19. Perusak suasana

...SELAMAT MEMBACA...

Suasana sontak menegang. Para tamu undangan mundur ke belakang, berdiri di sudut ruangan dengan wajah ketakutan. Andre memeluk Tivani dari samping. "Papa kamu?" tanya Andre membuat Tivani mengangguk pelan.

Hendery menghimpit Chalodra di belakangnya, kedua tangannya mengepal kuat dan rahang kokohnya semakin mengeras. Otot hijau kebiruan itu menonjol di leher Hendery. Carlon seakan mengejeknya dengan tersenyum miring melewatinya.

Carlon menaiki panggung, menyimpan pistolnya di saku celana. Dia mengembangkan senyumnya, seraya merentangkan tangan pada Tivani. "Anak Papa sudah mau menikah, ya?" Terlihat Tivani tidak menanggapi ucapan Carlon dengan indah. "Kenapa tidak undang Papa, hm?" Sebelah alisnya terangkat.

Carlon menatap Andre dengan tajam seakan menantang. "Sekali saja kamu sakiti anak saya, habis kamu," ucap Carlon penuh penekanan. "Hey!" Carlon berbalik, melihat mereka yang ketakutan, tetapi dirinya merasa senang. "Tidak perlu takut. Saya Papa dari Tivani. Silakan nikmati pestanya!"

Namun, tidak ada yang mendengarkan Carlon, semua orang terlihat bingung dengan tujuan pria itu. Tidak mungkin Carlon menodong pistol, jika hanya untuk mengunjungi anak sulungnya. Carlon melangkahkan kaki, menyorot Chalodra dengan tatapan yang dibuatnya ramah.

Chalodra di tempatnya berpikir, bahwa itu adalah Carlon, orang yang ingin membunuhnya. 'Artinya, yang mau bunuh aku itu ... Papa Mas Hendery.' Batin Chalodra. Dia mendongak melihat Hendery di depannya terlihat melindunginya.

Carlon berjalan mendekati Hendery yang menatapnya tidak suka. Carlon tersenyum tipis, sedikit mengintip Chalodra. "Istri kamu ya, Hendery?"

Hendery tidak menjawab, bahkan matanya melotot pada pria di depannya itu.

"Chalodra Agatha, anak dari Charleston Anggara," lanjut Carlon. Kedua kepalan tangan Hendery semakin mengerat, Hendery menutup pergerakan Chalodra agar Carlon tidak dapat menjangkaunya.

Jantung Chalodra berdebar, manik matanya berkaca-kaca sebab pelupuknya sudah banjir. Apa dia akan berakhir hari ini? Di sini?

Carlon tersenyum menang melihat wajah ketakutan putranya. Terlihat, wajah tegas Hendery memerah menahan amarah. "Jangan sentuh istriku!" cetus Hendery terdengar berat.

Carlon tersenyum miring, lalu melangkah cepat ke belakang Hendery. Suasana semakin mencengkram. Carlon mengunci pergerakan Chalodra dengan memegang kedua tangan Chalodra di belakang tubuh. Chalodra mendesis pelan merasakan nyeri menjalar di lengannya. Carlon menempelkan pistol di kening Chalodra.

"Lepaskan Chalodra!" bentak Hendery.

Taka mendekat, berdiri di samping kakak laki-lakinya. "Suruh semua orang pergi keluar!" pinta Hendery pada Taka.

Taka pun menjalankan perintah Hendery, menuntun semua tamu undangan keluar. Tivani juga Andre diajak Taka ke luar. Tidak ada yang membawa senjata untuk mengalahkan Carlon, kecuali Taka sendiri.

Taka kembali masuk dan berdiri di samping Hendery. "Ambil ini!" Taka memberikan Hendery sebuah pistol berwarna hitam.

Hendery mengikuti permainan pria tua itu, dengan menodongkan pistol balik. "Lepaskan atau aku tembak!"

Carlon kembali tersenyum miring. "Baiklah. Pilih saja, kau atau aku yang akan membunuhnya?"

Sialan. Hendery berdecih ke samping. Dia sudah naik pitam dibuatnya. Melihat Chalodra disentuh pria itu, Hendery membencinya. Sangat tidak menyukainya. Kebencian Hendery terdapat Carlon, bertambah satu juta ribu.

Hiasan manik-manik dan bunga indah itu hancur dengan kedatangan Carlon. Benar-benar tidak punya akal dan hati, tega merusak pesta putrinya sendiri.

Hendery tidak berani melepaskan peluru pada Carlon. Bisa dipastikan, saat itu juga Carlon akan menembak kepala Chalodra.

Mata Chalodra sudah memerah, dia tidak sanggup menahan air matanya mengucur deras. "Mas," lirih Chalodra.

