Berantakan

...----------------...

Sayang. Panggil Bunda ku sambil mengetok pintu kamar.

Iya Bun masuk aja gak aku kunci kok.

Bunda masuk ya. Kamu lagi apa sayang. Tanya Bundaku sambil masuk kekamar ku.

Ini Bunda, cuma menulis dayiri aja. Jawabku sambil senyum.

Sayang Bunda dan ayah mau ngomong penting sama kamu, kamu turun yaa udah ditunggu in ayah diruang TV. Pinta Bunda ku. Entah apa yang ingin disampaikan ayah dan Bundaku. Karna biasahnya gak seperti ini, paling kalau mau ngomong kadang kalau gak Bunda yaa ayah tapi langsung ngomong sih. Tanpa mikir panjang aku langsung turun setelah Bunda turun duluan.

Iya ayah ada apa, kok tumben dan kayak serius amat. Tanyaku sambil makan Snack.

Sayang, ayah pernah ngak minta sesuatu dari kamu nak ?.

Maksud ayah apa ?. Tanyaku karna masih gak paham.

Ayah dan Bunda mau minta tolong sama Cinta, untuk bantu ayah. Bolehkan nak ?. Mohon ayahku.

Ayah, ayah minta nyawa Cinta aja Cinta bakal kasih yah, emang ayah mau minta tolong apa sih ?. Tanyaku lagi. Dan mereka sejenak saling memandang seperti memberi isyarat gak enak mau menyampaikan kepadaku. Dan itu malah bikin aku penasaran.

Ayah, Bunda ada apa kenapa sih, kok diem ? Ngomong dong kenapa, jangan bikin aku takut, kalian gak papa kan, jawab dong yah, Bun.

Hemmmmm, jadi gini nak, Cafe ayah sudah 5 bulan menurun terus penjualan ayah, dan untuk bulan ini sangat drastis sekali turunnya, ini semua karna si brengsek itu yang meniru resep yang selama ini ayah siapkan matang-matang. Ayah rugi puluhan juta nak,belum lagi masalah bahan untuk keperluan cafe juga meningkat, dan lagi karyawan ayah 3 bulan ini belum sempat ayah gaji nak, kamu tau untuk merayakan ulang tahunmu ayah pinjam dana untuk merayakan nya nak, mungkin ayah salah bilang seperti ini, tapi ayah hanya ingin lebih terbuka lagi denganmu. Jelas ayahku sambil menahan air mata. Memang sih akhir-akhir ini ayah jarang kerumah jarang ada eajtu untuk aku dan Bunda, dan lagi biasahnya ayah setiap bulan selaku ngasih aku uang saku paling gak satu bulan 10 juta untuk uang jajanku. Beberapa bulan ini hanya 5 jt saja, malah 2 bulan terakhir ini aku hanya dikasih saat aku ingin keluar main. Dan lagi Bunda ku selalu masak enak trus entah dari kapan Bunda memasak hanya cukup untuku saja, yaa tuhan kenapa aku bisa gak sadar gini sih selama ini. Apa yang aku fikirkan sampai aku cuek dengan keluarga ku sendiri.

Ayah,Bunda Cinta bisa ngelakuin apa agar ayah dan bunda bisa seperti bisahnya ? Pasti Cinta bisa bantu, apapun itu pasti Cinta akan bantu walau harus mengorbankan Cinta. Jawabku untuk menenangkan isi pikiran ayahku. Sejenak ayah dan Bunda ku saling memandang seperti berat untuk mengatakannya.

Nak, Ayah ada hutang dibank walau ayah menjual cafe ayah dan rumah ayah, itu gak akan cukup. Tapi....

Tiba-tiba ayah menghentikan pembicaraan dan menoleh ke Bunda ku.

Tapi apa yah, kenapa sih. Ngomong langsung aja yah, jangan buat Cinta semakin binggung. Tanyaku sambil memegang tangan ayahku.

Nak ada orang yang bisa menyelamatkan bisnis ayah. Tapi orang nya minta imbalan yang...

Yang apa ma ?. Sahutku langsung.

Maafkan Ayah nak, belum bisa jadi kepala rumah tangga yang layak sehingga kamu harus jadi korban. Peluk ayahku dengan menangis. Aku binggung sebenarnya ada apa.

