Episode 4 Nostalgia Masa Kecil

Sesampainya di pesantren Rayhan disambut hangat oleh kakak sepupunya. Iqbal merasa senang saat melihat Rayhan mau ikut bersama Abah dan Umminya. Akhirnya mereka saling melepas rindu setelah lama tidak bertemu.

       

“Assalamualaikum, kak.” Kata Rayhan mengucapkan salam.

       

“Waalaikum salam, Ray. Alhamdulillah akhirnya kita bisa bertemu juga. Bagaimana kabarmu?” sahut Iqbal yang langsung menyambut Rayhan dengan pelukannya.

       

“Alhamdulillah baik kak. Kakak sehat kan?” jawab Rayhan setelah Iqbal melepaskan pelukannya.

       

“Alhamdulillah kakak juga baik. Abah, ummi, mari kita masuk.” Lanjut Iqbal tak lupa menyalami kedua orang tuanya. Kemudian mereka masuk kedalam rumah.

     

“Iqbal mulai hari ini Rayhan akan menginap beberapa hari disini. Jadi Rayhan bisa membantumu mengurus pesantren ini.” Ujar Abah kepada Iqbal.

     

“Sungguh bah? Alhamdulillah Iqbal senang mendengarnya. Pasti Rayhan akan sangat membantu di pesantren ini.” Jawab Iqbal sembari menepuk lembut pundak Rayhan.

     

“Kak Iqbal terlalu berlebihan, aku kan tidak sepandai kak Iqbal dalam masalah agama. Justru Rayhan yang akan banyak belajar dari kakak dan santri disini.” Sahut Rayhan merasa tidak pantas menerima pujian dari Iqbal.

     

“Kamu ini terlalu merendah Ray. Kakak tau kemampuanmu.” Ucap Iqbal dengan yakin.

     

“Ya sudah nak kamu antarkan Rayhan ke kamarnya biar dia istirahat dulu. Pasti lelah setelah perjalanan jauh.” Sahut Ummi memotong pembicaraan mereka.

     

“Baik Ummi. Ayo Ray.” Jawab Iqbal yang langsung mengambil alih tas Rayhan dan mengantarkan Rayhan ke kamarnya.

Sesampainya dikamar, Iqbal menyuruh Rayhan untuk beristirahat. Namun Rayhan menolak, dia lebih memilih mengajak kakaknya berkeliling pesantren. Rasanya dia sangat rindu dengan suasana pesantren ini setelah lama tidak berkunjung kemari.

Iqbal yang tidak bisa menolak keinginan Rayhan akhirnya menurutinya. Dia mengajak Rayhan berjalan-jalan mengelilingi pesantren. Sembari mengenang masa kanak-kanak mereka yang pernah dihabiskan dipesantren ini.

       

“Wah ternyata pesantren ini sudah banyak perkembangannya ya kak. Sudah banyak gedung-gedung baru.” Kata Rayhan seraya mengamati gedung yang berjejer didepannya.

     

“Iya Ray. Alhamdulillah sekarang pesantren ini banyak peminatnya. Jadi pembangunannya harus tetap dilakukan untuk memenuhi sarana dan prasarana dipesantren ini. Agar para santri juga nyaman tinggal disini.” Jawab Iqbal menjelaskan secara detail.

     

“Nah ini asrama santriwan (santri putra), disini satu kamar biasanya terdiri dari 10-12 santri. Ada fasilitas ranjang susun dan lemari. Kalo yang diujung itu adalah aula yang biasa digunakan para santri untuk berkumpul atau memurajaah pelajaran mereka. Mari sekarang kita ke kantor para Ustadz.” Lanjut Iqbal menjelaskan setiap gedung yang ada disana. Rayhan mengikuti langkah kakaknya. Namun langkahnya seketika berhenti saat berada disebuah bangku yang ada dibawah pohon mangga.

       

“Ada apa Ray?” tanya Iqbal saat menyadari Rayhan menghentikan langkahnya.

