Episode 10 Papa Sakit

Sejak tadi pagi perasaan Rayhan sangat tidak enak. Sepertinya ada yang mengganggu fikirannya. Rayhan merasa sepertinya ini adalah firasat buruk. Namun dia tidak tahu mengapa firasat itu datang padanya. Rayhan terus berdzikir dan berdo’a agar tidak terjadi sesuatu yang buruk pada dirinya dan keluarganya. Perasaannya semakin tidak tenang. Seketika Rayhan langsung teringat dengan kedua orang tuanya. Apalagi selama beberapa hari ini mamanya tidak datang kepesantren seperti kebiasaannya akhir-akhir ini.

Perasaan cemas Rayhan membuatnya menjadi tidak fokus dalam menjalani kegiatannya. Dia terlihat sedikit gelisah

dan sesekali hanyut dalam lamunannya. Seorang santri yang menyadari sikap Rayhan langsung menghampirinya.

     

“Maaf kak, apakah kakak sedang ada masalah?” tanya santri itu memberanikan diri. Selama dipesantren ini Rayhan enggan dipanggil ustadz oleh para santri. Dia lebih suka jika para santri memanggilnya kakak.

     

“Iya ada apa?” kata Rayhan yang tidak menyimak pertanyaan santri itu.

     

“Apakah sedang ada yang kakak fikirkan? Saya lihat dari tadi kakak selalu melamun?” ucap santri itu mengulangi pertanyaannya.

     

“Tidak ada apa-apa, sepertinya kakak hanya sedikit lelah saja.” Jawab Rayhan tersenyum dan berusaha menutupi kegelisahannya. Tak lama kemudian terdengar suara HP Rayhan berbunyi. Terlihat mama melakukan panggilan telefon.

     

“Sebentar ya, kakak angkat telfon dulu.” Sahut Rayhan yang langsung beranjak keluar kelas.

     

“Halo, Assalamualaikum ma. Ada apa ma?” tanya Rayhan setelah menekan tombol hijau pada gawainya.

     

"............."

     

“Innalillahi…, papa terkena serangan jantung ma! Sekarang papa dirawat dimana ma?” seru Rayhan yang sangat terkejut setelah mendengar perkataan mama dari sebrang telefon.

     

  "................"

     

“Baiklah ma sekarang juga Rayhan akan menuju kesana. Mama tenang saja ya Rayhan yakin papa akan baik-baik saja. Rayhan akan berangkat sekarang juga. Assalamualaikum.” Lanjut Rayhan setelah mamanya memberi tahu alamat rumah sakit tempat papanya dirawat. Kemudian dia langsung mengakhiri kelasnya dan meminta para santri untuk kembali ke asrama, karena dia harus pergi. Kemudian dia langsung berlari kencang menuju rumah Pamannya.

Iqbal yang melihat Rayhan sangat terburu-buru merasa bingung. Akhirnya dia bertanya pada Rayhan, alasan dirinya terlihat sangat panik. Apalagi Rayhan mengemasi semua barang miliknya. Lalu Rayhan pun langsung menjelaskan semuanya pada kakaknya itu sembari mengemasi barangnya. Iqbal yang mendengar cerita Rayhan langsung terkejut. Dia menjadi sangat khawatir dengan kondisi papanya Rayhan. Lalu Iqbal pun menawarkan diri untuk mengantar Rayhan menuju rumah sakit. Rayhan pun menerima tawaran kakaknya dengan senang hati, karena saat ini dia memang sedang terburu-buru. Setelah menjelaskan dan berpamitan pada Abah dan Ummi. Iqbal dan Rayhan langsung menuju rumah sakit menggunakan mobil Iqbal. Sebenarnya Abah dan Ummi juga ingin ikut untuk melihat kondisi adiknya. Namun sangat tidak mungkin jika mereka meninggalkan pesantren secara bersamaan. Jadi pada akhirnya Abah dan Ummi memutuskan jika hanya Iqbal yang akan pergi kesana.

