Episode 17 Good News and Bad Mood

Pagi ini saat Rayhan sedang memeriksa beberapa berkas dimeja kerjanya. Ponselnya berbunyi menandakan ada yang menelfonnya. Sejenak Rayhan menatap layar ponselnya. Tertulis nama Paman Arif di layar ponsel tersebut.

   

“Assalamualaikum paman.” Kata Rayhan mengangkat telfon tersebut sembari memperhatikan beberapa berkas.

   

“Waalaikum salam Ray. Apakah kamu sedang sibuk?” tanya paman memastikan.

   

“Tidak paman, ada apa paman?” kata Rayhan sedikit berbohong.

   

“Beberapa hari lalu kakakmu mengatakan bahwa kamu ingin mengkhitbah Assyfa. Apakah itu benar nak?” tanya paman lagi.

   

“iya paman Rayhan memang berniat seperti itu.” Jawab Rayhan mengiyakan dan langsung menghentikan aktifitasnya dengan berkas-berkas dan memutar kursinya membelakangi meja.

     

“Alhamdulillah Ray, paman sangat senang mendengarnya. Paman juga sudah membicarakan hal ini dengan Bude dan keluarga Assyfa. Kami sepakat akan mengadakan acara lamaran besok ba’da ashar. Apakah kamu bersedia?” lanjut pama Arif menjelaskan.

     

“Insyaallah Rayhan besedia paman. Nanti setelah pulang dari kantor Rayhan akan langsung memberi tahukan kabar ini pada mama dan papa. O iya paman, apakah Rayhan harus membawa sesuatu besok? Cincin misalnya?” ujar Rayhan bertanya perihal persiapan acara lamarannya besok.

   

“Sebenarnya tidak membawa apapun juga tidak apa-apa Ray. Tapi jika kamu sudah berniat ingin memberikan cincin pada Assyfa tidak apa-apa besok kamu bawa saja.” Kata paman.

   

“Baiklah paman. Terimakasih atas bantuan paman.” Lanjut Rayhan merasa senang.

   

“Iya sama-sama Ray. Ya sudah kalau begitu paman tutup dulu telfonnya. Jangan lupa besok acaranya ba’da ashar. Jadi kalau bisa kamu harus sampai dirumah paman sebelum ashar.” Kata paman kembali mengingatkan.

     

“Insyaallah paman besok ba’da dhuhur Rayhan akan langsung menuju ke rumah paman.” Jawab Rayhan meyakinkan.

     

“Baiklah kalau begitu lanjutkan kembali pekerjaanmu. Assalamualaikum.” Lanjut paman mengakhiri percakapan.

     

“Iya paman Waalaikum salam.” Sahut Rayhan yang kemudian menutup telfonnya. Rayhan merasa sedikit lega karena rencananya melamar Assyfa telah dipastikan.

Tanpa disadari oleh Rayhan ternyata sedari tadi Tari telah berada didalam ruangannya. Tari juga mendengar semua percakapan Rayhan ditelfon tadi. Saat Rayhan kembali membalikkan kursinya. Dia terkejut melihat Tari yang sudah berdiri tepat disampingnya.

   

“Kenapa kamu ada disini?” tanya Rayhan langsung berdiri.

   

“Maaf pak saya hanya ingin mengantarkan kopi saja.” Jawab Tari dengan nada manja.

   

“Apakah aku meminta kopi? Lalu kenapa kamu yang mengantarkan? Apakah sekarang jabatanmu turun menjadi office girl?” tanya Rayhan sedikit ketus.

   

“Tidak pak bukan seperti itu. Saya hanya berinisiatif membuatkan kopi untuk bapak. Saya fikir bapak pasti sedikit lelah dan membutuhkan kopi. Makanya saya bawakan kopi ini untuk bapak.” Jawab Tari sembari tersenyum manis.

   

“Lain kali kalau mau masuk ruangan saya tolong ketuk pintu dulu. Saya tidak suka jika ada orang yang nyelonong masuk tanpa izin.” Seru Rayhan marah karena tidak suka Tari masuk keruangannnya tanpa mengetuk pintu.

