"asli eh, kenapa hidup saya akhir-akhir ini selalu di penuhin dengan bisnis, perusahaan, pernikahan, perjodohan dan sekarang ada lagi syarat pernikahan..!!"ucap Dewi berbalik badan
"kamu mau apa sih, kita tidak saling kenal, trus kamu masuk kehidupan saya,dan langsung menikahi saya, dan pertanyaannya kenapa harus sya,.? masih banyak wanita diluar sana yang ingin menjadi istri anda ,tapi kenapa harus saya, saya tidak ingin menikah diumur segini, masa depan saya masih panjang,dan masih banyak cita-cita yang mau saya perjuangan, kamu enak dari oroknya udh terlahir bahagia"teriak Dewi sambil menangis histeris.
"saya tidak habis pikir, anda mempunyai tampang yang mendukung untuk mencari istri yang lebih diluar sana, tapi kenapa harus mengadakan pernikahan paksaan, apa anda tidak laku, ternyata dibalik wajah sempurna anda, ternyata anda sulit mencari pendamping hidup"ucap Dewi
"dan saya akan memperlihatkan bagaimana pria yang kamu bilang ini susah mencari pendamping hidup,"ucap Kevin
"saya tidak peduli dengan cita-cita dan sama depan anda nona, intinya empat hari lagi kita akan menikah, dan sya tidak mau mendengar kata penolakkan"ucap Kevin menatap tajam Dewi.
"ahhh lagi-lagi penolakann, baik, lakukan apa anda mau tuan, saya tinggal tungguh kabar baiknya, bermainlah sepuasmu, toh walaupun kalau pun saya menolak yang saya dengar hanya ancaman, menghancurkan tempat sya bekerjalah, menghancurkan perusahaan ayah sayalah, jadi saya ikutin alur saja"ucap Dewi tersenyum miris, lalu ia berjalan meninggalkan Kevin disna.
"biar Daffa mengantar mu balik, diluar hujan deras"teriak Kevin
"terimakasih Tuan, saya masih punya kaki untuk berjalan"ucap Dewi, lalu ia berlari sekuat mungkin meninggal cafe itu, meskipun dia sudh menjadi pusat perhatian tapi ia tidak memperdulikan hal itu.
Melihat Dewi berlari di bawah hujan timbul rasa kasihan di hati kevin, tapi semua itu ia tepis ketika mengingat tujuan utama nya saat ini.
"Daffa antar saya ke apartemen, pastikan seseorang ada yang mengikuti Dewi"ucap Kevin berjalan meninggalkan cafe itu.
"baik tuan, saya sudh suruh seseorang mengikuti nona dewi"ucap Daffa
Saat ini Kevin sedang perjalanan menuju apartemen, sejenak ia mengingat raut kesedihan di wajah Dewi ketika mereka bertemu, disna terpampang nyata sebuah beban berat yang sedang dipikul Dewi, ia juga melihat jelas senyum yang Dewi ciptakan hanya senyum palsu semata, tidak ada senyum tulus dan ke bahagian disna yang ada hanya senyum palsu dan penderitaan.
Lain hal dengan Kevin, saat ini Dewi berlari sekuat mungkin dibawah guyuran hujan, meskipun adanya petir tidak membuat Dewi takut, ia berlari tanpa tujuan, ia tidak tau harus berbuat apa, seakan mundur salah dan maju pun salah padahal keadaan memaksa Dewi itu bergerak, tapi apa, semua nasip orang-orang terdekatnya ada ditangannya, sehingga membuat dia benar-benar muak dengan semua ini.
Saking jauhnya berlari kini Dewi sedang berada di sebuah taman yang disuguhkan dengan danau kecil, sejenak Dewi merentang kedua tangannya, sejenak terlintas dalam pikiran untuk mengakhiri hidupnya, berharap ketika dia sudh tiada semua kan kembali baik-baik saja.
"Tuhan aku capek"teriak Dewi
"ibu tolong jemput Dewi sekarang, Dewi ngk kuat lagi hidup sendirian disini, kenapa ibu pergi meninggalkan dewi, Dewi butuh teman ibu"teriak Dewi lagi
Lalu dewi menangis sejadi-jadinya dibawah guyuran hujan deras,
####
Saat Kevin sudh sampai disebuah apartemen, ia ingin langsung mengistirahatkan dirinya.
"tuan sya sudh kirim foto nona dewi saat ini, ia sedang berada disebuah danau sambil menangis dibawah guyuran hujan"ucap Daffa
"terimakasih, kamu boleh pulang, besok pagi kamu yang handel kantor, karna besok saya akan berangkat kekampus pagi-pagi, suruh pak Muh menjemput kamu, karna besok saya mau berangkat sendiri"ucap Kevin sedangkan daffa hanya mengangguk
Kevin langsung membuka foto yang dikirim oleh Daffa, disana ia dapat melihat foto Dewi yang sedang berdiri di pinggir tepi danau sambil menangis.
"ini baru awal Dewi, saya pastikan kamu menderita sebelmnya sya melepaskan kamu, dan kamu harus membayar semua perbuatan orang tuamu"ucap Kevin sambil tersenyum licik.
Akhirnya Kevin langsung membersihkan diri dan istirahat, sejenak wajah cantik Dewi terlintas pikiran Kevin, wajah yang dilapisi make up tipis ditambah dengan lesung pipi yang menjadi daya tarik tersendiri dari seorang Dewi.
Terimakasih 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments