02

"Saat ini aku masih punya waktu sekitar satu tahun sampai Origin mulai menyebar, dan masih ada satu tahun lebih sampai perusahaan ini bangkrut.. " Ucap Bagas

"TabunganKu saat ini aku rasa masih bisa bertahan untuk hidup ku dan aduk ku selama satu tahun..

Tapi untuk bertahan selama masa penyebaran Origin, selain bahan makanan yang mulai mahal dan larangan keluar rumah. Akan lebih baik jika aku gunakan untuk berlatih, jadi lebih baik aku harus mulai menyiapkan semua bahan makanan dari sekarang.. "

"Lalu.. Diantara Core Monster yang aku tau, Thunder Kirin adalah yang terbaik. Ia memiliki kekuatan dan kecepatan yang bagus serta serangan petir yang kuat.. " Kata Bagas masih memikirkan apa yang akan ia lakukan.

"Namun.. Aku akan memilih jalan untuk menjadi yang terkuat, jadi aku harus memilih cara yang lebih baik.. "

"Walaupun kuat, itu takan bisa bertambah kuat lagi..

Dan jika aku ingin menjadi yang terkuat tanpa mengandalkan para sampah lainnya, aku harus memilih Monster yang memiliki potensi lebih baik.. "

"Oh benar, aku tau apa yang harus aku pilih..

Walaupun jalanku mungkin akan lebih sulit, tapi jika aku memilih Coret itu. Pasti aku akan bisa menjadi yang terkuat dan akan terus menjadi lebih kuat.. "

"Dan sekarang aku harus memikirkan untuk Hana (adiknya) juga..

Di kehidupan sebelumnya ia memiliki kecenderungan sebagai seorang Archer, jadi aku perlu memikirkan Core yang cocok untuknya.. " Ucap Bagas sambil mengamati padat dan macetnya lalulintas di jalanan di bawah gedung tempat ia bekerja.

Ini adalah pemandangan yang biasa ia lihat di kota jakarta, macet dan bising suara kendaraan menjadi lagu dan pemandangan yang tak bisa di pisahkan.

"Aku hanya bisa memikirkan beberapa ras monster saja, Ras Luwak Langit sangat hebat dalam serangan menyelinap dan jarak jauh. Namun dengan karakternya aku pikir Hana takan suka dengan baunya yang khas itu.. "

"Jadi itu bisa dikecualikan.. Jadi pilihan lain hanya ada Dark Elf, Sky dragon dan Garuda.. "

"Baiklah, biarkan nanti Hana memilih sendiri apa yang ia suka.. Bagaimana pun juga ini akan menjadi kekuatannya, aku hanya berharap ia bisa menjaga diri saja.. " Ucap Bagas.

.

.

. __________\=Skip\=_________.

Saat jam pulang kerja akhirnya tiba, dan Bagas bergegas pulang..

Ia keluar dari ruangannya dan berjalan menuju lift.. Lalu saat ia hendak menunggu untuk bisa masuk ke dalam Lift, ia melihat seseorang yang membuat amarahnya kembali muncul.

Ia saat ini melihat beberapa orang sedang mengantri juga di depan Lift, namun ia fokus pada seorang laki-laki dan perempuan di sana. Itu adalah Leonardo dan Jeni.

Leonardo adalah anak dari bos perusahaan tempat Bagas bekerja saat ini, sedangkan Jeni adalah pegawai di sini sama seperti Bagas dan ia adalah kekasih Bagas.

Melihat kedua orang yang sudah bersekongkol dan membunuhnya di kehidupan sebelumnya, hal ini membuat Bagas sangat emosi. Ia tanpa sengaja mematahkan pena di tangannya.

"Kau harus sabar.. Kau harus sabar Bagas..

Ini adalah waktu sebelumnya mereka menghianatimu.." Gumam Bagas.

Lalu ia mencoba tersenyum dan kemudian berjalan ke arah Lift.

"Hai Sayang.. " Ucap Jeni sambil sedikit menjauh dari Leo ketika ia melihat Bagas.

Bagas hanya mengangguk tanpa menjawab Jeni, ia kemudian melihat ke arah Leo.

"Hai Leo.. " Ucap Bagas.

"Oh Hai Kara.. Bagaimana, apakah kau mau ikut bersama kami..? Kebetulan kami akan mengadakan pesta di Daerah pantai Ancol.. " Ucap Leonardo.

"Pesta..?? " Gumam Bagas.

Kemudian ia mengingat kembali di ingatannya. Dan dalam ingatan kehidupan sebelumnya, Bagas mengingat memang Leo mengadakan pesta.

