Kedamaian

Sudah hampir 5 hari Vian gak pulang ataupun menelvonku. Padahal malam itu kita diselimuti suasana hati yang sama-sama kesal. Entah sampai kapan kesalah faham an ini terus berlanjut antara aku dan Vian.

"Sudah hampir seminggu aku gak melihat Cinta. Rasanya sangat Rindu, apalagi gak bisa menelvonnya untuk menanyakan kabarnya. Jadi semakin Rindu saja. Lebih Rindu saat aku berada diluar negeri". Batin Vian sambil melihat foto Cinta.

"Ternyata kamu disini !". Kata papa Vian yang tiba-tiba masuk ke ruangan Vian dan membuyarkan lamunan nya.

"Papa, ada apa pagi-pagi sudah disini?". Tanya Vian kaget.

"Seharusnya papa yang tanya kepadamu, mengapa kamu bisa disini dihari Minggu. Bukannya kalau weekend kamu selalu menghabiskan waktumu dengan istri mu tercinta itu. Mengapa kamu sekarang disini ?". Tanya papa Vian.

"Ohh, ad-ada urusan mendadak yang harus kukerjakan jadi mendadak pagi-pagi sekali sudah kekantor". Jawab Vian binggung.

"Ohh, apakah kamu pagi-pagi buta baru kesini ?". Tanya nya Papa Vian.

"Iya pa. Ada apa ?" Tanya Vian.

"Tidak, Jika kamu baru pagi sekali datang, mengapa banyak sekali pakaian kotor mu. Dan ada bekas makanan juga. Apakah kamu baru datang tadi pagi atau memang menginap disini ?". Tanya papa Vian sambil melihat baju kotor dan sisa makanan Vian dimeja. Dan membuat Vian langsung menoleh kebelakang dan dia baru menyadari nya.

"Vian, papa gak tau apa masalah mu sampai kamu pergi dari rumah dan tidur dikantor. Istrimu juga tidak mengetahui jika kamu disini, takutnya dia berfikir negati tentang mu yang tidak pulang selama hampir seminggu. Bisa saja dia berfikir kamu pulang kerumah perempuan lain. Hati seorang wanita sangat sensitif Vian, jika kamu seperti ini bukannya memperbaiki hubungan mu tapi malah merusaknya. Jika kalian sama-sama egois, maka akan seperti ini dan bahkan lebih. Salah satu diantara kalian harus ada yang mengalah jangan keras kepala".

"Tapi pa".

"Jangan tapi-tapian. Vian, kamu sendiri yang memohon kepada papa untuk mengabulkan permintaan kamu menikah dengannya, orang yang jauh dengan kita. Sampai papa menolak perjodohan mu dengan Laura anak dari keluarga yang sepadan dengan kita. Dulunya papa sangat kecewa, tapi saat bertemu dan melihat Cinta. Papa merasakan dia sangat cocok untuk menemani kamu nak. Papa mohon, jangan karena masalah yang tidak pasti ini bikin kamu dan Cinta jadi seperti ini. Selesai kan masalah ini dan jangan malah menghindari nak" Kata papaku. Memang benar, jika aku seperti ini gak akan ada habisnya. Dan lagi, aku sudah bertahun-tahun menantikan moments ini bersama Cinta. Cinta pertamaku 10 tahun lalu.

"Bara!". Panggil Kirana. Dan bara tetap berjalan tanpa memperdulikan nya.

"Bara, berhenti". Teriak Nya lagi sambil berlari menuju Bara.

"Bara, kami tuli apa. Aku bilang berhenti yaa berhenti". Katanya sambil menarik tangan Bara.

"***Ada apa lagi kir. Apa kamu belum puas sudah membuat aku sama Cinta salah paham ha ? Apa kamu kurang kerjaan ngejar-ngejar aku seperti ini ? Kukira kamu wanita mahal, taunya kamu wanita murahan".

"Plakk***". Satu tamparan mendarat dipipi Bara.

"Puas kamu setelah menampar aku kir, aku gak ada hati sama kamu, jadi jangan pernah cari aku atau datang menemui ku lagi". Jawab Bara sambil pergi meninggalkan Kirana yang masih terdiam saat tak sengaja menampar Bara karna emosi.

"Bara tunggu, aku gak sengaja bar, Bara... ". Teriak an Kirana yang tak digubris sama sekali oleh Bara dan membuat Kirana sangat kesal.

"Ahhhhhhh, ini semua gara-gara cinta, awas aja kamu yaa Cinta. Ahhhhhh sialll. Kenapa selalu Cinta, dia bahkan gak cuma mengambil juara 1 saat sekolah dulu, tapi perhatian semua guru dan semua teman sekelas bahkan bara sampai tergila-gila dengannya. Siall". Kesal Kirana.

Memang, saat masih sekolah di SMP maupun SMK Kirana selalu berusaha mengalahkan cinta dalam pelajaran apapun, tapi Cinta seperti tidak punya kelemahan sama sekali, bahkan banyak yang memuja-muja Cinta disekolah maupun diluar sekolah. Bahkan Bara yang dia incar selama itu malah memilih cinta ketimbang Kirana. Dan semakin membuat Kirana sangat kesal dan benci dengan Kirana.

"Brakk" Bara yang menutup pintu kamarnya dengan kuat sampai membuat Mama dan Ayah Bara kaget.

"Kenapa lagi anak itu" Ucap Ayahnya.

"Kenapa kamu bilang ? Setelah kamu bikin hari-hari Bara sedih dan susah kamu bilang kenapa ? Apa kamu buta haa ? Kamu gak bisa melihat kalau Bara sedang frustasi dengan ditinggalkan Cinta. Aku gak habis pikir bisa menikah dengan mu yang hanya mementingkan egomu sendiri ketimbang perasaan anakku sendiri". Omel Mama Bara.

"Iya, aku tau semua itu salahku. Tapi kalian juga yang menikmati hasilnya kan. Dan lagi, Ayah sudah mengenal kan Bara dengan Kirana, anak yang gak kalah cantik dan pintar dari cinta. Kalau Ayah gak sayang dengan Bara, Ayah sudah lepas tangan dan acuh dengannya ma". Jelasnya dan Mama Bara tak merespon nya langsung pergi.

"Hahhhhh, sial. Sudah cafe dari hari ke hari menurun drastis. Ditambah lagi suasana rumah yang lama-lama seperti neraka ini. Hahhh, ini semua karna keluarga sialan itu. Awas saja kalian, akan aku balas dengan setimpal nya." Oceh Ayah Bara dengan kesal.

"Bun, apa kamu melihat cafe sebelah". Tanya ayah cinta.

"Hem, ada apa Yah ?". Tanya Bunda Cinta.

"Sudah hampir seminggu cafenya sangat sepi, dan saat karyawan Ayah beres-beres meja didepan, gak sengaja karyawan sebelah tanya lowongan dicafe ayah. Apa mungkin cafe sebelah mau bangkrut yaa Bun". Penasaran nya Ayah Cinta.

"Udahlah Yah, gak usah dibahas biarkan. Kalau memang benar yaa sukurin, siapa suruh usil dengan keluarga kita. Dan lagi dulu sering bikin Anak semata wayang kita sengsara. Bunda tak akan pernah mau memaafkan nya sampai kapanpun". Ucap Bunda Cinta. Benar kata Bunda cinta. Ibu mana yang hatinya tidak sakit bila tau anak kesayangan nya dibully habis-habisan bahkan hampir terbunuh ditangan orang yang selalu usil dengan keluarga nya. Jelas kalau Bunda nya cinta sangat kesal dan jengk dengannya.

"Rasanya lengket banget deh seharian belum mandi. Apa aku mandi aja yaa, lalu tidur. Udah jam 18.00 juga". Ucap Cinta sambil berjalan menuju kamar mandi.

Cinta yang menikmati berendam dengan air hangat sampai lupa waktu tangan dan kakinya yang sudah keriput karna kelamaan berendam. Tak lama kemudian Cinta keluar sambil memakai baju tidur **** nya dan menggosok kan rambunya dengan handuk.

"Kukira kamu tidur didalam sana".

"Aaaaa, ka-kamu ngagetin ak-aku Vian" Teriakku dan langsung menghentikan langkah ku. Dan Vian hanya tersenyum kecil.

"Kamu mandi apa tidur?" Tanyanya lagi.

"Mandilah". Jawabku sediki gugup karna aku hanya pakai lingerie yang dikadokan Putri untukku. Yang sangat pendek dan terlalu terbuka dibagian dada. Dan lagi sangat tipis sekali dilihat saja sudah kelihatan tubuhku bagian dalamnya.

"Ka-kamu kapan kembali". Tanyaku gugup.

