Episode 13 Operasi

Didepan ruang operasi terlihat mama, Rayhan serta paman dan budenya menunggu dengan cemas. Disana juga ada Assyfa dan Fatimah, paman dan bude memang sengaja mengajak mereka. Sudah hampir satu jam lebih papa Rayhan berada diruang operasi. Rayhan terlihat sangat tegang menunggu papanya keluar dari ruang operasi. Assyfa yang melihat ketegangan diwajah Rayhan berusaha menenagkannya.

     

“Mas Rayhan jangan khawatir. Percayalah Allah pasti akan menyembuhkan papa mas Rayhan. Allah pasti akan memberi kelancaran dalam operasi ini mas, karena Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya.” Kata Assyfa mendekati Rayhan.

     

“Aku hanya merasa sedikit khawatir.” Jawab Rayhan masih dengan kecemasannya.

     

“Berdzikir dan berdo’a lah pada Allah mas. Insyaallah hatimu akan menjadi semakin tenang.” Lanjut Assyfa memberikan saran.

     

“Terimakasih ya karena sudah membuatku sedikit tenang.” Jawab Rayhan tersenyum kearah Assyfa. Namun Assyfa kembali menundukkan wajahnya. Dia enggan bertatapan secara langsung dengan Rayhan.

       

“Rayhan, tante, bagaimana keadaan om Ilham?” terdengar suara seseorang yang langsung mengalihkan pandangan mereka. Terlihat Annisa datang bersama Rendy.

       

“Annisa? Bagaimana kamu tahu jika papa dirawat disini?” tanya Rayhan merasa heran karena selama ini dia tidak pernah memberi tahu Annisa atau pun keluarganya.

         

“Tadi aku dan Annisa datang kerumahmu. Kata bi Ani, kalian sedang ada disini dan om Ilham sedang melakukan operasi.” Jawab Rendy menjelaskan.

         

“Iya kalau bi Ani tidak memberi tahu pasti kami tidak akan tahu tentang kabar ini. Kamu jahan sekali Ray kenapa tidak memberi tahuku?” sahut Annisa merasa kesal karena Rayhan tidak memberi tahu dirinya.

       

“Maaf aku sunggu tidak terfikirkan soal itu. Setelah papa sakit aku sibuk mengurus perusaan.” Jawab Rayhan memberikan alasan. Namun Annisa tak menggubris perkataannya.

       

“Tante yang sabar ya, Nisa yakin Om pasti akan baik-baik saja. Maafkan Nisa karena baru sempat menjenguk sekarang.” Kata Annisa menghampiri mama Rayhan.

       

“Tidak papa nak, maafkan tante juga karena tidak mengabarimu.” Jawab mama Rayhan.

       

“Tidak apa tante. Asalamualaikum Pak Kiyai, Ummi.” Sapa Annisa yang baru menyadari keberadaan paman dan Bude Rayhan disana.

       

“Waalaikum salam. Bagaimana kabarmu dan orang tuamu Nisa?” tanya paman. Memang keluarga Annisa sangat dekat dengan keluarga besar Rayhan sejak Annisa masih kecil.

       

“Alhamdulillah kami baik Pak Kiyai.” Jawab Anisa tersenyum.

       

“Ummi dengar kamu akan menikah? Tidakkan kamu mengundang kami?” tanya Ummi sembari terseyum pada Annisa.

       

“Tentu saja Ummi, Nisa akan mengundang pak Kiyai dan Ummi beserta Gus Iqbal juga. O iya Pak kiyai, Ummi perkenalkan dia adalah calon suami Nisa. Namanya Rendy.” Jawab Annisa memperkenalkan Rendy pada mereka.

       

“Assalamualaikum pak Kiyai, Ummi.” Sapa Rendy memberikan salam.

       

“Waalaikum salam.” Jawab mereka bersamaan. Kemudian mereka kembali terdiam sembari menunggu papa Rayhan.

Sejak ketadangan Annisa tadi, Assyfa selalu memperhatikan Annisa. Sepertinya wajah itu terlihat tidak asing baginya. Tetapi Assyfa tidak bisa mengingat dimana mereka pernah bertemu. Assyfa merasa sangat penasaran dengan sosok Annisa. Tetapi tidak dengan Annisa, saat dia melihat Assyfa yang berada diantara mereka. Seketika Annisa tersenyum dan langsung menghampirinya.

