Ngidam

"Sayang. Kamu lagi apa?". Tanya Vian baru selesai mandi.

"Buah strawberry ku mana ?". Tanya Cinta cemberut sambil mencari dikulkas dapur.

"Katanya gak mau, yaa... aku makan". Jawab Vian ragu. Cinta yang mencari-cari langsung berhenti dan menoleh ke Vian.

"Ha ? Semua ?". Kaget Cinta.

"Iya". Jawab Vian pelan.

"Kenapa semua, kalau aku mau gimana? Kamu.... hih". Kesal Cinta menghentak kan kakinya dilantai lalu pergi kekamar.

"Sayang..... Sayang...... ". Panggil Vian mengejar cinta.

"Sayang.... Maaf yaa. Ku kira kamu gak mau, jadi aku...".

"Habiskan semua ?". Potong Cinta sambil menangis.

"Maaf yaa, nanti aku belikan lagi yaa". Jawab Vian memeluk Cinta.

"Sekarang". Isak Cinta.

Vian menghela nafas panjang dan mencona untuk tersenyum.

"Baiklah, aku siap-siap dulu yaa Sayang. Kamu mau apa lagi selain Strawberry?". Tanya Vian sambil mengambil jaket dan kunci mobil.

"Coklat" Jawab Cinta tersenyum.

"Baik, Kamu tunggu dulu yaa" Kata Vian mengelus lembut rambut istrinya itu. Vian pun pergi ke minimarket untuk membeli beberapa buah agar jika Cinta menginginkan buah lainnya tinggal ambil dikulkas saja.

Setelah selesai membeli Vian pun pergi menuju kasir untuk membayar nya. Saat membayar dikasir nampak ada seseorang yang terus memperhatikan Vian sampai dia keluar dari minimarket itu.

"Vian.... Yaa itu tadi Vian suami Cinta. Aku harus mengikuti dia". Kata Kirana dari kejauhan.

Kirana yang mengikuti Vian dari belakang sampai dihotel dimana Vian dan Cinta tinggal.

"Ternyata keberuntungan berpihak kepada ku. Jika mereka tinggal dihotel ini, maka Bara pasti juga tinggal disini". Kata Kirana dengan senyum sinisnya itu. Dia pun kembali kehotel dimana dia tinggal. Setelah dia tau dimana tempat Cinta berada, dia akan mencari Bara besok saja. Yang terpenting adalah dia sudah mendapatkan tempat tinggal mereka.

"Sayang....". Panggil Vian membawakan buah strawberry.

"Kenapa lama sekali". Kata Cinta yang sudah bosan menunggu.

"Maaf Sayang. Tadi sangat antri, jadi maaf yaa. Ini kamu makan". Jawab Vian memberikan buah itu.

"Suapi aku". Jawab manjanya. Vian hanya tersenyum dan mengikuti kemauan istrinya itu. Dia sangat senang jika Cinta bermanja-manja seperti ini. Jadi semakin menggemaskan.

***

"Kira-kira Vian bulan madu dimana yaa. Aku sangat merindukan nya". Batin Laura sambil membaringkan tubuhnya disofa rumahnya.

"Laura, kamu gak kekantor hari ini". Tanya Papa nya.

"Buat apa?". Jawab Laura santai.

"Buat apa katamu. Laura, kamu Papa jodohkn dengan anak teman Papa yang sudah mapan dan kaya raya kamu tidak mau dan memilih untuk meneruskan perusahaan Papa. Tapi sekarang kamu bilang buat apa? Apa kamu sedang mempermainkan Papa". Bentak Papa nya.

"Haduh pa, siapa yang mau nikah sama dia. Aku cuma mau nikah sama Vian titik". Jawab Laura.

"Vian lagi Vian lagi. Ingat Laura, Vian sudah menikah. Jangan memikirkan dia, jagan seperti wanita murahan yang ingin merebut suami orang. Jaga kehormatan kita. Kamu ingat itu". Tegas Papa nya dan meninggalkan Laura.

"Hah...... ". Kesal Laura membanting vas bunga. didepan nya.

***

"Kirana". Kaget Bara saat membuka pintu kamar nya.

"Boleh aku masuk?". Tanya Kirana.

"Ngapain kamu kesini". Bentak Bara.

Kirana tanpa menjawab langsung masuk kekamar Bara.

"Hey, jangan masuk kamar orang sembarang. Hey berhenti...". Teriak Bara.

"Aku calon istrimu, mengapa aku gak boleh masuk kekamar calon suamiku sendiri". Jawab Kirana sambil duduk ditepi kasur milik Bara.

"Sekarang kamu pergi dari sini". Bentak Bara.

"Gak mau". Jawab Kirana balik. Bara sangat kesal dengan kehadiran Kirana saat ini. Tadinya dia ingin mencari Cinta lagi tapi karna kehadiran Kirana tiba-tiba seperti ini, seperti nya dia akan mengurungkan niatnya itu.

"Aku ada urusan. Kamu pergilah. Atau aku akan memanggil security untuk menyeretnya mu keluar dari sini". Ucap Bara dan Kirana mulai kesal.

"Lakukan saja jika kamu berani". Jawab Kirana membuka kancing bajunya dan melihatkan gunung kembarnya.

"Ap-ap yang ka-kamu lakukan". Jawab Bara panik.