       

“Bukankan ini pohon mangga tempat biasa kita belajar mengaji dulu kak? Ternyata pohon ini sudah tumbuh besar. Rasanya waktu itu masih kecil bahkan kalau kita mau mengambil buahnya saja tidak harus naik kepohonnya.” Ujar Rayhan sembari bernostalgia memandangi pohon mangga itu.

     

“Iya Ray dulu setiap libur sekolah kamu dan Saffa selalu menginap dipesantren ini dan kita belajar mengaji bersama dibawah pohon ini. Tak terasa ya waktu berjalan begitu cepat, sekarang kita sudah beranjak dewasa.” Jawab Iqbal yang ikut memandangi pohon tersebut.

       

“Enak ya kak kalau jadi anak kecil itu. Tahunya cuman main dan belajar, tidak perlu memikirkan masalah yang membuat kita menjadi bingung. Beda dengan orang dewasa yang selalu memiliki masalah bahkan selalu datang secara bertubi-tubi.” Lanjut Rayhan mimik wajahnya berubah menjadi sendu.

       

“Ray… setiap manusia itu pasti akan diuji oleh Allah. Tugas kita sebagai hamba-Nya hanya perlu iklas dan tawakal serta berikhtiar melewati dan menghadapi setiap masalah yang datang. Kamu harus ingat Ray Allah tidak akan menguji hamba-Nya diluar batas kemampuannya. Jika Allah memberikan cobaan kepada hambanya. Berarti Allah yakin bila kita dapat menghadapi ujian dari-Nya.” Kata Iqbal yang mulai mengerti jika Rayhan kembali teringat tentang masalahnya.

     

“Kakak benar, aku tidak boleh terus-terusan terpuruk seperti ini. Sudah saatnya aku bangkit dan melupakan semuanya.” Jawab Rayhan berusaha tersenyum dan menghilangkan rasa sedihnya.

     

“Ya sudah ayo kita lanjutkan. Katanya mau melihat kantor para ustadz.” Ajak Iqbal kemudian. Rayhan kembali mengikuti langkah kakaknya. Meskipun umur Iqbal satu tahun lebih muda dari Rayhan. Namun Iqbal memiliki sikap yang lebih dewasa dan bijaksana dibanding Rayhan. Status Iqbal yang menjadi anak dari paman Rayhan (kakak dari papa Rayhan) otomatis menjadikannya sebagai kakak.

       

“Nah ini dia kantor ustadznya, ayo masuk Ray. Assalamualaikum.” Ucap Iqbal sembari membuka pintu kantor. Terlihat beberapa orang ustadz sedang berada didalam. Mereka langsung berdiri saat melihat Iqbal memasuki ruangan tersebut.

     

“Waalaikum salam, Gus Iqbal.” Seru semua ustadz yang ada disana. Gus adalah panggilan yang biasa disematkan didepan nama anak laki-laki  seorang Kiyai.

     

“Tidak apa-apa ustadz lanjutkan saja pekerjaan kalian. Aku hanya ingin mengajak adikku melihat-lihat pesantren ini.” Kata Iqbal mempersilahkan para ustadz kembali bekerja. Mereka pun mengikuti perintah Iqbal. Tetapi ada satu orang ustadz yang sudah cukup umur menghampiri Iqbal dan Rayhan.

     

“Ini mas Rayhan kan Gus?” tanya Ustadz itu.

     

“Benar Ustadz, bagaimana ustadz bisa mengenal saya?” jawab Rayhan merasa heran. Padahal dia merasa baru pertama kali ini bertemu dengannya.

     

“Apa kamu tidak mengingat ustadz Soleh. Beliau adalah ustadz yang mengajari kita mengaji saat kecil. Beliau adalah ustadz senior disini. Jadi Abah menjadikannya sebagai penanggung jawab di asrama putra.” Sahut Iqbal mencoba mengingatkan Rayhan.

     

“Masyaallah ustadz Soleh. Maafkan Rayhan yang tidak mengenali ustadz. Bagaimana kabar ustadz?” ujar Rayhan langsung mencium tangan ustadz Soleh.

