Syukur an

Semenjak Cinta hamil, Vian jadi lebih sering dirumah. Dia gak tega jika harus jauh dari istrinya itu, apalagi sedang hamil. Masalah pekerjaan jika tidak terlalu penting akan diserahkan ke sekertaris nya. Dan jika ada rapat atau butuh kehadiran Vian baru dia pergi kekantor.

"Kamu gak ke kantor Vian?". Tanya Cinta yang menusul suaminya sedang duduk santai disofa.

"Ini aku handle lewat ponsel pintarku Sayang. Ada apa, apa kamu mau sesuatu". Tanya Vian memeluk tubuh Cinta yang sedikit gemuk itu. Cinta membalas dengan menggelengkan kepalanya.

"Lalu ada apa ?". Tanya Vian lagi.

"Aku hanya ingin berada didekat mu saja". Jawab Cinta merangkul kan tangannya dileher Vian.

"Apa kau sedang menggoda ku Sayang?". Goda Vian sambil tersenyum.

"Hahaha. Apa sih, aku bicara apa adanya. Aku bosen dikamar terus, aku ingin disampingmu". Jawab Cinta duduk dipangkuan Vian sambil memeluk suaminya itu. Dia sangat seneng mencium aroma Vian yang tak menggunakan parfum apapun, dia sangat suka dengan aroma tubuh suaminya itu.

"Sayang, jangan membuat yang dibawah sana berdiri" Kata Vian sambil mengarahkan matanya kebawah.

"Hahahaha. Tak apa. Atau mau aku bangunkan". Jawa Cinta.

"Sudah mulai berani yaa kamu, tunggu sampai Baby Vian keluar aku akan membuat kamu gak bisa tidur semalaman". Jawab Vian sambil mencubit hidung Cinta.

"Aku tunggu". Jawab Cinta sambil tertawa.

***

Bunda dan Ayah Cinta tengah mempersiapkan cafe untuk acara syukuran kepulangan dan kehamilan Cinta.

"Baik, lusa akan ada acara syukuran untuk kehamilan Cinta. Jadi saya harap kita bekerja sama dengan baik. Nanti akan ada uang tambahannya juga jadi saya mohon untuk lusa tidak ada yang izin. Cafe akan tutup 2 hari. Seharinya untuk acara Cinta dan hari berikutnya untuk kalian semua libur". Kata Pak Bram.

"Baik Pak". Jawab semua karyawan nya serentak.

"Baik, itu saja yang saya sampaikan. Silahkan dilanjutkan lagi". Kata Pak Bram lalu berjalan keluar menuju ruangannya.

"Ohh, Bunda. Sudah disini dari tadi?". Tanya Pak Bram saat membuka pintu ruangannya sudah ada istrinya.

"Lumayan yah. Gimana acara lusa, bisa semua untuk ikut ?". Tanya Bunda Cinta.

"Allhamdullillah bisa ma. Nanti Ayah berencana meliburkan mereka semua satu hari setelah acara". Jawab Pak Bram Dan diangguki istrinya.

***

Plakkk. Satu tamparan mendarat dipipi Bara.

"Ayah gak habis pikir dengan kamu Bara. Kita bisa hidup sekarang dan Ayah tak kehilangan cafe beserta rumah kita itu semua berkat Kirana yang mau membantu kita. Kamu malah membalasnya dengan seperti ini. Dimana otak kamu Bar". Bentak Pak Tama.

"Cukup Yah, jangan lagi kamu memukul anakku. Kamu yang gila, kamu yang mata duitan. Demi uang kamu rela mengorbankan masa depan anak kamu sendiri. Demi uang kamu tak memikirkan perasaan anak kamu ini. Kamu yang gila, kamu yang bodoh. Aku sangat menyesal bisa menikah dengan kamu". Bentak Mama Bara balik.

Plakkk. Satu tamparan lagi mendarat dipipi Mama Bara.

"Ayah". Teriak Bara. Dia kaget saat Mama nya ditampar oleh Ayah sampai terjatuh.

"Aku sudah bersabar selama ini kepada kamu. Aku bersabar karna kamu istriku, tapi jika kamu masih seperti ini jangan salah kan aku jika aku lebih dari ini. Kamu harus ingat disini aku kepala rumah tangga nya. Jadi jangan harap kalian seenaknya sendiri. Dengarkan itu". Bentak Ayah Bara dan langsung pergi meninggalkan mereka.

"Mama gak papa ?". Tanya Bara.

"Gak papa Sayang". Jawab Mama Bara sambil memeluk Bara.

"Maafkan Mama Sayang, Mama gak bisa bantu kamu nak. Maafkan Mama". Kata Mama Bara sambil menangis.

"Mama gak salah, Mama selalu berusaha bantu aku ma. Maafkan Bara ma, Maaf kan". Tangis Bara pecah saat melihat pipi Mama nya merah hasil dari tamparan Ayah nya itu.

"Sayang. Jika kamu tak ingin hidup dengan Kirana, larilah nak. Pergilah keluar negeri hiduplah disana dengan baik. Mama ada sedikit tabungan untuk kamu kabur Sayang". Kata Mama Bara.

"Gak ma, aku gak mau meninggalkan Mama sendirian dengan lelaki gila itu. Aku takut Mama akan disiksa ma". Jawab Bara.

"Jangan pikirkan Mama Sayang. Kamu pergi lah nak. Mama gak bisa melihat kamu seperti ini nak". Kata Mama nya sambil menangis sesenggukan.

"Apapun itu, Bara akan tetap disamping Mama. Walau harus hidup dengan wanita ular itu ma". Jawab Bara lagi. Kini Mama Bara tak bisa berbuat apa-apa, karna Ayah Bara yang sangat gila itu bisa melakukan apa saja. Bara pun takut jika orang satu-satunya ini menderita jika Bara pergi dari kota ini.

***

Lusa pun datang. Hari dimana keluarga Cinta dan Vian merayakan kehamilan Cinta. Acara ini hanya dihadiri Cinta sekeluarga, sahabat Cinta yaitu Putri, hanya Papa Vian yang tak mengikuti karna ada urusan mendadak dikantor yang dihandle oleh Papa Vian.

"Baik, acara akan saya mulai. Pertama-tama saya sangat bersyukur dan sangat bahagia dengan kehamilan anak saya. Allhamdullillah doa'kami semua diijabah oleh yang mahakuasa. Semoga anak berserat ibu selamat sampai dengan lahiran. Amin". Kata Ayah Cinta. Mereka pun berdo'a bersama dan menikmati hidangan yang sudah disiapkan.

Terlihat diluar cafe ada seseorang yang terus memandangi selama acara berlangsung.

"Andai saja hubungan kita baik-baik saja, yang berdiri disamping mu itu adalah aku Sayang. Bukan dia". Batin Bara sambil terus memandangi mereka.

...****************...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!