BIDADARI SURGAKU

BIDADARI SURGAKU

Episode 1 Kenyataan yang Pilu

Setelah lama meninggalkan tanah air untuk mendapatkan gelar Magisternya, kini Rayhan telah kembali. Kepulangannya ini selain ingin membantu papanya mengurus bisnis. Dia juga memiliki tujuan lain yang telah lama direncanakannya.  Rayhan berencana akan melamar gadis pujaan hatinya. Bahkan sudah sejak lama dia telah mempersiapkan keperluan untuk hari ini.

Siang ini Rayhan sudah sangat tidak sabar ingin bertemu dengan Annisa, gadis yang selama ini sangat dicintainya. Dia seolah tidak memiliki rasa lelah, padahal baru saja kemaren sore dia tiba di Indonesia. Dengan semangat yang menggebu Rayhan merapikan dirinya. Berkali-kali dia bercermin untuk memastikan penampilannya. Tidak lupa

juga dia mengambil sebuah kotak merah berisi cincin dengan desain yang sengaja dia pesan  dari laci nakasnya dan meletakkannya diatas meja.

“Sayang mau kemana kamu kenapa rapi sekali?” tanya mama Rayhan menghampiri putranya yang sedang asik merapikan rambut.

“Ray  mau pergi ma, ada urusan yang harus Ray selesaikan.” Jawab Rayhan  tanpa mengalihkan pandangannya dari cermin.

“Apa kamu tidak lelah? Baru saja kemaren sore kamu sampai, udah mau pergi saja. Padahal mama masih kangen ingin ngobrol sama kamu.” Lanjut mama dengan wajah kecewannya sembari duduk di ujung ranjang Rayhan.

        

“Rayhan hanya pergi sebentar ma. Lagi pula ini adalah urusan yang sangat penting yang tidak bisa Rayhan tunda lagi.” Jawab Rayhan mendekati mamanya.

        

“Ya sudahlah kamu pergi saja.” Sahut mama terlihat sedikit kesal.

        

“Mama jangan marah dong, Rayhan pergi untuk menjemput calon menantu mama.” Kata Rayhan dengan senyum malu-malu.

        

“Benarkah itu!! Siapa gadis yang beruntung itu Ray?” tanya mama terlihat sangat antusias mendengar pengakuan Rayhan.

        

“Mama sudah mengenalnya kok.” Jawab Rayhan sembari berjalan menuju meja dan mengambil kotak merah dan segera memasukkannya ke saku celananya.

        

“Apa maksud kamu Annisa?” tanya mama setelah berfikir. Rayhan hanya menganggukkan kepalanya.

        

“Wah mama senang sekali Ray. Mama rasa kalian akan menjadi pasangan yang sangat serasi. Ya sudah cepatlah pergi dan segera hubungi mama setelah mendapatkan jawaban dari Annisa.” Lanjut mama yang terlihat lebih semangat dari Rayhan.

        

“Iya ma, mama tenang saja. Rayhan berangkat dulu ya ma. Assalamualaikum. Cup…” Ucap Rayhan yang langsung pergi setelah mengecup pipi mamanya.

Setelah cukup lama Rayhan menyusuri  jalanan yang cukup padat siang ini. Akhirnya Rayhan tiba di rumah Annisa. Setelah memasuki gerbang rumah, Rayhan merasa  heran saat melihat ada beberapa mobil yang telah terparkir dihalaman ruman Annisa.

        

“Apakah ada tamu? Sepertinya ada acara dirumah Annisa.” Kata Rayhan dalam hati. Tanpa berfikir panjang Rayhan lagsung keluar dari mobilnya dan menuju pintu. Belum sempat Rayhan mengetuk dan memberi salam. Langkah Rayhan terhenti saat mendengar percakapan didalam rumah Annisa.

        

“Bagaimana nak Nisa apakah nak Nisa menerima lamaran mas Rendy?” terdengar suara yang cukup membuat Rayhan terkejut.  Sejenak suasana menjadi hening. Hingga terdengar suara yang sangat Rayhan kenal.