   

“Syfa? Kamu Assyfa kan??” tanya Annisa menghampiri Assyfa sembari tersenyum.

   

“Iya saya Assyfa, maaf mbaknya siapa ya?” jawab Assyfa yang masih belum bisa mengingat Annisa.

   

“Aku Annisa, Annisa Zahra Aulia. Kita dulu pernah bertemu saat acara MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur'an) dan kita mendapatkan kamar yang sama.” Kata Annisa mengingatkan Assyfa.

   

“Masyaallah Annisa? Maafkan Syfa karena tidak bisa mengenalimu.” Sahut Assyfa yang langsung memeluk tubuh Annisa.

     

“Bagaimana kabarmu?” tanya Annisa setelah melepaskan pelukannya.

     

“Alhamdulillah aku baik, bagaimana denganmu? Sepertinya kamu akan segera menikah?” jawab Assyfa tersenyum pada Annisa.

     

“Alhamdulillah aku juga baik. Insyaallah do’akan lancar sampai hari H ya Syfa.” Kata Annisa meminta do’a Assyfa.

     

“Aamiin, pasti aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu.” Jawab Assyfa.

     

“Apakah dia temanmu?” tanya Annisa melihat kearah Fatimah yang berada disamping Assyfa.

     

“O iya kenalkan dia Fatimah sahabatku. Fatimah dia Annisa.” Kata Assyfa memperkenalkan mereka. Kemudian Annisa dan Fatimah saling bersalaman dan cipika-cipiki.

   

“Eh… kenapa kalian ada disini? Apa kalian juga termasuk keluarga Rayhan? “ tanya Annisa merasa heran dengan keberadaan Assyfa disana.

   

“Tidak bukan seperti itu. Aku dan Fatimah adalah santri di pondok pesantren Pak Kiyai yang tidak lain adalah pamannya mas Rayhan. Tadi pak Kiyai dan Ummi mengajak serta kami kemari untuk menjenguk papa mas Rayhan.” Jawab Assyfa menjelaskan.

   

“Oh… seperti itu. Kenapa semuanya bisa serba kebetulan ya. Tapi tidak apa aku senang bisa bertemu denganmu kembali.” Lanjut Annisa menunjukkan wajah senangnya.

   

“Aku pun begitu Nisa.” Sahut Assyfa tersenyum lebar.

Sejenak Rayhan memperhatikan mereka. Rayhan sangat tidak menyangka jika Annisa dan Assyfa saling mengenal. Mungkinkah ini sebuah kebetulah atau memang ini menjadi suatu pertanda.

Tak berselang lama, terlihat dua orang perawat pria mendorong ranjang papa Rayhan keluar dari ruang operasi. Semua orang yang ada didepan langsung mendekati papa Rayhan yang masih terpejam karena obat bius. Lalu dokter pun keluar dan memberikan kabar gembira jika operasinya berjalan lancar. Dokter juga mengatakan bahwa kondisi papa Rayhan sangat stabil setelah operasi dilakukan. Semua yang ada disana mangucapkan syukur kepada Allah. Kemudian mereka lekas menyusul papa Rayhan yang sudah dibawa kembali ke kamar rawatnya oleh kedua perawat tadi.

Kini wajah kecemasan yang sempat ada pada wajah mereka berubah menjadi senyum bahagia. Terutama Rayhan dan mamanya mereka merasa sangat senang. Assyfa yang bisa kembali melihat senyum Rayhan merasa sangat senang. Entah sejak kapan Assyfa menjadi peduli pada Rayhan. Namun dia tak pernah berani menunjukkan semua itu pada Rayhan.

Beberapa saat kemudian paman dan bude berpamitan, karena waktu sudah menjelang sore. Setidaknya paman merasa tenang karena kondisi adiknya dalam keadaan baik. Sebenarnya paman dan bude ingin menunggu sampai papa Rayhan siuman. Namun mereka ingat jika mereka memiliki tanggungan di pesantren.

   

“Kami pamit dulu ya Ningsih. Sampaikan salam mas pada Ilham.” Kata paman berpamitan.