   

“Maaf pak, saya tidak bermaksud kurang ajar.” Jawab Tari mengakui kesalahannya.

     

“Baiklah kali ini kamu saya maafka. Tapi tidak untuk lain waktu. Jangan pernah ulangi lagi kesalahnmu.” Lanjut Rayhan mencoba mengontrol emosinya.

     

“Baik pak terimakasih.” Jawab Tari menundukkan kepalanya.

     

“Maaf pak apakah bapak akan melamar seseorang. Tadi saya tidak sengaja mendengar percakapan bapak dengan seseorang ditelfon.” Lanjut Tari berusaha mencari tahu.

       

“Apa urusanmu ingin tahu urusan pribadiku? Jangan sekali-kali kamu ikut campur dalam urusanku. Ingat aku ini atasanmu dan tidak seharusnya bawahan menguping pembicaraan atasan. Sudah pergilah dari hadapanku atau aku akan mengusirmu dari perusahaanku karena terlalu ikut campur urusanku.” Hardik Rayhan mengingatkan dengan sangat tegas.

       

“Maaf pak. Permisi.” Kata Tari yang kemudian melangkah keluar. Tetapi baru beberapa langkah, terdengar suara Rayhan menghentikannya. Tari merasa sangat senang dia berfikir jika Rayhan telah memaafkannya.

     

“Tunggu! Bawa sekalian kopi itu. Aku sedang tidak ingin minum kopi, dan ingat satu hal lagi aku paling tidak suka jika ada karyawan yang tidak bisa menjaga sikapnya. Silahkah keluar!” kata Rayhan dengan tegas sembari menunjuk kearah pintu. Tari yang sedikit ketakutan langsung mengambil cangkir berisi kopi yang dibawanya tadi. Lalu bergegas meninggalkan ruangan Rayhan.

Setelah Tari pergi dari ruangannya, Rayhan merasa sangat kesal sekali. Tiba-tiba moodnya berubah menjadi tidak baik. Dia tidak habis fikir kenapa ada orang seperti Tari yang bekerja pada perusahaannya. Rayhan sangat tidak suka jika urusannya dicampuri oleh orang lain. Sebenarnya dia ingin sekali meninggalkan ruangan itu. Namun dia sadar masih banyak sekali pekerjaan yang menumpuk dimeja kerjanya.

   

“Kalau saja ada seseorang yang membantuku. Pasti disaat moodku sedang tidak baik seperti ini aku bisa memintanya untuk menggantikan pekerjaanku.” Kata Rayhan seraya menghela nafar dengan kasar.

 

“Atau aku mencari seorang asisten saja ya? Ya itu bisa jadi solusinya.” Lanjut Rayhan yang langsung menekan nomor telfon pak Budi. Beberapa saat kemudian Pak Budi menuju keruangan Rayhan. Setelah mengetuk pintu dan Rayhan mengizinkan masuk. Pak Budi langsung masuk sembari menundukkan kepalanya.

   

“Silahkan duduk pak Budi. Ada yang ingin saya bicarakan.” Kata Rayhan mempersilahkan.

   

“Ada yang bisa saya bantu pak?” tanya pak Budi setelah duduk.

   

“Ya sepertinya saya membutuhkan seorang asisten pribadi. Saya ingin pak Budi mengatakan pada pihak HRD untuk membuka lowongan pekerjaan sebagai asisten saya. Tetapi seleksinya harus dilakukan dengan ketat. Saya ingin memiliki asisten yang sangat berkompeten dan trampil.” Lanjut Rayhan menjelaskan.

   

“Baik pak nanti akan langsung saya sampaikan ke pada bu Susi selaku HRD. Apakah ada kriteria khusus yang bapak inginkan?” tanya pak Budi menanyakan perinciannya.

   

“Yang pasti harus sudah berpengalaman minimal 5 tahun. Cekatan dan sigap, cerdas serta selalu bisa membantu saya kapan pun saya membutuhkannya.” Jawab Rayhan memberikan rinciannya.

   

“Baiklah pak.” Sahut pak Budi singkat.

