15. Kasar!

Malam hari tiba begitu cepat, tetapi Chalodra merasakan setiap detik berjalan begitu lambat. Setelah mandi sore dan mendapatkan makanan, Chalodra bersantai menikmati senja dari balkon kamar. Bukankah tadi Hendery bilang hanya pergi sebentar? Tapi Chalodra sudah biasa dengan Hendery yang berdusta seperti itu.

Hingga Bi Aya mengantarkan makan malam ke kamar pun Hendery belum datang. Mungkin pria menyebalkan itu tengah berbincang hangat dengan malin kundang. Yah, bisa saja.

Bila dihitung, Chalodra makan empat kali dalam sehari. Rasanya sangat lapar dan seperti ada yang menggaung di dalam perut. Mungkin seekor singa atau gorila terjebak di dalamnya. Bi Aya sudah pergi dengan membawa nampan bekas makan Chalodra, sekitar 20 menit lalu.

Chalodra tidak langsung tidur setelah makan, bisa-bisa dirinya gemuk. Chalodra membiarkan makanan itu diolah terlebih dahulu sambil menonton televisi. Benda pipih yang terselip di sofa membuat kening Chalodra berkedut. "Handphone Mas Hendery?" gumam Chalodra.

Chalodra mengambilnya, memutar ponsel itu di tangannya. Dengan senyum miring, Chalodra memainkannya. Ternyata tidak ada kunci. Kuotanya penuh membuat Chalodra bersorak dalam hati. "Janji gak buka yang privasi!" katanya.

Chalodra menginstal sebuah permainan merias kesukaannya. Chalodra tersenyum lebar mendapati aksinya berhasil. Chalodra memainkannya dengan gencar.

"Seru!"

Namun, tidak lama seseorang membuka pintu dengan kasar. Tidak ada orang lain selain Hendery yang bersikap seperti itu. Hendery menutup pintu dan menguncinya. Chalodra segera mengembalikan ponsel Hendery.

Melihat rahang kokoh Hendery mengeras, Chalodra berdiri dengan gugup. "Maaf, Mas. Aku cuman download permainan, kok," ujar Chalodra. Jelas, Hendery tengah marah dengan wajahnya yang merah padam.

Meski Chalodra berpikir Hendery marah karena dirinya memainkan ponsel laki-laki itu, tetapi itu tidak benar. Ada hal lain yang membuat amarah Hendery membeludak.

"Mas kenapa?" tanya Chalodra dengan suara lirih.

Hendery mendekat tanpa berucap sedikit pun. Bibir pria itu terbuka sedikit, untuk mendesis. Netra Hendery menyorot kebencian pada Chalodra, membuat perempuan itu ketakutan.

Bruk

Tubuh Chalodra ambruk di bawah Hendery. Beruntung ada sofa di belakang Chalodra, jadi dirinya tidak terbentur ke lantai. Namun, jantung Chalodra masih berdegup kencang. Hendery mendekatkan wajahnya, menciumi wajah Chalodra. Bau alkohol itu menyengat di indra penciuman Chalodra. Ketika Hendery mabuk, laki-laki itu akan kehilangan kendali.

Chalodra memukul kecil dada bidang Hendery, tetapi tidak mendapatkan respon. Hendery semakin brutal dan kasar menciumi bibir Chalodra. Chalodra memberontak, bukannya tidak mau tapi laki-laki itu kasar membuat bibirnya tergigit berulang kali.

"Mas," lirih Chalodra saat Hendery memberi jeda ciuman kasarnya. Namun, Hendery acuh, dia kembali menautkan bibirnya. Chalodra tidak bisa membalas, terasa sesak dan menyakitkan.

Chalodra mendorong pundak Hendery dengan kuat membuatnya mundur ke belakang. Kedua tangan Hendery mengepal mendapatkan penolakan dari istrinya. Chalodra melirih dengan air matanya.

"Mas?" Chalodra meraih tangan Hendery, tetapi dengan kasar Hendery menepisnya. Membuat Chalodra terjatuh dan tangannya tergores pinggiran meja.

Terasa sesak di dada Chalodra. Hendery mengikis jarak dan beralih dengan tempat tidur. Laki-laki itu tengkurap di kasur tanpa peduli sedikit pun terhadap Chalodra.

Chalodra mendudukkan pantatnya di sofa, menghembuskan napas berat. "Mas Hendery lagi mabuk, Cha," ucap Chalodra pada dirinya sendiri. Dengan tangis sesenggukan, Chalodra merebahkan tubuhnya di atas sofa.