Namun ia ingat saat itu ia melihat Jeni berpelukan dengan Leo, namun mereka mengatakan bahwa Leo hanya menolong Jeni yang hampir jatuh saja.

Dan baru kali ini ia sadar bahwa Mereka berbohong, dan sepertinya mereka memang sudah selingkuh sejak saat ini.

Kembali mengingat itu membuat Bagas semakin marah. Namun ia mencoba menahannya.

"Tidak.. Terimakasih, aku ada urusan hari ini untuk menemani adikku.. " Ucap Bagas.

"Oh sayang sekali kau tak bisa ikut.. " Kata Leo.

"Oh Maaf.. Aku harus kembali ke ruangan ku, ada sesuatu yang tertinggal di sana.. " Ucap Bagas.

Kemudian ia berbalik pergi kembali dari sana.

"Apakah kamu merasakan bahwa Bagas sepertinya bersikap aneh kepadaku..? " Bisik Jeni ke Leo.

"Apakah seperti itu..? Aku tak merasakannya.. " Ucap Leo.

"Lupakan.. Jika ia tak ikut, kita bisa berpesta sepuasnya hari ini.. "

"Emm.. Kau benar.. " Ucap Jeni sambil tersenyum kepada Leo.

.

.

. __________\=Skip\=_________.

Sementara itu Bagas yang kembali ke ruang kerjanya.

"Sial.. Sial.. Sial..!! Aku benar-benar bodoh sampai tak mengetahui hal semacam ini sebelumya..!! " Ucap Bagas sambil memukul tembok di dalam ruangannya.

"Tenang.. Tenang.. Tenang.. Aku masih punya kesempatan mengubah semuanya sekarang.. " Ucap Bagas sambil menghela nafasnya perlahan.

Ia kemudian menyaksikan Jeni pergi bersama dengan Leo mengendarai Mobil miliknya..

"Aku akan membuat kalian berdua membalas semuanya.. " Gumam Bagas.

Kemudian ia pun pergi dari sana dan menggunakan taksi untuk pulang ke rumah..

Ia saat ini tinggal di sebuah rumah peninggalan orang tuanya bersama adiknya yang saat ini masih kuliah.

Sesampainya di rumah, Bagas mulai menyiapkan segalanya. Ia mulai memesan berbagai kebutuhan makan secara online dalam jumlah banyak.

Ia juga mulai menyiapkan pekarangan belakang rumahnya untuk memelihara beberapa binatang yang bisa di konsumsi, dari ayam sampai kelinci. Dan Bagas menggantikan ikan hias di kolam ikannya menjadi ikan konsumsi juga.

Setelah menyiapkan semuanya ia beristirahat sejenak. Ia melihat waktu sudah jam 7 malam.. Biasanya Hana akan pulang sekitar jam 8 karena ia mengambil kelas sore.

Bagas mulai menyiapkan makanan untuk mereka makan, namun karena ia terlalu lelah. Akhirnya ia hanya memesan makanan cepat saji.

Lalu Bagas memutuskan beristirahat di sofa sampai tak sadar ia akhirnya ketiduran di sana.

.

.

. __________\=Skip\=_________.

Beberapa menit kemudian.

"Kaka..!! Aku pulang..!! Kak..??!! " Teriak seorang wanita yang masuk ke rumah Bagas. Itu adalah Hana yang baru saja pulang kuliah.

"Apa kaka belum pulang..? "

Lalu Hana masuk dan melihat Bagas tertidur di sofa rumahnya.

"Sepertinya kaka terlalu capai Akhir-akhir ini..

Terimakasih untuk semuanya kak, aku sama sekali tak menginginkan apapun tapi kau selalu saja berusaha untuk membuatku bahagia.. " Ucap Hana saat mengamati tidurnya Bagas yang terlihat kelelahan.

"Apakah mungkin aku lebih baik berhenti kuliah saja..? Agar kaka tak terbebani lagi..? " Gumam Hana.

"Ehh.. Kau sudah pulang Hana.. Mari makan.. " Ucap Bagas begitu ia bangun.

"Emm.. Mari makan bersama.. "Ucap Hana.

Kemudian mereka mulai makan dan di saat makan itu mereka mulai mengobrol bersama.

" Hana.. Aku ingin kau berhenti berkuliah, dan mulai sekarang aku ingin kau fokus pada latihan memanah mu... " Ucap Bagas

"Apa..? Aku tau kakak pasti capek memikirkan biaya kuliahku.. Tapi bukankah biaya untuk latihan memanah jauh lebih mahal..? " Tanya Hana.

