20

setelah dirasa emosinya mulai melunak Kevin pun keluar dari apartemen, tujuannya sekarang adalah pulang kerumah dan menunggu Dewi kembali.

Ia sengaja membatalkan pertemuannya dengan Rangga takut-takut ketika melihat wajah Rangga emosi akan naik lagi, karna Kevin adalah tipikal orang yang tidak bisa menahan emosi.

"kirim orang untuk membersihkan apartemen ku sekarang"ucap Kevin langsung mematikan sambung telepon secara sepihak, lalu ia berjalan meninggalkan apartemen ia menutup pintu dengan sangat keras, sehingga membuat penghuni apartemen sebelah terkejut ada juga yang langsung keluar mencari asal suara, tapi kevin tidak memperdulikan itu ia terus berjalan tanpa ekspresi tak lupa dengan tatapan tajam .

Di dalam mobil pikiran Kevin selalu di penuhi adegan mesra Rangga dan Dewi, mulai dari Rangga mencium pucuk kepala Dewi dengan lembut dan pelukan hangat yang di berikan Rangga kepada Dewi, dan yang makin membuat Kevin emosi adalah Dewi terlihat bahagia mendapat perlakuan seperti itu, bahkan senyum yang Dewi berikan kepada Rangga sangat tulus berbeda ketika bersamanya Dewi selalu tersenyum palsu.

"aaaaaaaaaaa"

Teriak Kevin memukul stir mobilnya.

####

Sementara disebuah taman kecil yang disuguhkan dengan danau kecil Rangga dan Dewi sedang berbicara serius, Ketika melihat hamparan danau ini Dewi seketika teringat ketika ia menangis malam-malam dibawah derupan hujan kejadian terjadi sehabis ia melakukan pertemuan dengan Kevin.

"ga kalau kita ngk jodoh ngimna" ucap Dewi menatap lurus kedepan

"ngk boleh harus jodoh"ucap Rangga sambil memainkan rambut panjang Dewi.

"tapi kata orang pacaran lama belm tentu jodoh ga" ucap Dewi menatap Rangga sekilas.

"itu kata orang bukan kata kita, kita hidup bukan tergantung pendapat orang"ucap Rangga tak mau kalah

"jika suatu saat nanti aku sama orang lain kamu ikhlas ngk..?"ucap Dewi dengan nada hati-hati

"ngaklah, masak aku yang lama bersama kamu tetapi orang lain bersama kamu"ucap Rangga mulai bingung arah pembicaraan Dewi.

"emng kamu bisa melawan takdir"ucap Dewi terkekeh geli.

"kamu kenapa sih kok tumben sekali berbicara seperti itu, kamu mikirin apa"ucap Rangga masuk ke mode serius

"aku ngk papa kok, ngk tau kenapa terlintas aja ngituh pertanyaan itu dalam benak aku"ucap Dewi tersenyum manis menatap Rangga

"iyh terlintas tapi pasti ada sesuatu yang kamu pikirkan yang berhubungan tentang itu" ucap Rangga menatap Dewi serius

"ngk sayang " ucap Dewi gemas sambil memengang pipi Rangga dengan gemas.

Karna tenggelam dengan pembicaraan mereka kadang serius kadang juga mereka membicarakan sebuah lelucon yang konyol dan tak semestinya dibahas, Begitu lah gaya pacaran mereka Rangga sebenarnya ingin menginginkan lebih dari Dewi tapi dengan sangat pandai menjaga dirinya, berbagai alasan selalu Dewi katakan untuk menolak halus permintaan Rangga, kalau hanya sekedar mencium kening dan memeluk Dewi masih perbolehkan tapi tidak mencium bibir ataupun ke arah hubungan intim.

"aku pulang iyh, sudh sore aku mau istirahat soalnya besok mau langsung kerja"ucap Dewi bangkit dari kursi.

"aku antar syang"ucap Rangga.

"ngk usah, sebaiknya kamu Carikan aku taksi aja sekalian aku mau mampir kerumah suci duluh nanti"ucap Dewi beralasan ia belum siap mempertemukan Rangga dengan tempat tinggal barunya.

"begitu kah, iyh sudh aku cari taksi duluh iyh"ucap Rangga

"aku pulang iyh, jaga kesehatan kamu"ucap Dewi menatap Rangga.

"iyh, kabarin kalau sudh sampai dirumah nanti"ucap Rangga mencium kening Dewi dan memeluk Dewi sekilas, sedangkan Dewi hanya mengangguk tersenyum manis lalu ia menaiki taksi yang sudah di Carikan Rangga sebelumnya.

Setelah dirasa Dewi sudh pergi Rangga pun berjalan menuju parkiran taman, tujuannya sekarang adalah kerumah sakit untuk melaksanakan kegiatannya kembali.

Menjelang malam Dewi baru kembali kerumah, seperti perkataannya sebelumnya Dewi mampir dulh kerumah suci untuk sekedar mengobrol dengan orang tua suci dan suci juga demikian.