Chalodra memiringkan tubuhnya, tempat yang sempit akan menjadi kasur malam ini. Chalodra menatap punggung suaminya dengan sedih. Pasti Hendery mengalami masalah besar, hingga dia kembali kasar pada Chalodra. Namun, kenapa Hendery tidak pernah terbuka?

Chalodra mencoba memejamkan matanya yang panas karena air matanya, pelupuknya bahkan sudah kebanjiran. Lagi dan lagi, terlintas nama Egry di benak Chalodra. "Atha mau pulang, Egry."

Chalodra merasa iri dengan wanita di luaran sana yang bebas keluar-masuk rumah. Bahkan untuk ke luar kamar saja, Chalodra tidak bisa. Apa itu keluarga? Chalodra masih belum menemukan artinya.

.....

Chalodra mengulas senyum tipis merasakan hangat merambat di wajahnya. Sinar matahari memaksa masuk melalui cela fentilasi. Bersamaan dengan Chalodra menggeliat, Hendery melangkahkan kaki keluar kamar dengan keadaan rapi dan segar.

Chalodra membuka matanya, meregangkan ototnya yang kaku. "Ah, gak nyenyak," serunya sambil menguap. Padahal, posisi tidur Chalodra terlihat seperti orang keenakan tidur, tetapi dia bilang tidak nyenyak. Chalodra mengedarkan pandangannya, ternyata suaminya itu sudah pergi.

Chalodra berjalan ke arah kamar mandi. Masih pukul enam, pasti airnya sangat dingin. Chalodra merasakan perih saat kulit tangannya bersentuhan dengan air. Chalodra mendesis. "Perih."

Tanpa Chalodra ketahui, Hendery sempat terbangun malam tadi karena dengkuran Chalodra. Hendery juga melihat luka di tangan kiri Chalodra, tetapi gengsinya besar untuk mengobati itu diam-diam. Akhirnya, Hendery memilih tidur kembali.

Chalodra keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar bugar. Namun, tangan kirinya sengaja tidak dibasahi. Goresan itu terlalu dalam, seperti luka batin Chalodra yang menyakitkan. Chalodra merapikan rambutnya terlebih dahulu, sebelum berniat mengobati lukanya.

Chalodra mengambil kota obat dari laci nakas, mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang. Perlahan mengoleskan obat merah pada lukanya.

Kriek

Pintu terbuka, menampakkan Hendery yang berdiri membawa nampan berisi makanan. Hendery berjalan mendekat, meletakkan benda itu di atas nakas. Hendery mendudukkan tubuhnya di samping Chalodra.

Chalodra tersentak kaget dan bergeming mendapati Hendery mengambil kapas dari tangannya, lalu mengelus lukanya dengan lembut. "Maaf, Cha. Mas semalam terpengaruh alkohol," ujar Hendery.

Chalodra tersenyum tipis. "Bukan masalah besar," jawab Chalodra.

Hendery mengambil plester dari kotak obat itu, lalu menempelkannya di permukaan luka Chalodra. Hendery meletakkan tangan besarnya di atas kepala Chalodra membuat Chalodra meremang. "Mas mau keluar kota, nanti malam pulang, kok. Sarapannya dihabiskan, ya?"

Hendery berdiri dari duduknya, lalu Chalodra mengangguk setuju dengan ucapan suaminya. "Ingat, jangan keluar! Aku akan suruh Bi Aya cek kamar kamu lima kali," jelas Hendery.

"Aku selalu sabar dan menerima semuanya, Mas," kata Chalodra menghela napas gusar.

Terselip rasa kasihan pada Chalodra, hati batu Hendery sedikit tergores dengan ucapan wanitanya. "Mas pergi," pamit Hendery melenggang pergi dari kamar.

Chalodra menghembuskan napas berat sambil mengelus lukanya yang sudah diplester. "Punya suami tapi terasa jomblo."

Chalodra terkikik geli saat sesuatu melintasi pikirannya. "Mas Hendery orangnya punya gengsi besar," ucapnya. Senyum lebar Chalodra membuat kedua matanya menyipit. Baiklah, jika Chalodra mau Hendery memberikan perhatian, Chalodra harus terluka terlebih dahulu.

"Tapi, aku rasa aku sayang dengannya," lanjut Chalodra. Hal yang membuat Chalodra berpikir seperti itu adalah setiap bersentuhan kulit dengan Hendery, tubuhnya akan bergetar hebat. Dan lagi, Chalodra sudah dibobol oleh suaminya itu, jadi dirinya harus belajar mencintai Hendery.

