuat Anna menatapnya dingin, “Jadi ijinkan aku menebusnya sekarang, aku yang akan mengambil sebagian beban hidupmu supaya kau bisa melanjutkan hidupmu,” ucapan Billy itu kembali membuat amarah Anna yang sempat mereda kembali menyeruak kepermukaan.
“Beban? Putriku bukan beban untukku, dia adalah alasanku untuk hidup dan bertahan, dan kau bilang dia bebanku? Bagaimana bisa kau dipanggil sebagai seorang Ayah ketika menganggap anakmu sendiri sebagai beban!”
“Miss. Wibisana, bukan itu maksud klien saya. Dia hanya ingin menunaikan kewajibannya selama enam tahun ini yang tak pernah dilakukan. Anda tidak usah khawatir, klien kami akan menyayangi putrimu seperti putrinya sendiri, kami akan memberikan pendidikan terbaik dan memenuhi seluruh kebutuhan dengan yang terbaik.”
Billy dan Nichole mengangguk membenarkan ucapan pengacara mereka, tapi Anna kembali menatap pengacara itu dengan dingin, dia terdiam beberapa saat terlihat berpikir sebelum akhirnya memecah keheningan.
“Apa anda yakin kalau mereka akan menyayangi Alice seperti aku menyayanginya?” Tanya Anna dengan suara lemah, seolah sudah lelah untuk kembali bertarung.
“Anna.” Dr. Lee yang terkejut mendengar pertanyaannya, Anna hanya menatapnya sambil tersenyum lemah lalu kembali menatap orang-orang dihadapannya yang kini terlihat binar bahagia dari mata mereka.
“Iya, tentu saja,” ucap pengacara itu dengan semangat karena menemukan secercah harapan dari pertanyaan itu.
“Kami berjanji akan menyanyanginya seperti putri kami sendiri, dan akan memberikan yang terbaik untuknya. Kau bahkan bisa bertemu kapan saja dengannya, kami tak akan menghalangi itu,” ucap Billy menyambung ucapan pengacaranya yang dapat anggukan semangat dari Nichole.
“Kalau anda masih merasa ragu, kita bisa membuat perjanjian semuanya di atas segel dan menjadikannya sah didepan hukum,” ucap pengacara itu yang kembali dapat anggukan setuju dari kliennya.
“Nichole, apa kau yakin bisa menyayangi Alice seperti putrimu sendiri?”
“Iya, aku berjanji akan menyanyanginya seperti putriku sendiri,” jawab Nichole dengan semangat.
“Apa kau yakin kau tidak akan membencinya, karena setiap melihatnya kau akan ingat akan perselingkuhan suamimu denganku? Jangan lupakan itu, Nichole, kalau Alice adalah hasil perselinguhan suamimu,” ujar Anna membuat senyum di wajah Nichole hilang berganti dengan wajah pucat pasi dan mata terbelalak, seolah-olah seperti baru disiram air es dan menyadarkan tentang kenyataan itu.
“Sepertinya kau lupa tentang kenyataan itu,” lanjutnya setelah melihat reaksi dari lawannya.
“Kalian berjanji akan memberikan yang terbaik? Apa menurutmu yang terbaik buat seorang putri? Bukan mainnya yang banyak, pakaian mahal, sekolah yang mahal atau rumah mewah… bukan.. bukan itu. Yang terbaik untuk seorang anak yang adalah kasih sayang yang berlimpah dari orangtuanya, terutama ibu…pelukan seorang ibu lebih nyaman daripada rumah mewah, senyuman penyemangat seorang ibu lebih berharga daripada mainan mahal, dan ibu adalah sebaik-baiknya guru bagi putri mereka yang tidak akan ada di sekolah mahal manapun.”
Anna mengambil napas sebelum melanjutkan kembali ucapannya, “Dan kalian akan mengambil hal yang paling berharga itu dari putriku.”
Semua orang terdiam tak ada yang berani membantah apa yang dikatakan Anna, Dr. Lee tersenyum bangga menatap Anna. Perlahan ia mendekat ke arah perempuan berambu hitam itu lalu berbisik.
“Yaah.. kau sangat hebat, seharusnya kau jadi seorang pengacara,” bisiknya membuat Anna menatapnya kemudian tersenyum.
Ruangan itu kembali hening, tak ada yang berani berkata sepatah katapun. Terlihat pengacara itu membisikan sesuatu kepada Billy dan istrinya yang mendapat anggukan dari keduanya.
“Sepertinya kita tidak mendapatkan kata sepekat Miss. Wibisana,” ucap pengacara memecah keheningan, membuat Anna dan Dr. Lee menatap mereka dengan dingin.