     

“Alhamdulillah saya baik mas. Bagaimana kabar mas Rayhan dan mbak Saffana? Sudah lama sekali kalian tidak berkunjung kemari?” tanya Ustadz Soleh sembari mengelus punggung Rayhan.

     

“Alhamdulillah kami baik ustadz. Saat ini Saffana sedang menyelesaikan studi S1 nya di London. Do’akan semuanya lancar ya Ustadz.” Jawab Rayhan penuh hormat.

     

“Masyaallah ternyata sekarang mas Rayhan dan mbak Saffana menjadi orang-orang hebat. Insyaallah bapak akan selalu mend’oakan yang terbaik untuk kalian. Kalau begitu saya permisi dulu mas, Gus, masih ada pekerjaan yang harus saya selesaikan.”  Kata ustadz Soleh undur diri.

     

“Baik ustadz, kami juga akan melanjutkan berkeliling. Kami pergi dulu ya ustadz, Assalamualaikum.” Sahut Iqbal langsung berpamitan.

     

“Waalaikum salam.” Jawab para ustadz secara bersamaan. Kemudian Iqbal dan Rayhan melanjutkan perjalanannya.

Setelah itu mereka berjalan menuju belakang pesantren. Disana terlihat beberapa santri sedang ngobrol dan belajar di gazebo. Ada beberapa gazebo disana dan hampir setiap gazebo terlihat penuh dengan santri. Semua santri langsung menunduk saat melihat Iqbal berada disana. Begitulah sikap para santri biasanya mereka akan sangat menghormati ustadz yang lewat didepan mereka. Mereka akan menunduk sembari memberikan salam.

       

“Banyak juga ya kak santrinya?” tanya Rayhan sembari mengamati semua santri yang ada disana.

       

“Alhamdulillah Ray. Sekarang kita kemasjid ya.” Ajak Iqbal kemudian.

       

“Kak yang dibalik tembok itu masih area pesantren juga?” tanya Rayhan yang penasaran melihat pagar pembatas yang ada di depan mereka.

       

“Itu area santriwati (santri putri) disana ada asrama, aula, dan kelas untuk mereka belajar. Sama seperti yang ada di sini.” Jawab Iqbal menjelaskan.

       

“Oh… berarti pesantern ini sangat luas ya kak?” tanya Rayhan lagi terlihat terkesima.

       

“Iya Ray Alhamdulillah, bahkan ada beberapa warga yang mewakafkan tanahnya untuk pesantren ini.” Lanjut Iqbal menjelaskan.

       

“Itulah yang selalu Rayhan rindukan dari suasana pedesaan Kak. Warganya selalu saling bahu membahu untuk membantu satu sama lain. Mereka selalu hidup dengan tentram dan tenang secara berdampingan. Beda halnya dengan masyarakat kota, mereka hidup secara individual dan saling cuek satu sama lain. Bahkan ada yang tidak mengenal tetangga samping rumahnya sendiri. Makanya sejak kecil Rayhan sangat ingin tinggal di pedesaan seperti ini.” Ucap Rayhan seraya menghirup dalam udara pedesaan yang terasa segar.

         

“Kalau begitu carilah istri disini, siapa tau jodoh kamu ada disini.” Sahut Iqbal secara sepontan.

         

“Kakak ada-ada saja.” Jawab Rayhan sebari berjalan meninggalkan kakaknya. Iqbal hanya tersenyum melihat tingkah laku Rayhan yang terkadang masih kekanak-kanakan. Setelah lelah berkeliling akhirnya mereka memutuskan untuk kembali.

Terus bantu thor untuk like, komen dan vote ya...

Agar thor lebih bersemangat menulisnya

Thor akan berusaha Up setiap hari.

Selamat membaca semoga kalian suka..

maafka jika ada beberapa typo..

