Episode 5 Pertemuan

Semenjak Rayhan tinggal bersama keluarga pamannya. Keadaannya terlihat semakin membaik. Kesibukan yang dilakukan Rayhan dipesantren membuatnya berangsur melupakan kesedihannya. Di pesantren ini Rayhan membantu mengurus administrasi dan terkadang juga membantu para santri dengan mengajarkan bahasa inggris. Paman, bude, dan Iqbal yang melihat perkembangan Rayhan merasa senang. Namun masih ada sedikit kekhawatiran yang dirasakan oleh Iqbal. Meskipun Rayhan terlihat baik-baik saja. Tetapi Iqbal masih sering melihat Rayhan melamun dimalam hari. Kemudian Iqbal pun mengutarakan kekhawatirannya itu kepada Abahnya.

         

“Alhamdulillah ya Bah, sekarang Rayhan sudah mulai bisa melupakan kesedihannya.” Kata Iqbal setelah duduk disamping Abahnya.

       

“Iya Bal, Abah juga sangat bersyukur. Semoga saja Rayhan bisa benar-benar melupakan Annisa. Bagaimanapun juga Annisa sudah menjadi calon istri seseorang.” Jawab Abah dengan senyum tipis.

         

“Insyaallah Bah. Iqbal percaya pada Rayhan dan Iqbal juga yakin Allah pasti akan memberikan jalan keluar yang terbaik. Tapi Bah….. Iqbal masih sering melihat Rayhan melamun di tengah malam.” Ujar Iqbal mengatakan kegelisahannya.

         

“Itu hal yang wajar nak. Melupakan seseorang itu memang sangat sulit.” Jawab Abah.

       

“Bagaiman kalau kita kenalkan saja Rayhan dengan seseorang. Jika ada yang bisa mengganti posisi Annisa dihati Rayhan. Pasti keadaan Rayhan akan kembali seperti semula.” Lanjut Iqbal memberikan ide.

         

“Maksud kamu menjodohkan Rayhan??” sahut Abah bingung.

         

“Bukan perjodohan Bah hanya perkenalan saja. Kalau Rayhan merasa cocok baru mereka bisa lanjut kehubungan yang lebih serius. Setau Iqbal luka dihati itu bisa sembuh jika ada seseorang yang menggantikannya.” Jawab Iqbal menjelaskan maksud dari idenya.

         

“Sepertinya kamu ada benarnya juga. Nanti Abah akan bicarakan dengan Ummimu dulu dan meminta Ummi mencarikan gadis yang tepat untuk Rayhan.” Kata Abah menerima ide anaknya.

         

“Bagaimana kalau Assyfa saja Bah. Sepertinya dia cocok dengan Rayhan.” Sahut Iqbal. Abah mengerutkan dahinya sembari berfikir.

         

“Assyfa ya?? Dia memang gadis yang baik. Baiklah Abah akan bicarakan pada Ummi dan orang tua Rayhan dulu. Sekarang istirahatlah malam sudah larut.” Jawab Abah sembari berdiri.

         

“Iya Bah.” Jawab Iqbal tersenyum pada Abahnya. Kemudian Abah berjalan meninggalkan Iqba dan menuju kamarnya. Begitu pula dengan Iqbal dia segera beranjak memasuki kamarnya dengan perasaan sedikit lega karena idenya diterima oleh Abah.

Sementara itu dikamar Rayhan, dia belum bisa memejamkan matanya. Meski dia telah berusaha namun matanya masih enggan untuk terpejam. Bayangan Annisa masih sayu-sayu menghampirinya. Rayhan tau jika ini tidaklah benar. Bagaimana dia bisa merindukan seseorang yang bahkan sudah menjadi calon istri orang. Bahkan orang itu adalah sahabatnya sendiri. Namun Rayhan juga tidak bisa memungkiri perasaannya sendiri. Jika cinta itu masih bersemayam didalam hatinya. Rayhan terus berusaha memejamkan matanya. Dia terus membaca do’a dan dzikir hingga akhirnya dia terlelap.

Pagi ini, setelah selesai membaca surat Al-Kahfi bersama kakaknya. Seperti kebiasaan yang selalu dilakukan dirinya dan keluarga besarnya pada jum’at pagi. Rayhan berniat pergi kedapur untuk membuat kopi.  Sembari melirik jam yang ada ditangannya, Rayhan berjalan menuju dapur. Sesampainya disana dia terkejut melihat ada beberapa santriwati yang sudah sibuk bekerja didalam dapur.