     

“O iya satu lagi pak Budi. Kemungkinan besok saya tidak akan kekantor karena ada acara keluarga. Jadi saya ingin minta tolong pada pak Budi untuk menghendel semua pekerjaan besok.” Kata Rayhan meminta bantuan pak Budi.

   

“Baik pak itu sudah menjadi tanggung jawab saya.” Jawab pak Budi.

   

“Terimakasih pak Budi. Kalau begitu pak Budi sudah boleh kembali keruangan.” Lanjut Rayhan mempersilahkan.

   

“Baik pak saya permisi dulu.” Kata pak Budi kembali menundukkan kepalanya.

Setelah Rayhan membalas menundukkan kepalanya. Pak Budi langsung meninggalkan ruangan Rayhan dan menuju ke ruanagn HRD. Pak Budi langsung meminta Bu Susi untuk membuka lowongan hari ini juga dan mengatakan semua persyaratan yang diajukan oleh Rayhan.

     

“Siska masuklah keruanganku.” Kata Rayhan menelfon sekertarisnya. Tak lama kemudian Siska mengetuk pintu dan masuk keruangan Rayhan.

     

“Ada apa pak?” tanya Siska sedikit segan.

     

“Saya ingin kamu menunda semua jadwal meeting saya untuk besok. Besok saya tidak akan kekantor.” Jawab Rayhan menjelaskan.

     

“Baik pak saya akan menjadwal ulang semua jadwal meeting bapak besok. Apa ada lagi pak?” lanjut Siska sembari mencatat permintaan Rayhan.

   

“Tidak itu saja. Oh iya siapa sekertaris yang tadi masuk keruanganku?” tanya Rayhan mencoba mencari tahu tentang Tari. Sejenak Siska terdiam mencoba mengingat-ingat siapa yang dimaksud oleh Rayhan.

   

“Maksud bapak Tari?” kata Siska langsung saat mengingatnya.

   

“Jadi namanya Tari. Dia sekertaris siapa?” tanya Rayhan lagi merasa belum puas.

   

“Sekertaris dari pak Budi pak. Apa Tari melakukan kesalahan pak?” kata Siska langsung menebak.

   

“Tidak papa, aku hanya tidak suka dengan sikap tidak sopannya. Tolong katakan padanya agar lebih sopan dalam bersikap. Kamu sudah boleh pergi.” Lanjut Rayhan ketus mengungkapkan kekesalannya.

   

“Baik pak akan saya sampaikan padanya. Permisi pak.” Ujar Siska langsung meninggalkan ruangan Rayhan dan kembali kemeja kerjanya.

Bantu thor dengan beri Like, Vote, dan Komen ya

Terpopuler

Comments

Xiena Arabella

Xiena Arabella

pengen gua tabok tuh si tari kepedean tingkat tinggi kaya rayhan mau sama lu tari lu kalah jauh sama calon istri nya rayhan dia hafiz Quran lah lu pakaian kebuka aja bangga

