Hamil

"Sayang. Kamu beneran gak mau ditemani untuk periksa kedokter". Tanya Vian.

"Gak usah Vian. Nanti aku diantar sama Putri kok. Lagian juga cuma sebentar aja, kamu gak usah kawatir. Nanti setelah aku selesai dari rumah sakit aku langsung pulang kerumah kok". Jawab Cinta sambil memakai kan dasi Vian.

"Baik Sayang, kalau ada apa-apa kaku langsung telvon aku yaa dan jangan kemana-mana atau melakukan yang berbahaya untuk kamu dan calon anak kita". Ucap Vian mengelus perut buncit Cinta.

"Siap Ayah". Jawab manja Cinta.

"Kalau begitu aku berangkat dulu yaa Sayang. Hati-hati untuk nanti". Ucap Vian mencium kening istrinya itu.

"Hati-hati". Jawab Cinta tersenyum. Setelah Vian keluar kerumah, Cinta berjalan masuk kekamarnya untuk siap-siap kerumah sakit. Sekarang adalah jadwal nya untuk memeriksa kandungannya.

"Mending aku sekarang mandi dulu deh. Takut nya Putri kesini tiba-tiba lagi". Kata Cinta dan berjalan menuju kamar mandinya.

***

Hoek... Hoek.....

"Kenapa lagi wanita ular itu". Batin Bara yang sedang duduk ditepi tempat tidur.

"Sial. Ngapain sih gue mual-mual kalau pagi. Duh, pusing banget sih". Kata Kirana lemas. Setelah dirasa mualnya sudah sedikit membaik Kirana berjalan keluar dari kamar mandi. Dia berjalan menuju kasur dan membaringkan badannya.

"Kamu kenapa kir, akhir-akhir ini sering munta terus kalau pagi". Tanya Bara.

"Entahlah, aku pusing". Jawab Kirana.

"Mau kuantarkan kedokter ?". Tanya Bara.

"Aku malas ngapa-ngapain. Udah deh, kamu ngomong aja aku tambah pusing. Mending kamu kerja sana". Ketus Kirana.

"Dasar ular. Diperhatikan salah dicuekin malah salah". Batin Bara.

"Aku mau kerja dimana kir, aku masih mencari-cari lowongan juga". Jawab Bara lagi.

"Aduh Bara, kamu bodoh atau gimana sih. Kamu tinggal kekantor Papa dan minta pekerjaan sama dia, udah cepat kamu siap-siap dan kekantor Papa. Aku udah bilang sama Papa buat Nerima kamu langsung". Kata Kirana.

***

Laura yang ingin memberikan kejutan untuk kekasih nya itu, dia diam-diam menuju apartemen dimana kekasihnya tinggal. Dia tak memberitahukan bahwa dia akan datang. Tanpa ada ragu dia membuka sandi apartemen Alex. Saat dia ingin menuju kamar Alex, dia mendengar suara yang tak asing ditelinga nya.

"Ahhh" ***** perempuan didalam kamar Alex.

"Alex pelan sedikit" Suara perempuan itu menikmati.

Deg. Rasanya tubub Laura melemas. Dia diam terpaku mendengarkan apa yang didengar dari kamar kekasihnya itu.

"Ahh aku ingin sampai lex". Suara perempuan itu lagi dan disusul ******* mereka bersama.

"Alex turunlah kau berat". Kata perempuan itu manja.

"Apa kau menyukainya sayang?". Tanya Alex.

"Sangat Sayang. Kau selalu membuat aku mengila". Jawab perempuan itu.

"Aku ingin lagi Sayang". Manja Alex dan tanpa menunggu jawaban dari perempuan itu dia memainkan nya lagi. Perempuan itu kembali ******** lagi menikmati permainan Alex. Laura yang sudah tak sanggup menahan nya lagi membuka pintu kamar Alex dan membuat aktivitas mereka berhenti.

"Laura". Kata Alex kaget. Karna Alex tau bahwa hari ini dia ada pekerjaan diluar kota selama 7 hari. Mengapa bisa disini.

"Sayang kamu-"

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu. Aku sangat jijik melihat kalian berdua, dasar sampah". Teriak Laura disusul dengan air matanya. Laura sangat sakit hati dengan kekasihnya ini. 2 Tahun mereka bersama bahkan tubuh Laura sudah dirasa olehnya, dengan mudah dia bisa berselingkuh dengan wanita murahan dibelakangnya.

"Ayolah Sayang. Kamu makan saja gak mau dengan daging terus kan. Jadi jangan seperti ini. Aku hanya membeli wanita untuk bosan ku saat kau tak ada. Jadi, jangan merasa tersakiti seperti itu". Jawab Alex santai.

"Atau kau ingin bergabung dengan kami ?". Ajak Alex lagi

"cuih, aku gak sudi jika bersamamu lagi, dasar menjijikkan". Kesal Laura dan berlari keluar dari apartemen Alex. Hatinya sangat hancur, setelah apa yang dia berikan dan dibalas seperti ini olehnya.

"Sayang. Apa kau ingin mengejarnya?". Tanya ****** itu.

"Mana mungkin. Aku lebih suka disini bermain denganmu". Jawab Alex memainkan lagi permainan yang tertunda karna Laura itu.

"Ahh, Dasar". Manja wanita itu.

***

Setelah kepergian Bara untuk bekerja dikantor, Kirana berjalan kekamar mandi. Dia mengambil tespek yang sempat dia beli kemarin.

"Apa benar kalau aku..." Batin Kirana. Tak lama kemudian dia melihat hasilnya dan benar, garis 2 terlihat jelas ditespek nya

"Positif". Kata Kirana pelan.

"Aku harus ngasih tau Bara bahwa aku hamil anaknya. Hah, biar dia semakin gak bisa lepas dari genggaman ku. Iya, hahaha". Kata Kirana lagi.

...****************...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!