"Aku akan bilang ke security kalau kamu ingin menindas ku". Jawab Kirana berjalan mendekati Bara.

"Jangan gila kamu, dasar wanita murahan". Caci Bara sambil menghindari Kirana. Kirana terus berjalan hingga membuat Bara terduduk di sofa dan Kirana mulai duduk manja dipangkuan Bara.

"Menyingkir dari pangkuan ku wanita rendahan". Bentak Bara.

Kirana tak menghiraukan dan menggesek kan gunung kembarnya ketubuh Bara. Munafik jika Bara tak tergoda, karna tubuh Kirana yang se*y itu membuat benteng pertahanan Bara hancur.

"Ayolah Bara,Aku tau kamu menginginkan nya bukan". Goda Kirana membisikkannya membuat Bara gemetar.

"Menyingkir lah" Bentak Bara dan mendorong kuat tibuh Kirana sampai dia terjatuh kelantai.

"Awww, Sakit". Jawabnya.

"Aku bilang keluar dari kamar ku". Jawab Bara pergi menuju kamar mandinya. Dia ingin menenangkan pusaka milik nya yang sudah berdiri sejak Kirana menggoda nya.

Kirana tersenyum bahagia, dia tau bahwa Bara merespon tubuhnya. Hanya saja dia masih munafik. Kirana melihat secangkir kopi milik Bara yang belum diminum dia pun berjalan menuju secangkir kopi itu dan memasukkannya obat perangsang keminumannya.

Kirana mengancingkan kembali bajunya dan duduk lagi di tepi kasur menunggu korbannya meminum kopi itu. Tak lama kemudian Bara keluar.

"Mengapa masih disini, aku bilang keluar". Bentak nya lagi.

"Aku tak akan berbuat seperti tadi. Aku hanya ingin disini terlebih dahulu, dan aku tak akan mengganggu mu lagi". Jawab kirana.

Bara pun percaya dan tak menghiraukan keberadaan Kirana. Dia menyibukkan diri untuk mencari Cinta dengan melihat postingan Cinta dimedsos. Dia masih belum bertemu dengan Cinta sejauh ini, padahal dia sangat yakin jika Cinta juga berada dihotel ini.

Setelah dia lumayan lama mengecek, dia pun mengambil secangkir kopi yang dia buat sendiri tadi, tanpa berfikir panjang dia meminum habis karna sudah dingin. Dia pun meletakkan cangkir itu dan memainkan ponselnya lagi.

"Target sudah meminumnya. Sempurna". Batin Kirana membuka seluruh pakaiannya dan memakai baju tidur se*i yang dia bawa.

Tak lama kemudian Bara merasakan badannya sangat panas dan tak nyaman.

"Kenapa aku seperti, padahal AC nya aku dinginkan. Tapi kenapa tubuhku sangat panas dan tak nyaman". Batin Bara dan kepala nya sedikit pusing. Rasanya dia sedikit binggung.

Kirana berjalan mendekati Bara yang sudah merasakan ter*ngs*ng itu. Dia duduk dipangkuan Bara sambil menempelkan gunungnya itu ditubuh Bara. Bara menolak tapi tubuhnya menginginkan nya.

Karna pengaruh obat dia menarik Kirana dan mencium nya dengan agresif. Kirana membalas dan menarik nya kekasur. Kirana membuka baju tidurnya dan menggesek kan miliknya ke milik Bara yang sudah berdiri itu.

"Apa kamu menginginkan Sayang". Tanya Kirana manja.

Bara yang kehilangan kendali itu menarik Kirana dan menindih nya. Dia menciumi leher kirana dan turun kegunungnya. Dia melepas bra yang dikenakan Kirana dan mulai ******* kedua beda itu bergantian. Bara sangat agresif karna baru pertama kali ini dia merasakan kenikmatan itu. Selama ini dia hanya boleh mencium kening Cinta saja dan selebihnya Cinta melarang nya.

Kirana dengan lincah melepaskan baju Bara dia mengalungkan tangannya dileher Bara. Dia sangat menikmati ciuman dari Bara.

Kirana m*nd*s*h. Bara semakin semangat setelah mendengarnya dia turun kebawah melihat milik Kirana yang sudah basah itu, dia melepas Celana Kirana dan menekuk lututnya. Dia mulai bermain dengan milik Kirana itu.

"Bar akkh". Teriak Kirana yang hilang kendali oleh Bara. Bara yang terus memainkan miliknya sampai pelepasan pertama nya. Bara dengan cepat membuka celana nya dan memasukkan miliknya ke milik Kirana.

Kirana kesakitan. Dia baru pertama kali ini merasakan sakit saat miliknya diterobos paksa.

"Akhh"Teriak Kirana kesakitan. Dia meremas kasur dan mengigit bibir bawahnya itu.

Bara yang merasakan miliknya seperti dipijat didalam sana menikmati nya. Dia kemudian menggerakkan miliknya membuat Kirana ********. Semakin cepat Bara menggoyangkan miliknya sampai mereka mencapai puncaknya bersama. Bara yang lemas setelah pelepasan nya itu dia menjatuhkan badannya ketubuh Kirana. Nafas mereka masih tergesa-gesa setelah melewati kenikmatan yang mereka lakukan bersama. Kirana tersenyum puas dapat membuat Bara melakukan nya bersama nya.

...****************...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!