2023-12-28

0

Sri Endarti

Sri Endarti

pelakor alias ulet keket/ ulat bulu yg bikin greget dan nampol🤭🤭

2023-01-16

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

dimana mana pasti pelakor ada

2022-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2 Episode 2 Mencari solusi
3 Episode 3 Pergi ke Pesantren
4 Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5 Episode 5 Pertemuan
6 Episode 6 Perkenalan
7 Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8 Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9 Episode 9 Bertemu Kembali
10 Visual Cast
11 Episode 10 Papa Sakit
12 Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13 Episode 12 Perjanjian
14 Episode 13 Operasi
15 Episode 14 Persetujuan
16 Episode 15 Merupakan Petunjuk
17 Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18 Episode 17 Good News and Bad Mood
19 Episode 18 Khitbah
20 Episode 19 Cemburu??
21 Episode 20 Bangga
22 Episode 21 Kartu Nama
23 Episode 22 Fetting
24 Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25 Episode 24 Asisten Pribadi
26 Episode 25 Sweet Moment
27 Episode 26 Undangan
28 Episode 27 Pernikahan
29 Episode 28 Ucapan Selamat
30 Episode 29 Petuah dari Tetua
31 PENGUMUMAN
32 Episode 30 Malam Resepsi
33 Episode 31 Menjadi Istri
34 Episode 32 Hadiah
35 Episode 33 Pindah Rumah
36 Episode 34 Handpone Baru
37 Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38 Episode 36 Meminta Izin
39 Episode 37 Luka Hati
40 Episode 38 Keteguhan Hati
41 Episode 39 Tak Mendengarkan
42 Episode 40 I'm Back
43 Episode 41 Kedatangan Saffana
44 Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45 Episode 43 Mengagumi
46 Episode 44 Merasa Bersalah
47 Episode 45 Maaf.....
48 Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49 Episode 47 Biar Mas Saja
50 Episode 48 Terlalu Berlebihan
51 Episode 49 Curhat
52 Episode 50 Belajar Memasak
53 Episode 51 Merindukan mu
54 Episode 52 Dinner
55 Episode 53 Ujian Pertama
56 Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57 Episode 55 Nikmati Hari Ini
58 Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59 Episode 57 Menjadi Hangat
60 Episode 58 Hamil...!!!!
61 Episode 59 Penyatuan
62 Episode 60 Pengakuan Rayhan
63 Episode 61 Populer
64 Episode 62 Kabar Bahagia
65 Episode 63 Saffana Ngambek
66 Episode 64 Melepas Rindu
67 Episode 65 Ziarah
68 Episode 66 My Princess
69 Episode 67 Sedikit Posesif
70 Episode 68 Pisah Ranjang
71 Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72 Episode 70 Banyak Pengganggu
73 Episode 71 Kembali Pulang
74 Episode 72 Sepiring Berdua
75 Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76 Episode 74 Kecemasan Orangtua
77 Episode 75 Kejujuran Saffana
78 Episode 76 Menginap di Rumah mama
79 Episode 77 Kehangatan Keluarga
80 Episode 78 Tragedi Dikantor
81 Episode 79 Ujian Tahfidz
82 Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83 Episode 81 Penjelasan
84 Episode 82 Hukuman yang Gagal
85 Episode 83 Sampaikan
86 Episode 84 Membujuk
87 Episode 85 Berjuang Bersama
88 Episode 86 Mas yang Terbaik
89 Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90 Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91 Episode 89 Berdamai
92 Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93 Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94 Episode 92 Sweet Room
95 Episode 93 Assyfa Hilang
96 Episode 94 Mencari.....
97 Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98 Episode 96 Menyelidiki
99 Episode 97 Pencapaian Saffana
100 Episode 98 Terungkap
101 Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102 Episode 100 Apartemen
103 Episode 101 Graduation