Episodes
1 1. Pernikahan dadakan
2 2. Jalinan tanpa hati
3 3. Sebuah tugas
4 4. Pertempuran kamar
5 5. Sikapnya mirip bunglon
6 6. Perempuan lain?!
7 7. Gara-gara tikus
8 8. Tamu?!
9 9. Mahkota milik Hendery
10 10. Mulai berubah
11 11. Sebuah kenyataan
12 12. Panik lah
13 13. Pukul 9
14 14. Kenapa dia kabur?
15 15. Kasar!
16 16. Gara-gara rokok
17 17. Diskon
18 18. Pertunangan Tivani
19 19. Perusak suasana
20 20. Rumah sakit cinta
21 21. Mantan kekasih
22 22. Pulang
23 23. Guyuran hujan
24 24. Kabar
25 25. Ditutup
26 26. Istana baru
27 27. Hantu televisi
28 28. Roti gosong
29 29. Penyusup!
30 30. Pesta Silvia
31 31. Interogasi
32 32. Bertamu
33 33. Berpindah tempat
34 34. Mimpi buruk
35 35. Kebenaran
36 36. Papa Hendery
37 37. Memperbaiki hubungan
38 38. Gembel kaya
39 39. Bi Aya
40 40. Milik Chalodra
41 41. Pinky Hendery
42 42. Kantor
43 43. Dinner
44 44. Berkebun
45 45. Luka
46 46. Bayinya rewel
47 47. Taka pencuri
48 48. Kehilangan berlian
49 49. Memulai segalanya
50 50. Gadis kecil
51 51. Malam ketakutan
52 52. Nasehat
53 53. Taka cinta kuning
54 54. Kedatangan Ibu
55 55. Gara-gara Tante
56 56. Modus Hendery
57 57. Cha marah!
58 58. Niat terselubung
59 59. Curhatan pria
60 60. Nona Chalodra
61 61. Egry?
62 62. Jangan keluar rumah!
63 63. Kue
64 64. Suami Chalodra yang aneh
65 65. Teman lama Cha
66 66. Bunga Nona Chalodra
67 67. Chalodra bosan
68 68. Dipermalukan
69 69. Hendery sudah rindu
70 70. Kejutan!
71 71. Kejutan yang hancur
72 72. Duka Chalodra
73 73. Dendam Pras
74 74. Mama
75 New Couple
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1. Pernikahan dadakan
2
2. Jalinan tanpa hati
3
3. Sebuah tugas
4
4. Pertempuran kamar
5
5. Sikapnya mirip bunglon
6
6. Perempuan lain?!
7
7. Gara-gara tikus
8
8. Tamu?!
9
9. Mahkota milik Hendery
10
10. Mulai berubah
11
11. Sebuah kenyataan
12
12. Panik lah
13
13. Pukul 9
14
14. Kenapa dia kabur?
15
15. Kasar!
16
16. Gara-gara rokok
17
17. Diskon
18
18. Pertunangan Tivani
19
19. Perusak suasana
20
20. Rumah sakit cinta
21
21. Mantan kekasih
22
22. Pulang
23
23. Guyuran hujan
24
24. Kabar
25
25. Ditutup
26
26. Istana baru
27
27. Hantu televisi
28
28. Roti gosong
29
29. Penyusup!
30
30. Pesta Silvia
31
31. Interogasi
32
32. Bertamu
33
33. Berpindah tempat
34
34. Mimpi buruk
35
35. Kebenaran
36
36. Papa Hendery
37
37. Memperbaiki hubungan
38
38. Gembel kaya
39
39. Bi Aya
40
40. Milik Chalodra
41
41. Pinky Hendery
42
42. Kantor
43
43. Dinner
44
44. Berkebun
45
45. Luka
46
46. Bayinya rewel
47
47. Taka pencuri
48
48. Kehilangan berlian
49
49. Memulai segalanya
50
50. Gadis kecil
51
51. Malam ketakutan
52
52. Nasehat
53
53. Taka cinta kuning
54
54. Kedatangan Ibu
55
55. Gara-gara Tante
56
56. Modus Hendery
57
57. Cha marah!
58
58. Niat terselubung
59
59. Curhatan pria
60
60. Nona Chalodra
61
61. Egry?
62
62. Jangan keluar rumah!
63
63. Kue
64
64. Suami Chalodra yang aneh
65
65. Teman lama Cha
66
66. Bunga Nona Chalodra
67
67. Chalodra bosan
68
68. Dipermalukan
69
69. Hendery sudah rindu
70
70. Kejutan!
71
71. Kejutan yang hancur
72
72. Duka Chalodra
73
73. Dendam Pras
74
74. Mama
75
New Couple

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!