     

“Padahal ini baru jam 5 lewat, tapi kenapa mereka sudah ada disini.” Batin Rayhan merasa bingung. Namun dia tidak memperdulikan itu. Dia melanjutkan langkahnya menuju meja dan langsung menggambil gelas. Rayhan celingak celinguk mencari tempat kopi dan gula disimpan.

       

“Maaf mas mencari apa ya? Dan kenapa mas ada disini?” tanya seseorang mengagetkannya.

       

“Maaf kalau saya mengganggu. Saya hanya ingin membuat kopi tetapi saya tidak dapat menemukan kopi dan gulanya.” Jawab Rayhan masih sibuk membuka setiap laci dan lemari yang ada didekatnya.

       

“Kalau mas butuh kopi seharusnya mas bilang saja kepada salah satu dari kami. Jangan seenaknya saja masuk kemari. Selain santriwati yang bertugas memasak tidak ada orang lain yang boleh masuk kesini. Hari ini saya yang bertanggung jawab disini. Kalau sampai pak Kiyai tahu bisa-bisa saya yang dihukum.” Celetuk salah seorang santri yang ada disana dengan nada menyindir.

       

“Maaf saya tidak tahu kalau peraturannya seperti itu. Saya hanya tidak ingin merepotkan orang lain.” Jawab Rayhan merasa bersalah.

       

“Seharusnya kalau tidak tahu ya bertanya.” Sahut santri itu lagi.

       

“Ria bicara lebih sopan kepada orang yang lebih tua darimu. Seharusnya sebagai santri senior kamu mencontohkan hal baik kepada adik-adikmu bukan malah seperti itu.” Terdengar suara yang sangat lembut dari belakang wanita itu. Tak lama kemudia terlihat dua sosok gadis menghampiri mereka dengan wajah tertunduk. Wanita yang menegor Rayhan tadi langgung mengangguk dengan sopan kearah mereka.

       

“Maafkan saya ustadzah, saya tidak bermaksud seperti itu. Saya hanya berusaha menjalankan tugas saya.” Jawab santri itu terlihat takut.

     

“Lain kali kamu tidak boleh seperti itu. Ayo minta maaf.” Lanjut gadis tadi.

     

“Maafkan saya mas.” Kata santri itu menundukkan wajahnya didepan Rayhan.

       

“Sudah tidak apa-apa lagi pula aku juga yang salah.” Jawab Rayhan tersenyum.

       

“Kembalilah ke tugasmu Ria. Bukannya tugasmu hari ini mengawasi petugas piket. Perhatikan saja tugasmu.” Sahut gadis satunya dengan nada yang lebih tegas.

     

“Baik ustadzah Fatimah. Assalamualaikum.” Kata santri itu yang langsung meninggalkan mereka.

     

“Waalaiku salam.” Jawab mereka bersamaan.

     

“Maafkan kesalahan santri kami mas, karena bersikap tidak sopan pada mas.” Lanjut Fatimah meminta maaf kembali mewakili santrinya.

     

“Bukankah sudah aku bilang tidak apa-apa. Jangan difikirkan.” Jawab Rayhan.

     

“Memalukan sekali Ria itu. Sepertinya kita harus menambahkan jam pelajaran Akhla.” Bisik Fatimah kepada teman yang berada disampingnya.

       

“Sudahlah Fatimah jangan marah-marah.” Jawab gadis itu ikut berbisik.

       

“Rayhan ternyata kamu disini? Kakak mencarimu sedari tadi.” Kata Iqbal menghampiri Rayhan.

     

“Maafkah Rayhan kak, Rayhan hanya ingin membuat kopi.” Jawab Rayhan melihat kearah kakaknya datang.

     

“Kakak???” bisik kedua gadis itu terlihat terkejut mendengar Rayhan memanggil Iqbal dengan sebutan kakak.        

   

“Dia adalah Rayhan adik sepupuku yang datang dari kota beberapa hari yang lalu. O iya kenapa kalian ada disini? Apa ada masalah?” tanya Iqbal yang melihat kebingungan mereka.