        

“Bismillahirrohmanirrohim. Nisa bersedia menerima lamaran mas Rendy.” Suara Nisa terdengar sangat lembut namun tegas.

        

“Alhamdulillah…..” sahut semua orang yang ada didalam. Seketika itu Rayhan merasa sangat hancur. Perasaannya seperti diaduk-aduk tak menentu. Hatinya terasa sangat pilu seolah terkoyak. Kemudian Rayhan kembali melangkahkan kakinya. Namun kali ini langkahnya menjauh dari pintu rumah itu. Belum sampai Rayhan pada mobilnya, terdengar seseorang memanggil namanya. Seketika Rayhan menghentikan langkahnya.

     

“Kak Ray!” teriak orang itu.

        

"Dito?” sahut Rayhan setelah membalikkan tubuhnya.

        

“Kak Ray kenapa diluar? Dan kapan kak Ray sampai di Indonesia?” tanya Dito menghampiri Rayhan dengan senyum sumringah.

        

“Kak Ray baru sampai kemaren sore Dit. Kebetulan tadi kakak lewat, kakak fikir kakak akan mampir sebentar kemari. Tapi sepertinya dirumahmu sedang ada acara.” Jawab Rayhan berusaha tersenyum.

        

“Oh iya hari ini acara lamaran kak Nisa. Lalu kenapa kakak masih disini, ayo masuk. Kakak kan juga sudah menjadi keluarga kami.” Ucap Dito seraya menarik tangan Rayhan dan mengajaknya masuk . Rayhan pun mengikuti Dito tanpa penolakan.

Sesampainya didalam, terlihat para tamu sedang menikmati hidangan dengan santai. Rayhan menyapu seluruh ruangan dengan pandangannya. Hingga pandangannya terhenti pada sosok Annisa yang sedang berbincang dengan seorang pria. Kemudian Rayhan langsung menghampiri mereka dan meninggalkan Dito.

        

“Hai Nis… selamat ya.” Sapa Rayhan setelah berada didekat mereka.

        

“Rayhan!! Kapan kamu sampai? Kenapa tidak mengabari aku. Kalau aku tau kamu sudah pulang pasti aku akan mengundangmu.” Kata Annisa dengan wajah cemberutnya.

        

“Aku baru sampai kemaren sore. Tadinya aku kemari ingin mengejutkanmu, ternyata sekarang malah aku yang terkejut. Kenapa kamu tidak bilang kalau akan melangsungkan lamaran? Sepertinya kamu sudah melupakanku?” sahut Rayhan yang juga merasa kesal.

        

“Maaf acaranya begitu mendadak soalnya.” Kata Annisa merasa tidak enak hati.

       

“Rayhan…. Kamu Rayhan kan? Apa kamu tidak ingat dengan aku?” tanya pria yang berdiri disamping Annisa. Sejenak Rayhan mengamati wajah pria itu, hingga dia teringat dengan seseorang.

        

“Rendy?? Benarkan kau ini??” kata Rayhan sembari menatap Rendy.

        

"Apa kabar kamu Ray? Sudah lama sekali kita tidak bertemu?” lanjut Rendy memeluk Rayhan.

        

“Aku baik, kamu yang kemana saja? Selama ini tidak ada kabar.” Jawab Rayhan melepaskan pelukan Rendy.

        

“Maaf setelah aku pindah semua kontak lamaku hilang. Jadi aku tidak bisa menghubungimu.” Kata Rendy tersenyum.

        

“Kalian sudah saling kenal?” tanya Annisa merasa heran.

        

“Tentu saja. Rayhan ini adalah sahabatku sewaktu di SMP, sebelum aku masuk pesantren. Dia adalah satu-satunya teman dan sahabat yang aku punya kala itu.” Jawab Rendy menjelaskan hubungannya dengan Rayhan.

        

“Iya saat itu kamu adalah orang yang sangat menyebalkan jadi mana ada anak yang mau berteman dengamu.” Sahut Rayhan mengenang masa-masa itu.

