Episode 18 Khitbah

Malam harinya Rayhan langsung memberikan kabar baik tadi kepada mama dan papanya. Tentu saja mama dan papanya terlihat sangat senang. Akhirnya putranya akan menikah juga. Tanpa menunggu lama lagi mama Rayhan langsung menelfon orang kepercayaannya untuk mengurus semua persiapan. Dia ingin membawa seserahan untuk Assyfa. Jika dalam adat jawa, saat melamar pihak pria harus membawa seserahan berupa pakaian lengkap untuk pihak  wanita. Istilah ini disebut ‘Sakpengadekan’ dalam bahasa jawa. Artinya pihak pria harus membawa semua keperluan wanita mulai dari pakaian lengkap, pakaian dalam, sandal/sepatu, dan perhiasan. Terkadang juga ada yang menambahkan alat make up dan perlengkapan mandi.

Pagi harinya Rayhan merasa sangat bingung dengan mamanya yang terus saja sibuk dengan ponselnya. Mama terlihat mondar-mandir tidak jelas. Entah sudah berapa kali dia mondar-mandir didepan Rayhan.

   

“Sebenarnya mama ini kenapa sih? Rayhan pusing ma lihat mama mondar-mandir dari tadi.” Tanya Rayhan yang sudah tidak tahan melihat tingkah mamanya.

   

“Kamu diam saja. Mama sedang mempersiapkan keperluanmu untuk melamar Assyfa.” Jawab mama setelah menjauhkan ponselnya dari telinganya.

   

“Memang harus sesibuk itu ya ma. Kemarin paman bilang jika tidak perlu membawa apa-apa.” Sahut Rayhan merasa heran.

   

“Hey ini tradisi Ray. Sudah kamu ikuti saja. Kamu tinggal persiapkan dirimu saja.” Lanjut mama meminta Rayhan untuk tidak ikut sibuk.

   

“Terserah mama saja lah. Rayhan akan pergi sebentar ma. Rayhan ingin membelikan cincin untuk Assyfa.” Kata Rayhan sembari mengambil kunci mobil yang tergeletak dimeja keluarga.

   

“Kamu tidak boleh kemana-mana, kamu dirumah saja. Semuanya biar mama yang urus. Lagi pula bukannya kamu sudah mempersiapkan cincin yang indah.” Kata mama menghalangi Rayhan.

   

“Cincin apa sih ma, Rayhan bahkan belum membelikan Assyfa apapun.” Sahut Rayhan bingung.

   

“Bukankah ini cincin yang sengaja kamu pesan dan desain sendiri. mama rasa cincin ini tidak buruk dan sepertinya ukurannya pun pas dijari Assyfa. Mama juga melihat inisial namanya di dalam cincin ini.” Kata mama sembari mengeluarkan kotak merah berisi cincin dari dalam sakunya. Rayhan sangat terkejut ketika melihat cincin itu. Memang Rayhan dulu sempat memesan khusus cincin itu untuk seseorang. Bahkan dia juga sudah menuliskan inisialnya dicincin itu. Rayhan bahkan tidak ingat kapan terakhir kali dia melihat cincin itu.

   

“Mama dapat dari mana cincin itu?” tanya Rayhan sangat terkejut.

   

“Mang Kardi menemukannya dibawah jok mobilmu saat sedang mencuci mobil. Lalu mang Kardi memberikannya pada mama. Mama tahu jika sebenarnya inisial yang ada dicincin ini bukanlah Assyfa melainkan Annisa. Tapi jika cincin ini dibuang begitu saja akan jadi mubajir kan. Mama sempat berfikir mungkin ini juga merupak salah satu petunjuk dari Allah. Jika sebenarnya Allah membiarkanmu menuliskan inisial A karena Allah akan mengirimkan Assyfa untukmu.” Jawab mama menjelaskan.

   

“Kamu tidak keberatan kan jika kita menggunakan cincin ini?” lanjut mama lagi memastikan.

   

“Iya ma tidak apa-apa. Rayhan juga sudah melupakan semua tentang Annisa.” Jawab Rayhan berusaha tersenyum. Meskipun dihatinya masih terasa sedikit pedih saat mengingat kejadian itu. Tetapi Rayhan sadar bahwa saat ini dia dan Annisa telah memiliki kehidupan masing-masing.

