Terpaksa menikah

"Sayang" Panggil Vian.

"Kamu sudah pulang Sayang" Jawab Cinta.

"Apa Bara dari sini?". Tanya Vian membuat Cinta terdiam.

"Sayang, jawab aku. Apa benar Bara habis kesini?". Tanya Vian lagi. Dan Cinta mengangguk.

"Brengsek". Kesal Vian mengepalkan tangannya.

"Tapi dia gak sampai masuk kok, karna aku menahan pintunya" Jawab cinta memegang tangan Vian. Dia tau bahwa sekarang suaminya itu tengah marah besar.

"Kenapa kamu tak memberitahu ku Sayang. Aku sudah bilang kalau ada apa-apa hubungi aku secepatnya". Jawab Vian sambil memegangi kedua pipi Cinta dengan tangannya.

"Aku tak bisa menghubungi mu Vian, ponselku tertinggal di kamar, aku kira kamu yang datang, ternyata malah Bara". Jelas Cinta.

"Tapi kamu tak apa-apa kan". Tanya Vian lagi . Dan Cinta menggelengkan kepalanya. Vian memeluk erat istrinya itu.

"Tapi, bagaimana kamu bisa tau kalau Bara habis dari sini?". Tanya Cinta melepaskannya pelukan nya itu.

"Saat aku memarkirkan mobil, aku bertemu dengannya. Jika dia disini berati dia habis menemuimu. Dan, mustahil jika dia berada satu gedung ini. Tapi, jika dia melihat postingan kita, mungkin kemungkinan iya jika dia tinggal disini mengikuti kamu. Padahal kita sudah memblokir akunnya, bisa saja dia punya akun lainnya dan melihat postingan kita saat kita pertama kali datang kesini". Ucap Vian sambil menuntun istrinya duduk disofa.

"Aku minta maaf Vian. Aku sungguh tak membiarkan dia masuk apa lagi sampai-".

"Sssttthh. Aku percaya denganmu Sayang". Potong Vian sambil menutup mulut Cinta dengan jari telunjuknya.

Cinta menarik baju Vian dan mencium lembut bibir suaminya itu.

"Sayang. Jangan menggodaku". Lepas Vian. Cinta menarik lagi Vian hingga menindihinya. Dan mencium bibir Vian lembut membuat bagian bawah Vian menegak.

"Sayang. Jangan seperti ini". Kata Vian bangkit dia memegangi kepalanya yang berdenyut-denyut menahan untuk tidak menginginkan lebih dari Cinta.

"Apa adikk kamu bangun Vian". Tanya Cinta melihat Vian yang berusaha menenangkan adikknya itu.

"Mau aku tidurkan ?". Tawar Cinta sambil memeluk Vian dari belakang. Cinta menciumi lekuk leher Vian dari belakang, membuat benteng pertahanan Vian ambruk. Vian menarik lembut istrinya dan menindihnya.

"Sayang jangan menggodaku seperti ini. Aku jadi sangat menginginkan nya". Jawab Vian menciumi pipi istrinya itu.

"Jika kamu menginginkan nya, maka lakukanlah". Jawab Cinta.

"Lakukan dengan lebih lembut lagi". Bisik Cinta membuat Vian semakin menginginkan.

"Jika kamu membolehkan maka aku dengan senang hati menerimanya Sayang". Jawab Vian sambil ******* bibir indah istrinya itu dan mulai turun ke leher dan gunung kembarnya.

Vian memainkan gunung kembar Cinta dengan sangat agresif karna sudah lumayan lama tak memainkannya.

"Sayang. Pelan-pelan". Kata Cinta

"Baik Sayang". Ucap Vian dan sekilas mencium perut cinta.

***

"Aku bilang tidak yaa tidak" Teriak Bara.

"Jika kamu tak ingin menikah dengan Kirana Kamu akan siap jika dijebloskan ke penjara". Ancam pak Tama.

"Dia yang menjebak ku, Bahkan dia juga yang memberi ku obat perangsang. Jadi kenapa aku yang disalahkan, seakan-akan aku yang harus bertanggung jawab lebih". Jawab Bara kesal

"Dijebak? Apa kamu tau, didalam Vidio kamu dengan Kirana, kamu sangatlah menikmati nya. Bahkan kamu sangat agresif terhadap Kirana. Apa perkataan mu sangatlah masuk akal jika dibilang terpaksa". Kekeh Pak Tama membuat Bara terdiam.