     

“Tidak ada apa-apa Gus, kami kemari hanya ingin mengontrol petugas piket. Maaf kalau kami membuat sedikit keributan. Kami permisi dulu, Assalamualaikum.” Jawab gadis yang bersuara lembut itu. Kemudian mereka semakin menundukkan kepalanya seraya memberi hormat pada Iqbal.

   

“Waalaikum salam.” Jawab Iqbal dan Rayhan sebelum mereka pergi. Sementara itu para santri piket yang ada disana sangat terkejut mendengar penjelasan Iqbal. Terutama Ria, dia menjadi takut karena tadi sudah berani tidak sopan pada keponakan Kiyainya.

   

“Apa kamu sudah membuat kopimu?” tanya Iqbal pada Rayhan yang masih memandang kepergian kedua gadis tersebut.

   

“Aku tidak bisa menemukan kopi dan gulanya. Sepertinya lain kali saja aku membuat kopi.” Jawab Rayhan tersenyum malu.

   

“Ya sudah ayo kita kedepan biar nanti para santri itu yang membuatkan. Kamu siapa namamu?” lanjut Iqbal menunjuk Ria.

   

“Saya Ria Gus.” Jawabnya dengan sedikit takut.

   

“Tolong buatkan 3 kopi dan antarkan ke teras depan.” Kata Iqbal memberikan perintah.

     

“Baik Gus.” Jawab Ria sedikit bernafas lega karena dia tidak mendapat hukuman dari Iqbal.

     

“Ayo kita kedepan Abah ingin berbicara padamu.” Kata Iqbal mengajak Rayhan. Rayhan hanya mengangguk dan mengikuti langkah kakaknya. Dia berjalan sembari melamun mengingat gadis pemilik suara yang begitu lembut tadi. Dia hanya sedikit heran kenapa gadis itu selalu menundukkan kepalanya tanpa melihat kearahnya sedikitpun meskipun saat berbicara kepadanya.

Setelah meninggalkan dapur, Fatimah dan temannya menjadi sangat tidak enak hati pada Rayhan atas sikap santinya tadi. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu jika orang itu adalah sepupu dari Gus Iqbal.

     

“Aku benar-benar tidak enak hati Fat.” Katanya dengan nada menyesal.

     

“Aku sebenarnya juga malu, bagaimana nanti kalau dia menceritakan semuanya pada Gus Iqbal?” jawab Fatimah malah menambah kecemasan gadis itu.

     

“Berharap saja mas tadi tidak menceritakan semuanya pada Gus Iqbal dan pak Kiyai.” Lanjut gadis itu penuh harap.

       

“Eh… tadi kamu lihat tidah wajah sepupu Gus Iqbal? Dia lumayan ganteng loh.” Celetuk Fatima yang langsung membuat temannya mengarahkan pandangan kepadanya.

       

“Ingat dosa Fat, dia bukan mahrommu.” Sahut temannya itu mengingatkan.

       

“Tapikan pandangan pertama itu rizqi jadi gak dosa lah.” Jawab Fatimah membela diri.

       

“Istigfar kamu! Pandangan pertama itu memang rizqi tapi yang kedua dan selanjutnya itu dosa. Apa kamu yakin tadi hanya memandangnya sekali saja.” Lanjut temannya itu menyadarkan Fatimah.

       

“Astagfirullah, maafkan hamba ya Allah yang telah melakukan dosa.” Sahut Fatimah yang menyadari kesalahannya.

Setelah melihat Iqbal dan Rayhan datang, Pak Kiyai langsung memberikan isyarat kepada mereka untuk duduk didekatnya. Iqbal dan Rayhan pun mengikuti perintah tanpa bertanya. Tak lama kemudian terlihat seorang santri membawakan tiga gelas kopi untuk mereka.

     

“Ray ada yang paman ingin bicarakan.” Kata Paman setelah santri itu pergi.

     

“Ada apa Paman?” tanya Rayhan penasaran.

     

“Paman dan Budemu ingin memperkenalkanmu dengan sesorang. Paman juga membicarakan hal ini dengan mama dan papamu.” Lanjut Paman menjelaskan.

     

“Maaf Paman maksud Paman, Paman ingin menjodohkan Rayhan?” tanya Rayhan terlihat tidak suka setelah mendengar perkataan Pamannya.