        

“Buktinya kau mau?” ucap Rendy menepuk bahu sahabatnya itu.

        

“Sebenarnya aku terpaksa waktu itu karena kasihan melihatmu tidak memiliki teman.” Lanjut Rayhan mengejek.

        

“Dasar kamu ini.” Kata Rendy kembali menepuk bahu Rayhan.

        “Ya sudah kalian lanjutkan saja ngobrolnya aku permisi dulu.” Sahut Annisa yang berlalu pergi.

        

“Kau sudah lama mengenal Nisa?” tanya Rayhan mangungkapkan rasa penasarannya.

        

“Aku dan Annisa adalah teman waktu di pesantren. Waktu itu kami tidak pernah bisa akur, selalu saja berdebat. Tapi saat takdir mempertemukan kami kembali beberapa bulan lalu justru kami menjadi sangat akrab. Hingga pada akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan ketahap yang lebih serius dan hari ini adalah perjalanan awal kami.” Jawab Rendy menjelaskan sembari tersenyum dengan bahagia.

        

“Itu artinya kalian memang berjodoh.” Jawab Rayhan berusaha tenang meski hatinya merasa sangat tidak tenang.

        

“Kalau kau sendiri sejak kapan kenal dengan Annisa?”  sahut Rendy balik bertanya.

        

“Papaku dan papanya Annisa adalah rekan bisnis. Jadi aku dan Annisa sudah saling mengenal sejak kecil.” Jawab Rayhan.

        

“Oh… pantas saja kau terlihat sangat dekat sekali dengan keluarga Annisa.” Ucap Rendy menganggukkan kepalanya.

        

“O iya Ren aku permisi dulu ya masih ada urusan yang harus aku selesaikan. Jangan lupa undang aku dipernikahanmu nanti.” Kata Rayhan sebelum beranjak pergi. Rendy hanya mengangkat jempol tangannya tanda mengiyakan.

Sebelum pergi, Rayhan menyempatkan diri menghampiri mama dan papa Annisa. Terlihat Dito juga sedang menemani mereka ngobrol dengan para tamu.

        

“Om tante, Rayhan pamit dulu ya.” Kata Rayhan setelah menghampiri mereka.

        

“Loh kok buru-buru Ray. Bukannya kamu baru saja sampai? Setidaknya kamu cicipi dulu hidangannya.” Jawab mama Annisa meminta Rayhan tetap tinggal.

        

“Maaf tante Rayhan masih ada urusan penting yang harus diselesaikan. Lain kali Rayhan akan mampir lagi kesini.” Jawab Rayhan menolak permintaan mama Annisa.

        

“Ya sudah kalau begitu kamu hati-hati ya. Terimakasih karena sudah datang dan sampaikan maaf om pada papa dan mamamu karena tidak memberikan undangan sebab acaranya begitu mendadak.” Sahut papa mencoba mengerti.

        

“Baik om nanti Rayhan sampaikan. Rayhan langsung pamit om. Assalamualaikum.” Lanjut Rayhan

memberi salam.

        

“Waalaikum salam.” Jawab mama, papa Annisa, dan Dito secara bersamaan.

        

“O iya Dit sampai salam kakak untuk kakakmu dan sampaikan juga untuk mengundangku saat pernikahannya nanti.” Kata Rayhan sebelum pergi.

        

“Tenang saja kak nanti Dito langsung yang mengantar undangannya pada kakak.” Jawab Dito sangat meyakinkan. Kemudian Rayhan bergegas meninggalkan rumah tersebut

Assalamualaikum readers, ini adalah novel pertamaku.

Mohon bantuannya ya beri Like, Vote, dan komennya.

Terimakasih 😊

Terpopuler

Comments

Juragan Jengqol

Juragan Jengqol

novel pertama sudah sangat bagus thor. kereeeen 👍🏻

2023-07-04

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-06-10

0

🇮🇩 🅒🅚➋➏➊➊ 🇵🇸

🇮🇩 🅒🅚➋➏➊➊ 🇵🇸

Seharusnya sesudah kata mengurus bisnis itu tanda koma bukan titik ya. Harusnya dijadikan sekalimat aja.