Sampai di halaman rumah Dewi melihat mobil Kevin sudh terparkir rapi digarasi, besar kemungkinan kalau Kevin sudh kembali, Dewi membuka pintu dengan keadaan rumah gelap gulita, Dewi tidak berniat menyalaka lampu, dan ia juga tidak berniat mencari keberadaan Kevin.

"bagus iyh, pergi seenaknya pulang juga seenaknya berasa kayak rumah sendri"ucap Kevin, ternyata kevin segaja mematikan lampu ketika mengetahui Dewi sudh kembali.

"maaf"

Cuma satu kata itu yang keluar dari mulut mungil Dewi,

"udah gapain aja kamu smaa pacarmu, berapa ronde mm, dihotel mana kalian main"ucap Kevin berjalan mendekati Dewi sehingga membuat Dewi berjalan mundur.

"maksud kamu ronde...?hotel..? apa"ucap Dewi dengan gugup.

"ngk usah sok belaga lugu deh lo, ngk usah sok polos Lo gue udh tau sifat asli Lo Dewi"ucap Kevin semakin mendekati Dewi.

"maksud kamu apa..?"ucap Dewi mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"di kampus sok polos tapi diluar kamu ngk lebih dari seorang j*l*Ng, dasar wanita mura*han"ucap Kevin setengah berbisik.

"plakkkkkkkkk"

Tangan Dewi terangkat menampar pipi Kevin dengan kuat, lalu ia mendorong Kevin sekuat mungkin sehingga membuat Kevin mundur beberapa langkah kebelakang.

"jangan ucapan kamu Kevin, aku bukan seperti yang pikirkan, paham kamu"teriak Dewi emosi, lalu ia berjalan meninggalkan Kevin disnaa.

"Lo ngk usah mengelak lagi, gue udh tau semua"ucap Kevin menarik tangan Dewi.

"Lo tau apa tentang gue ahahh, yang Lo tau hanya memaksa dan mengancam, kita baru kenal jadi ngk sok belaga tau tentang gue"ucap Dewi menatap Kevin.

"berapa Rangga bayar tubuh kamu, jawab aku Dewi berapa Rangga membayar kamu"teriak Kevin menekan dagu Dewi dengan kencang.

"Rangga tidak membayar tubuhku dengan apapun, dan asal kamu tau aku dan Rangga tidak melakukan seperti yang kamu pikirkan"ucap Dewi menahan rasa sakit di dagunya.

Lalu Kevin menarik kasar tangan Dewi menaikan tangga, ia tidak peduli dengan teriakan Dewi yang mengadu sakitan, Kevin menarik tangan Dewi menuju kamarnya sampai dikamar Kevin langsung menarik paksa Dewi menuju kamar mandi.

"kamu mau apa, jangan macam-macam,"ucap Dewi takut.

"aku bisa mandi dikamar aku Vin"ucap Dewi menangis.

Kevin tidak menghiraukan pertanyaan Dewi ia terus menarik paksa Dewi menuju kamar mandi, sampai dikamar mandi Kevin langsung mendirikan Dewi dibawah shower lalu ia menghidupkan shower dengan kapasitas air dingin yang tinggi.

"dibagian mana pria itu menyentuh tubuh kamu, jawab Dewi dibagian mana sja pria itu menyentuh tubuh kamu"teriak kevin

Sedangkan Dewi tidak menjawabnya pertanyaan Kevin, pasalnya dia tidak ada jawabannya itu pertanyaan itu karna pada kenyataannya tidak ada pria lain yang menyentuh tubuhnya.

"jawab Dewi dibagian mana"teriak Kevin hendak membuka baju Dewi yang sudh basah.

"Kevin aku mohon jangan lakukan itu, belm ada pria yang menyentuh tubuh aku"ucap Dewi menangis histeris.

"kamu tidak usah berbohong, kalian sudh pacaran hampir dua tahun tidak mungkin kalian belm pernah melakukan itu"teriak Kevin memaksa membuka baju Dewi.

"Vin aku mohon, jangan lakukan itu"ucap Dewi dengan suara lemah.

Tapi apa boleh buat Kevin melepaskan baju Dewi dengan paksa sekarang hanya tersisa kaos dalam dan juga bra.

"jangan pernh harap kamu keluar dari sini malam ini, pastikan kamu bersihkan semua badanmu yang disentuh pria itu"ucap Kevin keluar dari kamar mandi dan langsung mengunci pintu kamar mandi.

"Kevin.....buka pintunya aku mohon Vin,"teriak Dewi sambil menggedor pintu kamar mandi.

"Kevin...aku mohon buka pintunya, aku janji ngk bakal ngulangin lagi , dsini dingin Vin"teriak Dewi sambil menangis histeris.

"kamu jahat Vin, aku benci sama kamu"ucap Dewi melemah.

Sedangkan Kevin tidak menghiraukan teriakan Dewi, ia berjalan keruangan kerjanya membiarkan Dewi terkunci dikamar mandi.

"aaaaaaaaaaa"

Teriak Kevin menghancurkan barang-barang yang ada di atas mejanya.

"gue kenapa sih, ngk mungkin gue cemburu sama Dewi, ngk mungkin gue jatuh cinta sama Dewi, sadar Kevin sadar"teriak Kevin menarik rambutnya frustasi.

"ingat Kevin kamu membenci keturunan Herman, jangan pernah jatuh cinta sama keturunannya apapun itu"batin Kevin.

"kirimkan orang membereskan ruangan kerjaku"ucap Riko lewat sambung telepon, lalu ia berjalan meninggalkan ruangan itu dan berjalan menuju ruang dapur.

"permisi tuan, ruangan sudh saya bereskan, apakah anda membutuhkan sesuatu"ucap bi Minah, ternyata orang suruhan Kevin mengirim bi Minah untuk membereskan raungan nya.

"ngk ada lagi Bi, bibi menginap disini aja malam ini"ucap Kevin berjalan ruangan kerjanya.

Untuk membuang bayang-bayang Dewi dengan kekasihnya Kevin lebih menyibukkan diri untuk bekerja.

Sedangkan dikamar mandi Dewi mulai kedinginan, karna bajunya masih basah kuyup ditambah lagi hawa di kamar mandi sangat dingin.

"Kevin please bukan pintunya"ucap Dewi melemah, badannya sudh sangat mengigil sekali, wajahnya sudh pucat seperti mayat hidup.

"Vin aku mohon, aku ngk kuat lagi"ucap Dewi lirih masih menggedor pintu kamar mandi walaupun dengan sangat pelan, ia menangis sesegukan disana.

Karna sudh tidak tahan lagi dengan hawa dingin dikamar mandi seketika dada Dewi merasa sesak, ia seakan sulit untuk mengeluarkan seinci napas saja ditambah lagi diruangan itu sangat minim pengeluaran udara masuk.

Mungkin karna kelelahan berteriak dan rasa sesak yang dirasakan seketika Dewi menutup matanya secara perlahan.

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 13
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 ban 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63 pertanyaan dan pernyataan
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66 aku menyerah
67 67. ditolak
68 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 pengumuman dan akan dihapus jika bab sudh di acc
75 bab 74
76 bab 75
77 bab 76
78 bab 77
79 bab 78
80 bab 79
81 bab 80
82 bab 81
83 bab 82
84 bab 83
85 bab 84
86 bab 85
87 bab 86
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 91
93 bab 92
94 bab 93
95 ban 94
96 bab 95
97 bab 96
98 bab 97
99 bab 98
100 bab 99
101 bab 100
102 bab 101
103 bab 102
104 bab 103
105 104
106 bab 105
107 bab 106
108 bab 107
109 bab 108
110 bab 109
111 bab 110
112 bab 111
113 bab 112
114 bab 113
115 bab 114
116 bab 115
117 bab 116
118 bab 117
119 118
120 bab 119
121 bab 110
122 bab 111
123 bab 112
124 bab 113
125 bab 114
126 bab 115
127 bab 116
128 bab 117
129 bab 118
130 bab 119
131 bab 120
132 bab 121
133 122
134 123
135 124
136 125
137 126
138 bab 127
139 128
140 bab 129
141 bab 130
142 bab 131
143 bab 132
144 bab 133
145 bab 134
146 bab 135 kemarahan Kevin di luar batas.
147 bab 136
148 bab 137
149 bab 138
150 bab 139 (titik terlelah seorang suci)
151 bab 140
152 bab 141
153 bab 142
Episodes

Updated 153 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 13
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
ban 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63 pertanyaan dan pernyataan
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66 aku menyerah
67
67. ditolak
68
68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
pengumuman dan akan dihapus jika bab sudh di acc
75
bab 74
76
bab 75
77
bab 76
78
bab 77
79
bab 78
80
bab 79
81
bab 80
82
bab 81
83
bab 82
84
bab 83
85
bab 84
86
bab 85
87
bab 86
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 91
93
bab 92
94
bab 93
95
ban 94
96
bab 95
97
bab 96
98
bab 97
99
bab 98
100
bab 99
101
bab 100
102
bab 101
103
bab 102
104
bab 103
105
104
106
bab 105
107
bab 106
108
bab 107
109
bab 108
110
bab 109
111
bab 110
112
bab 111
113
bab 112
114
bab 113
115
bab 114
116
bab 115
117
bab 116
118
bab 117
119
118
120
bab 119
121
bab 110
122
bab 111
123
bab 112
124
bab 113
125
bab 114
126
bab 115
127
bab 116
128
bab 117
129
bab 118
130
bab 119
131
bab 120
132
bab 121
133
122
134
123
135
124
136
125
137
126
138
bab 127
139
128
140
bab 129
141
bab 130
142
bab 131
143
bab 132
144
bab 133
145
bab 134
146
bab 135 kemarahan Kevin di luar batas.
147
bab 136
148
bab 137
149
bab 138
150
bab 139 (titik terlelah seorang suci)
151
bab 140
152
bab 141
153
bab 142

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!