Setelah sampai dirumah sakit Rayhan dan Iqbal langsung bergegas menuju ruangan papa Rayhan dirawat. Disana terlihat mama Rayhan yang sangat cemas sedang duduk didepan ruangan itu. Sedangkan papa sedang diperiksa oleh dokter didalam. Rayhan langsung menghampiri mamanya dan duduk bersimpuh didepan mamanya. Rayhan menggenggam tangan mamanya yang terasa sangat dingin dan penuh keringat.

       

“Ma gimana keadaan papa?” tanya Rayhan sangat khawatir.

       

“Dokter sedang memeriksa papamu sedari tadi. Mama khawatir Ray.” Jawab mama yang tak mampu lagi menahan air matanya.

       

“Tenanglah ma. Rayhan yakin papa akan baik-baik saja.” Sahut Rayhan yang langsung duduk disamping mama dan memeluk mamanya.

       

“Sabar tante dokter pasti akan melakukan yang terbaik untuk om. Kita hanya perlu berdo’a saja pada Allah.” Kata Iqbal ikut menenangkan tantenya sembari mengelus lembut punggung tantenya.

         

“Bagaimana papa bisa terkena serangan jantung ma?” tanya Rayhan mencari tahu penyebabnya.

       

“Mama juga tidak tahu Nak. Tadi sekertaris papamu menelfon mama dan mengatakan papamu pingsan. Lalu mereka membawanya kemari. Menurut pemeriksaan awal dokter menyatakan bahwa papamu terkena serangan jantung. Sekarang sedang dilakukan observasi didalam.” Jawab mama Rayhan menjelaskan kronologi kejadiannya.

         

“Tante apakah sebelumnya Om pernah mengalami serangan jantung?” tanya Iqbal duduk disamping mama Rayhan.

         

“Setahu tante tidak pernah. Tapi beberapa bulan yang lalu Om kamu sering mengeluh sakit didadanya. Setiap kali tante mengajak periksa kedokter dia selalu menolak. Katanya sakit itu hanya karena kecapekan saja. Kalau saja tante tahu, tante pasti akan memaksanya untuk datang kerumah sakit saat itu.” Jawab mama Rayhan mengingat keluhan suaminya beberapa bulan lalu. Iqbal hanya menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan dari sang tante.

Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan papa. Rayhan, mama, dan Iqbal langsung beranjak menghampiri dokter tersebut. Mereka ingin tahu keadaan papa Rayhan yang sebenarnya.

       

“Bagaimana dok keadaan papa saya?” tanya Rayhan dengan cemas.

       

“Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan papa anda memang terkena serangan jantung, dan saya rasa ini bukan yang pertama kalinya. Oleh karena itu serangan kali ini sangat mempengaruhi kondisi fisiknya. Saat ini kondisi fisiknya sangatlah lemah.” Jawab dokter menjelaskan.

       

“Apakah suami saya bisa disembuhkan dok?” lanjut mama semakin cemas.

       

“Ibu tenang saja, kami akan berusaha melakukan yang terbaik. Tetapi saran saya setelah ini jangan biarkan suami ibu terlalu lelah atau stress yang berlebihan. Jangan pula melakukan hal yang dapat mengejutkannya, karena saat ini jangtungnya sangatlah lemah.” Lanjut dokter menjelaskan lebih detail.

     

“Baik dok. Apakah sekarang kami boleh menemui pasien?” tanya Iqbal yang sudah tidak sabar ingin melihat omnya.

     

“Boleh silahkan saja. Kesadaran pasien juga sudah kembali sepenuhnya. Kalau begitu saya permisi dulu.” Jawab dokter tersebut seraya berpamitan.

       

“Terimakasih dok.” Sahut Rayhan dan Iqbal bersamaan sebelum dokter meninggalkan mereka. Lalau mereka segera masuk kedalam kamar rawat.

