Pagi ini saat Rayhan sedang memeriksa beberapa berkas dimeja kerjanya. Ponselnya berbunyi menandakan ada yang menelfonnya. Sejenak Rayhan menatap layar ponselnya. Tertulis nama Paman Arif di layar ponsel tersebut.
“Assalamualaikum paman.” Kata Rayhan mengangkat telfon tersebut sembari memperhatikan beberapa berkas.
“Waalaikum salam Ray. Apakah kamu sedang sibuk?” tanya paman memastikan.
“Tidak paman, ada apa paman?” kata Rayhan sedikit berbohong.
“Beberapa hari lalu kakakmu mengatakan bahwa kamu ingin mengkhitbah Assyfa. Apakah itu benar nak?” tanya paman lagi.
“iya paman Rayhan memang berniat seperti itu.” Jawab Rayhan mengiyakan dan langsung menghentikan aktifitasnya dengan berkas-berkas dan memutar kursinya membelakangi meja.
“Alhamdulillah Ray, paman sangat senang mendengarnya. Paman juga sudah membicarakan hal ini dengan Bude dan keluarga Assyfa. Kami sepakat akan mengadakan acara lamaran besok ba’da ashar. Apakah kamu bersedia?” lanjut pama Arif menjelaskan.
“Insyaallah Rayhan besedia paman. Nanti setelah pulang dari kantor Rayhan akan langsung memberi tahukan kabar ini pada mama dan papa. O iya paman, apakah Rayhan harus membawa sesuatu besok? Cincin misalnya?” ujar Rayhan bertanya perihal persiapan acara lamarannya besok.
“Sebenarnya tidak membawa apapun juga tidak apa-apa Ray. Tapi jika kamu sudah berniat ingin memberikan cincin pada Assyfa tidak apa-apa besok kamu bawa saja.” Kata paman.
“Baiklah paman. Terimakasih atas bantuan paman.” Lanjut Rayhan merasa senang.
“Iya sama-sama Ray. Ya sudah kalau begitu paman tutup dulu telfonnya. Jangan lupa besok acaranya ba’da ashar. Jadi kalau bisa kamu harus sampai dirumah paman sebelum ashar.” Kata paman kembali mengingatkan.
“Insyaallah paman besok ba’da dhuhur Rayhan akan langsung menuju ke rumah paman.” Jawab Rayhan meyakinkan.
“Baiklah kalau begitu lanjutkan kembali pekerjaanmu. Assalamualaikum.” Lanjut paman mengakhiri percakapan.
“Iya paman Waalaikum salam.” Sahut Rayhan yang kemudian menutup telfonnya. Rayhan merasa sedikit lega karena rencananya melamar Assyfa telah dipastikan.
Tanpa disadari oleh Rayhan ternyata sedari tadi Tari telah berada didalam ruangannya. Tari juga mendengar semua percakapan Rayhan ditelfon tadi. Saat Rayhan kembali membalikkan kursinya. Dia terkejut melihat Tari yang sudah berdiri tepat disampingnya.
“Kenapa kamu ada disini?” tanya Rayhan langsung berdiri.
“Maaf pak saya hanya ingin mengantarkan kopi saja.” Jawab Tari dengan nada manja.
“Apakah aku meminta kopi? Lalu kenapa kamu yang mengantarkan? Apakah sekarang jabatanmu turun menjadi office girl?” tanya Rayhan sedikit ketus.
“Tidak pak bukan seperti itu. Saya hanya berinisiatif membuatkan kopi untuk bapak. Saya fikir bapak pasti sedikit lelah dan membutuhkan kopi. Makanya saya bawakan kopi ini untuk bapak.” Jawab Tari sembari tersenyum manis.
“Lain kali kalau mau masuk ruangan saya tolong ketuk pintu dulu. Saya tidak suka jika ada orang yang nyelonong masuk tanpa izin.” Seru Rayhan marah karena tidak suka Tari masuk keruangannnya tanpa mengetuk pintu.
“Maaf pak, saya tidak bermaksud kurang ajar.” Jawab Tari mengakui kesalahannya.
“Baiklah kali ini kamu saya maafka. Tapi tidak untuk lain waktu. Jangan pernah ulangi lagi kesalahnmu.” Lanjut Rayhan mencoba mengontrol emosinya.
“Baik pak terimakasih.” Jawab Tari menundukkan kepalanya.
“Maaf pak apakah bapak akan melamar seseorang. Tadi saya tidak sengaja mendengar percakapan bapak dengan seseorang ditelfon.” Lanjut Tari berusaha mencari tahu.
“Apa urusanmu ingin tahu urusan pribadiku? Jangan sekali-kali kamu ikut campur dalam urusanku. Ingat aku ini atasanmu dan tidak seharusnya bawahan menguping pembicaraan atasan. Sudah pergilah dari hadapanku atau aku akan mengusirmu dari perusahaanku karena terlalu ikut campur urusanku.” Hardik Rayhan mengingatkan dengan sangat tegas.
“Maaf pak. Permisi.” Kata Tari yang kemudian melangkah keluar. Tetapi baru beberapa langkah, terdengar suara Rayhan menghentikannya. Tari merasa sangat senang dia berfikir jika Rayhan telah memaafkannya.
“Tunggu! Bawa sekalian kopi itu. Aku sedang tidak ingin minum kopi, dan ingat satu hal lagi aku paling tidak suka jika ada karyawan yang tidak bisa menjaga sikapnya. Silahkah keluar!” kata Rayhan dengan tegas sembari menunjuk kearah pintu. Tari yang sedikit ketakutan langsung mengambil cangkir berisi kopi yang dibawanya tadi. Lalu bergegas meninggalkan ruangan Rayhan.