   

“Kenapa kalian masih saja ngobrol disini. Ayo buruan siap-siap, sebentar lagi duhur loh.” Sahut papa menghampiri mereka.

 

“Ah iya ternyata waktu berjalan dengan sangat cepat. Ray cepatlah bersiap-siap dan berdandan yang rapi. Papa siap-siap duluan ya bajunya udah mama siapin. Mama akan mengecek sekali lagi bawaan kita. Jangan sampai ada satu pun yang kurang.” Kata mama memerintah. Kemudian papa dan Rayhan mengikuti perintah mama tanpa menjawab. Lalu mama kembali berkutik dengan beberapa barang yang sudah tersusun rapi diruang tamu.

Setelah semua selesai bersiap dan berkemas. Selepas sholat duhur mereka langsung menuju rumah paman Arif. Papa dan mama terlihat sangat antusian, sepertinya mereka sudah sangat tidak sabar ingin bertemu dengan Assyfa dan keluarganya. Tetapi tidak dengan Rayhan, entah mengapa masih ada sedikit keraguan dihatinya. Ketakutan yang selalu menggelayutinya, ketakutan jika tidak bisa memberikan kebahagiaan pada Assyfa. Ketakutan jika suatu saat nanti keputusannya ini justru akan menyakiti Assyfa.

Setalah menempuh perjalanan yang cukup lama, mereka telah sampai di kediaman paman Arif. Terlihat disana sudah ada beberapa orang yang datang. Salah satunya adalah keluarga dari Assyfa yaitu pakde dan budenya. Tiba-tiba perasaan takut Rayhan berubah menjadi perasaan gugup. Walau bagaimanapun ini adalah kali pertamanya melamar seseorang. Bahkan sampai acara dimulai pun perasaan gugup Rayhan tak juga hilang. Malah rasa gugupnya semakin mejadi-jadi. Sesekali Rayhan mencuri pandang kesetiap arah berusaha mencari seseorang. Namun sosok yang dicarinya tak Nampak disana

   

“Dia tidak akan keluar sebelum Abah memanggilnya.” Bisik Iqbal yang mengerti jika Rayhan sedang mencari Assyfa. Rayhan hanya terdiam lalu kembali fokus pada sambuta-sambutan yang diberikan oleh kedua belah pihak.

Setelah sambutan selesai, kini giliran papa Rayhan mengutarakan maksud kedatangan mereka.

     

“Jadi begini pak Santoso, maksud kedatangan kami sekeluarga ingin mengantarkan anak saya Rayhan Al Ghifari. Adapun anak saya kemari memiliki niat baik untuk mengkhitbah atau melamar keponakan bapak yang bernama Assyfa Putri Zaskia. Kami datang dengan niat yang sangat tulus ingin menjadikan keponakan bapak sebagai menantu kami dan sekaligus menjadi istri dari putra kami. Semoga bapak dan keluarga bisa menerima niat baik kami ini.” Kata papa Rayhan mengatakan maksud dan tujuannya.

   

“Saya selaku pakde dari Assyfa merasa sangat tersanjung dengan niat bapak Ilham sekeluarga. Tetapi saya tidak bisa mengambil keputusan ini sendiri. Bagaimana pun Assyfa yang akan menjalani hubungan ini. Jadi saya serahkan semua keputusan kepada keponakan saya.” Jawab pak Santoso pakde dari Assyfa.

     

“Ummi tolong panggilkan Assyfa.” Sahut paman Arif sedikit berbisik. Kemudian Ummi masuk kedalam. Tak lama kemudian keluarlah Assyfa yang ditemani oleh Ummi, Fatimah, dan seorang gadis ABG yang merupakan adik sepupu Assyfa. Rayhan sedikit tercengang melihat kehadiran Assyfa. Hari ini Assyfa terlihat sangat berbeda dari biasanya. Dia terlihat lebih anggun dan wajahnya terlihat sangat bersinar.