   

“Apa tidak menunggu papanya Rayhan siuman dulu mas?” tanya mama Rayhan.

   

“Sebenarnya mas juga ingin menunggu Ilham siuman. Tapi mau bagaiman lagi kami juga ada tanggung jawab dipesantren.” Jawab paman memberikan penjelasan.

     

“Baiklah kalau begitu mas. Insyaallah nanti akan Ningsih sampaikan salam dari mas dan mbak. Terimakasih ya mas, mbak karena sudah menjenguk papanya Rayhan.” Kata mama mencoba memahami.

“Sama-sama Ningsih. Kamu juga harus jaga kesehatan ya. Kami langsung pamit ya, Assalamualaikum.” Lanjut bude menasehati mama Rayhan.

       

“Iya mbak. Hati-hati ya mas, mbak. Waalaikum salam.” Jawab mama sembari tersenyum.

       

“Assyfa, Fatimah mari kita kembali ke pesantren.” Ajak bude menghampiri mereka.

       

“Baik Ummi.” Sahut mereka bersamaan seraya menundukkan kepalanya.

       

“Maaf Ummi, tunggu sebentar.” Kata Annisa menghentikan langkah bude.

       

“Maaf jika Annisa kurang sopan karena memberikannya disini. Ini undangan pernikahan Annisa dan mas Rendy. Annisa harap Ummi dan Pak Kiyai bisa hadir dan memberikan restu pada kami.” Kata Annisa seraya menyodorkan undangan.

   

“Tidak perlu sungkan Nisa. Insyaallah Ummi dan Abah akan hadir. Kalau begitu Ummi duluan ya. Assalamualaikum.” Ucap Ummi menerima undangan tersebut.

     

“Waalaikum salam.” Jawab Annisa yang diikuti oleh yang lainnya.

   

“Mas Rayhan, Annisa, mas Rendy kami pamit dulu ya.” Kata Assyfa berpamitan pada mereka.

     

“Terimakasih ya Syfa karena sudah menjenguk papa.” Sahut Rayhan menatap Assyfa.

     

“Iya mas sama-sama.” Jawab Assyfa tersenyum manis.

     

“Ibu, Assyfa dan Fatimah pamit dulu.” Lanjut Assyfa saat mama Rayhan menghampiri mereka.

     

“Hati-hati ya Nak.” Jawab mama Rayhan seraya memeluk Assyfa.

     

“Assalamualaikum.” Kata Assyfa dan Fatima bersamaan setelah bersalaman pada mama Rayhan.

     

“Waalaikum salam.” Sahut mereka semua. Lalu Assyfa dan Fatimah segera menyusul Abah dan Ummi yang terlabih dulu beranjak dari sana. Mereka sedikit berlari karena takut membuat Abah dan Ummi menunggu.

     

“O iya Ray. Sebenarnya aku tadi kerumahmu ingin memberikan undangan pernikahanku. Kamu datang ya.” Kata Annisa mengulurkan undangan.

     

“Minggu depan ya? Insyaallah akan aku usahakan.” Jawab Rayhan setelah membaca waktu yang tertera dalam undangan tersebut.

     

“Hey kamu harus datang Ray. Apa perlu aku sendiri yang menjemputmu?” sahut Rendy bergurau.

     

“Wah… aku akan merasa sangat tersanjung jika pengantinnya sendiri yang menjemputku.” Jawab Rayhan membalas gurauan Rendy.

     

“Ingat ya Ray aku tidak akan menerima alasan apapun. Jadi kamu harus datang, ok. Harus!!!” lanjut Rendy memberi penekanan.

     

“Iya iya bawel sekali kamu ini.” Sahut Rayhan mengiyakan.

     

“Kalau begitu kami langsung pamit ya. Tante kami pulang dulu.” Kata Annisa berpamitan pada Rayhan dan mamanya.

     

“Iya Nisa hati-hati ya.” Sahut mama Rayhan.

     

“Iya tante. Assalamualaikum.” Ucap Rendy.

     

“Waalaikum salam.” Jawab Rayhan dan mamanya. Kemudian Annisa dan Rendy meninggalkan kamar rawat papa Rayhan.  Setelah semuanya pergi, kini hanya tersisa Rayhan dan mamanya yang ada disana. Mama Rayhan kembali duduk didekat papa sembari menunggu suaminya sadarkan diri. Sementara Rayhan duduk di sofa dan membaringkan kepalanya pada sandaran sofa.