"5 menit setelah kamu masuk kamar mandi". Kata Vian. Jadi dia menunggu sangat lama. Tapi dia sudah memakai kaos santainya dengan celana kolornya. Apa dia sudah mandi dikamar mandi bawah. Kenapa gak menyusul ku saja. Kan biasahnya juga mandi bersama. Ahh, kenapa malah aku memikirkan hal itu. Sungguh gak tau malu, dasar bodoh. Sambil aku memukul pelan kepalaku

"Kamu kenapa memukul kepalamu sendiri ? Dan kamu mau berdiri disitu sampai kapan ?". Kata Vian.

"Ah, ini juga mau mengerikan rambutku" Sambil berjalan menuju meja riasku dan mencari hairdryer ku.

"Mau kubantu ?" Tanya Vian yang sudah berdiri dibelakang ku.

"Ga-gak perlua kok, ak-aku bisa sendiri". Gugupku dan memulai mengeringkan rambutku. Vian yang dari tadi terus menatap ku diujung tempat tidur membuatku gugup. Sampai aku gak konsentrasi.

"Cinta, kalau kamu membalikan hairdryer mu seperti itu, mau sampai kapan rambutmu kering" Kata Vian.

Dan akupun baru menyadari jika aku memakai nya terbalik. Kenapa aku gak merasakan nya. Apa karna terlalu memperhatikan Vian dari pantulan kaca. Haduh aku sangat malu. Dan Vian langsung merebutnya dan mengeringkan rambutku. Sangat lembut sekali, salon termahal pun kalah dengan Vian. Apa aku terlalu merindukan Vian sampai aku salah tingkah seperti ini. Dan juga dia tak memberitahu ku kalau mau pulang. Pergi tanpa pamit, datang tanpa diundang, dasar.

"Sudah selesai" Kata Vian dan mematikan hairdryer nya.

"Ma-makasih.". Jawabku.

Vian hanya diam dan kembali duduk diujung tempat tidur.

"Mau sampai kapan kamu diam saja dimeja riasmu. Apa kamu mau pakek makeup dimalam hari ?". Tanya Vian dan aku langsung berdiri menuju kasur.

"Mau langsung tidur ?" Tanya Vian lagi.

"Iya" Jawabku dibalik selimut. Aku gak ada kekuatan untuk menatap Vian. Gugup, Rindu menjadi satu.

"Kamu gak merindukan ku Sayang ?". Kata Vian sambil memelukku dari belakang. Sesekali dia mencium leherku dan punggung ku. Aku hanya diam saja tak berani menolehnya.

Sampai dia meraba perut ku dan berjalan kebawah dan aku langsung menahannya.

"Vi-vian, Ak-aku".

"Aku sangat merindukan mu Sayang. Boleh yaa?". Tanya Vian ditelinga ku dengan lembut. Aku hanya menggenggam tangan Vian dan menikmati saat tangan vian menjelajahi bibir bawahku dan bibirnya yang terus mencium leherku. Vian pun menarik pelan tubuhku sampai terbaring dan menindih tubuhku. Dia menarik pelan kedua tanganku keatas kepalaku dan melihat dalam wajah merahku.

"Sayang, aku ingin anak darimu" Kata Vian lembut. Aku hanya mengangguk pelan. Vian melanjutkan menciumi leherku dan turun menjilati puncak dadaku berganti an. Aku hanya mengigit bibirku saja menikmatinya. Vian sangat lembut menikmati dua gunung kembarku dan aku hanya bisa menggigit bibirku saja.

"*Jangan ditahan Saya**ng*" Kata Vian sambil mengalungkan tanganku kelehernya Vian terus menjilati dan menghisap gunung kembarku bergantian, aku yang menekan kepala Vian seperti menyuruh Vian untuk terus melakukan nya.

"Ssttt.... " Aku tak sungkan lagi untuk mendesah, karna Vian membuat ku mengila.

Vian terus ******* nya. Dan turun menciumi perut ku yang membuat ku semakin mendesah lagi. Vian mulai membuka celana ku dan melihat bagian sensitif ku lalu melebarkan kakiku.

"Vi-vian"

Vian mengelus dengan jarinya dan mengerakkan nya. Aku yang hanya bisa meremas lengan Vian dan menutupi mulutku.

"Aku bilang jangan ditahan Sayang". Kata Vian sambil menarik pelan tanganku yang menutupi mulutku. Aku hanya diam saja.

Vian yang agak membungkuk dan menciumi bibir bawahku dan menjulurkan lidah nya keluar masuk bibirku rasanya membutku teriak saja.

"Vi-vian akhh". Tubuhku rasanya kaku sekali dan gemetar. Vian terus memainkan lidahnya keluar masuk dan menghisap nya menciumi nya sampai aku merasakan ada cairan keluar. Dan Vian langsung membuka celananya dan menusukkan miliknya kemiliku.