       

“Bukan menjodohkan Ray hanya perkenalan saja. Tapi kalau kalian saling menyukai, kalian bisa langsung ta’arufan. Tidak ada salahnya kan kamu mencoba membuka hatimu untuk orang lain.” Sahut Iqbal mencoba membuat Rayhan mengerti. Rayhan hanya terdiam tak bergeming.

     

“Ray Paman dan orang tuamu tidak akan memaksamu. Perkara perasaan itu mutlak hakmu. Jika kamu memang tidak menyukainya kami tidak akan memaksa. Setidaknya kalian bisa menjadi teman.” Kata Paman ikut menjelaskan.

     

“Baiklah Paman Rayhan akan mencobanya.” Jawab Rayhan dengan pasrah. Dia tau jika dia tidak akan bisa menolak keinginan paman dan orang tuanya. Setidaknya dia hanya perlu berkenalan saja dengan gadis itu fikir Rayhan.

     

“Ini baru adikku.” Sahut Iqbal merangkul adiknya tersebut. Rayhan hanya tersenyum tipis kearah Iqbal. Dia tidak tau apakah pilihannya ini tepat atau tidak. Tetapi untuk saat ini hanya itu jawaban yang bisa dia berikan kepada pamannya.

Setelah percakapan itu dan setelah menghabiskan kopi mereka masing-masing. Pak kiyai langsung beranjak ke kantor para Ustadz. Sedangkan Iqbal hendak pergi menuju kelas karena hari ini dia ada jadwal mengajar. Sementara itu Rayhan yang sedang tidak ada kegiatan ingin pergi ke masjid. Dia berjalan bersama kakaknya karena kebetulan mereka menuju arah yang sama. Sepanjang perjalanan Rayhan masih merasa penasaran

dengan sosok gadis pemilik suara nan lembut itu. Banyak sekali hal yang menarik dari gadis itu. Ingin rasanya Rayhan bertanya pada Iqbal. Namun dia mengurungkan niatnya.

     

“O iya Ray, tadi pagi waktu didapur kamu bicara apa saja dengan para ustadzah?” tanya Iqbal yang seolah mengetahui isi fikiran Rayhan.

     

“Tidak bicara apa-apa kak, mereka hanya menegur seorang santri yang menurut mereka sedikit tidak sopan padaku.” Jawab Rayhan berharap kakaknya itu memberinya informasi tentang gadis itu.

       

“Apa kamu sudah mengenal mereka?” tanya iqbal lagi penuh selidik.

       

“Belum kak tadi kami tidak sempat berkenalan. O iya kak apakan semua santriwati disini selalu menundukkan kepalanya bahkan saat berbicara dengan seseorang?” Sahut Rayhan tersenyum tipis.

       

“Oh… kakak kira kalian sudah saling berkenalan. Maksud kamu kedua Ustadzah tadi? Mereka berdua adalah Hafidzoh (penghafal Qur’an). Jadi bagi mereka menundukkan pandangan adalah hal yang wajib apalagi didepan orang yang bukan mahromnya.  Bagaimanapun juga pandangan juga bisa menyebabkan zina, zina mata namanya. Mereka melakukan itu juga untuk menjaga hafalan mereka, karena bisa saja melakukan dosa dari tingkah laku yang tidak mereka sadari yang akhirnya dapat menghilangkan hafalan mereka. Menjaga hafalan itu adalah hal yang harus dilakukan oleh seorang hafidz atau hafidzoh. “ Iqbal mencoba menjelaskan alasan mereka sesuai syariat agama. Rayhan menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

       

“Apakah diantara mereka ada yang membuatmu tertarik?” lanjut Iqbal berharap jika Rayhan tertarik pada salah satu dari mereka yang sebenarnya akan dijodohkan dengannya.

       

“Kakak ini bicara apa sih? Baru saja bertemu bagaimana bisa langsung seperti itu.” Sahut Rayhan terlihat sedikit kesal dengan pertanyaan kakaknya yang menurutnya tidak masuk akal.

       

“Biasa saja kali Ray. Kakak kan hanya bertanya, kenapa kamu jadi marah.” Kata Iqbal saat menyadari adiknya sedang kesal tanpa alasan yang jelas.

