Suami Pilihan Ayahku

Suami Pilihan Ayahku

Awalan

...----------------...

Namaku Cinta. Umurku baru 18 Tahun. Benar aku baru saja lulus SMK. Karna aku anak tunggal jadi aku gak diperbolehkan kuliah diluar kota. Keseharianku bantu ibuku memasak dan membersihkan rumah saja. Walau cuma menyapu saja hehe.

Cinta, kamu besok ikut ayah ke cafe ya !. Ucap Bundaku.

Tapi Bunda, besok Cinta ada janji sama teman cinta untuk kerumah putri. Jawabku sambil sarapan.

Acara apa memang dirumah putri ?. Tanya Bundaku lagi.

Emmmm... itu Bun.... a acara ulang... tahun, iya acara ulang tahun, hehe. Jawabku agak gugup. Karna sebenarnya putri sedang kerja sih dikuar kota, dan aku hanya ingin ketemu dengan pacarku.

Cinta, Bunda dan ayah gak pernah mengulangi kamu berbohong, kalau kamu mau keluar sama Bara lagi Bunda sama ayah akan kirim kamu kerumah nenek kamu didesa. Kamu mau ? Jawab Bunda ku. Sepertinya Bunda tau kalau aku berbohong.

Dan lagi Cinta, kemarin Bunda ketemu dengan ibunya Putri, ibunya bilang putri sudah kerja ke luar kota selama satu bulan, dan berencana pulang 3 bulan lagi saat dia mau tunangan, jadi kamu gak usah mencari-cari alasan untuk keluar besok. Jawab Bunda sambil pergi dari ruang makan.

Memang hubunganku dan Bara tidak direstui dari pihak keluarga nya dan keluarga ku. Karna orang tua Bara musuh ayahku. Karna dari dulu selalu bersaing, Ayah Bara juga mempunyai usaha cafe jarak antara cafe ayahku dan ayah bara dekat banget, cuma dibatesi dengan Gang kecil saja. Ayahku sampai marah dengan ayah Bara, karna selalu meniru menu baru atau gak menu yang paling laris dicafe ayah. Dari situ ayahku selalu bilang untuk tidak berteman dengan Bara atau keluarganya, Apalagi sampai berpacaran. Dulu ayahku pernah buat satu menu baru dan laris banget, gak lama kemudian ayah Bara meniru dengan bentuk, rasa, dan harga yang sama. Sampai cara penyajian juga sama. Ayahku sangat marah Karna gak satu atau dua kali meniru resep ayahku.

Ting. Suara pesan masuk.

Sayang ... Pesan dari Bara. Dan gak lama kemudian telfon.

Aduhh mana telfon lagi. Aku harus cepet" masuk kekamar. Segera aku menuju kamar.

Halo, Ada apa Bar ?. Tanya ku.

Kamu bisa kan besok jalan sama aku ?. Tanya Bara kepadaku. Memang sih kita udah membuat rencana untuk keluar jalan" karna besok ulang tahunku. Bara berencana mengajakku jalan dan merayakan nya berdua. Hanya saja orang tuaku ngak mengizinkan.

Maaf Bar, besok aku disuruh ayah untuk menemani ayah kecafe, aku udah alasan ke Bunda, tapi Bunda udah tau kalau kita mau keluar. Jawabku dengan pasrah.

Apa kamu ngasih tau Bunda kalau kita besok keluar, kok Bunda tau ?.

Aku tadi beralasan kalau mau kerumah Putri untuk merayakan ulang tahunnya, tapi kemarin Bunda bertemu dengan orang tua nya Putri dan bilang kalau Putri kerja keluar kota pulang baru 3 bulan lagi. Jelasku.

Masa besok gak bisa diusahakan sih Cin ?.

sebenarnya aku ingin sekali tapi, aku gak mau melanggar perintah ayahku. karna ayahku sangat tegas.

Cinta ?. kamu denger aku kan ? Tanya Bara lagi.

Ohh, maaf Bar aku kayaknya gak bisa deh, kamu tau kan orang tuaku gimana, jadi gimana kalau lain waktu aja ?. Pintaku. Dan semoga Bara bisa mengerti.

Cin, Kita rencanakan udah lama, masa cuma karna itu kamu batalin sih ?. Ini setahun sekali cinta. Kamu yakin mau batalin aja ? Tanya Bara lagi kepadaku.

Bar, Aku juga pengen tapi gimana lagi aku gak bisa pergi apalagi kalau... Belum aku selesai ngomong Bunda ku datang dan memotong pembicaraan ku sama Bara.

Apa yang gak bisa pergi cinta ?. Sambil berjalan mendekati ku.

Engak kok Bun. Panikku sambil menyembunyikan hpku kebelakang.

