Selain dibuat pusing dengan urusan pekerjaan. Rayhan juga masih merasa cemas dengan kondisi papanya. Apalagi beberapa hari ini kondisi papanya sedikit menurun. Menurut dokter serangan jantung yang dialami papanya kali ini telah menyebabkan terjadinya gagal jantung. Hal ini dapat berdampak fatal bahkan dapat menyebabkan kematian. Dokter pun menyarankan untuk segera melakukan operasi pemasangan ring pada jantung papa Rayhan.
Namun papanya menolak untuk melakukan operasi itu. Meski Rayhan dan mamanya terus berusaha membujuk dan merayunya. Namun papa masih enggan untuk menyetujui tindakan operasi itu, karena merasa takut.
Sore ini setelah Rayhan menyelesaikan pekerjaannya dikantor. Rayhan langsung menuju rumah sakit tanpa singgah terlebih dulu dirumah. Beberapa hari ini Rayhan dibuat sangat cemas dengan sikap papanya yang menolak untuk operasi. Kali ini Rayhan ingin membujuk papanya sekali lagi.
“Pa, Rayhan mohon pa kali ini saja dengarkan Rayhan. Papa setujui operasi ini ya pa. Apa papa tidak kasihan melihat mama selalu sedih karena mengkhawatirkan papa.” Kata Rayhan mulai membujuk papanya. Tetapi papanya hanya tersenyum.
“Kenapa papa malah tersenyum. Rayhan berkata serius pa, Rayhan ingin papa cepat pulih seperti semula.” Lanjut Rayhan merasa sedikit kesal dengan tanggapan papanya yang hanya tersenyum.
“Ray berapa kali papa bilang, papa tidak ingin melakukan operasi apapun.” Kata papa Rayhan masih tetap menolak.
“Papa jangan kekanak-kanakan seperti ini pa. Ok baiklah mari kita buat perjanjian. Rayhan akan melakukan apapun yang papa minta asalkan papa mau melakukan operasi itu.” Sahut Rayhan yang sudah tidak tahu harus bagaimana lagi merayu papanya.
“Apa kamu serius dengan kata-katamu itu Ray?” tanya papa memastikan sembari menatap lekat wajah Rayhan.
“Rayhan serius pa.” jawab Rayhan meyakinkan.
“Apa pun yang papa inginkan akan kamu penuhi?” lanjut papa kembali menegaskan. Rayhan mengangguk dengan sangat yakin.
“Baiklah kalau begitu papa akan setuju dioperasi asalkan kamu janji pada papa akan segera menikah.” Kata papa membuat Rayhan membelalakkan matanya karena terkejut.
“Bisa tidak yang lain saja pa?” tanya Rayhan mencoba menawar permintaan papanya.
“Kamu mau tunggu apalagi sih Ray. Umurmu sudah hampir 28 tahun, kamu juga sudah mapan sudah bekerja. Lalu kamu mau sampai kapan sendiri terus? Sudah saatnya kamu memiliki seorang pendamping.” kata papa menyudutkan Rayhan.
“Baiklah jika kamu tidak bisa melakukan itu papa juga tidak akan mau melakukan operasi itu.” Lanjut papa dengan sangat tegas.
“Ok pa Rayhan akan menuruti semua keinginan papa.” Sahut Rayhan dengan cepat.
“Anak pintar. Kalau begitu katakan pada dokter papa sudah siap untuk dioperasi.” Ujar papa setelah menepuk pundak anaknya karena merasa senang mendengar jawaban Rayhan.
“Sungguh pa? Rayhan akan segera mengatakan pada dokter. Agar dokter bisa menjadwalkan operasi papa secepatnya.” Sahut Rayhan dengar wajah sumringah. Lalu Rayhan segera beranjak dan ingin menemui dokter. Tetapi papanya menghentikannya.
“Tunggu dulu Ray. Papa masih belum selesai bicara.” Seru papa membuat Rayhan kembali membalikkan tubuhnya kearah papanya.
“Ada apa lagi pa? jangan bilang kalau papa mengurungkan kembali niat papa?” tanya Rayhan penuh curiga jika papanya akan kembali menolak.
“Tidak bukan itu Ray. Papa hanya ingin mengatakan jika papa ingin kamu menikah dengan Assyfa. Papa rasa kalian sangat cocok. Assyfa juga gadis sholehah Ray, semua ada padanya. Lalu kenapa kamu harus mencari gadis lain. Jika gadis yang sangat baik sepertinya sudah ada didepan matamu.” Lanjut papa menjelaskan maksudnya. Rayhan terdiam setelah mendengar nama Assyfa terucap dari mulut papanya.