2022-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2 Episode 2 Mencari solusi
3 Episode 3 Pergi ke Pesantren
4 Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5 Episode 5 Pertemuan
6 Episode 6 Perkenalan
7 Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8 Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9 Episode 9 Bertemu Kembali
10 Visual Cast
11 Episode 10 Papa Sakit
12 Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13 Episode 12 Perjanjian
14 Episode 13 Operasi
15 Episode 14 Persetujuan
16 Episode 15 Merupakan Petunjuk
17 Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18 Episode 17 Good News and Bad Mood
19 Episode 18 Khitbah
20 Episode 19 Cemburu??
21 Episode 20 Bangga
22 Episode 21 Kartu Nama
23 Episode 22 Fetting
24 Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25 Episode 24 Asisten Pribadi
26 Episode 25 Sweet Moment
27 Episode 26 Undangan
28 Episode 27 Pernikahan
29 Episode 28 Ucapan Selamat
30 Episode 29 Petuah dari Tetua
31 PENGUMUMAN
32 Episode 30 Malam Resepsi
33 Episode 31 Menjadi Istri
34 Episode 32 Hadiah
35 Episode 33 Pindah Rumah
36 Episode 34 Handpone Baru
37 Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38 Episode 36 Meminta Izin
39 Episode 37 Luka Hati
40 Episode 38 Keteguhan Hati
41 Episode 39 Tak Mendengarkan
42 Episode 40 I'm Back
43 Episode 41 Kedatangan Saffana
44 Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45 Episode 43 Mengagumi
46 Episode 44 Merasa Bersalah
47 Episode 45 Maaf.....
48 Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49 Episode 47 Biar Mas Saja
50 Episode 48 Terlalu Berlebihan
51 Episode 49 Curhat
52 Episode 50 Belajar Memasak
53 Episode 51 Merindukan mu
54 Episode 52 Dinner
55 Episode 53 Ujian Pertama
56 Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57 Episode 55 Nikmati Hari Ini
58 Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59 Episode 57 Menjadi Hangat
60 Episode 58 Hamil...!!!!
61 Episode 59 Penyatuan
62 Episode 60 Pengakuan Rayhan
63 Episode 61 Populer
64 Episode 62 Kabar Bahagia
65 Episode 63 Saffana Ngambek
66 Episode 64 Melepas Rindu
67 Episode 65 Ziarah
68 Episode 66 My Princess
69 Episode 67 Sedikit Posesif
70 Episode 68 Pisah Ranjang
71 Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72 Episode 70 Banyak Pengganggu
73 Episode 71 Kembali Pulang
74 Episode 72 Sepiring Berdua
75 Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76 Episode 74 Kecemasan Orangtua
77 Episode 75 Kejujuran Saffana
78 Episode 76 Menginap di Rumah mama
79 Episode 77 Kehangatan Keluarga
80 Episode 78 Tragedi Dikantor
81 Episode 79 Ujian Tahfidz
82 Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83 Episode 81 Penjelasan
84 Episode 82 Hukuman yang Gagal
85 Episode 83 Sampaikan
86 Episode 84 Membujuk
87 Episode 85 Berjuang Bersama
88 Episode 86 Mas yang Terbaik
89 Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90 Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91 Episode 89 Berdamai
92 Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93 Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94 Episode 92 Sweet Room
95 Episode 93 Assyfa Hilang
96 Episode 94 Mencari.....
97 Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98 Episode 96 Menyelidiki
99 Episode 97 Pencapaian Saffana
100 Episode 98 Terungkap
101 Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102 Episode 100 Apartemen
103 Episode 101 Graduation
104 Episode 102 Garis Dua
105 Episode 103 Suami Romantis
106 Episode 104 Ternyata.....
107 Episode 105 Rencana
108 Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109 Episode 107 Kekuatam Cinta
110 Episode 108 Kejutan
111 Episode 109 Kejutan II
112 Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113 Episode 111 Menguping