Kamu telfon sama siapa, kenapa gak bisa pergi ?.

Gak sama siapa"kok Bun, kayaknya Bunda salah denger deh. Jawabku gugup.

***Coba lihat hp kamu ?

Gak ada apa apa Bun, cuma suara drakor aja kok***. Jawabku semakin panik. Dan gak tinggal diam hpku langsung direbut sama Bunda ku.

Ini yang kamu bilang drakor ? Cinta Bunda sama Ayah sudah bilang berkali-kali untuk tidak berhubungan dengan dia, tapi apa kamu masih berpacaran dengan dia, dan lagi...My sun.... Kamu sampai segitunya suka sama dia? sampai menamai dia diponselmu seperti ini, dan lagi ada love"nya juga, stop Cinta, kalau kamu masih berhubungan dengan dia atau keluarganya jangan sampai ayahmu yang turun tangan. Jawab Bunda ku. sambil pergi

Bunda hpku ?

Hpmu Bunda sita. Jawabnya sambil meninggalkan kamarku. Aku binggung harus bilang ke Bara gimana lagi. Karna satu"nya alat untuk komunikasi ku dengan bara di sita Bunda. Haduhhhh... udah gak bisa pergi besok, gak ada hp, gini amat sih hidup aku.

...----------------...

Cinta, Sayang, Ayo sarapan dulu nak !. Cinta kemana yaa Bun, kok belum turun lagi. Tanya ayahku kepada Bunda diruang makan.

***Habis ini juga turun pa, mungkin lagi siap".

Sayang, nak ayo sarapan, nanti papa terlambat ke cafe nya***. Panggilnya lagi.

Iya pa. Jawabku sambil turun tangga.

Nahh gitu dong sayang. Ayo sarapan dulu dan ikut ayah kecafe. Ucap ayahku. Dan aku hanya bisa menurut saja.

Bun, Ayah sama Cinta berangkat kecafe dulu yaa.

Iya ayah, hati-hati yaa kalian. Jawab Bunda ku.

Iya, yuk Sayang.

Sampai nya dicafe aku kaget kok sepi banget. Dan lagi karyawan ayah kemana semua. biasahnya jam segini udah dateng semua untuk mempersiapkan buka cafe. Dan tiba-tiba. Dorr.... suara balon meletus. Diiringi dengan kertas kerlip kecil-kecil yang turun dari atas. Ternyata ayah dan Bundaku udah mempersiapkan ulang tahunku dicafe.

***Ayah ? kok ayah gak bilang sih kalau ngasih kejutan ke Cinta ?

Hahaha, sayang, kalau ayah ngasih tau kamu dulu, berati bukan kejutan dong namanya***. Ucap ayahku sambil mengelus rambutku.

Nak selamat ulang tahun yaa semoga kamu jadi anak lebih baik lagi, sehat selalu dan jadi kebanggaan ayah dan bunda serta semiga rezeki kamu semakin lancar dan kamu dipertemukan dengan jodoh kamu. Ucap ayahku. Aku kaget, senang dan sedih. Rasanya aku seperti ingin menangis, tapi bukan tangisan sedih melainkan bahagia.

Selamat ulang tahun sayang. Ucap Bundaku sambil membawa kue ulang tahun.

Loh, Bunda kok bisa disini. Cepet banget, tadikan Bunda belum siap-siap, kok sekarang Bunda. Belum selesaiku bertanya ayahku langsung memotong pembicaraan ku.

Udah, tanyanya nanti aja, sekarang kamu tiup lilin dulu ya sayang, sebelum itu kamu do'a dulu untuk hari ulang tahunmu.

Yang ku minta tahun ini gak banyak kok, cuma ingin kebahagiaan seperti ini yang tiada hentinya. Dan selalu diberi kelancaran dalam usaha ayahku, dan selalu diberi kesehatan untuk keluarga ku selalu. Ammiin. Dan huffff, aku meniup lilinku dan dibalas dengan tepuk tangan. Saat aku sedang membagikan kue aku gak sengaja melihat Bara didepan cafeku yang sedang mengode aku untuk keluar.

Bara, Kamu kenapa bisa disini ? gak takut ketauan orang tua kamu ?. Tanyaku takut.

***Gak papa kok, kamu sedang ngerayain ulang tahunmu ya ? kok rame banget, dan ada kue nya.

Iya bar, ayah aku yang ngerencana in sama Bunda ku mangkannya mereka yuruh aku kesini sekarang dan ngelarang buat keluar sama kamu***. Jelasku kepadanya.

Tapi sekarang udah selesai kan acaranya, gimana kalau sekarang keluar sama aku ganti. Aja bara. Sebenarnya sih mau tapi...

Bara ....