Masih semangatkan??

Nih thor Up ya untuk menemani ngabuburit kalian

Jangan lupa juga beri Like, Vote, dan Komennya.

Terpopuler

Comments

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

masih semangat author

2022-06-23

0

Prapti Handayani

Prapti Handayani

Sebenarnya si Rayhan dan Annisa itu dulunya berpacaran gag sih.kok kayaknya si Nissanya biasa az ke rayhan atau keluarganya.kyk gag ada kejadian gitu.atau hanya si Rayhannya az yg cinta sm nissa,smntra nisany hanya menganggap si Rayhan hanya sbts sodara atau sahabat ms kecil azh.itu yg msih lom jls🤔🤔🤔

2021-03-17

5

Eka Sulistiyowati

Eka Sulistiyowati

lnjut

2020-11-26

4

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2 Episode 2 Mencari solusi
3 Episode 3 Pergi ke Pesantren
4 Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5 Episode 5 Pertemuan
6 Episode 6 Perkenalan
7 Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8 Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9 Episode 9 Bertemu Kembali
10 Visual Cast
11 Episode 10 Papa Sakit
12 Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13 Episode 12 Perjanjian
14 Episode 13 Operasi
15 Episode 14 Persetujuan
16 Episode 15 Merupakan Petunjuk
17 Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18 Episode 17 Good News and Bad Mood
19 Episode 18 Khitbah
20 Episode 19 Cemburu??
21 Episode 20 Bangga
22 Episode 21 Kartu Nama
23 Episode 22 Fetting
24 Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25 Episode 24 Asisten Pribadi
26 Episode 25 Sweet Moment
27 Episode 26 Undangan
28 Episode 27 Pernikahan
29 Episode 28 Ucapan Selamat
30 Episode 29 Petuah dari Tetua
31 PENGUMUMAN
32 Episode 30 Malam Resepsi
33 Episode 31 Menjadi Istri
34 Episode 32 Hadiah
35 Episode 33 Pindah Rumah
36 Episode 34 Handpone Baru
37 Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38 Episode 36 Meminta Izin
39 Episode 37 Luka Hati
40 Episode 38 Keteguhan Hati
41 Episode 39 Tak Mendengarkan
42 Episode 40 I'm Back
43 Episode 41 Kedatangan Saffana
44 Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45 Episode 43 Mengagumi
46 Episode 44 Merasa Bersalah
47 Episode 45 Maaf.....
48 Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49 Episode 47 Biar Mas Saja
50 Episode 48 Terlalu Berlebihan
51 Episode 49 Curhat
52 Episode 50 Belajar Memasak
53 Episode 51 Merindukan mu
54 Episode 52 Dinner
55 Episode 53 Ujian Pertama
56 Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57 Episode 55 Nikmati Hari Ini
58 Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59 Episode 57 Menjadi Hangat
60 Episode 58 Hamil...!!!!
61 Episode 59 Penyatuan
62 Episode 60 Pengakuan Rayhan
63 Episode 61 Populer
64 Episode 62 Kabar Bahagia
65 Episode 63 Saffana Ngambek
66 Episode 64 Melepas Rindu
67 Episode 65 Ziarah
68 Episode 66 My Princess
69 Episode 67 Sedikit Posesif
70 Episode 68 Pisah Ranjang
71 Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72 Episode 70 Banyak Pengganggu
73 Episode 71 Kembali Pulang
74 Episode 72 Sepiring Berdua
75 Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76 Episode 74 Kecemasan Orangtua
77 Episode 75 Kejujuran Saffana
78 Episode 76 Menginap di Rumah mama
79 Episode 77 Kehangatan Keluarga
80 Episode 78 Tragedi Dikantor
81 Episode 79 Ujian Tahfidz
82 Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83 Episode 81 Penjelasan
84 Episode 82 Hukuman yang Gagal
85 Episode 83 Sampaikan
86 Episode 84 Membujuk
87 Episode 85 Berjuang Bersama
88 Episode 86 Mas yang Terbaik
89 Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90 Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91 Episode 89 Berdamai
92 Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93 Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94 Episode 92 Sweet Room
95 Episode 93 Assyfa Hilang
96 Episode 94 Mencari.....
97 Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98 Episode 96 Menyelidiki
99 Episode 97 Pencapaian Saffana
100 Episode 98 Terungkap
101 Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102 Episode 100 Apartemen
103 Episode 101 Graduation
104 Episode 102 Garis Dua
105 Episode 103 Suami Romantis
106 Episode 104 Ternyata.....
107 Episode 105 Rencana
108 Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109 Episode 107 Kekuatam Cinta
110 Episode 108 Kejutan
111 Episode 109 Kejutan II
112 Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113 Episode 111 Menguping
114 Episode 112 Berita Buruk
115 Episode 113 Saling Menguatkan
116 Episode 114 Penjelasan
117 Episode 115 Pengakuan
118 Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119 Episode 117 Mencari Barang Bukti
120 Episode 118 Masalah Baru
121 Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122 Episode 120 Konferensi Pers
123 Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124 Episode 122 Pengejaran
125 Episode 123 Melepas Rindu
126 Episode 124 Tentang Tari
127 Episode 125 Tak Ikut Pulang
128 Episode 126 Serahkan Kepolisi
129 Episode 127 Bahagia Yang Datang
130 Episode 128 Merindumu
131 Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132 Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133 Episode 131 Kado Terbaik
134 Episode 132 Rencana Pernikahan
135 Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136 Episode 134 Manja
137 Episode 135 Oleh-Oleh
138 Episode 136 Pernikahan Fatimah
139 Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140 Episode 138 Hari Bahagia I
141 Episode 139 Hari Bahagia II
142 Episode 140 Akhir Kisah....
143 Ekstra Part I
144 Ekstra Part 2
145 Ekstra Part 3
146 Ekstra Part 4
147 Ekstra Part 5
148 Ekstra Part 6
149 Ekstra Part 7
150 Ekstra Part 8
151 Ekstra Part 9
152 Ekstra Part 10
153 Ekstra Part 11
154 Ekstra Part 12
155 Ekstra Part 13
156 Ekstra Part 14
157 Ekstra Part 15
158 Ekstra Part 16
159 Ekstra Part 17
160 Ekstra Part 18
161 Ekstra Part 19
162 Ekstra Part 20
163 Ekstra Part 21
164 Ekstra Part 22
165 Ekstra Part 23
166 Ekstra Part 24
167 Ekstra Part 25
168 Ekstra Part 26
169 Ekstra Part 27
170 Ekstra Part 28
171 Ekstra Part 29
172 Ekstra Part 30
173 Ekstra Part 31
174 Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175 KABAR BARU......
176 SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177 TELAH RILIS
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2
Episode 2 Mencari solusi
3
Episode 3 Pergi ke Pesantren
4
Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5
Episode 5 Pertemuan
6
Episode 6 Perkenalan
7
Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8
Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9
Episode 9 Bertemu Kembali
10
Visual Cast
11
Episode 10 Papa Sakit
12
Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13
Episode 12 Perjanjian
14
Episode 13 Operasi
15
Episode 14 Persetujuan
16
Episode 15 Merupakan Petunjuk
17
Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18
Episode 17 Good News and Bad Mood
19
Episode 18 Khitbah
20
Episode 19 Cemburu??
21
Episode 20 Bangga
22
Episode 21 Kartu Nama
23
Episode 22 Fetting
24
Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25
Episode 24 Asisten Pribadi
26
Episode 25 Sweet Moment
27
Episode 26 Undangan
28
Episode 27 Pernikahan
29
Episode 28 Ucapan Selamat
30
Episode 29 Petuah dari Tetua
31
PENGUMUMAN
32
Episode 30 Malam Resepsi
33
Episode 31 Menjadi Istri
34
Episode 32 Hadiah
35
Episode 33 Pindah Rumah
36
Episode 34 Handpone Baru
37
Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38
Episode 36 Meminta Izin
39
Episode 37 Luka Hati
40
Episode 38 Keteguhan Hati
41
Episode 39 Tak Mendengarkan
42
Episode 40 I'm Back
43
Episode 41 Kedatangan Saffana
44
Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45
Episode 43 Mengagumi
46
Episode 44 Merasa Bersalah
47
Episode 45 Maaf.....
48
Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49
Episode 47 Biar Mas Saja
50
Episode 48 Terlalu Berlebihan
51
Episode 49 Curhat
52
Episode 50 Belajar Memasak
53