“Seharusnya kita bisa menghasilkan kesepakatan tanpa harus kepengadilan, kita bisa mencari win-win solution. Tapi sepertinya anda bersikukuh untuk mendapatkan perwalian atas putri anda. Dan itu sangat disayangkan… mungkin pengacara anda memberitahu anda kalau kesempatan anda untuk menang sangat tipis, mengingat anda tidak dalam kondisi keuangan yang cocok untuk membesarkan anak seorang diri, latar belakang pendidikan anda juga tidak cocok untuk mendidik seorang anak, bahkan anda tidak memiliki tempat tinggal permanen di sini, karena anda masih menumpang ditempat orang lain. Tapi dari itu semua anda adalah WNA yang bisa dideportasi kapan saja karena menyalahi aturan tinggal, sedangkan putri anda memiliki dua kewarganegaraan jadi Negara akan mengambil alih hak asuh putri anda kalau anda sampai dideportasi untuk dialihkan kepada klien kami sebagai wali yang sah.”
Pengacar itu berkata dengan dingin dan senyum penuh kemenangan membuat tubuh Anna membeku karena apa yang dikatakannya benar, ia akan segera kehilangan Alice kalau ia sampai didoportasi. Menyadari kondisi Anna yang mulai menurun, Dr. Lee menggenggam tangannya membuat Anna menatapnya dengan pandangan kosong, ia tersenyum untuk menenangkan.
Dr. Lee menatap pengacara itu setajam pisau dan sedingin es, “Anda salah kalau mengatakan kami akan kalah dipersidangan,” ucapnya dengan suara berat miliknya.
“Anna adalah orang dengan kepribadian paling baik yang aku kenal, bukankah pendidikan moral lebih baik daripada pendidikan formal? Contohnya kalian… kalian berpendidikan tinggi tapi moral kalian kurang karena berani mengancam seorang ibu yang berjuang memertahankan putrinya dengan berlindung dibalik nama hukum.”
“Kau!” seru pengacara itu dengan wajah memerah karena marah, tapi Dr. Lee hanya mengangkat alisnya santai.
“Dan kau salah kalau mengatakan Alice memiliki dua kewarganegaraan,” lanjut pria berhidung runcing itu membuat semua menatapnya bingung.
“Karena mereka adalah warga Negara Korea, seperti aku.”
“A-apa?”
Bukan hanya lawan mereka yang terlihat terkejut, Anna-pun sama terkejutnya ketika mendengar yang diucapkannya.
“Kami lupa memberitahu kalian, kalau kemarin kami telah mendaftarkan pernikahan kami ke kedubes Korea Selatan di Perancis. Dan aku yakin saat ini keluargaku di sana telah mengurus segala keperluan untuk memasukan Anna dan Alice kedalam keluarga kami.”
Semua orang terlihat terkejut mendengar perkataan Dr. Lee yang terlihat santai tanpa ekspresi, dia menggenggam tangan Anna lembut lalu menariknya berdiri.
“Tadinya kami hanya ingin melihat sejauh mana niat baik kalian, tapi ternyata kalian tidak memiliki itu sama sekali, jadi… sampai jumpa di pengadilan dan kita lihat siapa yang akan menang,” ujarnya dengan senyum miring miliknya lalu pergi meninggalkan mereka yang masih mematung, sambil bergandengan tangan dengan Anna yang masih terlihat bingung.
“Oh iya!” Serunya sambil menghentikan langkahnya ketika sampai di ambang pintu lalu menatap ketiganya yang masih belum sembuh dari keterkejutannya, “Kalau yang dipermasalahkan nanti tentang finansial, sebaiknya kalian berpikir dua kali untuk melakukannya. Kalian boleh mengecek asset pribadi milikku, yang tentu saja nantinya akan menjadi milik Anna dan Alice… Lee Soo Hyuk, itu namaku, kalian bisa mencari tahu tentangku,” lanjutnya sambil mengangkat alis santai lalu pergi meninggalkan ketiganya yang masih terdiam.
Pengacara mereka sembuh dari keterkejutannya terlibih dahulu, lalu dengan mengambil ponselnya untuk melihat siapa pria berkulit pucat itu sebenarnya. Dan seketika tubuhnya lemas ketika membaca apa yang ia temukan dari internet tentang pria itu, ia menyodorkan ponselnya kepada Billy dan istrinya yang langsung membelalak ketika menyadari kalau orang yang mereka hadapi bukanlah orang sembarangan.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Sandisalbiah
Billy dan istrinya hanya kumpulan org egois yg mementingkan diri sendiri.. dan bagaimana manusia seperti mereka bisa di percaya dpt membahagiakan dan melindungi Alice jika otak dan hati mereka hanya memikirkan keinginan mereka sendiri tanpa memikirkan perasaan org lain..
2024-12-30
0
arniya
keren..... tepat sasaran
2025-03-01
0
sakura🇵🇸
dr.lee💝💝💝💝 kau sangat keren
2024-02-05
0