104 Episode 102 Garis Dua
105 Episode 103 Suami Romantis
106 Episode 104 Ternyata.....
107 Episode 105 Rencana
108 Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109 Episode 107 Kekuatam Cinta
110 Episode 108 Kejutan
111 Episode 109 Kejutan II
112 Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113 Episode 111 Menguping
114 Episode 112 Berita Buruk
115 Episode 113 Saling Menguatkan
116 Episode 114 Penjelasan
117 Episode 115 Pengakuan
118 Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119 Episode 117 Mencari Barang Bukti
120 Episode 118 Masalah Baru
121 Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122 Episode 120 Konferensi Pers
123 Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124 Episode 122 Pengejaran
125 Episode 123 Melepas Rindu
126 Episode 124 Tentang Tari
127 Episode 125 Tak Ikut Pulang
128 Episode 126 Serahkan Kepolisi
129 Episode 127 Bahagia Yang Datang
130 Episode 128 Merindumu
131 Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132 Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133 Episode 131 Kado Terbaik
134 Episode 132 Rencana Pernikahan
135 Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136 Episode 134 Manja
137 Episode 135 Oleh-Oleh
138 Episode 136 Pernikahan Fatimah
139 Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140 Episode 138 Hari Bahagia I
141 Episode 139 Hari Bahagia II
142 Episode 140 Akhir Kisah....
143 Ekstra Part I
144 Ekstra Part 2
145 Ekstra Part 3
146 Ekstra Part 4
147 Ekstra Part 5
148 Ekstra Part 6
149 Ekstra Part 7
150 Ekstra Part 8
151 Ekstra Part 9
152 Ekstra Part 10
153 Ekstra Part 11
154 Ekstra Part 12
155 Ekstra Part 13
156 Ekstra Part 14
157 Ekstra Part 15
158 Ekstra Part 16
159 Ekstra Part 17
160 Ekstra Part 18
161 Ekstra Part 19
162 Ekstra Part 20
163 Ekstra Part 21
164 Ekstra Part 22
165 Ekstra Part 23
166 Ekstra Part 24
167 Ekstra Part 25
168 Ekstra Part 26
169 Ekstra Part 27
170 Ekstra Part 28
171 Ekstra Part 29
172 Ekstra Part 30
173 Ekstra Part 31
174 Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175 KABAR BARU......
176 SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177 TELAH RILIS
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan yang Pilu
2
Episode 2 Mencari solusi
3
Episode 3 Pergi ke Pesantren
4
Episode 4 Nostalgia Masa Kecil
5
Episode 5 Pertemuan
6
Episode 6 Perkenalan
7
Episode 7 Kegelisahan Rayhan
8
Episode 8 Kedekatan Mama dengan Assyfa
9
Episode 9 Bertemu Kembali
10
Visual Cast
11
Episode 10 Papa Sakit
12
Episode 11 Hari Pertama Bekerja
13
Episode 12 Perjanjian
14
Episode 13 Operasi
15
Episode 14 Persetujuan
16
Episode 15 Merupakan Petunjuk
17
Episode 16 Pernikahan Annisa dan Rendy
18
Episode 17 Good News and Bad Mood
19
Episode 18 Khitbah
20
Episode 19 Cemburu??
21
Episode 20 Bangga
22
Episode 21 Kartu Nama
23
Episode 22 Fetting
24
Episode 23 Kebaikan Hati Assyfa
25
Episode 24 Asisten Pribadi
26
Episode 25 Sweet Moment
27
Episode 26 Undangan
28
Episode 27 Pernikahan
29
Episode 28 Ucapan Selamat
30
Episode 29 Petuah dari Tetua
31
PENGUMUMAN
32
Episode 30 Malam Resepsi
33
Episode 31 Menjadi Istri
34
Episode 32 Hadiah
35
Episode 33 Pindah Rumah
36
Episode 34 Handpone Baru
37
Episode 35 Taman Pendidikan Alqur'an (TPA)
38
Episode 36 Meminta Izin
39
Episode 37 Luka Hati
40
Episode 38 Keteguhan Hati
41
Episode 39 Tak Mendengarkan
42
Episode 40 I'm Back
43
Episode 41 Kedatangan Saffana
44
Episode 42 Hadiah Macam Apa Ini???
45
Episode 43 Mengagumi
46
Episode 44 Merasa Bersalah
47
Episode 45 Maaf.....
48
Episode 46 Pertemuan Iqbal dan Laila
49
Episode 47 Biar Mas Saja
50
Episode 48 Terlalu Berlebihan