   

“Assyfa, nak Rayhan dan keluarganya sudah mengutarakan maksud dan tujuan mereka datang kemari. Sekarang mereka ingin mendengar jawabanmu. Apakah kamu bersedia menerima pinangan Rayhan?” tanya paman Arif setelah Assyfa duduk disebelah pakdenya. Assyfa terdiam beberapa saat, sampai Fatimah menyenggol tubuhnya dan memberi tanda agar Assyfa segera menjawabnya. Jantung Rayhan berdetak sangat cepat menunggu jawaban dari Assyfa. Dia menjadi sedikit gelisah.

   

“Bismillahirrohmanirrohim. Insyaallah Assyfa bersedia pak Kiyai.” Jawab Assyfa dengan suara yag sangat lembut. Jawaban Assyfa langsung memecah kebisuan yang sempat terjadi diantara mereka.

   

“Alhamdulillah.” Seru semua orang yang ada didalam. Terlihat raut bahagia diwajah mama dan papa Rayhan. Bahkan mama Rayhan sampai berkaca-kaca karena merasa sangat bahagia. Sedangkan Assyfa tersipu malu sembari menundukkan wajahnya.

   

“Alhamdulillah, selamat ya Ray.” Bisik Iqbal lagi ikut bahagia. Rayhan tersenyum lega mendengar jawaban dari Assyfa. Meskipun dia tahu pernikahan ini terjadi bukan karena cinta melainkan karena sebuah perjajian. Tetapi dia tidak dapat memungkiri ada perasaan senang didalam lubuk hatinya.

   

“Lalu mahar apa yang ingin kau minta dari Rayhan nak?” kata papa Rayhan menatap Assyfa. Assyfa hanya terdiam, dia tidak tahu apa yang harus dia minta untuk maharnya nanti. Sebenarnya dia tidak menginginkan apapun. Tetapi mahar adalah syarat nikah yang harus dipenuhi.

   

“Jawablah Syfa, mereka semua menunggu jawabanmu.” Bisik Bude Assyfa  memecahkan kebisuannya.

   

“Syfa hanya meminta uang dengan jumlah 209.000 rupiah.” Jawab Assyfa yang tidak ingin terlalu memberatkan Rayhan.

   

“Apa kamu yakin segitu cukup?” sahut Rayhan sangat terkejut mendengar jawaban Assyfa.  Assyfa hanya mengangguk dengan sangat yakin.

   

“Bagaimana mungkin dia meminta mahar dengan jumlah yang bahkan tidak lebih dari 500.000 rupiah. Baru kali ini aku menemukan gadis sepertinya di jaman milenial ini.” Batin Rayhan masih tak percaya.

   

“Jika boleh Assyfa ingin mengajukan sebuah permintaan kepada mas Rayhan.” Lanjut Assyfa yang membuat Rayhan langsung menatapnya tajam.

     

“Katakanlah Assyfa.” Jawab paman Arif mempersilahkan.

     

“Assyfa ingin mas Rayhan membacakan Surah Ar-Rahman sebagai pengganti Sighat Taklik. Jika mas Rayhan besedia Assyfa ingin mas Rayhan menghafalnya. Tetapi jika itu terlalu berat, mas Rayhan cukup membacakannya.” Jawab Assyfa seraya sedikit melirik kearah Rayhan. Dia takut jika Rayhan menolak keinginannya itu.

   

“Baiklah aku bersedia.” Jawab Rayhan dengan sangat yakin. Assyfa tersenyum senang mendengar permintaannya dikabulkan oleh Rayhan. Tetapi tidak dengan mama dan papa Rayhan. Mereka cukup terkejut ketika Rayhan menyetujui permintaan Assyfa. Mereka merasa sedikit ragu jika Rayhan bisa menghafal surat itu.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemasangan cincin dijari Assyfa. Namun yang memasangkan cincin itu bukanlah Rayhan tetapi mamanya. Meskipun lamaran Rayhan sudah diterima oleh Assyfa tetapi mereka belum sah menikah. Itu artinya mereka belum menjadi mahrom dan belum boleh bersentuhan. Tak lupa juga mereka segera membahas tentang rencana pernikahan Rayhan dan Assyfa. Mereka tidak ingin menunda terlalu lama pernikahan tersebut.