       

“Rayhan tidak marah kak, hanya saja pertanyaan kakak tadi tidak masuk akal bagi Rayhan.” Ujar Rayhan membela dirinya.

       

“Ya sudah lah terserah padamu saja. Tapi kamu harus ingat tidak ada yang mustahil bagi Allah. Kakak masuk kelas dulu ya.” Kata Iqbal sembari menepuk pelan pundak Rayhan. Kemudian Iqbal berjalan menuju kelas. Sedangkan Rayhana melanjutkan langkahnya menuju masjid.

         

“Apa maksud dari perkataan kak Iqbal tadi. Aku sungguh tak mengerti.” Batin Rayhan sembari menggelengkan kepalanya. Namun rasa penasarannya tentang gadis itu belum hilang.

Jangan lupa Vote, Like dan Komen ya Readers....

Terpopuler

Comments

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

kira kira siapa y

2022-06-23

0

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

siapa penasaran

2021-03-15

1

Si Noob

Si Noob

jangan lupa mampir juga ya thor di karya ku

• Angka 8
• Bisakah kau ku gapai?

terimakasih😊

2020-12-27

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2 Episode 2 Mencari solusi
3 Episode 3 Pergi ke Pesantren
4 Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5 Episode 5 Pertemuan
6 Episode 6 Perkenalan
7 Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8 Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9 Episode 9 Bertemu Kembali
10 Visual Cast
11 Episode 10 Papa Sakit
12 Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13 Episode 12 Perjanjian
14 Episode 13 Operasi
15 Episode 14 Persetujuan
16 Episode 15 Merupakan Petunjuk
17 Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18 Episode 17 Good News and Bad Mood
19 Episode 18 Khitbah
20 Episode 19 Cemburu??
21 Episode 20 Bangga
22 Episode 21 Kartu Nama
23 Episode 22 Fetting
24 Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25 Episode 24 Asisten Pribadi
26 Episode 25 Sweet Moment
27 Episode 26 Undangan
28 Episode 27 Pernikahan
29 Episode 28 Ucapan Selamat
30 Episode 29 Petuah dari Tetua
31 PENGUMUMAN
32 Episode 30 Malam Resepsi
33 Episode 31 Menjadi Istri
34 Episode 32 Hadiah
35 Episode 33 Pindah Rumah
36 Episode 34 Handpone Baru
37 Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38 Episode 36 Meminta Izin
39 Episode 37 Luka Hati
40 Episode 38 Keteguhan Hati
41 Episode 39 Tak Mendengarkan
42 Episode 40 I'm Back
43 Episode 41 Kedatangan Saffana
44 Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45 Episode 43 Mengagumi
46 Episode 44 Merasa Bersalah
47 Episode 45 Maaf.....
48 Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49 Episode 47 Biar Mas Saja
50 Episode 48 Terlalu Berlebihan
51 Episode 49 Curhat
52 Episode 50 Belajar Memasak
53 Episode 51 Merindukan mu
54 Episode 52 Dinner
55 Episode 53 Ujian Pertama
56 Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57 Episode 55 Nikmati Hari Ini
58 Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59 Episode 57 Menjadi Hangat
60 Episode 58 Hamil...!!!!
61 Episode 59 Penyatuan
62 Episode 60 Pengakuan Rayhan
63 Episode 61 Populer
64 Episode 62 Kabar Bahagia
65 Episode 63 Saffana Ngambek
66 Episode 64 Melepas Rindu
67 Episode 65 Ziarah
68 Episode 66 My Princess
69 Episode 67 Sedikit Posesif
70 Episode 68 Pisah Ranjang
71 Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72 Episode 70 Banyak Pengganggu
73 Episode 71 Kembali Pulang
74 Episode 72 Sepiring Berdua
75 Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76 Episode 74 Kecemasan Orangtua
77 Episode 75 Kejujuran Saffana
78 Episode 76 Menginap di Rumah mama
79 Episode 77 Kehangatan Keluarga
80 Episode 78 Tragedi Dikantor
81 Episode 79 Ujian Tahfidz
82 Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83 Episode 81 Penjelasan
84 Episode 82 Hukuman yang Gagal
85 Episode 83 Sampaikan
86 Episode 84 Membujuk
87 Episode 85 Berjuang Bersama
88 Episode 86 Mas yang Terbaik
89 Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90 Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91 Episode 89 Berdamai
92 Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93 Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94 Episode 92 Sweet Room