"Akhhhhh.... Sa-akhhhh pelan-pelan Vian". Rintihku dan Vian langsung mencium ku.

"Maaf sayang" Kata Vian dan langsung menggoyang kan keluar masuk pinggul nya.

Aku yang mendesah menikmati permainan Vian, semakin kuat Vian menggoyang kannya dan semakin kuat aku meremas lengan Vian Sampai aku merasakan cairan hangat yang masuk. Vian menciumku dan memeluk ku kuat.

"Vian, aku lelah" Kataku sambil mendorong pelan tubuhnya.

"Tidurlah sayang". Kata Vian.

"Kamu turunlah, aku gak bisa bernafas dengan benar".

"Biarkan seperti ini dulu Sayang, Adikku masih merindukan rumahnya" Goda Vian dan aku hanya tersipu malu dan membiarkan Vian memelukku sampai dia puas.

"Sayang, apa kamu sudah tidur ?" Tanya Vian sambil turun disampingku.

"Belum kok". Kataku dan mengubah posisiku miring menghadap Vian. Rasanya agak malu saat ditatap Vian.

Vian yang lagi memelukku dan mencium keningku aku sangat senang dan lega setelah hampir seminggu dia tak pulang dan menanyakan kabarku. Rasanya sangat rindu dan ku balas dengan memeluk nya erat.

"Apa kamu merindukan ku Sayang?". Tanya Vian. Dan aku mengangguk.

"Kalau iya mengapa tidak menelvonku atau mencariku kekantor !". Jelas Vian.

"Apa kamu selama ini dikantor ?". Tanyaku balik dan Vian mengangguk.

"Aku gak berani karna saat terakhir kamu pergi, kamu sangat marah dan aku gak berani menemuimu. Dan lagi aku takut untuk pergi kekantor mu".

"Mengapa?". Tanya Vian.

"Aku takut kamu semakin marah jika melihatku". Jelasku.

Vian yang mengangkat pelan daku ku dan mencium bibirku lembut.

"Selama aku dikantor, aku selalu merindukan mu dan berharap kamu datang Sayang. Aku ingin sekali pulang dan memelukmu tapi aku sangat kecewa denganmu, dan aku hanya bisa melihat fotomu diponselku saja". Kata Vian.

"Aku melakukan kesalahan apa Vian sampai kamu marah besar kepadaku ?". Tanyaku yang membuat Vian terdiam sejenak dan mencium lagi bibirku.

"Aku sangat benci kalau kamu kerumah orang tuamu tanpa aku" Kata Vian.

"Mengapa ?" Tanyaku heran

"Bukankah kamu yang memberi tahuku kalau aku bosan saat kamu keluar kota atau keluar negeri aku boleh berkunjung kerumah orangtuku ? mengapa sekarang seperti ini ?". Tanyaku sambil melepaskan pelukan ku.

Vian kembali menariku dan mencium ku.

"Aku bukannya melarang mu bertemu dengan orangtuamu. Hanya saja aku cemburu bila kamu bertemu dan berpelukan dengan mantanmu. Aku melarang siapa saja yang menyentuh mu". Kata Vian sambil menciumi leherku.

"Aku sudah gak ada rasa dengan nya. Dan sebisa mungkin aku akan menghindari dia. Aku akan terus disamping orang tuaku agar tak bertemu dengannya. Dan saat itu aku seharian dirumah putri untuk masak bersama karna kita sudah lama berpisah. Aku menyambut kepulangan dia dari luar kota. saat aku ingin menghubungi mu ponselku mati dan Putri tak punya caz karena tertinggal dikontrakkan nya. Dan aku melupakan cazku dirumah orangtuaku. Maaf jika aku malah bertemu Bara di minimarket dan dipaksa dia ikut dengannya". Jelasku dan Vian membalas dengan menciumku lembut.

"Aku mempercaimu, maafkan aku jika sudah menyakiti mu Sayang. Jika kamu ingin memukul ku, maka pukul lah sampai kamu puas" kata vian sambil mengelus lembut pipiku.

"Aku mengerti jadi kamu Vian, kedepanya jangan seperti kemarin yaa !". Kataku dan Vian tersenyum sambil memeluk ku.

"Terimakasih Sayang". Kata Vian dan kami tertidur sambil berpelukan sepanjang malam.

Aku merasa hidup kembali rasanya setelah berhari-hari ditinggal Vian. Bohong jika aku tak merindukan sosok suamiku ini.

...****************...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!