Terlihat papa Rayhan sedang berbaring diatas ranjang. Papa Rayhan terlihat begitu lemas dengan selang oksigen yang masih menempel dihidungnya. Meski begitu papa Rayhan tetap berusaha tersenyum saat melihat keluarganya masuk menghampirinya.

     

“Bagaimana keadaan papa?” tanya mama menghampiri papa dan langsung menggenggam erat tangan papa sembari berusaha tersenyum.

       

“Mama jangan khawatir papa baik-baik saja kok.” Jawab suaminya tersenyum.

       

“Kenapa papa tidak menjaga diri dengan baik. Bukankan selama ini Rayhan selalu mengingatkan papa untuk menjaga makan dan selalu berolahraga?” sahut Rayhan.

       

“Ray kapan kamu sampai? Apa Iqbal yang mengantarmu kemari.” tanya papa mencoba mengalihkan pembicaraan Rayhan.

       

“Iya Om Rayhan kemari bersama Iqbal. Bagaimana keadaan Om sekarang?” ucap Iqbal mendekati Omnya.

       

“Sudah lebih baik dari sebelumnya. Maaf ya Iqbal jika Rayhan selalu merepotkanmu.” Jawab papa merasa tidak enak karena selalu merepotkan keponakannya itu.

       

“Tidak perlu sungkan Om, Rayhan tidak pernah merepotkan Iqbal. Iqbal senang bisa membantu Rayhan, Om, dan tante. Justru Iqbal akan merasa sangat sedih jika Iqbal tidak bisa membantu kalian saat sedang dalam musibah seperti ini.” Kata Iqbal membuat papa Ray berhenti merasa tidak enak kepada dirinya.

       

“Mulai sekarang papa harus istirahat. Urusan perusahaan biar Ray yang mengurusnya.” Sahut Rayhan dengan serius.

     

“Tapi Ray, apa kamu bisa mengurus perusahaan seorang diri?” tanya papa masih merasa ragu.

     

“Papa tidak perlu risau, Rayhan akan menjalankan perusahaan papa seperti papa menjalankan perusahaan. Tidak akan ada yang berubah pa. Rayhan akan berusaha membuat perusaahan kita semakin berkembang. Percayalah pada Rayhan pa.” jawab Rayhan dengan sangat yakin.

     

“Iya Om apa yang dikatakan Rayhan itu benar. Sudah saatnya Om istirahan, biarkan Ray yang mengurus perusahaan.” Ujar Iqbal membela Rayhan.

       

“Sudahlah pa turuti saja perkataan Rayhan. Lagi pula sekarang juga sudah saatnya bagi Rayhan bekerja diperusahaan kita.” Lanjut mama yang ikut membela Rayhan.

       

“Baiklah kalau kalian semua menginginkan itu. Papa akan mempercayakan semuanya padamu Ray. Nanti papa akan menghubungi pak Budi selaku Wakil Direktur di perusahaan.” Jawab papa Rayhan yang akhirnya menyerah.

       

“Sekarang biarkan papamu beristirahat Ray.” Kata mama mencoba menghentikan obrolan mereka.

       

“Iya ma, Ray dan kak Iqbal menunggu diluar saja.” Jawab Rayhan mengajak kakaknya kembali keluar dari ruangan itu.

Tetap semangat readers.....

Bantu thor ya berikan Like, dan Vote

**Berikan komen juga ya... **

Terpopuler

Comments

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

lanjuuutttttt

2022-06-23

0

Sukhana Lestari

Sukhana Lestari

mhn maaf Thor.. q kok di bikin salfok sama panggilan Rehan ke kakak nya ortu kok paman... ?? klw panggilan kita ke kakak bpk /ibu kita pakde/ bude.. maaf cuma meluruskan ... harus nya pakde/bude.. bukan paman sama bude... Matur suwun... 🙏🙏🙏

2020-12-06

2

Ana Krinyol

Ana Krinyol

lanjut Thor..Halalkan secepatnya Rayhan...