Terpopuler

Comments

◕EmBul˙⁠❥⁠˙

◕EmBul˙⁠❥⁠˙

smpai di sini alur ceritanya masih menarik Thor.... untuk pemula itu sudah luar biasa 👍👍👍

2023-12-28

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

aku suka ceritanya

2022-06-23

0

Widya Swara

Widya Swara

ceritanya sangat bagus dan mengalir alami, jarang ada novel begini. Lanjut dan semangat ya Thor

2021-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2 Episode 2 Mencari solusi
3 Episode 3 Pergi ke Pesantren
4 Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5 Episode 5 Pertemuan
6 Episode 6 Perkenalan
7 Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8 Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9 Episode 9 Bertemu Kembali
10 Visual Cast
11 Episode 10 Papa Sakit
12 Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13 Episode 12 Perjanjian
14 Episode 13 Operasi
15 Episode 14 Persetujuan
16 Episode 15 Merupakan Petunjuk
17 Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18 Episode 17 Good News and Bad Mood
19 Episode 18 Khitbah
20 Episode 19 Cemburu??
21 Episode 20 Bangga
22 Episode 21 Kartu Nama
23 Episode 22 Fetting
24 Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25 Episode 24 Asisten Pribadi
26 Episode 25 Sweet Moment
27 Episode 26 Undangan
28 Episode 27 Pernikahan
29 Episode 28 Ucapan Selamat
30 Episode 29 Petuah dari Tetua
31 PENGUMUMAN
32 Episode 30 Malam Resepsi
33 Episode 31 Menjadi Istri
34 Episode 32 Hadiah
35 Episode 33 Pindah Rumah
36 Episode 34 Handpone Baru
37 Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38 Episode 36 Meminta Izin
39 Episode 37 Luka Hati
40 Episode 38 Keteguhan Hati
41 Episode 39 Tak Mendengarkan
42 Episode 40 I'm Back
43 Episode 41 Kedatangan Saffana
44 Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45 Episode 43 Mengagumi
46 Episode 44 Merasa Bersalah
47 Episode 45 Maaf.....
48 Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49 Episode 47 Biar Mas Saja
50 Episode 48 Terlalu Berlebihan
51 Episode 49 Curhat
52 Episode 50 Belajar Memasak
53 Episode 51 Merindukan mu
54 Episode 52 Dinner
55 Episode 53 Ujian Pertama
56 Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57 Episode 55 Nikmati Hari Ini
58 Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59 Episode 57 Menjadi Hangat
60 Episode 58 Hamil...!!!!
61 Episode 59 Penyatuan
62 Episode 60 Pengakuan Rayhan
63 Episode 61 Populer
64 Episode 62 Kabar Bahagia
65 Episode 63 Saffana Ngambek
66 Episode 64 Melepas Rindu
67 Episode 65 Ziarah
68 Episode 66 My Princess
69 Episode 67 Sedikit Posesif
70 Episode 68 Pisah Ranjang
71 Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72 Episode 70 Banyak Pengganggu
73 Episode 71 Kembali Pulang
74 Episode 72 Sepiring Berdua
75 Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76 Episode 74 Kecemasan Orangtua
77 Episode 75 Kejujuran Saffana
78 Episode 76 Menginap di Rumah mama
79 Episode 77 Kehangatan Keluarga
80 Episode 78 Tragedi Dikantor
81 Episode 79 Ujian Tahfidz
82 Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83 Episode 81 Penjelasan
84 Episode 82 Hukuman yang Gagal
85 Episode 83 Sampaikan
86 Episode 84 Membujuk
87 Episode 85 Berjuang Bersama
88 Episode 86 Mas yang Terbaik
89 Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90 Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91 Episode 89 Berdamai
92 Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93 Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94 Episode 92 Sweet Room
95 Episode 93 Assyfa Hilang
96 Episode 94 Mencari.....
97 Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98 Episode 96 Menyelidiki
99 Episode 97 Pencapaian Saffana
100 Episode 98 Terungkap
101 Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102 Episode 100 Apartemen
103 Episode 101 Graduation
104 Episode 102 Garis Dua
105 Episode 103 Suami Romantis