Selamat malam tuan Bram. Sapa dari orang yang pertama kali aku baru melihatnya. Dan membuat aku dan ayah melepaskan pelukan. Siapa dia, dan mengapa bisa dirumah ku ?.

Tuan Handoko. Anda Sudah sampai. Mari silahkan duduk. Ucap ayahku dengan sopan.

Apakah ini yang namanya Cinta ? Cantik sekali. Ucap pria seumuran ayahku. Dia siapa dan mengapa kenal denganku, sedangkan aku tidak mengenalnya. Baru pertama ini aku melihatnya dan dia mengenalku. Dan aku hanya membalas tersenyum dan mengangguk kan kepala ku.

Oh iya Pak Bram, hari ini Vian gak bisa hadir untuk bertemu dengan anda dan Putri Anda, Karna ada urusan mendadak diluar kota, jadi tidak sempat mampir hanya menitip salam dan permintaan maaf saja. Mungkin sekitar 2 Minggu tepat dihari pernikahan Cinta dan Vian nanti baru bisa pulang anak saya. Jelas beliau kepada ku dan ayah. Dan sebentar, pernikahan ku dan Vian ?. Siapa itu Vian. Dan kenapa pernikahan. Aku langsung menoleh ke ayahku dan Bunda ku dengan tatapan penuh pertanyaan.

Ohh, Baik pak Handoko, Tidak apa-apa. saya tau kalau nak Vian ini sangatlah sibuk jadi belum bisa untuk datang. Jawab ayah sambil tersenyum. Aku hanya diam saja tanpa expresi apapun.

Kalau begitu nak Cinta, Karna waktu pernikahan mu dengan anak saya kurang 2 Minggu an, besok akan ada orang saya untuk mengantar kamu melihat gaun pernikahan mu. Kamu pergi sendiri tanpa calon suami mu tidak apa kan nak ? Karna Vian belum bisa datang menemanimu.

Iya om gak papa. Nanti saya bisa berangkat sendiri. jawabku sambil mengepalkan tangan ku. Berusaha menahan amarahku dan kesalku.

Kalau begitu saya mohon pamit pak Bram, karna saya juga masih ada urusan yang harus saya tangani. Ucapnya sambil menjabat tangan ayahku.

Baik pak, terimakasih atas kunjungannya.

Setelah pergi aku langsung lari kekamarku tanpa bicara dengan orangtuaku. Aku kesal, aku marah, kenapa gak bilang dari awal kalau aku dijodohkan. Dan tanpa mengenal pria itu. Aku ingin menikah dengan orang yang aku sayangi yang aku pilih sendiri, bukan dijodohkan. Aku kesal aku lampiaskan kekesalanku dengan menangis sejadi-jadinya.

Tok tok tok...

Nak ? kamu baik-baik saja kan ? Maafkan ayah dan Bunda karna gak ngomong dulu nak. Tapi ini demi kebaikan mu nak, nak ? yolong bukakan pintunya ayah mohon.

Aku tak menjawab nya dan tetap menangis untuk melampiaskan kesalku. Tak lama kemudian aku tertidur setelah aku menangis hampir semalam. Dan ayahku juga tak lagi mengetok pintu kamar ku.

...----------------...

Nak, Buka pintunya nak, sarapan dulu yuk, ini Bunda bawakan roti coklat dan susu kesukaan kamu. Tolong buka pintunya nak, kamu belum makan dari kemarin malam, sayang, nak, jangan marah gitu dong sayang, ini juga demi kebaikanmu. Bujuk Bundaku sembari terus mengetok pintu kamarku.

Hah.... Demi kebaikanku ? Apa itu benar demi kebaikanku ? Tapi aku tidak yakin. Hari ini sungguh melelahkan. Hanya mencoba gaun pernikahan saja tapi rasanya udah acara nikahan aja. Memang rebahan itu yang paling enak setelah seharian mencoba gaun pernikahan.

Cinta, Cinta, Aku mau ngomong sama kamu. Kamu keluar Cinta.

Langsung bikin aku bangun dari rebahan ku. Karna diluar seperti suara bara yang sedang teriak. Langsung aja aku turun kebawah untuk lihat ada apa.

Bara. Kamu kenapa, kok bisa disini ? Tanyaku kaget karna dia ditahan sama security rumah.