2020-11-20

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2 Episode 2 Mencari solusi
3 Episode 3 Pergi ke Pesantren
4 Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5 Episode 5 Pertemuan
6 Episode 6 Perkenalan
7 Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8 Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9 Episode 9 Bertemu Kembali
10 Visual Cast
11 Episode 10 Papa Sakit
12 Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13 Episode 12 Perjanjian
14 Episode 13 Operasi
15 Episode 14 Persetujuan
16 Episode 15 Merupakan Petunjuk
17 Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18 Episode 17 Good News and Bad Mood
19 Episode 18 Khitbah
20 Episode 19 Cemburu??
21 Episode 20 Bangga
22 Episode 21 Kartu Nama
23 Episode 22 Fetting
24 Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25 Episode 24 Asisten Pribadi
26 Episode 25 Sweet Moment
27 Episode 26 Undangan
28 Episode 27 Pernikahan
29 Episode 28 Ucapan Selamat
30 Episode 29 Petuah dari Tetua
31 PENGUMUMAN
32 Episode 30 Malam Resepsi
33 Episode 31 Menjadi Istri
34 Episode 32 Hadiah
35 Episode 33 Pindah Rumah
36 Episode 34 Handpone Baru
37 Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38 Episode 36 Meminta Izin
39 Episode 37 Luka Hati
40 Episode 38 Keteguhan Hati
41 Episode 39 Tak Mendengarkan
42 Episode 40 I'm Back
43 Episode 41 Kedatangan Saffana
44 Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45 Episode 43 Mengagumi
46 Episode 44 Merasa Bersalah
47 Episode 45 Maaf.....
48 Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49 Episode 47 Biar Mas Saja
50 Episode 48 Terlalu Berlebihan
51 Episode 49 Curhat
52 Episode 50 Belajar Memasak
53 Episode 51 Merindukan mu
54 Episode 52 Dinner
55 Episode 53 Ujian Pertama
56 Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57 Episode 55 Nikmati Hari Ini
58 Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59 Episode 57 Menjadi Hangat
60 Episode 58 Hamil...!!!!
61 Episode 59 Penyatuan
62 Episode 60 Pengakuan Rayhan
63 Episode 61 Populer
64 Episode 62 Kabar Bahagia
65 Episode 63 Saffana Ngambek
66 Episode 64 Melepas Rindu
67 Episode 65 Ziarah
68 Episode 66 My Princess
69 Episode 67 Sedikit Posesif
70 Episode 68 Pisah Ranjang
71 Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72 Episode 70 Banyak Pengganggu
73 Episode 71 Kembali Pulang
74 Episode 72 Sepiring Berdua
75 Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76 Episode 74 Kecemasan Orangtua
77 Episode 75 Kejujuran Saffana
78 Episode 76 Menginap di Rumah mama
79 Episode 77 Kehangatan Keluarga
80 Episode 78 Tragedi Dikantor
81 Episode 79 Ujian Tahfidz
82 Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83 Episode 81 Penjelasan
84 Episode 82 Hukuman yang Gagal
85 Episode 83 Sampaikan
86 Episode 84 Membujuk
87 Episode 85 Berjuang Bersama
88 Episode 86 Mas yang Terbaik
89 Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90 Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91 Episode 89 Berdamai
92 Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93 Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94 Episode 92 Sweet Room
95 Episode 93 Assyfa Hilang
96 Episode 94 Mencari.....
97 Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98 Episode 96 Menyelidiki
99 Episode 97 Pencapaian Saffana
100 Episode 98 Terungkap
101 Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102 Episode 100 Apartemen
103 Episode 101 Graduation
104 Episode 102 Garis Dua
105 Episode 103 Suami Romantis
106 Episode 104 Ternyata.....
107 Episode 105 Rencana
108 Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109 Episode 107 Kekuatam Cinta
110 Episode 108 Kejutan
111 Episode 109 Kejutan II
112 Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113 Episode 111 Menguping