114 Episode 112 Berita Buruk
115 Episode 113 Saling Menguatkan
116 Episode 114 Penjelasan
117 Episode 115 Pengakuan
118 Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119 Episode 117 Mencari Barang Bukti
120 Episode 118 Masalah Baru
121 Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122 Episode 120 Konferensi Pers
123 Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124 Episode 122 Pengejaran
125 Episode 123 Melepas Rindu
126 Episode 124 Tentang Tari
127 Episode 125 Tak Ikut Pulang
128 Episode 126 Serahkan Kepolisi
129 Episode 127 Bahagia Yang Datang
130 Episode 128 Merindumu
131 Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132 Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133 Episode 131 Kado Terbaik
134 Episode 132 Rencana Pernikahan
135 Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136 Episode 134 Manja
137 Episode 135 Oleh-Oleh
138 Episode 136 Pernikahan Fatimah
139 Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140 Episode 138 Hari Bahagia I
141 Episode 139 Hari Bahagia II
142 Episode 140 Akhir Kisah....
143 Ekstra Part I
144 Ekstra Part 2
145 Ekstra Part 3
146 Ekstra Part 4
147 Ekstra Part 5
148 Ekstra Part 6
149 Ekstra Part 7
150 Ekstra Part 8
151 Ekstra Part 9
152 Ekstra Part 10
153 Ekstra Part 11
154 Ekstra Part 12
155 Ekstra Part 13
156 Ekstra Part 14
157 Ekstra Part 15
158 Ekstra Part 16
159 Ekstra Part 17
160 Ekstra Part 18
161 Ekstra Part 19
162 Ekstra Part 20
163 Ekstra Part 21
164 Ekstra Part 22
165 Ekstra Part 23
166 Ekstra Part 24
167 Ekstra Part 25
168 Ekstra Part 26
169 Ekstra Part 27
170 Ekstra Part 28
171 Ekstra Part 29
172 Ekstra Part 30
173 Ekstra Part 31
174 Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175 KABAR BARU......
176 SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177 TELAH RILIS
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2
Episode 2 Mencari solusi
3
Episode 3 Pergi ke Pesantren
4
Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5
Episode 5 Pertemuan
6
Episode 6 Perkenalan
7
Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8
Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9
Episode 9 Bertemu Kembali
10
Visual Cast
11
Episode 10 Papa Sakit
12
Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13
Episode 12 Perjanjian
14
Episode 13 Operasi
15
Episode 14 Persetujuan
16
Episode 15 Merupakan Petunjuk
17
Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18
Episode 17 Good News and Bad Mood
19
Episode 18 Khitbah
20
Episode 19 Cemburu??
21
Episode 20 Bangga
22
Episode 21 Kartu Nama
23
Episode 22 Fetting
24
Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25
Episode 24 Asisten Pribadi
26
Episode 25 Sweet Moment
27
Episode 26 Undangan
28
Episode 27 Pernikahan
29
Episode 28 Ucapan Selamat
30
Episode 29 Petuah dari Tetua
31
PENGUMUMAN
32
Episode 30 Malam Resepsi
33
Episode 31 Menjadi Istri
34
Episode 32 Hadiah
35
Episode 33 Pindah Rumah
36
Episode 34 Handpone Baru
37
Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38
Episode 36 Meminta Izin
39
Episode 37 Luka Hati
40
Episode 38 Keteguhan Hati
41
Episode 39 Tak Mendengarkan
42
Episode 40 I'm Back
43
Episode 41 Kedatangan Saffana
44
Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45
Episode 43 Mengagumi
46
Episode 44 Merasa Bersalah
47
Episode 45 Maaf.....
48
Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49
Episode 47 Biar Mas Saja
50
Episode 48 Terlalu Berlebihan
51
Episode 49 Curhat
52
Episode 50 Belajar Memasak
53
Episode 51 Merindukan mu
54
Episode 52 Dinner
55
Episode 53 Ujian Pertama
56
Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57
Episode 55 Nikmati Hari Ini
58
Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59