Sontak membuat aku dan Bara langsung menoleh. Dan ternyata itu ayahnya bara.

Bara, ayah sudah peringati kamu untuk tidak berhubungan lagi dengan anak ini, dia itu anak dari musuh ayah, kamu jangan berteman atau berpacaran dengan dia, kamu mengerti. Dan kamu, kamu itu Cantik, masak kami gak punya harga diri sampai"kamu mengejar Bara terus, gak sebegitu lakunya kamu sampai harus ngejar bara, ha ?.

Sakit banget hatiku, tapi itu ayah Bara, ayah orang yang aku sayang.

Ayah, ayah apa" an sih, yang nyamperin cinta itu bara yah, yng ngejar cinta juga bara, kenapa ayah ngomong gitu sama Cinta ? aku sayang sama dia yah dan aku mau nikah sama dia. Kata-kata bara yang membuatku yang tadinya menunduk langsung menoleh kedia.

Maksud kamu bara ?. Dengan wajah yang sangat marah.

Yah, Aku udah besar dan aku memutuskan kalau Cinta yang akan jadi istriku dan ibu dari anak-anakku. Aku sangat kaget dengan apa yang diucapkan bara.

Bara !. Panggil ku pelan dengan wajah agak takut. Takut kalau...

Bara, siapa yang akan kamu jadikan istri dan ibu dari anak-anakmu ?. Bentak ayahku.

Kamu cuma anak dari pemilik cafe yang setiap harinya selalu meniru menu yang ada dicafe saya. Memang pantas anak dari seorang pencuri ide itu menjdi kenantu saya, asal kamu tau, Cinta sudah saya jodohkan dengan seorang kaya raya dikota ini. Dia CEO dari suatu perusahaan terbesar di kota ini. Dia lebih pantas dari kamu yang haya seorang anak pemilik cafe. Tegas ayahku. Aku kaget ayah bilang kalau aku sudah dijodohkan. Dengan siapa dan mengapa ?.

Kamu fikir saya mau punya mantu seperti anak kamu yang hanya lulusan SMK ?. asal kamu tau anak saya juga sudah saya kenalkan dengan perempuan yang jauh lebih baik dari anakmu, dia model terkenal dan memiliki body yang bagus, gak kayak anak kamu seperti tiang bendera.

Dasar orang gila, kalau bukan karna dia ayah dari orang yang aku suka, udah gue tendang aja nih orang tua.

Cinta. Panggil bara dengan nada pelan kepadaku. Ditengah pertengkaran ayahnya dan ayahku.

Ada apa Bar ?.

Kita pergi aja yuk. Ajaknya sambil pelan-pelan mengandengku mundur perlahan dan lari.

Hah... hah... hah.... Yaa ampun bara, kamu kenceng banget sih kalau lari. Tanyaku sambil mengelap keringat.

Kamu aja yang larinya kurang kenceng Cinta. Jawab bara sambil mengelus rambutku.

Cinta coba kamu lihat kesamping kamu. Sambil menunjuk ke samping ku. Aku gak tahu aja dan gak menyadari kalau bara menyiapkan kejutan untuk aku.

***Bara, Ini semua kamu ?.

Iya Cin, aku yang nyiapin ini semua dan aku mau ngasih kamu sesuatu***. Entah apa yang disiapkan bara tapi dia mengambil dari saku jaketnya.

Cinta, kamu mau kan menemani sisa hidupku dan menua bersamaku ? kamu mau kan jadi istri ku dan ibu dari anak-anakku ? aku harap kamu mau menerima ini Cin. Mungkin ini hanya cincin biasah yang bisa ku beli, tapi kalau aku sudah kerja dan punya penghasilan sendiri aku pasti akan ganti dengan yang bagus. Ucap bara melamar ku. Jujur aku gak bisa berkata-kata selain hanya bisa menangis bahagia.

Bara aku...

Cin aku mohon kamu mau yaa, untuk masalah orang tua kita biarkan dulu aku yakin dengan berjalannya waktu pasti mereka mau merestui kita. Kita berjuang bersama yaa cinta, kamu jangan tinggalkan aku dan aku gak akan ninggal in kamu. Apa kamu bisa berjanji kepadaku Cinta ?.

Bara, aku sangat sayang sama kamu aku mau hidup bersamamu, tapi aku takut jika kita gak direstui. Jawabku dengan menahan tangisku.

Percaya denganku, semua pasti bisa, asal kita selalu support dan kompak. Percaya sama aku. Yakin bara lagi kepada ku. Aku hanya bisa mengangguk dan menangis. Dia memasangkan cincin dijri manisku dan memeluk ku dengan hangat. Aku sangat bahagia sekali dihari ulang tahunku. Semoga ini awal dari kebahagiaan ku.

...****************...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!