114 Episode 112 Berita Buruk
115 Episode 113 Saling Menguatkan
116 Episode 114 Penjelasan
117 Episode 115 Pengakuan
118 Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119 Episode 117 Mencari Barang Bukti
120 Episode 118 Masalah Baru
121 Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122 Episode 120 Konferensi Pers
123 Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124 Episode 122 Pengejaran
125 Episode 123 Melepas Rindu
126 Episode 124 Tentang Tari
127 Episode 125 Tak Ikut Pulang
128 Episode 126 Serahkan Kepolisi
129 Episode 127 Bahagia Yang Datang
130 Episode 128 Merindumu
131 Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132 Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133 Episode 131 Kado Terbaik
134 Episode 132 Rencana Pernikahan
135 Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136 Episode 134 Manja
137 Episode 135 Oleh-Oleh
138 Episode 136 Pernikahan Fatimah
139 Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140 Episode 138 Hari Bahagia I
141 Episode 139 Hari Bahagia II
142 Episode 140 Akhir Kisah....
143 Ekstra Part I
144 Ekstra Part 2
145 Ekstra Part 3
146 Ekstra Part 4
147 Ekstra Part 5
148 Ekstra Part 6
149 Ekstra Part 7
150 Ekstra Part 8
151 Ekstra Part 9
152 Ekstra Part 10
153 Ekstra Part 11
154 Ekstra Part 12
155 Ekstra Part 13
156 Ekstra Part 14
157 Ekstra Part 15
158 Ekstra Part 16
159 Ekstra Part 17
160 Ekstra Part 18
161 Ekstra Part 19
162 Ekstra Part 20
163 Ekstra Part 21
164 Ekstra Part 22
165 Ekstra Part 23
166 Ekstra Part 24
167 Ekstra Part 25
168 Ekstra Part 26
169 Ekstra Part 27
170 Ekstra Part 28
171 Ekstra Part 29
172 Ekstra Part 30
173 Ekstra Part 31
174 Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175 KABAR BARU......
176 SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177 TELAH RILIS
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2
Episode 2 Mencari solusi
3
Episode 3 Pergi ke Pesantren
4
Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5
Episode 5 Pertemuan
6
Episode 6 Perkenalan
7
Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8
Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9
Episode 9 Bertemu Kembali
10
Visual Cast
11
Episode 10 Papa Sakit
12
Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13
Episode 12 Perjanjian
14
Episode 13 Operasi
15
Episode 14 Persetujuan
16
Episode 15 Merupakan Petunjuk
17
Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18
Episode 17 Good News and Bad Mood
19
Episode 18 Khitbah
20
Episode 19 Cemburu??
21
Episode 20 Bangga
22
Episode 21 Kartu Nama
23
Episode 22 Fetting
24
Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25
Episode 24 Asisten Pribadi
26
Episode 25 Sweet Moment
27
Episode 26 Undangan
28
Episode 27 Pernikahan
29
Episode 28 Ucapan Selamat
30
Episode 29 Petuah dari Tetua
31
PENGUMUMAN
32
Episode 30 Malam Resepsi
33
Episode 31 Menjadi Istri
34
Episode 32 Hadiah
35
Episode 33 Pindah Rumah
36
Episode 34 Handpone Baru
37
Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38
Episode 36 Meminta Izin
39
Episode 37 Luka Hati
40
Episode 38 Keteguhan Hati
41
Episode 39 Tak Mendengarkan
42
Episode 40 I'm Back
43
Episode 41 Kedatangan Saffana
44
Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45
Episode 43 Mengagumi
46
Episode 44 Merasa Bersalah
47
Episode 45 Maaf.....
48
Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49
Episode 47 Biar Mas Saja
50
Episode 48 Terlalu Berlebihan
51
Episode 49 Curhat
52
Episode 50 Belajar Memasak
53
Episode 51 Merindukan mu
54
Episode 52 Dinner
55
Episode 53 Ujian Pertama
56
Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57
Episode 55 Nikmati Hari Ini
58
Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59