Episode 57 Menjadi Hangat
60
Episode 58 Hamil...!!!!
61
Episode 59 Penyatuan
62
Episode 60 Pengakuan Rayhan
63
Episode 61 Populer
64
Episode 62 Kabar Bahagia
65
Episode 63 Saffana Ngambek
66
Episode 64 Melepas Rindu
67
Episode 65 Ziarah
68
Episode 66 My Princess
69
Episode 67 Sedikit Posesif
70
Episode 68 Pisah Ranjang
71
Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72
Episode 70 Banyak Pengganggu
73
Episode 71 Kembali Pulang
74
Episode 72 Sepiring Berdua
75
Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76
Episode 74 Kecemasan Orangtua
77
Episode 75 Kejujuran Saffana
78
Episode 76 Menginap di Rumah mama
79
Episode 77 Kehangatan Keluarga
80
Episode 78 Tragedi Dikantor
81
Episode 79 Ujian Tahfidz
82
Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83
Episode 81 Penjelasan
84
Episode 82 Hukuman yang Gagal
85
Episode 83 Sampaikan
86
Episode 84 Membujuk
87
Episode 85 Berjuang Bersama
88
Episode 86 Mas yang Terbaik
89
Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90
Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91
Episode 89 Berdamai
92
Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93
Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94
Episode 92 Sweet Room
95
Episode 93 Assyfa Hilang
96
Episode 94 Mencari.....
97
Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98
Episode 96 Menyelidiki
99
Episode 97 Pencapaian Saffana
100
Episode 98 Terungkap
101
Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102
Episode 100 Apartemen
103
Episode 101 Graduation
104
Episode 102 Garis Dua
105
Episode 103 Suami Romantis
106
Episode 104 Ternyata.....
107
Episode 105 Rencana
108
Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109
Episode 107 Kekuatam Cinta
110
Episode 108 Kejutan
111
Episode 109 Kejutan II
112
Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113
Episode 111 Menguping
114
Episode 112 Berita Buruk
115
Episode 113 Saling Menguatkan
116
Episode 114 Penjelasan
117
Episode 115 Pengakuan
118
Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119
Episode 117 Mencari Barang Bukti
120
Episode 118 Masalah Baru
121
Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122
Episode 120 Konferensi Pers
123
Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124
Episode 122 Pengejaran
125
Episode 123 Melepas Rindu
126
Episode 124 Tentang Tari
127
Episode 125 Tak Ikut Pulang
128
Episode 126 Serahkan Kepolisi
129
Episode 127 Bahagia Yang Datang
130
Episode 128 Merindumu
131
Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132
Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133
Episode 131 Kado Terbaik
134
Episode 132 Rencana Pernikahan
135
Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136
Episode 134 Manja
137
Episode 135 Oleh-Oleh
138
Episode 136 Pernikahan Fatimah
139
Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140
Episode 138 Hari Bahagia I
141
Episode 139 Hari Bahagia II
142
Episode 140 Akhir Kisah....
143
Ekstra Part I
144
Ekstra Part 2
145
Ekstra Part 3
146
Ekstra Part 4
147
Ekstra Part 5
148
Ekstra Part 6
149
Ekstra Part 7
150
Ekstra Part 8
151
Ekstra Part 9
152
Ekstra Part 10
153
Ekstra Part 11
154
Ekstra Part 12
155
Ekstra Part 13
156
Ekstra Part 14
157
Ekstra Part 15
158
Ekstra Part 16
159
Ekstra Part 17
160
Ekstra Part 18
161
Ekstra Part 19
162
Ekstra Part 20
163
Ekstra Part 21
164
Ekstra Part 22
165
Ekstra Part 23
166
Ekstra Part 24
167
Ekstra Part 25
168
Ekstra Part 26
169
Ekstra Part 27
170
Ekstra Part 28
171
Ekstra Part 29
172
Ekstra Part 30
173
Ekstra Part 31
174
Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175
KABAR BARU......
176
SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177
TELAH RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!