"Ini bukan tentang kesulitan masalah uang, tapi kaka memiliki rencana lain..

Apa kau percaya pada kaka..? " Tanya Bagas.

"Ya.. Hana percaya.. " Ucap Hana.

Ia sudah tinggal bersama Bagas sejak orang tuanya meninggal sepuluh tahun lalu akibat kecelakaan.

Dan saat itu Hana baru berusia 9 tahun sementara Bagas berusia 17 tahun. Sejak saat itu Bagas sudah mulai bekerja untuk mencukupi biaya kehidupan dan biaya sekolah Hana.

Bagi Hana, sosok Bagas selalu menjadi kakak, teman dan Ayah bagi Hana. Ia selalu melindungi dan menjaga Hana setiap saat.

"Kalau begitu, mulai besok kau bisa mulai menyiapkan semuanya. Kau bisa meminta pengunduran diri dari tempat mu kuliah dan berpamitan dengan Teman-teman mu di sana.. " Ucap Bagas.

"Kalau boleh tau memang kenapa kaka menyuruh mu melakukan itu..? " Tanya Hana.

"Kaka tak bisa mengatakannya saat ini, yang jelas ini akan bermanfaat untuk masa depan kita.. " Ucap Bagas.

"Baiklah.. Aku akan melakukan seperti yang kaka katakan. " Kata Hana.

Setelah itu mereka menyelesaikan makanan mereka dan beristirahat setelahnya. Karena Bagas sudah terlalu lelah hari ini.

.

.

. __________\=Skip\=_________.

Keesokan harinya sebelum Bagas pergi ke perusahaan, ia menyempatkan diri mengubah penampilannya.

Ia memotong rambutnya menjadi undercut atau pendek bagian bawahnya, ia juga melepaskan kacamatanya.

Bagas termasuk orang yang memiliki mata Min (- ) karena terlalu sering bekerja di depan komputer, jadi ia selalu memakai kacamata.

Dan pada akhirnya matanya akan sembuh pada saat Origin mulai menyebar. Setelah itu Bagas kemudian bergegas berangkat kerja, karena jam kerjanya adalah mulai jam setengah sembilan sampai jam setengah lima sore.

Bagas pada pagi harinya bekerja seperti biasa Dan pada siang harinya, ia menemui bagian personalia untuk memberikan surat pengunduran dirinya.

Setelah itu ia mengabari Jeni untuk bertemu di kantin lantai bawah perusahaan. Ia ingin mengatakan sesuatu.

"Hai sayang.. Waoo kau mengubah penampilan mu

.? Kau terlihat lebih baik sekarang.. " Ucap Jeni.

"Terimakasih.. " Kata Bagas

"Ada apa..? Apakah kau ingin mengajakku jalan-jalan lagi..?? " Ucap Jeni.

"Tidak.. Aku kali ini ingin menemui mu karena aku ingin mengatakan bahwa mulai saat ini aku akan berhenti bekerja di sini. . " Ucap Bagas.

"Apa..??!! Lalu bagaimana kamu akan mengajakku berkencan jika kau tak bekerja..?

Bagaimana caranya kau akan mengadakan pesta ulang tahunku kali ini..?? " Tanya Jeni.

Ia selama ini selalu menghabiskan banyak uang milik Bagas. Karena itulah saat ia mendengar Bagas berhenti bekerja, ia sangat marah.

"Ya.. Karena itu juga aku ingin mengatakan hal lainnya... " Ucap Bagas.

"Apa itu..? " Tanya Jeni yang kesal.

"Kita putus mulai sekarang..

Selamat tinggal... " Kata Bagas. Ia langsung meninggalkan Jeni yang terbengong di sana.

Jeni tak menyangka bahwa Bagas yang selama ini ia anggap sebagai sesok yang selalu mengejarnya dan selalu menuruti semua keinginannya akan mengatakan putus seperti itu.

Terlebih lagi wajah Bagas sepertinya sama sekali tak menyesali saat mengatakan itu, itu bagaikan Bagas telah menyiapkan semuanya..

Dan semua gerakan-gerakan sepertinya sangat alami dan tak terburu-buru. Itu membuktikan bahwa dengan mereka putus Bagas merasa lega dan tak terbebani sama sekali.

.

.

. Bersambung

Terpopuler

Comments

Udin Bahar

Udin Bahar

lanjut thor

2023-10-22

0

siuuuuuuuu

siuuuuuuuu

hm adiknya pasti op

2022-11-19

0

Reyshia Ratu

Reyshia Ratu

masih menyimak alur cerita

2022-05-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!