95 Episode 93 Assyfa Hilang
96 Episode 94 Mencari.....
97 Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98 Episode 96 Menyelidiki
99 Episode 97 Pencapaian Saffana
100 Episode 98 Terungkap
101 Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102 Episode 100 Apartemen
103 Episode 101 Graduation
104 Episode 102 Garis Dua
105 Episode 103 Suami Romantis
106 Episode 104 Ternyata.....
107 Episode 105 Rencana
108 Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109 Episode 107 Kekuatam Cinta
110 Episode 108 Kejutan
111 Episode 109 Kejutan II
112 Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113 Episode 111 Menguping
114 Episode 112 Berita Buruk
115 Episode 113 Saling Menguatkan
116 Episode 114 Penjelasan
117 Episode 115 Pengakuan
118 Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119 Episode 117 Mencari Barang Bukti
120 Episode 118 Masalah Baru
121 Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122 Episode 120 Konferensi Pers
123 Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124 Episode 122 Pengejaran
125 Episode 123 Melepas Rindu
126 Episode 124 Tentang Tari
127 Episode 125 Tak Ikut Pulang
128 Episode 126 Serahkan Kepolisi
129 Episode 127 Bahagia Yang Datang
130 Episode 128 Merindumu
131 Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132 Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133 Episode 131 Kado Terbaik
134 Episode 132 Rencana Pernikahan
135 Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136 Episode 134 Manja
137 Episode 135 Oleh-Oleh
138 Episode 136 Pernikahan Fatimah
139 Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140 Episode 138 Hari Bahagia I
141 Episode 139 Hari Bahagia II
142 Episode 140 Akhir Kisah....
143 Ekstra Part I
144 Ekstra Part 2
145 Ekstra Part 3
146 Ekstra Part 4
147 Ekstra Part 5
148 Ekstra Part 6
149 Ekstra Part 7
150 Ekstra Part 8
151 Ekstra Part 9
152 Ekstra Part 10
153 Ekstra Part 11
154 Ekstra Part 12
155 Ekstra Part 13
156 Ekstra Part 14
157 Ekstra Part 15
158 Ekstra Part 16
159 Ekstra Part 17
160 Ekstra Part 18
161 Ekstra Part 19
162 Ekstra Part 20
163 Ekstra Part 21
164 Ekstra Part 22
165 Ekstra Part 23
166 Ekstra Part 24
167 Ekstra Part 25
168 Ekstra Part 26
169 Ekstra Part 27
170 Ekstra Part 28
171 Ekstra Part 29
172 Ekstra Part 30
173 Ekstra Part 31
174 Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175 KABAR BARU......
176 SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177 TELAH RILIS
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2
Episode 2 Mencari solusi
3
Episode 3 Pergi ke Pesantren
4
Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5
Episode 5 Pertemuan
6
Episode 6 Perkenalan
7
Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8
Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9
Episode 9 Bertemu Kembali
10
Visual Cast
11
Episode 10 Papa Sakit
12
Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13
Episode 12 Perjanjian
14
Episode 13 Operasi
15
Episode 14 Persetujuan
16
Episode 15 Merupakan Petunjuk
17
Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18
Episode 17 Good News and Bad Mood
19
Episode 18 Khitbah
20
Episode 19 Cemburu??
21
Episode 20 Bangga
22
Episode 21 Kartu Nama
23
Episode 22 Fetting
24
Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25
Episode 24 Asisten Pribadi
26
Episode 25 Sweet Moment
27
Episode 26 Undangan
28
Episode 27 Pernikahan
29
Episode 28 Ucapan Selamat
30
Episode 29 Petuah dari Tetua
31
PENGUMUMAN
32
Episode 30 Malam Resepsi
33
Episode 31 Menjadi Istri
34
Episode 32 Hadiah
35
Episode 33 Pindah Rumah
36
Episode 34 Handpone Baru
37
Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38
Episode 36 Meminta Izin
39
Episode 37 Luka Hati
40
Episode 38 Keteguhan Hati
41
Episode 39 Tak Mendengarkan
42
Episode 40 I'm Back
43
Episode 41 Kedatangan Saffana
44
Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45
Episode 43 Mengagumi
46
Episode 44 Merasa Bersalah
47
Episode 45 Maaf.....
48
Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49
Episode 47 Biar Mas Saja