Dalam perundingan itu Rayhan sesekali melirik kearah Assyfa. Sungguh Rayhan merasa hari ini Assyfa sangatlah

cantik dan menawan. Bahkan untuk beberapa saat Rayhan tak ingin mengalihkan pandangannya dari Assyfa. Assyfa yang menyadarinya merasa sedikit tidak nyaman. Tetapi sepertinya hati dan fikirannya tidak berjalan berdampingan. Meski ada perasaan tidak nyaman namun bibirnya tersenyum seolah senang melihat perhatian Rayhan.

     

“Subhanallah sungguh indah ciptaanmu Ya Robb. Terimakasih karena telah mengirimkan wanita seperti Assyfa dalam kehidupanku.” Batin Rayhan merasa sangat bersyukur.

Beri Like, Vote, dan Komen ya readers. 😍😍😇

Terpopuler

Comments

Xiena Arabella

Xiena Arabella

nah kan mulai ada benih benih cinta

2023-12-28

0

Juragan Jengqol

Juragan Jengqol

lebih tepat disebut belum halal. setelah nikah, tetap saja keduanya bukan mahrom.

2023-07-04

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

katanya g cinta tapi curi curi pandang

2022-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2 Episode 2 Mencari solusi
3 Episode 3 Pergi ke Pesantren
4 Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5 Episode 5 Pertemuan
6 Episode 6 Perkenalan
7 Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8 Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9 Episode 9 Bertemu Kembali
10 Visual Cast
11 Episode 10 Papa Sakit
12 Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13 Episode 12 Perjanjian
14 Episode 13 Operasi
15 Episode 14 Persetujuan
16 Episode 15 Merupakan Petunjuk
17 Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18 Episode 17 Good News and Bad Mood
19 Episode 18 Khitbah
20 Episode 19 Cemburu??
21 Episode 20 Bangga
22 Episode 21 Kartu Nama
23 Episode 22 Fetting
24 Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25 Episode 24 Asisten Pribadi
26 Episode 25 Sweet Moment
27 Episode 26 Undangan
28 Episode 27 Pernikahan
29 Episode 28 Ucapan Selamat
30 Episode 29 Petuah dari Tetua
31 PENGUMUMAN
32 Episode 30 Malam Resepsi
33 Episode 31 Menjadi Istri
34 Episode 32 Hadiah
35 Episode 33 Pindah Rumah
36 Episode 34 Handpone Baru
37 Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38 Episode 36 Meminta Izin
39 Episode 37 Luka Hati
40 Episode 38 Keteguhan Hati
41 Episode 39 Tak Mendengarkan
42 Episode 40 I'm Back
43 Episode 41 Kedatangan Saffana
44 Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45 Episode 43 Mengagumi
46 Episode 44 Merasa Bersalah
47 Episode 45 Maaf.....
48 Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49 Episode 47 Biar Mas Saja
50 Episode 48 Terlalu Berlebihan
51 Episode 49 Curhat
52 Episode 50 Belajar Memasak
53 Episode 51 Merindukan mu
54 Episode 52 Dinner
55 Episode 53 Ujian Pertama
56 Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57 Episode 55 Nikmati Hari Ini
58 Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59 Episode 57 Menjadi Hangat
60 Episode 58 Hamil...!!!!
61 Episode 59 Penyatuan
62 Episode 60 Pengakuan Rayhan
63 Episode 61 Populer
64 Episode 62 Kabar Bahagia
65 Episode 63 Saffana Ngambek
66 Episode 64 Melepas Rindu
67 Episode 65 Ziarah
68 Episode 66 My Princess
69 Episode 67 Sedikit Posesif
70 Episode 68 Pisah Ranjang
71 Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72 Episode 70 Banyak Pengganggu
73 Episode 71 Kembali Pulang
74 Episode 72 Sepiring Berdua
75 Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76 Episode 74 Kecemasan Orangtua
77 Episode 75 Kejujuran Saffana
78 Episode 76 Menginap di Rumah mama
79 Episode 77 Kehangatan Keluarga
80 Episode 78 Tragedi Dikantor
81 Episode 79 Ujian Tahfidz
82 Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83 Episode 81 Penjelasan
84 Episode 82 Hukuman yang Gagal
85 Episode 83 Sampaikan
86 Episode 84 Membujuk
87 Episode 85 Berjuang Bersama
88 Episode 86 Mas yang Terbaik
89 Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90 Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91 Episode 89 Berdamai
92 Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93 Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94 Episode 92 Sweet Room
95 Episode 93 Assyfa Hilang
96 Episode 94 Mencari.....
97 Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98 Episode 96 Menyelidiki
99 Episode 97 Pencapaian Saffana
100 Episode 98 Terungkap
101 Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102 Episode 100 Apartemen
103 Episode 101 Graduation
104 Episode 102 Garis Dua
105 Episode 103 Suami Romantis
106 Episode 104 Ternyata.....
107 Episode 105 Rencana
108 Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109 Episode 107 Kekuatam Cinta
110 Episode 108 Kejutan
111 Episode 109 Kejutan II
112 Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113 Episode 111 Menguping
114 Episode 112 Berita Buruk
115 Episode 113 Saling Menguatkan
116 Episode 114 Penjelasan
117 Episode 115 Pengakuan
118 Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119 Episode 117 Mencari Barang Bukti
120 Episode 118 Masalah Baru
121 Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122 Episode 120 Konferensi Pers
123 Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124 Episode 122 Pengejaran
125 Episode 123 Melepas Rindu
126 Episode 124 Tentang Tari
127 Episode 125 Tak Ikut Pulang
128 Episode 126 Serahkan Kepolisi
129 Episode 127 Bahagia Yang Datang
130 Episode 128 Merindumu
131 Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132 Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133 Episode 131 Kado Terbaik
134 Episode 132 Rencana Pernikahan
135 Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136 Episode 134 Manja
137 Episode 135 Oleh-Oleh
138 Episode 136 Pernikahan Fatimah
139 Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140 Episode 138 Hari Bahagia I
141 Episode 139 Hari Bahagia II
142 Episode 140 Akhir Kisah....
143 Ekstra Part I
144 Ekstra Part 2
145 Ekstra Part 3
146 Ekstra Part 4
147 Ekstra Part 5
148 Ekstra Part 6
149 Ekstra Part 7
150 Ekstra Part 8
151 Ekstra Part 9
152 Ekstra Part 10
153 Ekstra Part 11
154 Ekstra Part 12
155 Ekstra Part 13
156 Ekstra Part 14
157 Ekstra Part 15
158 Ekstra Part 16
159 Ekstra Part 17
160 Ekstra Part 18
161 Ekstra Part 19
162 Ekstra Part 20
163 Ekstra Part 21
164 Ekstra Part 22
165 Ekstra Part 23
166 Ekstra Part 24
167 Ekstra Part 25
168 Ekstra Part 26
169 Ekstra Part 27
170 Ekstra Part 28
171 Ekstra Part 29
172 Ekstra Part 30
173 Ekstra Part 31
174 Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175 KABAR BARU......
176 SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177 TELAH RILIS
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2
Episode 2 Mencari solusi
3
Episode 3 Pergi ke Pesantren
4
Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5
Episode 5 Pertemuan
6
Episode 6 Perkenalan
7
Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8
Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9
Episode 9 Bertemu Kembali
10
Visual Cast
11
Episode 10 Papa Sakit
12
Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13
Episode 12 Perjanjian
14
Episode 13 Operasi
15
Episode 14 Persetujuan
16
Episode 15 Merupakan Petunjuk
17
Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18
Episode 17 Good News and Bad Mood
19
Episode 18 Khitbah
20
Episode 19 Cemburu??
21
Episode 20 Bangga
22
Episode 21 Kartu Nama
23
Episode 22 Fetting
24
Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25
Episode 24 Asisten Pribadi
26
Episode 25 Sweet Moment
27
Episode 26 Undangan
28
Episode 27 Pernikahan
29
Episode 28 Ucapan Selamat
30
Episode 29 Petuah dari Tetua
31
PENGUMUMAN
32
Episode 30 Malam Resepsi
33
Episode 31 Menjadi Istri
34
Episode 32 Hadiah
35
Episode 33 Pindah Rumah
36
Episode 34 Handpone Baru
37
Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38
Episode 36 Meminta Izin
39
Episode 37 Luka Hati
40
Episode 38 Keteguhan Hati
41
Episode 39 Tak Mendengarkan
42
Episode 40 I'm Back
43
Episode 41 Kedatangan Saffana
44
Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45
Episode 43 Mengagumi
46
Episode 44 Merasa Bersalah
47
Episode 45 Maaf.....
48
Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49
Episode 47 Biar Mas Saja
50
Episode 48 Terlalu Berlebihan
51
Episode 49 Curhat
52
Episode 50 Belajar Memasak
53
Episode 51 Merindukan mu
54
Episode 52 Dinner
55
Episode 53 Ujian Pertama
56
Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57
Episode 55 Nikmati Hari Ini
58
Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59
Episode 57 Menjadi Hangat
60
Episode 58 Hamil...!!!!
61
Episode 59 Penyatuan
62
Episode 60 Pengakuan Rayhan
63
Episode 61 Populer
64
Episode 62 Kabar Bahagia
65
Episode 63 Saffana Ngambek
66
Episode 64 Melepas Rindu
67
Episode 65 Ziarah
68
Episode 66 My Princess
69
Episode 67 Sedikit Posesif
70
Episode 68 Pisah Ranjang
71
Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72
Episode 70 Banyak Pengganggu
73
Episode 71 Kembali Pulang
74
Episode 72 Sepiring Berdua
75
Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76
Episode 74 Kecemasan Orangtua
77
Episode 75 Kejujuran Saffana
78
Episode 76 Menginap di Rumah mama
79
Episode 77 Kehangatan Keluarga
80
Episode 78 Tragedi Dikantor
81
Episode 79 Ujian Tahfidz
82
Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83
Episode 81 Penjelasan
84
Episode 82 Hukuman yang Gagal
85
Episode 83 Sampaikan
86
Episode 84 Membujuk
87
Episode 85 Berjuang Bersama
88
Episode 86 Mas yang Terbaik
89
Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90
Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91
Episode 89 Berdamai
92
Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93
Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94
Episode 92 Sweet Room
95
Episode 93 Assyfa Hilang
96
Episode 94 Mencari.....
97
Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98
Episode 96 Menyelidiki
99
Episode 97 Pencapaian Saffana
100
Episode 98 Terungkap
101
Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102
Episode 100 Apartemen
103
Episode 101 Graduation
104
Episode 102 Garis Dua
105
Episode 103 Suami Romantis
106
Episode 104 Ternyata.....
107
Episode 105 Rencana
108
Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109
Episode 107 Kekuatam Cinta
110
Episode 108 Kejutan
111
Episode 109 Kejutan II
112
Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113
Episode 111 Menguping
114
Episode 112 Berita Buruk
115
Episode 113 Saling Menguatkan
116
Episode 114 Penjelasan
117
Episode 115 Pengakuan
118
Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119
Episode 117 Mencari Barang Bukti
120
Episode 118 Masalah Baru
121
Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122
Episode 120 Konferensi Pers
123
Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124
Episode 122 Pengejaran
125
Episode 123 Melepas Rindu
126
Episode 124 Tentang Tari
127
Episode 125 Tak Ikut Pulang
128
Episode 126 Serahkan Kepolisi
129
Episode 127 Bahagia Yang Datang
130
Episode 128 Merindumu
131
Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132
Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133
Episode 131 Kado Terbaik
134
Episode 132 Rencana Pernikahan
135
Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136
Episode 134 Manja
137
Episode 135 Oleh-Oleh
138
Episode 136 Pernikahan Fatimah
139
Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140
Episode 138 Hari Bahagia I
141
Episode 139 Hari Bahagia II
142
Episode 140 Akhir Kisah....
143
Ekstra Part I
144
Ekstra Part 2
145
Ekstra Part 3
146
Ekstra Part 4
147
Ekstra Part 5
148
Ekstra Part 6
149
Ekstra Part 7
150
Ekstra Part 8
151
Ekstra Part 9
152
Ekstra Part 10
153
Ekstra Part 11
154
Ekstra Part 12
155
Ekstra Part 13
156
Ekstra Part 14
157
Ekstra Part 15
158
Ekstra Part 16
159
Ekstra Part 17
160
Ekstra Part 18
161
Ekstra Part 19
162
Ekstra Part 20
163
Ekstra Part 21
164
Ekstra Part 22
165
Ekstra Part 23
166
Ekstra Part 24
167
Ekstra Part 25
168
Ekstra Part 26
169
Ekstra Part 27
170
Ekstra Part 28
171
Ekstra Part 29
172
Ekstra Part 30
173
Ekstra Part 31
174
Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175
KABAR BARU......
176
SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177
TELAH RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!