Setelah Tari pergi dari ruangannya, Rayhan merasa sangat kesal sekali. Tiba-tiba moodnya berubah menjadi tidak baik. Dia tidak habis fikir kenapa ada orang seperti Tari yang bekerja pada perusahaannya. Rayhan sangat tidak suka jika urusannya dicampuri oleh orang lain. Sebenarnya dia ingin sekali meninggalkan ruangan itu. Namun dia sadar masih banyak sekali pekerjaan yang menumpuk dimeja kerjanya.
“Kalau saja ada seseorang yang membantuku. Pasti disaat moodku sedang tidak baik seperti ini aku bisa memintanya untuk menggantikan pekerjaanku.” Kata Rayhan seraya menghela nafar dengan kasar.
“Atau aku mencari seorang asisten saja ya? Ya itu bisa jadi solusinya.” Lanjut Rayhan yang langsung menekan nomor telfon pak Budi. Beberapa saat kemudian Pak Budi menuju keruangan Rayhan. Setelah mengetuk pintu dan Rayhan mengizinkan masuk. Pak Budi langsung masuk sembari menundukkan kepalanya.
“Silahkan duduk pak Budi. Ada yang ingin saya bicarakan.” Kata Rayhan mempersilahkan.
“Ada yang bisa saya bantu pak?” tanya pak Budi setelah duduk.
“Ya sepertinya saya membutuhkan seorang asisten pribadi. Saya ingin pak Budi mengatakan pada pihak HRD untuk membuka lowongan pekerjaan sebagai asisten saya. Tetapi seleksinya harus dilakukan dengan ketat. Saya ingin memiliki asisten yang sangat berkompeten dan trampil.” Lanjut Rayhan menjelaskan.
“Baik pak nanti akan langsung saya sampaikan ke pada bu Susi selaku HRD. Apakah ada kriteria khusus yang bapak inginkan?” tanya pak Budi menanyakan perinciannya.
“Yang pasti harus sudah berpengalaman minimal 5 tahun. Cekatan dan sigap, cerdas serta selalu bisa membantu saya kapan pun saya membutuhkannya.” Jawab Rayhan memberikan rinciannya.
“Baiklah pak.” Sahut pak Budi singkat.
“O iya satu lagi pak Budi. Kemungkinan besok saya tidak akan kekantor karena ada acara keluarga. Jadi saya ingin minta tolong pada pak Budi untuk menghendel semua pekerjaan besok.” Kata Rayhan meminta bantuan pak Budi.
“Baik pak itu sudah menjadi tanggung jawab saya.” Jawab pak Budi.
“Terimakasih pak Budi. Kalau begitu pak Budi sudah boleh kembali keruangan.” Lanjut Rayhan mempersilahkan.
“Baik pak saya permisi dulu.” Kata pak Budi kembali menundukkan kepalanya.
Setelah Rayhan membalas menundukkan kepalanya. Pak Budi langsung meninggalkan ruangan Rayhan dan menuju ke ruanagn HRD. Pak Budi langsung meminta Bu Susi untuk membuka lowongan hari ini juga dan mengatakan semua persyaratan yang diajukan oleh Rayhan.
“Siska masuklah keruanganku.” Kata Rayhan menelfon sekertarisnya. Tak lama kemudian Siska mengetuk pintu dan masuk keruangan Rayhan.
“Ada apa pak?” tanya Siska sedikit segan.
“Saya ingin kamu menunda semua jadwal meeting saya untuk besok. Besok saya tidak akan kekantor.” Jawab Rayhan menjelaskan.
“Baik pak saya akan menjadwal ulang semua jadwal meeting bapak besok. Apa ada lagi pak?” lanjut Siska sembari mencatat permintaan Rayhan.
“Tidak itu saja. Oh iya siapa sekertaris yang tadi masuk keruanganku?” tanya Rayhan mencoba mencari tahu tentang Tari. Sejenak Siska terdiam mencoba mengingat-ingat siapa yang dimaksud oleh Rayhan.
“Maksud bapak Tari?” kata Siska langsung saat mengingatnya.
“Jadi namanya Tari. Dia sekertaris siapa?” tanya Rayhan lagi merasa belum puas.
“Sekertaris dari pak Budi pak. Apa Tari melakukan kesalahan pak?” kata Siska langsung menebak.
“Tidak papa, aku hanya tidak suka dengan sikap tidak sopannya. Tolong katakan padanya agar lebih sopan dalam bersikap. Kamu sudah boleh pergi.” Lanjut Rayhan ketus mengungkapkan kekesalannya.
“Baik pak akan saya sampaikan padanya. Permisi pak.” Ujar Siska langsung meninggalkan ruangan Rayhan dan kembali kemeja kerjanya.
Bantu thor dengan beri Like, Vote, dan Komen ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Xiena Arabella
pengen gua tabok tuh si tari kepedean tingkat tinggi kaya rayhan mau sama lu tari lu kalah jauh sama calon istri nya rayhan dia hafiz Quran lah lu pakaian kebuka aja bangga
2023-12-28
0
Sri Endarti
pelakor alias ulet keket/ ulat bulu yg bikin greget dan nampol🤭🤭
2023-01-16
0
Noer Anisa Noerma
dimana mana pasti pelakor ada
2022-06-23
0