51
Episode 49 Curhat
52
Episode 50 Belajar Memasak
53
Episode 51 Merindukan mu
54
Episode 52 Dinner
55
Episode 53 Ujian Pertama
56
Episode 54 Obrolan Sebelum Tidur
57
Episode 55 Nikmati Hari Ini
58
Episode 56 Permintaan Papa dan Mama
59
Episode 57 Menjadi Hangat
60
Episode 58 Hamil...!!!!
61
Episode 59 Penyatuan
62
Episode 60 Pengakuan Rayhan
63
Episode 61 Populer
64
Episode 62 Kabar Bahagia
65
Episode 63 Saffana Ngambek
66
Episode 64 Melepas Rindu
67
Episode 65 Ziarah
68
Episode 66 My Princess
69
Episode 67 Sedikit Posesif
70
Episode 68 Pisah Ranjang
71
Episode 69 Kepanikan dipagi Hari
72
Episode 70 Banyak Pengganggu
73
Episode 71 Kembali Pulang
74
Episode 72 Sepiring Berdua
75
Episode 73 Jika Aku Rembulan Kaulah Mataharinya
76
Episode 74 Kecemasan Orangtua
77
Episode 75 Kejujuran Saffana
78
Episode 76 Menginap di Rumah mama
79
Episode 77 Kehangatan Keluarga
80
Episode 78 Tragedi Dikantor
81
Episode 79 Ujian Tahfidz
82
Episode 80 Menyembunyikan Sesuatu
83
Episode 81 Penjelasan
84
Episode 82 Hukuman yang Gagal
85
Episode 83 Sampaikan
86
Episode 84 Membujuk
87
Episode 85 Berjuang Bersama
88
Episode 86 Mas yang Terbaik
89
Episode 87 Perubahan Rencana Iqbal
90
Episode 88 Alhamdulillah Sah....
91
Episode 89 Berdamai
92
Episode 90 Anggota Baru.... Suasana Baru.....
93
Episode 91 Isyarat dari Rayhan
94
Episode 92 Sweet Room
95
Episode 93 Assyfa Hilang
96
Episode 94 Mencari.....
97
Episode 95 Apa yang Sebenarnya Terjadi
98
Episode 96 Menyelidiki
99
Episode 97 Pencapaian Saffana
100
Episode 98 Terungkap
101
Episode 99 Rayhan akan Urus Semuanya
102
Episode 100 Apartemen
103
Episode 101 Graduation
104
Episode 102 Garis Dua
105
Episode 103 Suami Romantis
106
Episode 104 Ternyata.....
107
Episode 105 Rencana
108
Episode 106 Tak Sengaja Bertemu
109
Episode 107 Kekuatam Cinta
110
Episode 108 Kejutan
111
Episode 109 Kejutan II
112
Episode 110 Kekuatan Media Sosial
113
Episode 111 Menguping
114
Episode 112 Berita Buruk
115
Episode 113 Saling Menguatkan
116
Episode 114 Penjelasan
117
Episode 115 Pengakuan
118
Episode 116 Akan Selalu Menemanimu
119
Episode 117 Mencari Barang Bukti
120
Episode 118 Masalah Baru
121
Episode 119 Berpisah Untuk Sementara
122
Episode 120 Konferensi Pers
123
Episode 121 Pertolongan Tak Terduga
124
Episode 122 Pengejaran
125
Episode 123 Melepas Rindu
126
Episode 124 Tentang Tari
127
Episode 125 Tak Ikut Pulang
128
Episode 126 Serahkan Kepolisi
129
Episode 127 Bahagia Yang Datang
130
Episode 128 Merindumu
131
Episode 129 Buah Dari Ketekunan
132
Episode 130 Kecemburuan Tak Beralasan
133
Episode 131 Kado Terbaik
134
Episode 132 Rencana Pernikahan
135
Episode 133 Menikmati Kota Sana'a
136
Episode 134 Manja
137
Episode 135 Oleh-Oleh
138
Episode 136 Pernikahan Fatimah
139
Episode 137 Obrolan Menjelang Pernikahan
140
Episode 138 Hari Bahagia I
141
Episode 139 Hari Bahagia II
142
Episode 140 Akhir Kisah....
143
Ekstra Part I
144
Ekstra Part 2
145
Ekstra Part 3
146
Ekstra Part 4
147
Ekstra Part 5
148
Ekstra Part 6
149
Ekstra Part 7
150
Ekstra Part 8
151
Ekstra Part 9
152
Ekstra Part 10
153
Ekstra Part 11
154
Ekstra Part 12
155
Ekstra Part 13
156
Ekstra Part 14
157
Ekstra Part 15
158
Ekstra Part 16
159
Ekstra Part 17
160
Ekstra Part 18
161
Ekstra Part 19
162
Ekstra Part 20
163
Ekstra Part 21
164
Ekstra Part 22
165
Ekstra Part 23
166
Ekstra Part 24
167
Ekstra Part 25
168
Ekstra Part 26
169
Ekstra Part 27
170
Ekstra Part 28
171
Ekstra Part 29
172
Ekstra Part 30
173
Ekstra Part 31
174
Ekstra Part 32 (LAST EPISODE)
175
KABAR BARU......
176
SPESIAL PART ISRA' MI'RAJ
177
TELAH RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!