"Lusa kamu harus pulang bersama Kirana dan menikahi nya tidak ada penolakan". Tutup telvon pak Tama. Membuat Bara semakin kesal dan marah.

"Sial. Mengapa jadi seperti ini". Kesal Bara.

***

Setelah perjalanan dari kota *** akhirnya Bara dan Kirana sampai dikota mereka dan mereka langsung menuju rumah masing-masing.

"Sayang. Mau Mama masakin apa?". Tanya Mama Bara menemui anaknya yang tengah melamun dikamarnya.

"Tak selera". Singkat Bara.

Mama Bara menghela nafas panjang. Dan mendekati anaknya itu.

"Sayang, Mama tau apa yang kamu fikirkan. Tapi, sebagai seorang lelaki sejati kamu harus bertanggung jawab nak. Bagaimana pun jika Kirana hamil, itu adalah anak kamu. Daras daging mu". Nasehat Mama nya.

"Mama mohon kamu jangan menggagalkan untuk menikah dengan Kirana yaa nak. Apa yang kamu perbuat kamu juga yang harus bertanggung jawab. Dan lagi, lupakan Cinta, dia sudah bahagia dengan suaminya sekarang. Mungkin dia bukan jodohmu nak". Jelasnya lagi dan membuat Bara meneteskan air matanya.

"Ma, aku dijebak ma. Jika bukan rencana licik Ayah dan Kirana, Mana mungkin aku mau melakukan itu dengan nya ma. Mama percaya denganku kan ma". Ucap Bara merangkul Mama.

"Mama percaya denganmu Sayang. Tapi mau bagaimana lagi, jika kamu menolak juga gak ada gunanya nak. Ikuti dulu permainan ini, jika kamu bersama dengannya tak nyaman, kamu bisa meninggalkan dia Sayang. Mama juga tidak suka dengan wanita seperti itu. Maafkan Mama nak yang tidak bisa melindungi kamu dari wanita ular itu". Ucap Mama Bara yang ikut menangis.

Beberapa hari pun berlalu. Dan tiba hari pernikahan Bara dengan Kirana datang. Pernikahan mereka digelar dengan mewah. Semua undangan disebarkan sampai Cinta dan Vian pun bisa mengetahui pernikahan mereka. Pernikahan mereka berjalan dengan lancar.

"Huh, capeknya". Kata Kirana membaringkan tubuhnya dikasur kamar mereka.

Dan Bara yang langsung menuju kamar mandi untuk segera mandi karna seluruh tubuhnya sudah lengket. Tak lama kemudian dia keluar dengan pakaian lengkap.

"Sayang. Kita kan sudah suami istri dan, ini malam pertama kita. Kamu sangat rapi seperti ini tidak mau keluar kan?". Tanya Kirana menghampiri Bara dan memeluk nya dari belakang.

"Jika iya mengapa?. Yang menginginkan pernikahan ini kamu bukan aku". Jawab Bara.

"Maksud kamu apa Bar ?". Bentak Kirana. Bara tak menghiraukan nya dan memilih pergi begitu saja.

"Bara. Bar...." Teriak Kirana tapi tak dihiraukan.

"Sial....". Kesal Kirana membanting vas Bunga didepannya.

"Awas kamu Bara. Aku akan bikin kamu berlutut dikaki ku". Ucap Kirana kesal

***

"Hah, Dasar sampah". Kata Cintaa melihat postingan Kirana dan Bara menikah.

"Apa kamu cemburu". Tanya Vian.

"Mengapa aku harus cemburu. Aku hanya tak habis Fikir saja. Ucapa dan kelakuannya sangat berbeda jauh. Aku malah bersyukur bisa lepas dari lelaki seperti itu. Hah." Jawab Cinta menutup ponselnya.

"Sayang. Apapun masa lalumu, aku harap tak akan mempengaruhi rumah tangga kita. Kamu milikku dan selama nya akan menjadi milikku. Jika sudah menjadi milikku tak akan pernah aku lepaskan sampai maut memisahkan kita". Ucap Vian sambil memegangi kedua pipi Cinta dan mendekatkan kening Vian kekening Cinta membuat jantung Cinta berdetak kencang.

"Iya " Jawab Cinta tersenyum. Vian memeluk tubuh istrinya itu dan dibalas dengan Cinta.

...****************...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!