Manja

"Vian. Mau sampai kapan kamu menempel seperti cicak seperti ini". Ucap Cinta sambil berusaha melepaskan pelukan Vian.

"Hemmmmm. Biar seperti ini dulu". Jawabnya sambil tersenyum dengan mata tertutup.

"Ini sudah pagi, waktunya sarapan". Jawab Cinta lagi. Sudah 2 hari ini Vian sangat manja. Tak ingin jauh-jauh dari cinta.

"Kamu mau sarapan dengan apa?". Tanya Cinta pasrah dengan Vian.

"Ingin makan kamu". Jawab Vian sambil mencium leher Cinta.

"Vian....." Teriak Cinta membuat Vian tertawa.

"Kenapa ketawa. Cepat bikinin aku sarapan. Aku mau nasi goreng sama telur". Jawab Cinta sambil memegang leher nya.

"iya Sayang. Tapi aku butuh energi dulu". Jawab Vian menyenderkan kepalanya dibahu Cinta.

"Energi apa lagi Vian".

"Cium" Jawab Vian sambil menunjuk bibirnya.

"Apa sih Vian. Aku sudah lapar". Malu Cinta

"Tak ada Ciuman tak ada sarapan juga". Jawab Vian menutup matanya. Sejenak Cinta terdiam.

Cup. Satu kecupan mendarat di bibir Vian. Cinta memberanikan diri untuk mencium suaminya itu.

Vian hanya tersenyum melihat istrinya yang sedang malu itu. Dia menarik lembut wajah cinta dan mencium lembut bibirnya.

"Jika mencium seperti kamu tadi, itu hanya lewat saja. Yang benar seperti ini". Kata Vian dan mencium lembut bibir Cinta. Cinta membalas ciuman Vian dan mengalungkan tangannya keleher suaminya itu. Munafik baginya jika dia tak menginginkan itu. Bagi Cinta sedetik tak menyentuh Vian rasanya hidupnya hampa.

***

Laura yang terus memikirkan Vian dan terus bertengkar dengan Papa nya soal perjodohan membuat nya meninggal kan rumah selama 5 hari.

"Hih, sial. Mengapa aku tak bisa menemukan Vian". Kesal Laura membanting ponsel nya dikasur.

"Mengapa Vian tak mau menerima ku menjadi istrinya dan lebih memilih wanita rendahan itu". Kata Laura sambil meremas kasurnya.

Tok Tok Tok. Suara ketukan pintu hotelnya.

Laura membuka pintunya.

"Kenapa lama sekali Sayang". Manja Laura mengalungkan tangannya dileher lelaki berbadan tegap itu.

"Maaf Sayang. Tadi ada urusan dikantor". Jawab Alex pacar Laura.

"Hemmmm. Lebih penting pekerjaan mu dari pada aku?". Renggeknya.

"Tentu saja tidak Sayang. Biarkan aku masuk, aku akan memuaskan mu". Goda Alex.

Mereka pun masuk kedalam hotel Laura.

"Aku sangat merindukan mu Sayang". Ucap Alex sambil menciumi leher Laura.

"Aku juga sangat merindukan mu Sayang". Jawab Laura melepaskan pakaiannya. Kini dia hanya menggunakan pakaian dalamnya. Dia merangkak diatas Alex.

"Apa kau ingin memimpinnya Sayang?". Tanya Alex.

"Aku akan membawa mu terbang Sayang". Jawab Laura dan mulai mencium lembut bibir pacarnya itu. Mereka terhanyut dalam permainan panas mereka. Ini bukannya sekali atau dua kali, mereka kerap melakukannya jika memiliki waktu bersama.

Setelah permainan yang panas terlewati, mereka berbaring dan menutupi tubuh polos mereka.

"Apa kamu tak lupa meminum pilnya Sayang?". Tanya Alex.

"Tentu tidak Sayang. Aku selalu rutin meminumnya". Jawab Laura memeluk Alex.

Laura tak ingin hamil dengan lelaki lain meskipun itu adalah pacarnya sendiri. Dia hanya mau menikah dan mengandung anak dari Vian, walau itu sangat tidak memungkinkan.

***

"Aku pergi dulu yaa Sayang. Nanti aku cepat-cepat untuk beli bahan makanan. Kalau ada apa-apa kamu langsung telvon yaa. Jangan lakukan apapun saat aku gak dirumah. Mengerti sayangku". Ucap Vian sambil mencium kening Cinta.

"Iya, aku mengerti. Jangan lama-lama yaa". Jawab Cinta tersenyum.

"Baik Sayang". Jawab Vian mengecup bibir Cinta. Vian pun pergi meninggalkan Cinta.

saat cinta berjalan masuk tiba-tiba ada yang memencet bel hotelnya.

"Kenapa Vian kembali. Apa ada yang ketinggalan". Ucap Cinta berjalan menuju pintu.

"Ada apa Vi-"

"Bara" Kaget Cinta.

"Tunggu Cinta". Jawab Bara saat Cinta hendak menutup pintu.

"Ada apa lagi. Diantara kita sudah gak ada apa-apa lagi, sekarang aku minta kamu pergi dari sini sebelum aku panggil security". Jawab Cinta berusaha menutup pintu yang dihalangi Bara.

"Cinta izinkan aku bicara sebentar denganmu. Kumohon hanya 5 menit saja tidak lebih". Mohon Bara.

"Aku bilang pergi yaa pergi. Aku gak mau bicara apapun denganmu". Tegas Cinta.

"Cinta. Kalau kamu masih bersikeras tak mau bicara denganku, terpaksa aku akan mendorong kuat pintu ini dan membawamu pergi dari sini". Ancam Bara.

"Apa dia gila, mengapa dia menjadi seperti ini. Aku gak boleh bertemu dengannya lagi, aku takut Vian akan salah paham. Tapi aku sedang hamil, jika aku terus menahan pintu ini takutnya akan terjadi apa-apa dengan bayiku". Batin Cinta.

"Baiklah, kau ingin bicara apa. Hanya 5 menit dan tak lebih". Jawab Cinta.

Mendengar ucapan Cinta yang mau berbicara dengannya, membuat Bara senang dan melepaskan dorongan pada pintu cinta. Cinta yang melihat Bara tak lagi mendorong pintunya dengat cepat dia menutup dan mengunci pintu hotelnya.

"Sial. Cinta, buka pintunya. Kamu berjanji akan mau berbicara denganku. Jangan membohongi ku lagi Cinta. Cinta, buka". Teriak Bara.

"Untung saja aku bisa menghindar darinya. Dasar orang gila. Mengapa aku dulu bisa sangat Cinta dengannya. Sepertinya otakku sudah miring dibuatnya". Ucap Cinta kesal. Dan dia pergi masuk kamarnya.

"Cinta...." Teriak Bara frustasi.

"Awas kamu Cinta. Aku akan terus menemuimu sampai kamu kembali lagi denganku". Ucap Bara mengepalkan tangannya. Dan pergi meninggalkan hotel Cinta.

"Dasar ******. Apa bagusnya wanita murahan itu denganku. Lebih baik aku kan. Awas kamu Cinta". Kesal Kirana yang memperhatikan dari kejauhan.

...****************...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!