Episode 51 Merindukan mu
54
Episode 52 Dinner
55
Episode 53 Ujian Pertama
56
Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57
Episode 55 Nikmati Hari Ini
58
Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59
Episode 57 Menjadi Hangat
60
Episode 58 Hamil...!!!!
61
Episode 59 Penyatuan
62
Episode 60 Pengakuan Rayhan
63
Episode 61 Populer
64
Episode 62 Kabar Bahagia
65
Episode 63 Saffana Ngambek
66
Episode 64 Melepas Rindu
67
Episode 65 Ziarah
68
Episode 66 My Princess
69
Episode 67 Sedikit Posesif
70
Episode 68 Pisah Ranjang
71
Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72
Episode 70 Banyak Pengganggu
73
Episode 71 Kembali Pulang
74
Episode 72 Sepiring Berdua
75
Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76
Episode 74 Kecemasan Orangtua
77
Episode 75 Kejujuran Saffana
78
Episode 76 Menginap di Rumah mama
79
Episode 77 Kehangatan Keluarga
80
Episode 78 Tragedi Dikantor
81
Episode 79 Ujian Tahfidz
82
Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83
Episode 81 Penjelasan
84
Episode 82 Hukuman yang Gagal
85
Episode 83 Sampaikan
86
Episode 84 Membujuk
87
Episode 85 Berjuang Bersama
88
Episode 86 Mas yang Terbaik
89
Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90
Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91
Episode 89 Berdamai
92
Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93
Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94
Episode 92 Sweet Room
95
Episode 93 Assyfa Hilang
96
Episode 94 Mencari.....
97
Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98
Episode 96 Menyelidiki
99
Episode 97 Pencapaian Saffana
100
Episode 98 Terungkap
101
Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102
Episode 100 Apartemen
103
Episode 101 Graduation
104
Episode 102 Garis Dua
105
Episode 103 Suami Romantis
106
Episode 104 Ternyata.....
107
Episode 105 Rencana
108
Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109
Episode 107 Kekuatam Cinta
110
Episode 108 Kejutan
111
Episode 109 Kejutan II
112
Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113
Episode 111 Menguping
114
Episode 112 Berita Buruk
115
Episode 113 Saling Menguatkan
116
Episode 114 Penjelasan
117
Episode 115 Pengakuan
118
Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119
Episode 117 Mencari Barang Bukti
120
Episode 118 Masalah Baru
121
Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122
Episode 120 Konferensi Pers
123
Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124
Episode 122 Pengejaran
125
Episode 123 Melepas Rindu
126
Episode 124 Tentang Tari
127
Episode 125 Tak Ikut Pulang
128
Episode 126 Serahkan Kepolisi
129
Episode 127 Bahagia Yang Datang
130
Episode 128 Merindumu
131
Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132
Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133
Episode 131 Kado Terbaik
134
Episode 132 Rencana Pernikahan
135
Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136
Episode 134 Manja
137
Episode 135 Oleh-Oleh
138
Episode 136 Pernikahan Fatimah
139
Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140
Episode 138 Hari Bahagia I
141
Episode 139 Hari Bahagia II
142
Episode 140 Akhir Kisah....
143
Ekstra Part I
144
Ekstra Part 2
145
Ekstra Part 3
146
Ekstra Part 4
147
Ekstra Part 5
148
Ekstra Part 6
149
Ekstra Part 7
150
Ekstra Part 8
151
Ekstra Part 9
152
Ekstra Part 10
153
Ekstra Part 11
154
Ekstra Part 12
155
Ekstra Part 13
156
Ekstra Part 14
157
Ekstra Part 15
158
Ekstra Part 16
159
Ekstra Part 17
160
Ekstra Part 18
161
Ekstra Part 19
162
Ekstra Part 20
163
Ekstra Part 21
164
Ekstra Part 22
165
Ekstra Part 23
166
Ekstra Part 24
167
Ekstra Part 25
168
Ekstra Part 26
169
Ekstra Part 27
170
Ekstra Part 28
171
Ekstra Part 29
172
Ekstra Part 30
173
Ekstra Part 31
174
Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175
KABAR BARU......
176
SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177
TELAH RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!