106 Episode 104 Ternyata.....
107 Episode 105 Rencana
108 Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109 Episode 107 Kekuatam Cinta
110 Episode 108 Kejutan
111 Episode 109 Kejutan II
112 Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113 Episode 111 Menguping
114 Episode 112 Berita Buruk
115 Episode 113 Saling Menguatkan
116 Episode 114 Penjelasan
117 Episode 115 Pengakuan
118 Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119 Episode 117 Mencari Barang Bukti
120 Episode 118 Masalah Baru
121 Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122 Episode 120 Konferensi Pers
123 Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124 Episode 122 Pengejaran
125 Episode 123 Melepas Rindu
126 Episode 124 Tentang Tari
127 Episode 125 Tak Ikut Pulang
128 Episode 126 Serahkan Kepolisi
129 Episode 127 Bahagia Yang Datang
130 Episode 128 Merindumu
131 Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132 Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133 Episode 131 Kado Terbaik
134 Episode 132 Rencana Pernikahan
135 Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136 Episode 134 Manja
137 Episode 135 Oleh-Oleh
138 Episode 136 Pernikahan Fatimah
139 Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140 Episode 138 Hari Bahagia I
141 Episode 139 Hari Bahagia II
142 Episode 140 Akhir Kisah....
143 Ekstra Part I
144 Ekstra Part 2
145 Ekstra Part 3
146 Ekstra Part 4
147 Ekstra Part 5
148 Ekstra Part 6
149 Ekstra Part 7
150 Ekstra Part 8
151 Ekstra Part 9
152 Ekstra Part 10
153 Ekstra Part 11
154 Ekstra Part 12
155 Ekstra Part 13
156 Ekstra Part 14
157 Ekstra Part 15
158 Ekstra Part 16
159 Ekstra Part 17
160 Ekstra Part 18
161 Ekstra Part 19
162 Ekstra Part 20
163 Ekstra Part 21
164 Ekstra Part 22
165 Ekstra Part 23
166 Ekstra Part 24
167 Ekstra Part 25
168 Ekstra Part 26
169 Ekstra Part 27
170 Ekstra Part 28
171 Ekstra Part 29
172 Ekstra Part 30
173 Ekstra Part 31
174 Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175 KABAR BARU......
176 SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177 TELAH RILIS
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2
Episode 2 Mencari solusi
3
Episode 3 Pergi ke Pesantren
4
Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5
Episode 5 Pertemuan
6
Episode 6 Perkenalan
7
Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8
Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9
Episode 9 Bertemu Kembali
10
Visual Cast
11
Episode 10 Papa Sakit
12
Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13
Episode 12 Perjanjian
14
Episode 13 Operasi
15
Episode 14 Persetujuan
16
Episode 15 Merupakan Petunjuk
17
Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18
Episode 17 Good News and Bad Mood
19
Episode 18 Khitbah
20
Episode 19 Cemburu??
21
Episode 20 Bangga
22
Episode 21 Kartu Nama
23
Episode 22 Fetting
24
Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25
Episode 24 Asisten Pribadi
26
Episode 25 Sweet Moment
27
Episode 26 Undangan
28
Episode 27 Pernikahan
29
Episode 28 Ucapan Selamat
30
Episode 29 Petuah dari Tetua
31
PENGUMUMAN
32
Episode 30 Malam Resepsi
33
Episode 31 Menjadi Istri
34
Episode 32 Hadiah
35
Episode 33 Pindah Rumah
36
Episode 34 Handpone Baru
37
Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38
Episode 36 Meminta Izin
39
Episode 37 Luka Hati
40
Episode 38 Keteguhan Hati
41
Episode 39 Tak Mendengarkan
42
Episode 40 I'm Back
43
Episode 41 Kedatangan Saffana
44
Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45
Episode 43 Mengagumi
46
Episode 44 Merasa Bersalah
47
Episode 45 Maaf.....
48
Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49
Episode 47 Biar Mas Saja
50
Episode 48 Terlalu Berlebihan
51
Episode 49 Curhat
52
Episode 50 Belajar Memasak
53
Episode 51 Merindukan mu
54
Episode 52 Dinner
55
Episode 53 Ujian Pertama
56
Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57
Episode 55 Nikmati Hari Ini
58
Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59
Episode 57 Menjadi Hangat
60
Episode 58 Hamil...!!!!
61
Episode 59 Penyatuan
62
Episode 60 Pengakuan Rayhan
63
Episode 61 Populer
64
Episode 62 Kabar Bahagia
65
Episode 63 Saffana Ngambek
66
Episode 64 Melepas Rindu
67
Episode 65 Ziarah
68
Episode 66 My Princess
69
Episode 67 Sedikit Posesif
70
Episode 68 Pisah Ranjang
71
Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72
Episode 70 Banyak Pengganggu
73
Episode 71 Kembali Pulang
74
Episode 72 Sepiring Berdua
75
Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76
Episode 74 Kecemasan Orangtua
77
Episode 75 Kejujuran Saffana
78
Episode 76 Menginap di Rumah mama
79
Episode 77 Kehangatan Keluarga
80
Episode 78 Tragedi Dikantor
81
Episode 79 Ujian Tahfidz
82
Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83
Episode 81 Penjelasan
84
Episode 82 Hukuman yang Gagal
85
Episode 83 Sampaikan
86
Episode 84 Membujuk
87
Episode 85 Berjuang Bersama
88
Episode 86 Mas yang Terbaik
89
Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90
Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91
Episode 89 Berdamai
92
Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93
Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94
Episode 92 Sweet Room
95
Episode 93 Assyfa Hilang
96
Episode 94 Mencari.....
97
Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98
Episode 96 Menyelidiki
99
Episode 97 Pencapaian Saffana
100
Episode 98 Terungkap
101
Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102
Episode 100 Apartemen
103
Episode 101 Graduation
104
Episode 102 Garis Dua
105
Episode 103 Suami Romantis
106
Episode 104 Ternyata.....
107
Episode 105 Rencana
108
Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109
Episode 107 Kekuatam Cinta
110
Episode 108 Kejutan
111
Episode 109 Kejutan II
112
Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113
Episode 111 Menguping
114
Episode 112 Berita Buruk
115
Episode 113 Saling Menguatkan
116
Episode 114 Penjelasan
117
Episode 115 Pengakuan
118
Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119
Episode 117 Mencari Barang Bukti
120
Episode 118 Masalah Baru
121
Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122
Episode 120 Konferensi Pers
123
Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124
Episode 122 Pengejaran
125
Episode 123 Melepas Rindu
126
Episode 124 Tentang Tari
127
Episode 125 Tak Ikut Pulang
128
Episode 126 Serahkan Kepolisi
129
Episode 127 Bahagia Yang Datang
130
Episode 128 Merindumu
131
Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132
Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133
Episode 131 Kado Terbaik
134
Episode 132 Rencana Pernikahan
135
Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136
Episode 134 Manja
137
Episode 135 Oleh-Oleh
138
Episode 136 Pernikahan Fatimah
139
Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140
Episode 138 Hari Bahagia I
141
Episode 139 Hari Bahagia II
142
Episode 140 Akhir Kisah....
143
Ekstra Part I
144
Ekstra Part 2
145
Ekstra Part 3
146
Ekstra Part 4
147
Ekstra Part 5
148
Ekstra Part 6
149
Ekstra Part 7
150
Ekstra Part 8
151
Ekstra Part 9
152
Ekstra Part 10
153
Ekstra Part 11
154
Ekstra Part 12
155
Ekstra Part 13
156
Ekstra Part 14
157
Ekstra Part 15
158
Ekstra Part 16
159
Ekstra Part 17
160
Ekstra Part 18
161
Ekstra Part 19
162
Ekstra Part 20
163
Ekstra Part 21
164
Ekstra Part 22
165
Ekstra Part 23
166
Ekstra Part 24
167
Ekstra Part 25
168
Ekstra Part 26
169
Ekstra Part 27
170
Ekstra Part 28
171
Ekstra Part 29
172
Ekstra Part 30
173
Ekstra Part 31
174
Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175
KABAR BARU......
176
SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177
TELAH RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!