Episode 57 Menjadi Hangat
60
Episode 58 Hamil...!!!!
61
Episode 59 Penyatuan
62
Episode 60 Pengakuan Rayhan
63
Episode 61 Populer
64
Episode 62 Kabar Bahagia
65
Episode 63 Saffana Ngambek
66
Episode 64 Melepas Rindu
67
Episode 65 Ziarah
68
Episode 66 My Princess
69
Episode 67 Sedikit Posesif
70
Episode 68 Pisah Ranjang
71
Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72
Episode 70 Banyak Pengganggu
73
Episode 71 Kembali Pulang
74
Episode 72 Sepiring Berdua
75
Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76
Episode 74 Kecemasan Orangtua
77
Episode 75 Kejujuran Saffana
78
Episode 76 Menginap di Rumah mama
79
Episode 77 Kehangatan Keluarga
80
Episode 78 Tragedi Dikantor
81
Episode 79 Ujian Tahfidz
82
Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83
Episode 81 Penjelasan
84
Episode 82 Hukuman yang Gagal
85
Episode 83 Sampaikan
86
Episode 84 Membujuk
87
Episode 85 Berjuang Bersama
88
Episode 86 Mas yang Terbaik
89
Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90
Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91
Episode 89 Berdamai
92
Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93
Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94
Episode 92 Sweet Room
95
Episode 93 Assyfa Hilang
96
Episode 94 Mencari.....
97
Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98
Episode 96 Menyelidiki
99
Episode 97 Pencapaian Saffana
100
Episode 98 Terungkap
101
Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102
Episode 100 Apartemen
103
Episode 101 Graduation
104
Episode 102 Garis Dua
105
Episode 103 Suami Romantis
106
Episode 104 Ternyata.....
107
Episode 105 Rencana
108
Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109
Episode 107 Kekuatam Cinta
110
Episode 108 Kejutan
111
Episode 109 Kejutan II
112
Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113
Episode 111 Menguping
114
Episode 112 Berita Buruk
115
Episode 113 Saling Menguatkan
116
Episode 114 Penjelasan
117
Episode 115 Pengakuan
118
Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119
Episode 117 Mencari Barang Bukti
120
Episode 118 Masalah Baru
121
Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122
Episode 120 Konferensi Pers
123
Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124
Episode 122 Pengejaran
125
Episode 123 Melepas Rindu
126
Episode 124 Tentang Tari
127
Episode 125 Tak Ikut Pulang
128
Episode 126 Serahkan Kepolisi
129
Episode 127 Bahagia Yang Datang
130
Episode 128 Merindumu
131
Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132
Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133
Episode 131 Kado Terbaik
134
Episode 132 Rencana Pernikahan
135
Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136
Episode 134 Manja
137
Episode 135 Oleh-Oleh
138
Episode 136 Pernikahan Fatimah
139
Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140
Episode 138 Hari Bahagia I
141
Episode 139 Hari Bahagia II
142
Episode 140 Akhir Kisah....
143
Ekstra Part I
144
Ekstra Part 2
145
Ekstra Part 3
146
Ekstra Part 4
147
Ekstra Part 5
148
Ekstra Part 6
149
Ekstra Part 7
150
Ekstra Part 8
151
Ekstra Part 9
152
Ekstra Part 10
153
Ekstra Part 11
154
Ekstra Part 12
155
Ekstra Part 13
156
Ekstra Part 14
157
Ekstra Part 15
158
Ekstra Part 16
159
Ekstra Part 17
160
Ekstra Part 18
161
Ekstra Part 19
162
Ekstra Part 20
163
Ekstra Part 21
164
Ekstra Part 22
165
Ekstra Part 23
166
Ekstra Part 24
167
Ekstra Part 25
168
Ekstra Part 26
169
Ekstra Part 27
170
Ekstra Part 28
171
Ekstra Part 29
172
Ekstra Part 30
173
Ekstra Part 31
174
Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175
KABAR BARU......
176
SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177
TELAH RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!