Disebuah kamar bernuansa biru muda seorang gadis sedang menatap pantulan dirinya di depan kaca, ia hanya memoles wajahnya dengan make up tipis, tapi tidak melunturkan kecantikkannya.
"permisi non, suruhan calon suami nona sedang menunggu dibawah"ucap bi Sumi membuyarkan lamunan Dewi.
"ahh iyh bi, bentar lagi Dewi turun"ucap Dewi
"astga nona, anda cantik sekali."ucap bibi mengagumi kecantikkan Dewi.
"bibi biasa aja, iyh sudh Dewi berangkat duluh bi"ucap Dewi sambil mengambil tas selempang nya di atas kasur, lalu ia berjalan kebawah, disana sudah ada daffa dan juga Herman hanya sekedar berbincang-bincang.
"selamat malam nona, kita langsung berangkat sekarang karna tuan sudah menunggu"ucap Daffa, sedangkan Dewi hanya mengangguk.
"Dewi ayah harap kamu tidak mengecewakan ayah"ucap Herman
"ayah tenang saja, demi perusahaan ayah, Dewi jamin kalau hari ini tidak akan mengecewakan ayah, Dewi pamit"ucap Dewi dingin
Saat ini Dewi sedang perjalanan menuju cafe tempat ia dan Kevin melakukan pertemuan, sebelumnya ia tidak tau kalau pria yang akan menjadi suaminya adalah Kevin.
"maaf tuan, saya disana nanti gapain aja"ucap Dewi sedikit gugup.
"nona disana tinggal makan saja, dengarkan semua perintah tuan"ucap Daffa
Mobil pun berhenti disebuah cafe mewah di kota itu.
"nona kita sudah sampai, mari sya antarkan teman tuan menunggu"ucap Daffa membukakan pintu mobil buat Dewi.
"terimakasih tuan, lain kali biar saya aja yang buka"ucap Dewi
"panggil Daffa, jangan panggil tuan"ucap Daffa
"panggil kak Daffa aja, sepertinya umur lebih tua dari umurku"ucap Dewi,sedangkan daffa hanya mengangguk.
Akhir Daffa mengantar Dewi keruangan VIP yang ada di cafe itu, dimana Kevin sedang menunggu.
"silakan masuk nona, saya akan tunggu disini"ucap Daffa mempersilahkan Dewi masuk.
"malam"ucap Dewi ketika memasuki ruangan VIP.
"hmm"
Degg
Melihat seseorang yang berada diruangan itu secara tidak langsung Dewi memperlihatkan keterkejutan, sejenak ia menutup mata untuk memastikan bahwa ia hanya berhalusinasi.
"mau sampai kapan lo berdiri disana"ucap Kevin dingin.
"ayo Dewi, sadar, sejak kapan kamu berhalusinasi tentang Kevin"guman Dewi tapi masih bisa di dengar oleh Kevin.
Akhir Dewi pun duduk tepat dihadapan Kevin, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, ia terlihat cuek untuk menutupi kegugupanya.
"akhirnya kita bertemu juga, saya tidak perlu memperkenalkan diri, yang pasti kamu sudh mengenal saya"ucap Kevin dingin, manatap Dewi.
"seperti kita tidak ada janji kan, jadi sana boleh keluar, dan sepertinya Daffa salah masuk ruangan tuan"ucap Dewi berusaha secuek mungkin.
"Anda tidak perlu buru-buru nona, Daffa tidak salah ruangan, dan memang saya lah orang yang anda temui"ucap Kevin
"oo iyh, apa ada yang perlu kita bicarakan, karna sebelmnya kita tidak saling mengenal bukan"ucap Dewi dingin
"kita akan membicarakan perihal pernikahan, harusnya sih ini tidak penting bagi sya, tapi karna ini adalah salah satu senjata sya, mau tidak mau saya harus turun tangan"ucap Kevin sambil menatap dewi.
"pernikahan apa yang anda maksudnya tuan,bicara yang jelas" ucap Dewi dingin.
"saya adalah calon suami anda, dan di sini kita berbicara tentang pernikahan"ucap Kevin to the point'
"ohhh jadi kamu yang di maksud mereka, orang yang menyelamatkan perusahaan ayah saya dan harus digantikan dengan syaa"ucap Dewi terkejut, tapi ia langsung menutup keterkejutan nya.
"seperti yang Anda dengar" ucap kevin
"kamu mau apa.???" tanya Dewi, menahan laju air matanya, ia tidak habis pikir kalau Kevin adalah calon suami
Kevin langsung melemparkan map berwarna biru kehadapan Dewi.
"kamu pelajarin setiap poin yang ada disnaa, jika ada yang kurang paham, bisa kamu tanyakan"ucap Kevin memperhatikan raut wajah Dewi.
Lalu dewi membuka map itu dengan gugup, ia membaca setiap kalimat demi kalimat sesekali ia membaca ulang memastikan kalau ia tidak salah memahami.
"maksudnya ini apa iyh, kok setiap poin merugikan saya"ucap Dewi sambil menghapus air matanya yang sudh turun.
"memang itu tujuan saya nona, pernikahan akan dilaksanakan empat hari lagi, dan pernikahan ini akan dijalanin selama 1 tahun kedepan, kamu tidak boleh mengurusi urusan pribadi ku, tapi syaa bisa ikut campur urusan anda, tugasmu hanya melayani syaa tidak lebih"
"dan satu hal yang menguntungkan kamu, kamu masih bisa kuliah dan bekerja, tapi sebelm saya kembali kerumah kamu sudh ada dirumah" ucap Kevin dingin.
"gila Iyah, apa tidak ada syarat yang lebih ekstrim lagi ngituh..?saya tidak setuju dengan syarat ini, terimakasih atas jamuannya tuan" ucap Dewi sambil beranjak dari kursinya.
"Oo iyh kamu tidak setuju?, jika kamu melangkah dari ruangan ini, hitungan detik perusahaan ayahmu akan saya hancurkan"ucap Kevin memberhentikan langkah Dewi.
"asli eh, kenapa hidup saya akhir-akhir ini selalu di penuhin dengan bisnis, perusahaan, pernikahan, perjodohan dan sekarang ada lagi syarat pernikahan..!!"ucap Dewi berbalik badan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments