Sedangkan Dewi setelah melakukan perdebatan dengan Kevin akhinya ia membersihkan diri, karna hari ini begtu melelahkan Dewi langsung memilih tidur, sebelm tidur ia berjalan ke arah lemari mencari sesuatu yang bisa menutup tubuhnya, bodoh lah mau Kevin marah atau tidak.
Lalu ia menemukan sebuah selimut tipis tanpa pikir panjang ia langsung memakai nya untuk menutup tubuhnya, tanpa menunggu lama Dewi langsung berkelana dengan dunia mimpinya.
Setelah di rasa selesai mengerjakan dokumennya Kevin keluar dari ruangan kerja berjalan menuju ke dapur untu mengambil segelas air dingin.
"ehh bi, Dewi sudh turun sarapan"tanya Kevin kemana bi Minah yang menata makanan di atas meja.
"Dewi siapa tuan..?"tanya Minah bingung.
"ahh itu wanita yang datang bersama saya , itu istrinya bi baru aja kami menikah tadi pagi"ucap Kevin menjelaskan
"ohh maaf tuan, belm ada turun seorang wanita dari tadi"ucap bi Minah.
"ohh iyh dah, mungkin dia kecapean"ucap Kevin
"tuan langsung makan atau menunggu nanti"tanya bi Minah.
"saya sudh kenyang bi, makanan bagi-bagi sja ke penjaga dan pelayan yang lain, oo iyh bi mulai besok semua pelayan yang ada disini di pindahkan ke rumah utama iyh..''ucap Kevin
"kenapa tuan"tanya bi Minah
"biasalah bi saya ingin berduaan saja dengan istri syaa"ucap Kevin berbohong, mengerti maksud tuannya bi Minah hanya mengangguk padahal Kevin ingin berduaan dengan dewi dengan maksud tertentu.
Sampai dikamar Kevin melihat Dewi yang sudh tertidur di atas sofa, melihat Dewi memakai selimutnya emosi Kevin seketika mendidih, ia langsung menarik kasar selimut itu dari tubuh Dewi, mendapat perlakuan kasar Dewi langsung terbangun dari tidurnya.
"sudah sya bilang, jangan pernah kamu memakai barang-barang milik saya"ucap Kevin menatap tajam Dewi.
"saya hanya meminjam selimutnya saja"ucap Dewi kesal.
"saya tidak ingin berbagi, paham kamu"ucap Kevin melempar selimut itu ke tempat kotor.
"kamu tidur tanpa menggunakan selimut, sukur-sukur kamu syaa izin tidur di sofa, ngimna kalau saya suruh kamu tidur di gudang"ucap Kevin menatap tajam Dewi.
"kalau tau kayak gini lebih baik syaa tidur di gudang"ucap Dewi
"ok, mulai malam jangan harap kamu bisa tidur dikamar ini, dan ingat mulai besok kamu yang akan membersihkan seluruh setiap sudut rumah ini, karna pelayan akan di pindahkan kerumah utama"ucap Kevin memengang dagu Dewi dan menekannya dengan keras.
"baiklah atur sesuka mu tuan Kevin,"ucap Dewi menghempaskan tangan Kevin dengan sekuat mungkin.
"bi Minah kekamar sya sekarang juga"teriak Kevin lewat sambung telepon
Mendapati teriakan tuannya bi Minah langsung lari tergopoh-gopoh ke arah kamar tuan.
"permisi tuan ada yang bisa saya bantu"ucap bi Minah yang membuat Kevin melepaskan tangan dari dagu Dewi.
"bawah wanita sialan ini dari sini, dan pastikan semua barang-barang nya harus keluar dari kamar ini malam ini juga, berikan dia kamar selayak nya pembantu dirumah in"ucap Kevin menatap tajam Dewi
"baik tuan"ucap bi Minah menuntun Dewi keluar dari kamar itu, karna merasa sakit di dagunya Dewi hanya menurut saja tanpa ada perlawanan.
Bi Minah membawah Dewi kekamar sesuai perintah tuan kamar pembantu yang ada diruangan itu.
"ini kamarnya nona, kalau ada yang dibutuhkan panggil saja bibi"ucap bi Minah lembut.
"Baik Bi, maksih iyh, sya masuk duluh"ucap Dewi tersenyum manis seakan kekerasan yang ia dapat beberapa menit yang lalu dilupakan begitu saja, sedangkan bi Minah hanya tersenyum sambil berjlan meninggalkan kamar Dewi.
Sampai dikamar Dewi menatap setiap sudut kamar disana hanya ada satu kasur hanya muak menampung satu orang saja dan satu buah buah lemari Kecil, cuma itu saja yang ada di kamar itu.
"ini lebih baik dari kamar itu"ucap Dewi membaringkan tubuhnya di kasur kecil itu.
#######
aaaaaaaaaaaa
teriak Kevin menarik rambutnya frustasi lalu ia berjalan kearah balkon menatap bintang yang ada disna.
"nak jangan pernah menyakiti wanita, apalagi bermain tangan, wanita itu manusia lemah dan lembut, wanita harus di jaga dan di lindungi"
Kata-kata mendiang ayah terlintas lagi dibenak Kevin yang seakan merobohkan tembok pertahanan Kevin untuk menyiksa Dewi.