Cinta, jelasin sama aku semua kalau yang dibilang ayah kamu itu semua salah. Ayah kanu cuma mau nakutin aku kan. Itu semua gak bener kan ? Jawab aku Cinta, kamu jangan diem aja.

Aku gak bisa jawab, karna apa yang dibilang ayah memang benar.

Cinta, kenapa kamu diem aja. Ngomong Cin kalau itu semua salah.

Bugh.... Gak lama kemudian Ayahku menonjok tepat dimuka bara. Yang membuat aku kaget. Dan langsung lari menolong bara.

Ayah, Ayah kenapa sih. Apa salah dia yah sampai ayah mukul bara. Dia cuma mau kejelasan dari Cinta aja yah. Ucapku sambil merangkul bara.

Cin, jawab aku, apa yang ayah kamu bilang semua bohong kan ? iya kan cin ? Tany bara dengan mata berkaca-kaca. Yang membuat aku gak tega untuk jujur padanya.

Iya,memang benar kalau Cinta akan saya nikahkan 2 Minggu lagi. Jadi saya harap kamu jangan pernah ganggu anak saya lagi, karna dia sudah jadi calon istri CEO terkaya dikota ini. Apa kamu paham. Sekarang kamu keluar dari rumah saya. Sebelum saya menyuruh security menyeret kamu keluar. Cepat keluar. Bentak ayahku.

Ayah, izin aku ngomong berdua dengan Bara. Pintaku pada ayahku.

Gak, kamu masuk kamar sekarang. Ayah gak akan biarkan kamu berdua dengan dia. Nanti kamu dibawa kabur sama dia. Cepat masuk kamar. Sambil terus ayah menarikku dari pelukan Bara.

Yah aku mohon yah, ini untuk terakhir kalinya yah. Aku gak akan lagi berhubungan sama Bara. Aku janji yah. Izinkan aku untuk menjelaskan ke Bara. Ucapku dengan tangisan sambil merangkul kaki ayahku.

Ayah beri kamu waktu 15 menit. Jika lebih dari itu ayah tidak akan tinggal diam. Kami faham Cinta ?.

Baik ayah Cinta janji. Aku pun langsung membantu bara bangun dan membawa bara ke ruang tamu sambil mengobati luka bara.

Bara, maaf yaa atas perbuatan ayahku. Gara-gara ayahku kamu jadi....

Belum sampai aku melanjutkan bicaraku, bara langsung memotong pembicaraan ku dengan menggenggam tanganku.

Cinta, Aku harap kamu gak akan mengingkari janji kamu untuk tetap berada disampingku. Aku harap kamu gak mengingkari janji kamu untuk hidup menua dan jadi ibu dari anak-anakku. Kamu gak akan ingkar janji kan Sayang ? Jawab aku. Tanya bara penuh dengan harapan. Dan memegang pipiku lembut.

Maaf Bar, Aku gak bisa, aku memilih untuk meninggalkan kamu dan mengingkari apa yang udah aku janjikan dengan kamu, Dan maaf untuk sebesar-besarnya. Semoga kamu dapat perempuan yang lebih dari aku. Semoga kamu akan bahagia melebihi aku. Jawabku sambil melepaskan tangannya. Dan menahan tangisku.

Hahaha.... Cinta, sekarang bukan ulang tahunku. Kamu jangan berbohong. Atau sekarang hari sepesial atau hari kebohongan, iya ? Sambil bara mencari telfonnya.

Bara stop. Aku bicara apa adanya. Aku 2 Minggu lagi akan jadi istri orang lain. Jadi aku harap kamu bisa melepaskan aku Bar, kita gak cocok. Kita pacaran sudah lebih dari 6 tahun dan orang tua kita gak merestui jadi aku harap kamu....

***Aku harap apa Cinta, kamu lebih memilih orang baru dari pada aku pacar kamu yang susah senang kita lalui bersama ? Cinta, Selama 6 tahun, kita lakui semua masalah tanpa perpisahan. Cuma karna ayah kamu punya hutang dan bisnis ayah kamu menurun kamu rela menjual harga diri kamu kepada orang lain untuk ayah kamu ? Kamu jangan jadi cewek murahan Cinta.

Plakk***. Tepat aku menampar Bara dipipi kanannya.

***Cinta, kamu ?

Kamu apa ? Kamu cewek murahan, begitu ? Bar, selama 6 tahun, aku gak pernah kecewa dengan kamu, gak pernah marah besar sama ku, gak pernah sakit hati sama kamu. Dan aku gak pernah sama sekali menampar seseorang apalagi dia orang yang aku sayangi. Asal kamu tau, Gara-gara ayah kamu yang selalu meniru resep ayahku sampai bilang bahwa ayahku mencuri resep rahasia ayahmu dan menfitnah yabg macam-macam sehingga ayah aku sampai kehilangan pelanggan setia dan bangkrut, itu semua karna ayah kamu. Dari dulu ayah kamu selalu mencari-cari kesalahan ayah aku Bar.Dan itu selaku aku tutupi dari kamu, aku kesal Bar aku marah sama ayah kamu, yapi aku diam, karna aku menghargai kamu sebagai kekasihku. Dan lagi ayah kamu selalu mengtai aku anak murahan, anak gak tau diri, anak ini dn itu, semua aku biarkan. Asalkan bukan kamu yang bilang. Tapi sekarang kamu sendiri yang bilang Bar. Maaf Bar, hubungan kita selesai sampai disini. Dan terimakasih atas semua yang kamu berikan kepada ku. Dan maaf jika aku belum bisa membuat kamu bahagia***. Aku sangat kesal dan sakit hati dengan apa yang diucap Bara kepadaku. Semua aku tahan karna aku sangat menghargai Bara. Sampai aku pernah diculik dan hampir dibunuh oleh orang suruhannya ayah Bara, tapi aku tetap menghormati beliau. Karna semua itu demi bara.

Cinta, bukan itu maksud ku. Aku gak mau pisah dari kamu. Maaf aku gak bermaksud untuk membuat kamu kecewa Cin. Maaf in aku Cinta. Sambil memegang tanganku.

Bara, Kami pernah berjanji kepadaku untuk membunuh orang yang menculik dan ingin membunuhku. Sampai aku akan susah punya anak karna kejadian waktu itu. Aku hampir mati karena siksaan pada waktu itu. Apalagi yang paling banyak lukanya ada pada perutku. Apa kamu tau siapa orangnya, dan tetap ingin membunuhnya ?

Tanyaku dengan wajah dingin.

Pasti Cinta. Siapapun yang telah mencelakai kamu, orang yang paling aku sayang. Maka aku akan membuat hidup orang itu gak akan tenang. Percaya sama aku Cinta. Ucap bara.

Asal kamu tau Bar. Orang yang telah mencelakai aku adalah Firman. Ayah kamu sendiri. Bisiku pada Bara. Yang langsung membuat Bara melepaskan genggaman tangku. Aku tau bara syok dan gak percaya. Tapi ayah Bara sendiri yang bilang kepadaku dan kedua orang tuaku. Sehingga orang tuaku sangat marah dan melarang keras untuk aku bersama Bara. Tapi karna aku sangat sayang dan gak tega kalu bara sampai tau, akhirnya aku memohon kepada ayahku untuk merahasiakan nya.

Kami bohong kan Cin. Kamu cuma menakutiku agar aku mau lepasin kamu, iya kan ?.

Terserah kamu Bara. Kamu bisa tanya ayah kamu. Dia masih sehat kan. Udah dulu Bar, aku mau istirahat. Besok aku masih harus mengurus acara pernikahan ku. Ohhh ya, kamu jangan lupa datang ya Bara. Jawabku sambil mengusap air mata ku dan langsung pergi meninggalkan nya.

Cinta, Cinta. Aku mohon, kamu cuma bercanda kan. Cinta bilang sama aku kalau kamu masih mencintai aku. Cinta......

Aku langsung mengunci kamar dan menangis sejadi-jadinya. 6 tahun Hanya bisa jadi kenangan. Aku sakit dan kesal. Tapi aku lebih sakit lagi jika mengingat kejadian 3 tahun yang lalu. Semua karna ayah Bara. Dan sekarang aku gak akan bisa untuk direndahkan lagi olehnya. Aku akan membuat diriku melupakan anaknya untuks selamanya dan mulai hidup baru.

...****************...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!