50
Episode 48 Terlalu Berlebihan
51
Episode 49 Curhat
52
Episode 50 Belajar Memasak
53
Episode 51 Merindukan mu
54
Episode 52 Dinner
55
Episode 53 Ujian Pertama
56
Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57
Episode 55 Nikmati Hari Ini
58
Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59
Episode 57 Menjadi Hangat
60
Episode 58 Hamil...!!!!
61
Episode 59 Penyatuan
62
Episode 60 Pengakuan Rayhan
63
Episode 61 Populer
64
Episode 62 Kabar Bahagia
65
Episode 63 Saffana Ngambek
66
Episode 64 Melepas Rindu
67
Episode 65 Ziarah
68
Episode 66 My Princess
69
Episode 67 Sedikit Posesif
70
Episode 68 Pisah Ranjang
71
Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72
Episode 70 Banyak Pengganggu
73
Episode 71 Kembali Pulang
74
Episode 72 Sepiring Berdua
75
Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76
Episode 74 Kecemasan Orangtua
77
Episode 75 Kejujuran Saffana
78
Episode 76 Menginap di Rumah mama
79
Episode 77 Kehangatan Keluarga
80
Episode 78 Tragedi Dikantor
81
Episode 79 Ujian Tahfidz
82
Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83
Episode 81 Penjelasan
84
Episode 82 Hukuman yang Gagal
85
Episode 83 Sampaikan
86
Episode 84 Membujuk
87
Episode 85 Berjuang Bersama
88
Episode 86 Mas yang Terbaik
89
Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90
Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91
Episode 89 Berdamai
92
Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93
Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94
Episode 92 Sweet Room
95
Episode 93 Assyfa Hilang
96
Episode 94 Mencari.....
97
Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98
Episode 96 Menyelidiki
99
Episode 97 Pencapaian Saffana
100
Episode 98 Terungkap
101
Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102
Episode 100 Apartemen
103
Episode 101 Graduation
104
Episode 102 Garis Dua
105
Episode 103 Suami Romantis
106
Episode 104 Ternyata.....
107
Episode 105 Rencana
108
Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109
Episode 107 Kekuatam Cinta
110
Episode 108 Kejutan
111
Episode 109 Kejutan II
112
Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113
Episode 111 Menguping
114
Episode 112 Berita Buruk
115
Episode 113 Saling Menguatkan
116
Episode 114 Penjelasan
117
Episode 115 Pengakuan
118
Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119
Episode 117 Mencari Barang Bukti
120
Episode 118 Masalah Baru
121
Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122
Episode 120 Konferensi Pers
123
Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124
Episode 122 Pengejaran
125
Episode 123 Melepas Rindu
126
Episode 124 Tentang Tari
127
Episode 125 Tak Ikut Pulang
128
Episode 126 Serahkan Kepolisi
129
Episode 127 Bahagia Yang Datang
130
Episode 128 Merindumu
131
Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132
Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133
Episode 131 Kado Terbaik
134
Episode 132 Rencana Pernikahan
135
Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136
Episode 134 Manja
137
Episode 135 Oleh-Oleh
138
Episode 136 Pernikahan Fatimah
139
Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140
Episode 138 Hari Bahagia I
141
Episode 139 Hari Bahagia II
142
Episode 140 Akhir Kisah....
143
Ekstra Part I
144
Ekstra Part 2
145
Ekstra Part 3
146
Ekstra Part 4
147
Ekstra Part 5
148
Ekstra Part 6
149
Ekstra Part 7
150
Ekstra Part 8
151
Ekstra Part 9
152
Ekstra Part 10
153
Ekstra Part 11
154
Ekstra Part 12
155
Ekstra Part 13
156
Ekstra Part 14
157
Ekstra Part 15
158
Ekstra Part 16
159
Ekstra Part 17
160
Ekstra Part 18
161
Ekstra Part 19
162
Ekstra Part 20
163
Ekstra Part 21
164
Ekstra Part 22
165
Ekstra Part 23
166
Ekstra Part 24
167
Ekstra Part 25
168
Ekstra Part 26
169
Ekstra Part 27
170
Ekstra Part 28
171
Ekstra Part 29
172
Ekstra Part 30
173
Ekstra Part 31
174
Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175
KABAR BARU......
176
SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177
TELAH RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!