"maafkan Kevin Ayah, tapi untuk saat ini Kevin harus benar-benar membalas dendam itu, mereka harus merasakan apa yang dirasakan keluarga itu, aku harus menghancurkan Herman sampai ke akar-akarnya melalui anak gadis"guman Kevin membayangkan wajah angkuh Herman.
karna dirasa hawa dingin mulai menusuk kulit akhir Kevin masuk kamar, dan langsung membaringkan tubuhnya tak menunggu beberapa lama Kevin langsung masuk ke alam mimpi.
####
Azan pagi ini membangunkan Dewi dari tidur panjang, selesai melakukan ibadah sholat Dewi langsung memulai kegiatannya, seperti perkataan Kevin semalam semua pelayan yang ada dirumah itu sudh di pindahkan kerumah utama, sehingga pekerjaan rumah semua di limpahkan kepada Dewi, untuk jam sesubuh ini Dewi memulai kegiatan dari membersihkan setiap sudut rumah itu, Setelah selesai dibagian membersihkan kini Dewi beralih lagi kebagian memasak saja.
Dewi tidak tau apa makanan kesukaan Kevin dan apa makanan yang tidak di sukai Kevin, sehingga ia memasak sesuai lidahnya saja, Kevin menyukai atau tidaknya itu urusan belakang, yang penting Dewi melakukan kewajibannya sebagai istri yaitu memasak buat suami.
Satu jam berkutat dengan peralatan dapur akhirnya Dewi sudh menyelesaikan misi memasaknya, tak menunggu lama Dewi sudh disiap-siap buat berangkat kekampus, Dewi tidak membangunkan Kevin karna kejadian semalam masih terlintas dibenaknya.
"nona Dewi kok udh berangkat sepagi ini"ucap pak satpam kepada Dewi.
"ahhh iyh pak, saya ada kuliah pagi ini, lagian mau cari buku juga referensi buat mata kuliah nanti"ucap Dewi jujur.
"perlu diantarkan nona..?"ucap pak Salim satpam dirumah itu.
"ngk usah pak, saya sudh pesan gojek itu, ahh iyh di meja makan ada sarapan, kalau Kevin sudh berangkat kerja kalian bisa langsung makan iyh, ajak juga penjaga yang lain"ucap Dewi tersenyum manis kepada pak Salim.
"baik nona, terimakasih nanti akan saya ajak yang lain"ucap pak Salim.
"assalamualaikum pak"ucap Dewi meninggalkan pos satpam
"walaikumsalam non"jawab pak salim
Dewi langsung berangkat menggunakan gojek yang sudh ia pesan sebelumnya, karna pagi ini sebelum memulai mata kuliah ia ingin ke perpustakaan mencari buku referensi.
dreettttttt
Sebuah disebuah kamar suara telepon membangunkan Kevin, mendengar suara teleponnya Kevin mencari asal suara itu.
"kenapa daf"jawab Kevin serak
"........."
"tungguh di bawah, saya siap-siap duluh"ucap Kevin mematikan sambung telepon.
Lalu Kevin beranjak dari tidurnya dan langsung berjalan kearah kamar mandi, 15 menit Kevin sudh selesai bersiap-siap, pagi ini ia akan meninjau proyek yang ada disebelah timur kota itu.
Sebelum berangkat Kevin berjalan kearah dapur untuk mengambil air dingin dari kulkas, ketika melewati meja makan Kevin melihat disana tertata rapi sarapan pagi yang ia yakini itu adalah masakan Dewi, ia hanya melewati makanan itu saja tanpa mencicipi sedikit pun.
Kevin berangkat ke kantor tanpa serapan, dan pagi ini ia juga tidak menghiraukan keberadaan Dewi yang belm memunculkan batang hidungnya.
"apa jadwal hari daff"ucap Kevin
"pagi ini tuan akan melakukan peninjuan proyek, siangnya anda akan kekampus karna ada kelas dan sorenya kita akan mengadakan meeting dengan perusahaan tuan Herman dan malamnya tuan akan mengadakan pertemuan dengan tuan Rangga"ucap Daffa menjelaskan jadwal Kevin hari ini.
"apakah pertemuan dengan Rangga tidak bisa nanti pas jam istirahat..?"ucap Kevin menawar.
"tidak bisa tuan, kebetulan jadwal tuan Rangga pas jam istirahat ingin menemui seseorang katanya"ucap Daffa hati-hati, sedangkan Kevin hanya ber o ria saja.
Setelah melakukan perjalanan beberapa jam akhirnya Kevin telah sampai disebuah proyek pembangunan sebuah jembatan penghubung desa satu dengan desa yang lain.
"bagaimana dengan pembangunan pak,..?"tanya Kevin kepada salah satu mandor bangunan.
"semua lancar tuan, sekarang pengerjaannya mengarah ke arah Utara"ucap pak mandor.
"apa ada kesulitan..?"ucap Kevin .
"tidak ada tuan semua aman, mungkin satu bulan kedepan pembangunan telah selesai, dan kita akan segera melakukan uji muatan"jelas pak mandor, sedangkan Kevin hanya mengangguk.
Kevin melakukan peninjauan sampai hari menjelang siang, semua dia perhatian kegiatan yang di lokasi sesekali ia mencari kejanggalan dalam masa proses pembangunan, takut-takut ada penyusup masuk yang di suruh lawan bisnisnya.
"habis ini kita gapain daf"ucap Kevin setelah selesai melakukan peninjauan.
"hari ini tuan akan kekampus "jawab Daffa sambil fokus menyetir.
"kita ke apartemen duluh, saya mau mandi"ucap Kevin yang merasa badannya lengket, sedangkan daffa hanya mengangguk sambil menjalan mobilnya menuju apartemen Kevin yang berada dekat kampus.
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments