Seperti malaikat baik sedang hinggap di hati Kevin, hingga saat ini ia datang menjenguk Dewi.
"Daffa kamu boleh keluar, pastikan kekasih Dewi belm kembali ke sini"ucap Kevin, sedangkan daffa hanya mengangguk, lalu ia keluar meninggalkan nona dan tuannya diruangan itu.
Tinggal Kevin dan Dewi diruangan itu, sejenak Kevin memandang wajah lemah Dewi, wajah yang berantakan dan sangat pucat, tak lupa selang infus masih tertusuk ditangannya.
"wi bangun, kamu ngk capek tidur terus"ucap Kevin lembut, tangan terangkat untuk mengelus lembut pipi Dewi.
Karna sudh bosan menutup matanya dan merasa ada yang mengusiknya Dewi pun membuka mata secara perlahan, sejenak ia menyesuaikan cahaya,
"gue dimna ?"ucap Dewi berusaha mengangkat kepala.
"jangan banyak gerak duluh"ucap Kevin berubah ke mode dinginya.
"Lo gapain disini, ..?"ucap Dewi menyadari keberadaan Kevin disnaa.
"ngeronda.."jawab Kevin kesal.
"ohh" ucap Dewi cuek.
"saya harap kamu jangan lama-lama dirawat disini, ingat pernikahan kita tinggal tiga hari lagi, dan kamu jangan bikin ulah"ucap Kevin dingin.
"saya tidak akan berbuat ulah sampai hari itu tiba, lagian saya seperti ini tidak membuatmu rugikan, dan tidak merepotkanmu, saya masih bisa mengurus diri sendiri"ucap Dewi dingin
"kita lihat aja nanti."ucap Kevin cuek
"kalau tidak ada yang perlu kamu omongin bisa keluar dari ruangan saya, karna sya mau istirahat, tau kan dimana pintu keluar"ucap Dewi memandang remeh kevin.
"siapa juga yang mau berlama-lama diruangan ini, kalau bukan karna pernikahan kita saya tidak akan Sudi datang keruangan ini"ucap Kevin kesal.
"saya juga berharap begitu, dan kalau bukan Karna perusahaan ayah sya, sudah dapat dipastikan bahwa sya akan menolak keras pernikahan ini"ucap Dewi tersenyum dingin.
"ingat dewi, saya yang menyelamatkan perusahaan keluargamu yang sudh hampir bangkrut, dan jangan pernh bermimpi untuk menolak pernikahan ini"ucap Kevin menaikan satu tingkat suarahnya.
"kita tidak tau kan, siapa dibalik semua ini, "ucap Dewi
"maksud kamu apa..?"ucap Kevin emosi
"maksud kamu, sya dibalik kebangkrutan ayahmu begitu"ucap Kevin
"saya tidak mengatakan seperti itu, tapi kalau memang kamu merasa itu akan jauh lebih bagus"ucap Dewi
"harusnya kamu berterimakasih kepada sya Karna saya sudah membantu keluargamu"
"bukan saya yang berterima kasih, tapi ayah saya, karna yang kamu bantu ayah saya,"
"dan kalaupun perusahaan ayah saya hancur, tidak ada pengaruhnya buat saya, karna saya masih punyak otak untuk mencari uang, karna pada dasarnya otak saya tidak saya gunakan untuk menjebak atau pun memaksa kehendak"ucap dewi
"dan satu lagi, jangan sok merasa dirugikan di semua ini, saya ingkatkan sayalah yang sangat-sangat dirugikan disini"ucap Dewi mulai terpancing emosi
"sayalah yang sangat dirugikan dengan pernikahan konyol ini, sya dirugikan dengan pernikahan kontrak ini, "teriak dewi.
"siapa yang menjebak kamu, saya tidak pernah menjebak kamu"ucap Kevin tidak terima.
"kamu menjebak aku dengan pernikahan ini, kamu menghancurkan masa depanku dengan kekuasaan mu"
"apa mungkin kamu sampai begitu tidak lakunya, sampai-sampai kamu harus memaksa saya menikahi kamu"
"wajah tampan uang berserakan dimana-mana, miris sekali hidup anda, padahal pada nyata dengan uang dan kekuasaan yang ada miliki bisa saja anda memilih perempuan yang benar-benar mau sama anda, tapi kenapa harus sya, kenapa harus sya yang terjebak di pernikahan gila ini"teriak Dewi menangis histeris, ia tidak memperdulikan kepalanya yang sedang berdenyut kencang.
plakkkkkkk
Tangan Kevin terangkat begitu saja menampar Dewi dengan sangat kencang, sampai dari bibirnya keluar darah segar.
"jaga ucapan kamu Dewi, bahkan sedikit pun saya tidak berselerah sama kamu, seujung rambut pun saya tidak tertarik sama kamu, paham kamu"ucap Kevin kesal.
"sebelm hari pernikahan itu tiba, sya sudh mendapat gambaran bagaiman kehidupan say kedepannya"ucap Dewi getir.
"maksih iyh, kamu sudh memberikan saya kisi-kisi sebelmnya ujian itu tiba"ucap Dewi memengang pipinya, ia merasa ada yang bergalir di sudut bibirnya.
"bahkan ujian yang akan menantikan kamu lebih berat dari sini, "ucap Kevin
"iyh saya sudah tau, sekarang kamu boleh keluar,"ucap Dewi mengalihkan pandangannya, bayangkan Kevin menamparnya terlintas dibenaknya, untuk pertama kalinya ia di tampar orang, yang bahkan notebene calon suaminya orang yang akan hidup bersama selama satu tahun kedepan.
"tanpa kamu minta pun, saya akan keluar dari sini, membuang waktu sya"ucap Kevin meninggalkan ruangan Dewi dengan emosi yang memuncak
"harusnya seperti itu"lirih Dewi tapi masih bisa di dengan Kevin sekilas.
Tanpa mereka sadari sepasang telinga mendengar perdebatan kedua manusia itu, yang bahkan sebentar lagi akan hidup dalam satu ikatan suci bagian semua orang, tapi bukan but Kevin seorang.
Sepeninggalan Kevin, Dewi langsung menangis histeris, ia menumpahkan semua air matanya yang sedari tadi ditahan.
"ibu Dewi ngk kuat, kenapa harus Dewi Bu..apa salah Dewi"ucap Dewi sela-sela tangisnya.
"Daffa Kita kembali kerumah utama, pastikan Dewi membaik sebelm hari pernikahan"ucap Kevin dingin.
Lalu ia berjalan meninggalkan rumah sakit dengan keadaan emosin yang mengebu-gebu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Lisa Z
kevin marah, karna emang betul yang diucapkan dewi kan
2022-06-04
1
Lisa Z
cepet banget deh berubah nya mas kevin ini, jadi takut
2022-06-04
0