"Lepaskan istriku!"

Suara berat melengking Hendery terbuang sia-sia. Carlon bersikukuh mendekap tubuh Chalodra. "Kau atau aku yang akan melepaskan peluru ini?" Tidak mendapatkan jawab dari Hendery, Carlon berujar, "Oh, ayolah! Tanganku sudah gatal. CEPAT LAKUKAN ATAU AKU SENDIRI YANG AKAN MENGHABISINYA!"

Suara itu masuk dengan tajam di pendengaran Chalodra. Dia mencoba memberontak, tetapi tenaganya seakan tidak ada. Tubuh berotot Carlon, tidak sebanding dengannya. "Lepas!"

"Sstt! Suaramu terlalu indah, lebih baik simpan saja untuk berpamitan nanti!" balas Carlon.

Taka hanya membeku di tempat, melihat kakak laki-lakinya yang perlahan meneteskan air mata. Ini pertama kali, Taka melihat pria tangguh dan galak itu menangis. Taka menyorot Carlon dengan penuh kebencian, benar-benar tidak punya hati. "Lepaskan dia, Brengsek!"

"Hey! Kau berani memanggil Papamu seperti itu?"

"Aku tidak peduli! Kau bukan Papaku!"

"Lihat! Mereka membela anak dari seorang pembunuh," bisik Carlon di telinga Chalodra.

"Lepaskan aku!" mohon Chalodra.

"Tidak akan."

"LEPASKAN PUTRIKU!"

Seluruh atensi terarah pada laki-laki berjenggot yang berjalan mendekat, dengan sebuah pistol. "Lepaskan dia, Carlon!" bentaknya lagi.

"Wah wah, semakin seru ini. Lihat! Itu Ayah pembunuh," ucap Carlon.

Bulir air mata Chalodra semakin lolos. Tubuhnya bergetar hebat. "Lepaskan aku!"

Dua orang menodong pistol pada Carlon. "Tembak aku! Aku juga akan menembak dia," ujar Carlon.

Anggara berpakaian serba hitam itu mendekat, dia berjalan ke arah Carlon. "Berhenti! Atau aku menembaknya sekarang?!" kata Carlon. Tentu saja, Anggara menghentikan langkahnya.

"Hendery, cepat ambil keputusan!" kata Carlon.

Hendery geram sekali, dia mengigit giginya dengan kuat. Hendery mencengkram pistol di tangannya, lalu menghela napas berat. "Biarkan aku yang menembak Chalodra," kata Hendery.

Chalodra tersentak kaget, bibirnya mengatup menahan jeritan agat tidak keluar. Sedangkan Carlon melepaskan tawanya yang melengking. "Ayo, lakukan!"

Dengan berat hati, Hendery melangkah maju. Jari telunjuknya sudah bersiap untuk mengeluarkan peluru. Taka mematung di tempat.

Anggara menatap Hendery tidak menyangka. "Jangan sakiti dia, Hendery!" teriak Anggara.

Hendery tidak peduli lagi, dia akan menembak Chalodra. Sorot matanya, menyorot kebencian, tetapi bukan untuk Chalodra, melainkan benci pada dirinya sendiri.

Anggara di sana berdiri dengan kaki yang bergetar. Matanya memicing tidak suka. Merasa Carlon tidak memperhatikannya, perlahan tapi pasti, Anggara melepaskan pelurunya dengan bidikan, dada Carlon.

DOR

Chalodra menutup mata, bersamaan dengan suara teriakan dari luar ruangan yang serentak. Chalodra ambruk ke bawah, lemas setelah melihat darah mengucur di lengannya.

Bukan peluru Hendery, tetapi Anggara. Carlon melepaskan Chalodra, melangkah mundur. "Lihat! Ayahnya sendiri yang menembaknya!" seru Carlon. Lalu dia melenggang pergi.

Hendery memangku Chalodra dalam pelukannya, bahkan dari yang keluar dari lengan Chalodra mengotori celana Hendery.

Tadinya, Carlon sadar dengan pergerakan musuhnya. Ketika peluru itu lepas, Carlon menarik tubuh Chalodra, sehingga lengan Chalodra tertusuk peluru.

Hendery mengguncang tubuh Chalodra yang tidak sadarkan diri. Hendery mendongak melotot pada Anggara. "Apa yang Anda lakukan?!"

"Ayo, Kak, cepat bawa ke rumah sakit!" ajak Taka.

Hendery segera menggendong Chalodra menuju mobil. Di dalam lift untuk mencapai lantai bawah, Hendery melepaskan jasnya dan mengikatkan bagian lengan di tangan Chalodra yang terluka. Berharap wanitanya tidak kehilangan banyak darah, dengan cara menghentikan pendarahannya.

Episodes
1 1. Pernikahan dadakan
2 2. Jalinan tanpa hati
3 3. Sebuah tugas
4 4. Pertempuran kamar
5 5. Sikapnya mirip bunglon
6 6. Perempuan lain?!
7 7. Gara-gara tikus
8 8. Tamu?!
9 9. Mahkota milik Hendery
10 10. Mulai berubah
11 11. Sebuah kenyataan
12 12. Panik lah
13 13. Pukul 9
14 14. Kenapa dia kabur?
15 15. Kasar!
16 16. Gara-gara rokok
17 17. Diskon
18 18. Pertunangan Tivani
19 19. Perusak suasana
20 20. Rumah sakit cinta
21 21. Mantan kekasih
22 22. Pulang
23 23. Guyuran hujan
24 24. Kabar
25 25. Ditutup
26 26. Istana baru
27 27. Hantu televisi
28 28. Roti gosong
29 29. Penyusup!
30 30. Pesta Silvia
31 31. Interogasi
32 32. Bertamu
33 33. Berpindah tempat
34 34. Mimpi buruk
35 35. Kebenaran
36 36. Papa Hendery
37 37. Memperbaiki hubungan
38 38. Gembel kaya
39 39. Bi Aya
40 40. Milik Chalodra
41 41. Pinky Hendery
42 42. Kantor
43 43. Dinner
44 44. Berkebun
45 45. Luka
46 46. Bayinya rewel
47 47. Taka pencuri
48 48. Kehilangan berlian
49 49. Memulai segalanya
50 50. Gadis kecil
51 51. Malam ketakutan
52 52. Nasehat
53 53. Taka cinta kuning
54 54. Kedatangan Ibu
55 55. Gara-gara Tante
56 56. Modus Hendery
57 57. Cha marah!
58 58. Niat terselubung
59 59. Curhatan pria
60 60. Nona Chalodra
61 61. Egry?
62 62. Jangan keluar rumah!
63 63. Kue
64 64. Suami Chalodra yang aneh
65 65. Teman lama Cha
66 66. Bunga Nona Chalodra
67 67. Chalodra bosan
68 68. Dipermalukan
69 69. Hendery sudah rindu
70 70. Kejutan!
71 71. Kejutan yang hancur
72 72. Duka Chalodra
73 73. Dendam Pras
74 74. Mama
75 New Couple
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1. Pernikahan dadakan
2
2. Jalinan tanpa hati
3
3. Sebuah tugas
4
4. Pertempuran kamar
5
5. Sikapnya mirip bunglon
6
6. Perempuan lain?!
7
7. Gara-gara tikus
8
8. Tamu?!
9
9. Mahkota milik Hendery
10
10. Mulai berubah
11
11. Sebuah kenyataan
12
12. Panik lah
13
13. Pukul 9
14
14. Kenapa dia kabur?
15
15. Kasar!
16
16. Gara-gara rokok
17
17. Diskon
18
18. Pertunangan Tivani
19
19. Perusak suasana
20
20. Rumah sakit cinta
21
21. Mantan kekasih
22
22. Pulang
23
23. Guyuran hujan
24
24. Kabar
25
25. Ditutup
26
26. Istana baru
27
27. Hantu televisi
28
28. Roti gosong
29
29. Penyusup!
30
30. Pesta Silvia
31
31. Interogasi
32
32. Bertamu
33
33. Berpindah tempat
34
34. Mimpi buruk
35
35. Kebenaran
36
36. Papa Hendery
37
37. Memperbaiki hubungan
38
38. Gembel kaya
39
39. Bi Aya
40
40. Milik Chalodra
41
41. Pinky Hendery
42
42. Kantor
43
43. Dinner
44
44. Berkebun
45
45. Luka
46
46. Bayinya rewel
47
47. Taka pencuri
48
48. Kehilangan berlian
49
49. Memulai segalanya
50
50. Gadis kecil
51
51. Malam ketakutan
52
52. Nasehat
53
53. Taka cinta kuning
54
54. Kedatangan Ibu
55
55. Gara-gara Tante
56
56. Modus Hendery
57
57. Cha marah!
58
58. Niat terselubung
59
59. Curhatan pria
60
60. Nona Chalodra
61
61. Egry?
62
62. Jangan keluar rumah!
63
63. Kue
64
64. Suami Chalodra yang aneh
65
65. Teman lama Cha
66
66. Bunga Nona Chalodra
67
67. Chalodra bosan
68
68. Dipermalukan
69
69. Hendery sudah rindu
70
70. Kejutan!
71
71. Kejutan yang hancur
72
72. Duka Chalodra
73
73. Dendam Pras
74
74. Mama
75
New Couple

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!