“Tapi Rayhan butuh waktu untuk memikirkan itu pa. Setidaknya Rayhan harus bertaya dulu kepada Assyfa. Tidak mungkin Rayhan memaksakan kehendak Rayhan pada Syfa. Rayhan akan menikahi Syfa jika dia mengizinkan dan menyetujuinya.” Jawab Rayhan mencoba mengulur waktu.
“Baiklah setidaknya sekarang kau sudah setuju untuk menikah.” Sahut papanya tersenyum lega.
“Rayhan janji akan menikan setelah papa selesai dioperasi. Percayalah pada Rayhan pa. Rayhan akan memenuhi permintaan papa, tetapi papa harus melakukan operasi itu terlebih dahulu.” lanjut Rayhan kembali meyakinkan papanya.
“Iya papa percaya jika anak papa tidak akan pernah mengingkari janjinya. Sekarang pergilah temui dokter.” Kata papanya lagi. Lalu Rayhan bergegas meninggalkan kamar papanya dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia merasa senang karena berhasil membujuk papanya untuk melakukan operasi. Sementara itu dia merasa masih sedikit ragu tentang permintaan papanya yang menginginkannya menikah dengan Assyfa. Sejatinya dia masih belum bisa menerima dan mencintai Assyfa.
Setelah Rayhan meninggalkan kamar papa, mama datang dengan membawa beberapa makanan yang dibelinya di kantin rumah sakit. Mama merasa heran dengan papa yang terlihat sangat bahagia. Papa terlihat tersenyum dengan sangat lebar sembari memandangi langit-langit kamar.
“Ada apa pa kok kelihatannya senang sekali?” tanya mama mengagetkan papa.
“Iya ma, Papa senang akhirnya Rayhan bersedia menikah.” Jawab papa menjelaskan.
“Benarkan? Bagaimana bisa pa? bukannya selama ini Rayhan selalu menghindar jika kita membicarakan soal pernikahan.” Lanjut mama merasa tidak percaya.
“Tadi papa dan Rayhan membuat perjanjian. Jika Rayhan ingin papa menyetujui operasi dilakukan, papa meminta Rayhan untuk segera menikah. Lalu Rayhan menyetujuinya.” Kata papa mmenjelaskan.
“Papa ini ada-ada saja membuat perjanjian seperti itu. Tapi mama sangat senang jika papa setuju melakukan operasi ini. ” Kata mama terlihat senang dengan apa yang dilakukan suaminya itu.
“Kalau tidak begitu anak itu tidak akan setuju untuk menikah, yang ada anak kita akan jadi bujang lapuk nanti.” Sahut papa khawatir karena mengingat usia putranya yang tak lagi muda.
“Terserah papa lah. Tapi mama juga ikut senang jika Rayhan sudah setuju untuk menikah. Mama juga sudah sangat tidak sabar ingin memiliki menantu dan seorang cucu.” Kata mama dengan senyuman.
“Eh… tapi siapa gadis yang akan dinikahi oleh Rayhan pa? mama tidak ingin jika dia menikahi gadis sembarangan.” Lanjut mama merasa risau.
“Mama tidak perlu khawatir. Papa meminta Rayhan untuk menikahi Assyfa.” Jawab papa.
“Mama akan merasa sangat senang jika Rayhan dan Assyfa akan benar-benar menikah pa. Pasti hidup Rayhan akan jauh lebih baik dari sekarang.” Kata mama menanggapi ucapan papa. Kemudian mama dan papa Rayhan menghayalkan kehidupan rumah tangga Rayhan dan Assyfa nantinya.
Sementara itu Rayhan yang langsung menemui dokter setelah keluar dari kamar papanya. Ia langsung mengatakan
persetujuan papanya untuk tindakan operasi pemasangan ring. Dokter yang mendengarnya pun ikut merasa senang. Rayhan meminta agar jadwal operasi dapat dilakukan secepat mungkin. Dokter itu pun meminta waktu untuk mengkordinir semuanya dengan pihak ruang operasi agar tidak terjadi benturan jadwal operasi. Dia berjanji akan menghubungi Rayhan besok pagi untuk memberi tahu jadwal operasi yang akan dilakukan.
Yuhu... readers, Yuk jangan lupa bantu thor
Beri Like, Vote, dan Komennya ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
semangat
2022-06-23
0
Happyy
😘😘😘😘
2020-11-04
1
Botte Chizzy
pasti yg baca kebanyakan lompat2 episode....karena terlalu bertele2 .....😀😀😀
2020-10-19
28